Faktor Penghambat Internal maupun Eksternal dalam Proses Faktor penghambat Eksternal

HASIL WAWANCARA INFORMAN PERANAN KADER KESEHATAN DALAM PEMBINAAN WANITA PEKERJA SEKS WPS DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG KADER KESEHATAN Identitas Informan 1. Nama : Ari Istiyadi 2. Alamat : Semarang 3. Jenis Kelamin : Laki-Laki 4. Umur : 44 Tahun 5. Pendidikan Terakhir : SLTA 6. Jabatan : Koordinator Lapangan Pertanyaan A. PERANAN KADER KESEHATAN DALAM PEMBINAAN WANITA PEKERJA SEKS WPS

1. Peranan Kader sebagai Pembina

1.1 Apakah para kader kesehatan memberikan suatu pembinaan seluruhnya? Jawab: Tidak seluruhnya, karena ada pembagiannya sendiri khusus pembinaan. 1.2 Manfaat apa yang diperoleh ketika mengikuti pembinaan? Jawab: Mengetahui dan mendapatkan ilmu pengetahuan yang belum dimengerti mereka. 1.3 Bagaimana cara kader memberikan penjelasan tentang kesehatan? Jawab: Bersosialisasi langsung dan memberikan arahan-arhan yang tepat untuk mereka tentang kesehatan. 1.4 Apakah setiap kader menjadi pendamping para WPS dalam kegiatan pembinaan? Jawab: Iya. 1.5 Menurut Anda, bagaimana peran pendamping atau kader kesehatan dalam pelaksanaan pembinaan? Jawab: Saya senidiri sebagai pendamping dan pembina di SK harus bisa memperhatikan keadaan mereka-mereka dan peduli akan hidupnya serta selalu memberikan arahan yang baik da tepat. 1.6 Bagaimana hasil evaluasi sebelum dan setelah para WPS mengikuti kegiatan pembinaan? Jawab: Sebelumnya mereka bebas dan tidak menyadari akan bahaya yang terjadi, setelah mereka ikut ya syukurlah mereka bisa memahaminya.

2. Peranan Kader sebagai Fasilitator

2.1 Apakah layanan kegiatan pembinaan yang diberikan itu dapat memberi kesadaran tentang kesehatan para WSP? Jawab: Layanan tersebut cukup memberikan kesadarana mereka. 2.2 Sejak kapan Anda mengikuti kegiatan pembinaan? Jawab: Sejak saya masuk menjadi kader. 2.3 Pembinaan apa saja yang diberikan kepada para WPS? Jawab: Terutama yang paling sering rutin dilaksanakan yaitu pembinaan kesehatan ada juga keterampilan dll. 2.4 Apa persiapan Anda sebelum mengikuti pembinaan kesehatan? Jawab: Memahami materi apa yang akan disampaikan. 2.5 Apakah pembinaan yang Anda berikan bukan hanya penjelasan saja melainkan tindak lanjut untuk menangani kondisi fisik para WPS tersebut? Jawab: Iya.

3. Peranan Kader sebagai Motivator

3.1 Motivasi seperti apa yang diberikan kepada para WPS dalam mengikuti kegiatan pembinaan kesehatan? Jawab: Seperti bujukan dengan menceritakan pengalaman-pengalaman sebelumnya dan saling menasehatinya, membuatnya nyaman dengan adanya kader sebagai tempat curhat, maka mereka akan mau mengikuti kegiatan tersebut. 3.2 Adakah dukungan dari pihak warga sekitar sendiri terhadap para WPS untuk mengikuti pembinaan? Jawab: Ya jelas ada. 3.3 Bagaimana cara Anda menggerakan para WPS yang kurang sadar dalam mengikuti pembinaan kesehatan? Jawab: Memberi semangat dan kepercayaan untuk membangun diri WPS semuanya itu sehat dan baik.

