duberikan kader harus terarah dan dapat dimengerti oleh para WPS seluruhnya”. ww24414
Peranan kader sebagai fasilitator memang sangat diutamakan untuk para WPS dalam pelayanan kesehatan di Lokalisasi Sunan Kuning. Dengan adanya
fasilitas yang memadai maka setiap WPS selalu rutin dan aktif dalam menjalani pemeriksaan maupun pelaksanaan kegiatan pembinaan yang diselenggarakan
setiap hari. Berikut ini pernyataan Mas Befree tentang peranan kader sebagai fasilitator:
“Hahaaaa... ya peranan kader di sini tuh sangat penting dan diutamakan sekali yah, apa lagi dalam hal tersebut. Kader di sini
selalu memberikan pelayanan setiap harinya dari pemeriksaan rutin, pengobatan, dan memberikan pencegahan HIVAIDS dengan
membagikan kondom 100 kepada setiap WPS nya di saat mereka berhubungan, di SK sendiri juga memberikan fasilitas seperti tempat
tinggal dan makan setiap harinya”. ww24414
4.3.3 Peranan Kader Sebagai Motivator
Peranan kader sebagai motivator yaitu suatu upaya untuk memberikan dukungan dan membangun proses psikhologisinteraksi antara sikap, kebutuhan,
persepsi dan kebutuhan yang terjadi pada diri client, keluarga dan masyarakat
setiap akan melakukan. Berikut pernyataan Pak Yoga Yulianto mengatakan
sebagai berikut: “Kader itu sangat berperan kuat dan harus bisa memberikan
motivasidorongan yang dapat membantu WPS untuk menjaga kondisi hidupnya, dan kader juga perlu mengayomi semua para WPS yang
ingin berkonsultasi dan kader harus bisa membujukmenggerakan para WPS untuk menjaga kesehatannya dengan pemeriksaan rutin IMS
manupun HIVAIDS dan menggunakan kondom 100 ”. ww23414
Pernyataan berikutnya oleh Mas Ari tentanga tanggapan kader sebagai motivator:
“Dalam peran kader sebagai motivator itu kami selalu memberikan suport atau dukungan penuh, untuk para WPS agar mereka bisa
waspada dan memahami bagaimana pencegahan kesehatan itu sendiri, dan seandainya ada WPS yang susah diaturngeyelan kami akan selalu
mengoyak-ngoyak mereka agar sadar dan kami akan bertidak tegas menggerakan mereka untuk menjaga kesehatannya. Entah itu sulit
maupun mudah, namun kami tetap memberikan motivasi terus-
mensrue agar mereka sadar”. ww23414 Pernyataan dari Mba Asti:
“Kader juga memberikan dukunganmotivasi dalam menjalani profesinya dan menggerakan para WPS untuk tetap sadar dengan
pencegahan HIV maupun penyakit menular lainnya”. ww23414 Pernyataan dari Mas Hasan Bisri:
“Setiap kader selalu memberikan dukungan dan penggerakan yang berwujud, yakni motivasi dan penanganan yang baik”. ww24414
Pernyataan dari Mas BeFree: “Setiap kader selalu memberikan dukungan dan penggerakan yang
berwujud, yakni motivasi dan penanganan yang baik”. ww24414
4.3.4 Peranan Kader Sebagai Katalisator
Peranan kader sebagai katalisator di sini bertujuan untuk memacu suatu permasalahan agar mengalami perubahan pada objek yang diteliti diungkap oleh
Pak Yoga, sebagai berikut: “Kita memang wajib memberikan layanan yang rutin dan selaulu
berjalan efektif karena kita akan mewujudkan perubahan yang baik. Dan kita juga dari Lokalisasi SK sendiri selalu memberikan
pemeriksaan rutin dan memberikan kondom 100 pada WPS yang beresiko maupun tidak beresiko agar kita dapat mencegah adanya
virus maupun penyakit kelamin lainnya yang berbahaya dan menular. Pencegahan yang diberikan ini sangat bermanfaat dan wajib par WPS
ikuti, makanya dari pihak Lokalisasi SK sendiri memberikan arahan bahwa perilaku mereka sangat beresiko dan harus mengikuti
pemeriksaan rutin, kendalanya banyak akses layanan yang sulit makanya kami memberikan pemeriksaan rutin. Dan juga kita
melakukan pendampingan, untuk memberikan perubahan perilaku mereka karena perilaku mereka tidak semudah membalikan telapak
tangan butuh waktu untuk mereka bisa paham a
kan kesehatan itu”. ww23414
Pernyataan berikutnya yang diungkap Mas Ari Istiyadi tentang peranan kader sebagai katalisator yaitu:
“Setiap kader itu wajib memberikan pendampingan layanan untuk mendapatkan perubahan kondisi para WPS, dan juga kita memberikan
pencegahan maupun pemeriksaan kesehatan IMS, HIVAIDS secara rutin dan pemberian kondom 100 untuk mencegah permasalahan
yang baru”. ww23414 Kemudian Mba Asti mengatakan tentang peranan kader sebagai katalisator yaitu:
“Kemudian pada peran kader sebagai katalisator itu memberikan suatu perubahan yah, perubahan itu seperti mereka dalam berhubungan
wajib menggunakan kondom agar tidak terkena penyakit menular dan
pemeriksaan yang rutin, maka akan terjadi perubahan yang baik” ww23414
Dalam pelaksanaan kegiatan pembinaan kesehatan untuk para WPS di Lokalisasi Sunan Kuning ini diharapkan dapat memberikan bukti perubahan yang
baik dan para WPS harus menuruti peraturan yang telah disetujui oleh pihak SK yakni seperti mengikuti kegiatan pembinaan setiap hari, dan pemeriksaan secara
rutin. Hal tersebut sangat diutamakan, karena tindakan ini dapat memberikan perubahan
yang baik
terhadap WPS
dan mudah
dalam menjaga
kesehatanpenyakit menular lainnya yang berbahaya. Pernyataan berikutnya Mas Hasan Bisri yaitu:
“Kader harus bisa mengajakmembujuk para WPS untuk berperilaku baik, sehat dan mematuhi peraturan yang ada, dengan demikian akan
terciptanya kondisi yang sehat dan perubahan yang lebih baik untuk kelangsungan hidup WPS. Kader selalu memperhatikan keadaan para
WPS, maka kader mewajibkan para WPS memeriksakan kesehatannya
secara rutin serta memberikan pencegahan semaksimal mungkin”. ww24414
Pernyataan selanjutnya diungkap oleh Mas Befree sebagai berikut: “Kader selalu berusaha keras untuk mensejahterakan para WPS dalam
berperilaku agar dapat menjaga kondisi yang baik dan stabil. Kader selalu rutin setiap hari memberikan pelayanan pemeriksaan IMS dan
HIVAIDS di Klinik SK serta pencegahan dengan memberikan kondom 100 kepada masing-ma
sing WPS”. ww24414
4.3.5 Peranan Kader Sebagai Perencanaan