masyarakat Zulkifli, 2003. Kader kesehatan adalah seseorang yang mau dan mampu melaksanakan upaya-upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat di bawah pembinaan petugas kesehatan yang dilakukan atas kesadaran diri sendiri dan tanpa pemrih apapun. Kesehatan dapat dilihat dari suatu dimensi
yaitu dimensi tingkat pelayanan kesehatan. Dari dimensi sasaranya dapat
dikelompokan menjadi 3 yakni:
a. Pembinaan atau pendidikan kesehatan individual, dengan sasaran individu. b. Pembinaan atau pendidikan kesehatan kelompok dengan sasaran kelompok.
c. Pembinaan atau pendidikan kesehatan masayarakat dengan sasaran masyarakat luas.
Berdasarkan pengertian yang lain tentang kader kesehatan adalah laki-laki atau wanita yang dipilih oleh masyarakat dan dilatih untuk di tempat yang dekat
dengan pemberian pelayanan kesehatan. Kader kesehatan itu juga sebagai tenaga sukarela yang dipilih oleh masyarakat dan bertugas mengembangkan masyarakat.
Dalam hal ini kader disebut juga sebagai penggerak atau promotor kesehatan.
2.2.3.1 Tujuan Kader Kesehatan
Tujuan kader kesehatan dibagi menjadi dua yaitu : 2.2.3.1.1 Tujuan Umum
Melalui peran kader kesehatan secara optimal diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayahnya.
2.2.3.1.2 Tujuan Khusus 1. Terselenggaranya upaya promotif dan preventif terhadap masalah-masalah
kesehatan oleh masyarakat sendiri.
2. Terdeteksinya masalah-masalah kesehatan secara dini yang ada di wilayah dengan adanya kader yang berilmu pengetahuan dan aktif.
3. Masyarakat mampu mengambil inisiatif untuk menyelesaikan masalah- masalah kesehatan diwilayahnya secara mandiri.
4. Memudahkan koordinasi antara petugas kesehatan dengan masyarakat kader untuk melaksanakan upaya-upaya kesehatan masyarakat.
Setiap orang baik laki-laki maupun perempuan yang mau dan mampu menyelenggarakan upaya-upaya kesehatan yang berbasis masyarakat, yang
dilakukan secara sukarela, berdasarkan ilmu pengetahuan yang terus berkembang, dan dibawah pengawasan dan pembinaan petugas kesehatan setempat.
2.2.3.2 Peran Kader Kesehatan
Peran Petugas
Kesehatan terhadap
Kader Kesehatan
http:www.jevuska.com20070615peran-dan-fungsi-kader-kesehatan, accessed 25012014 antara lain:
1. Pendamping dan pengarah dalam pelayanan 2. Penghubung masyarakat pada memberi pelayanan
3. Menjadi contoh dan motivator dalam kegiatan 4. Menjaga kelangsungan kegiatan
5. Melaksanakan pembinaan dan pelatihan rutin terhadap kader kesehatan 6. Melaksanakan koordinasi antara kader kesehatan dan tenaga kesehatan
7. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan kader kesehatan 8. Melaksanakan evaluasi kegiatan bersama kader kesehatan
Karena peran yang sangat krusial ini, para kader kesehatan dapat dikatakan sebagai peloporpelaku pembangunan masyarakat. Sebagai pelopor atau pelaku
pembangunan masyarakat di desanya, berarti Kader telah ikut serta dalam pembangunan. Namun semua ini bisa terjadi jikalau kader kesehatan mempunyai
sikap yang baik kepada masyarakatnya. Sikap kader yang baik di masyarakat, sebagai berikut:
a. Semangat dalam artiannya yaitu pusat penggerak, yang membentuk kepribadian, dan yang mengawasi organ-organ tubuh.
b. Empati adalah bagaimana sikap kita memposisikan sebagai orang yang mengalami hal yang sama dengan orang lain.
c. Peduli menurut Ahmad Juwaini 2014, peduli adalah sebuah nilai dasar dan sikap memperhatikan dan bertindak proaktif terhadap kondisi atau keadaan
di sekitar kita. d. Emosi menurut Chaplin 1989, emosi adalah sebagai suatu keadaan yang
terangsang dari organisme mencakup perubahan-perubahan yang disadari, yang mendalam sifatnya dari perubahan perilaku.
e. Nalar yaitu melihat diri sendiri, berpikir tentang akibat dan menarik kesimpulan. Janganlah berpikir dengan emosi, karena keinginan yang
membara maka anda akan melihat sisi yang berbeda. f.
Upaya adalah aspek yang dinamis dalam kedudukan status terhadap sesuatu. Apabila seseorang melakukan hak dan kewajibannya sesuai dengan
kedudukannya, maka ia menjalankan suatu upaya Soeharto 2002; Soekamto 1984: 237.
g. Handal yakni seseorang yang memiliki kemampuan atau pemikiran yang cerdas dan dapat dipertanggung jawabkan.
h. Cerdas berarti kemampuan untuk belajar memahami, memutuskan dan beropini berdasarkan alasan tertentu.
i. Inisiatif dan inovatif berarti selalu memiliki ide atau pemikiran yang
bermacam-macam dan penuh kreasi. j.
Nurani ikhlas yaitu hati yang mulia atau perasaan yang penuh kasih sayang dan tenggang rasa.
k. Terampil berarti seseorang yang memiliki kreatifitas yang tinggi dan memiliki imaginasi yang kuat.
l. Asa berarti harapan. Seseorang yang mempunyai angan-angan atau niat
untuk melangkah kedepan dengan penuh harapan yang kuat.
2.3 Pembinaan
2.3.1 Pengertian Pembinaan
Masalah-masalah sosial yang banyak saat ini masalah wanita-wanita muda yang kurang beruntung memang perlu penanganan yang serius agar tidak
bertambah jumlahnya dari tahun ke tahun dan tidak berdampak negatif bagi masyarakat. Salah satu cara penanganannya yaitu dengan pembinaan, pembinaan
yang diberikan dapat berupa pengetahuan dan keterampilan-keterampilan yang nantinya dibutuhan oleh seseorang dalam menjalani kehidupannya. Pembinaan
adalah upaya pemberian arahan tentang bagaimana setiap WPS dapat berhati- hati dan tetap menjaga kondisi atau keadaan fisiknya, agar tidak terkena penyakit
maupun virus- virus menular seperti HIVAIDS, atau seperti penyakit kelamin