4. Peranan Kader sebagai Katalisator

4.1 Apakah para Kader kesehatan sudah memberikan pembinaan semaksimal mungkin dalam menangani para WPS? Jawab: Sudah. Tetapi adanya kurang kedisilpinan waktu. 4.2 Bagaimana keadaan para WPS sebelum dan sesudah mereka mengikuti kegiatan pembinaan kesehatan? Jawab: Sebelumnya mereka kurang baik dan banyak penyakit kelamin. Setelah mengikuti pembinaan mereka malah bisa memahami dan menjaga kesehatannya dalam melakukan hubungan. 4.4 Menurut Anda, perubahan apa yang telah terjadi dari tahun sebelum hingga sekarang terhadap kesehatan para WPS di lokalisasi sunan kuning? Jawab: Turunnya penyakit berbahaya dan kurangnya penyebab HIVAIDS. 4.4 Apakah pemeriksaan kesehatan di SK lengkap dengan semua alat-alat kesehatannya? Jawab: Iya. Karena di sini mempunyai penanggung jawab yaitu para Dokter dan bidan. 4.5 Dalam pemeriksaan kesehatan darimana saja dokter yang menangani para WPS? Jawab: Dari RS terdekat seperti Kariadi dan puskesmas-puskesmas sekitarnya. 4.6 Penyakit apa yang pernah sering muncul dikalangan pera WPS? Jawab: Penyakit kelamin gatal-gatal atau bintik-bintik merah serta bau tidak sedap. 4.7 Bagaimana cara mencegah munculnya berbagai penyakit seks yang terjadi dikalangan para WPS? Jawab: Menggunakan kondom 100 selama berhubungan dan melakukan pemeriksaan rutin. 4.8 Adakah penanganan khusus untuk para WPS yang terkena penyakit menular? Jawab: Ada, tapi tidak di lokalisasi sendiri namun harus di bawa ke RS. 4.5 Apa yang mereka lakukan jika mereka terkena penyakit tersebut? Tetap bekerja atau tidak? Jawab: Mengobatinyadan hati-hati. Jika itu belum beresiko masih bisa bekerja tetapi kalau sudah beresiko WPS harus keluar dan mendapatkan rehabilitasi untuk penyembuhan.

5. Peranan Kader sebagai Perencanaan

5.1 Bagaimana proses kegiatan pembinaan itu berlangsung dari awal pembukaan hingga penutupan? Apakah setelah pembinaan para WPS mendapatkan pemeriksaan dari dokter langsung? Jawab: Memberikan semangat dan motivasi, serta dukungan yang tepat untuk dapat membujuk kesadarana mereka. Iya. 5.2 Pembinaan apa saja yang diberikan untuk para WPS? Jawab: Pembinaan kesehatan, agama dan keterampilan. 5.3 Mengapa para WPS bisa sampai terkena penyakit seksual? Apakah pengamanannya tidak digunakan dengan benar? Jawab: Karena, mereka tidak mematuhi aturan yang ada, dan terkadang kurang memperhatikan keadaan di sekitarnya. Bisa juga. 5.4 Apakah pelayanan kesehatan disini bekerja sama dengan dokter spesialis yang menangani berbagai penyakit seksual? Jawab: Iya. 5.5 Pelayanan apa saja yang diberikan kepada para WPS? Jawab: Pelayanan pencegahan dengan membagi kondom setiap hari, dan melakukan pemeriksaan Skrining IMS dan HIVAIDS.

B. BENTUK-BENTUK PEMBINAAN YANG DILAKUKAN OLEH

KADER KESEHATAN 1. Penyuluhan Kesehatan 1.1 Materi apa saja yang diberikan dalam pembinaan kesehatan pada para WPS? Jawab: Kesehatan. 1.2 Apakah para wanita pekerja seks tersebut bisa memahami materi kegiatan yang disampaikan dengan baik dan mereka bisa mencontohnya? Jawab: Bisa. 1.3 Setelah mereka mendapatkan materi yang disampaikan oleh kader, kelanjutannya kondisi mereka seperti apa? Apakah mereka mendapatkan pemeriksaan fisik maupun psikis? Jawab: Cukup baik. Iya. 1.4 Apabila mereka mendapatkan pemeriksaan bentuk pemeriksaan tersebut seperti apa? Jawab: Pengecekan urin dan HIV serta melakukan cek di laboratorium. 1.5 Selain materi yang disampaikan oleh kader kesehatan SK sendiri apakah ada sukarelawan dari luar yang memberikan materi pembinaan? Siapa sajakah? Jawab: Ada. Dokter dan dinas-dinas terkait. 1.6 Bagaimana respon atan tanggapan para wanita pekerja seks setelah mereka mendapatkan pembinaan kesehatan? Jawab: Cukup menerima dxaxn mengalami perbaikan dari sebelumnya. 1.7 Peraturantata tertib apa saja yang diterapkan pada para wanita pekerja seks dalam kegiatan pembinaan kesehatan? Jawab: Tidak boleh mbolos pembinaan jika membolos mereka akan di denda 50.000, jika ada yang melanggar aturan SK maka WPS bisa mendapat sanksi tidak bekerja dulu selama 3 bulan atau 1 bulan tergantung kesalahannya.

2. Sosialisasi Kesehatan

2.1 Bertujuan apakah Kader kesehatan Lokalisasi Sunan Kuning melaksanakan sosialisasi kesehatan bagi para WPS? Jawab: Untuk memberikan pemahaman bagi WPS yang kurang berpengetahuan maupun kurang pandai menjaga kesehatan dxan mempererat hubungan kader dengan WPS agar selalu terbuka dan salinh memberi masukan. 2.2 Usaha apa yang terlibat dalam pelaksanaan sosialisasi kesehatan? Jawab: Membujuk, merayunya dengan pelan-pelan sampai mereka paham dan mengerti. 2.3 Kapan pelaksanaan sosialisasi kesehatan dilaksanakan? Jawab: Setiap hari senin, selasa, rabu jam 9. 2.4 Apakah media yang disediakan sudah tepat dalam menunjang proses kegiatan pembinaan? Jawab: Sudah. 2.5 Media apa saja yang diberikan dalam bersosialisasi tentang kesehatan baik fisik maupun mental? Jawab: Media yang saya gunakan yaitu LCD proyektor dan pamflet.

3. Pengawasan dalam Pembinaan Kesehatan

3.1 Apakah kegiatan pembinaan yang dilakukan sudah berjalan dengan baik dan efektif dalam penyampaian kegiatan pembinaan? Jawab: Iya. 3.2 Bagaimana kader dapat mengamati atau mengawasai para WPS segitu banyaknya? Apakah ada pembagian kader dalam pendampingan? Jawab: Kader mengamati WPS dengan cara mendampinginya setiap hari. Iya ada itu harus, setiap kader harus menjadi pendamping WPS. 3.3 Pengawasan seperti apa yang dilakukan oleh kader terhadap WPS dalam mengikuti pembinaan kesehatan? Jawab: Memantau tingkah lakunya dan perilakunya dalam melakukan pekerjaan apakah WPS tersebut menaati aturan atu tidak, mengontrol setiap keadaan dan kondisi mereka agar kader tahu mana yang beresiko dan tidak supaya WPS mendapatkan penanganan secepatnya.

C. FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT Internal maupun

Eksternal 1. Faktor Pendukung Internal maupun Eksternal dalam Proses Pembinaan Kesehatan

1.1 Faktor Pendukung Internal

1.1.1 Apa saja faktor pendukung yang ada dalam kegiatan pembinaan tersebut? Jawab: Dorongan dari pemerintah yang mau bertanggung jawab dan membantu keadaan di Lokalisasi tersebut agar berjalan dengan baik dengan aturan –aturan yang terbatas. 1.1.2 Sarana dan prasarana apa sajakah yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pembinaan kesehatan? Jawab: Alat-alat pemeriksaan, konsumsi kondom setiap hari, pemberian pengobatan bagi WPS yang beresiko maupun sakit. 1.1.3 Apa status gedungbangunan kegiatan pembinaan? Apakah hak milik sendiri atau milik lain? Jawab: Sendiri. Dari lingkungan SK sendiri. 1.1.4 Dalam gedung tersebut ada berapa ruangan dan terdiri dari ruang apa saja? Jawab: banyak yah dari aula pembinaan sendiri ada 6 ruangan dari kantor kesehatannya ada 10 ruangan kurang lebih. 1.1.5 Di Lokalisasi Suanan Kuning Semarang ini ada berapa jumlah pengelola dan para kaderrelawan? Dari lulusan apa saja? Jawab: 20an kader kesehatan dan untuk Penya sendiri itu dxari kalangan luar banyak ada dari WPSnya juga. Lulusan tidak menjamin. 1.1.6 Apakah Anda mempunyai pengalaman di bidang pembinaan tersebut? Jika tidak, Anda mempunyai pengalaman di bidang apa sebelumnya? Jawab: Tidak ada. Tidak punya. 1.1.7 Darimanakah sumber dana yang digunakan untuk kegiatan pembinaan? Jawab: Dari donatur atau sumbangan lembaga dxan instansi terkait. 1.1.8 Apakah kegiatan pembinaan ini sangat bermanfaat bagi para WPS? Jawab: Iya sangat bermanfaat sekali yah..

1.2 Faktor Pendukung Eksternal

1.2.1 Adakah dukungan dari lembaga lain, dengan adanya kegiatan pembinaan tersebut? Jawab: Ada. 1.2.2 Bagaimana dengan lokasi kegiatan pembinaan di SK, apakah strategis dan nyaman untuk proses pembinaan? Jawab: Wah sangat baik yah cuman hanya tidak berAC saja. 1.2.3 Bagaimana keadaan lingkungan yang ada di Klinik SK dan Lokalisasi sendiri? Jawab: Baik dan bersih, keamanannya juga cukup terjaga. 1.2.4 Bagaimana respontanggapan masyarakat asli di sekitar lokalisasi terhadap adanya pelaksanaan kegiatan pembinaan kesehatan agar para WPS bisa menjaga penyakit tertular dan bahaya? Jawab: Cukup menerima dan memberikan dukungan agar pelaksanaan kegiatan harus selalu berjalan dan diperketat lagi. 1.2.5 Apakah pihak dari penduduk asli Sunan Kuning juga memberikan motivasi kepada para wanita pekerja seks untuk mengikuti kegiatan pembinaan tersebut? Jawab: Iya. Warga SK juga banyak yang memberikan penyuluhan dan motivasi.

Dokumen yang terkait

REHABILITASI PEKERJA SEKS KOMERSIAL MELALUI PELATIHAN KETERAMPILAN DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG

1 19 89

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KEKAMBUHAN SERVISITIS PADA WANITA PEKERJA SEKS (WPS) DI LOKALISASI SUNAN KUNING KOTA SEMARANG TAHUN 2016 - UDiNus Repository

0 0 15

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KEKAMBUHAN SERVISITIS PADA WANITA PEKERJA SEKS (WPS) DI LOKALISASI SUNAN KUNING KOTA SEMARANG TAHUN 2016 - UDiNus Repository

0 0 1

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KEKAMBUHAN SERVISITIS PADA WANITA PEKERJA SEKS (WPS) DI LOKALISASI SUNAN KUNING KOTA SEMARANG TAHUN 2016 - UDiNus Repository

0 0 8

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KEKAMBUHAN SERVISITIS PADA WANITA PEKERJA SEKS (WPS) DI LOKALISASI SUNAN KUNING KOTA SEMARANG TAHUN 2016 - UDiNus Repository

0 0 1

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KEKAMBUHAN SERVISITIS PADA WANITA PEKERJA SEKS (WPS) DI LOKALISASI SUNAN KUNING KOTA SEMARANG TAHUN 2016 - UDiNus Repository

0 0 1

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KEKAMBUHAN SERVISITIS PADA WANITA PEKERJA SEKS (WPS) DI LOKALISASI SUNAN KUNING KOTA SEMARANG TAHUN 2016 - UDiNus Repository

0 0 1

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KEKAMBUHAN SERVISITIS PADA WANITA PEKERJA SEKS (WPS) DI LOKALISASI SUNAN KUNING KOTA SEMARANG TAHUN 2016 - UDiNus Repository

0 0 1

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KEKAMBUHAN SERVISITIS PADA WANITA PEKERJA SEKS (WPS) DI LOKALISASI SUNAN KUNING KOTA SEMARANG TAHUN 2016 - UDiNus Repository

0 1 13

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KEKAMBUHAN SERVISITIS PADA WANITA PEKERJA SEKS (WPS) DI LOKALISASI SUNAN KUNING KOTA SEMARANG TAHUN 2016 - UDiNus Repository

0 1 29