Wanita Pekerja Seks WPS

dalam hubungan yang amat dekat dengan tempat-tempat pelayanan kesehatan dasar WHO, 1993. Kader Kesehatan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seseorang yang berperan penting dalam memberikan suatu pembinaan kepada para Wanita Pekerja Seks untuk melayani masalah-masalah kesehatan. 1.5.3 Pembinaan Pembinaan ini adalah upaya pemberian arahan tentang bagaimana setiap WPS dapat berhati-hati dan tetap menjaga kondisi atau keadaan fisiknya, agar tidak terkena penyakit maupun virus-virus menular seperti HIVAIDS, atau seperti penyakit kelamin menular lainnya. Pembinaan empowerment merupakan upaya untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dan pemberian kesempatan yang seluas-luasnya bagi penduduk kategori miskin untuk melakukan kegiatan sosial ekonomi yang produktif, sehingga mampu menghasilkan nilai tambah yang lebih tinggi dan pendapat yang lebih besar Wiranto, 1999:5. Pembinaan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu upaya untuk memberikan pemahaman serta meningkatkan pengetahuan akan pentingnya kesehatan bagi para WPSWTS Wanita Pekerja SeksWanita Tuna Susila.

1.5.4 Wanita Pekerja Seks WPS

Wanita Pekerja Seks adalah seseorang orang yang bekerja dengan menjual dirinya dengan harga yang sudah disesuaikan, seks ini berperan untuk menghibur laki- laki yang sedang membutuhkannya atau sebagai hiburan semata. Dan untuk para wanita pekerja seks ini mereka ada yang terpaksa dengan alasan keadaan ekonomi yang kurang, keharmonisan keluarga yang, tuntutan atau kebiasaan hidup mereka yang sesungguhnya. Wanita Pekerja Seks adalah pekerja yang bertugas melayani aktivitas seksual dengan tujuan mendapatkan upah atau imbalan dari yang telah memakai jasa tersebut Koendjoro, 1999:26. Prostitusi atau wanita pekerja seks adalah suatu perbuatan di mana seorang wanita memperdagangkan atau menjual tubuhnya, untuk memperoleh pembayaran dari laki-laki yang datang membayarnya dan wanita tersebut ada mata pencaharian nafkah lain dalam hidupnya kecuali yang diperoleh dengan melakukan hubungan sebentar-sebentar dengan banyak orang. Wanita pekerja seks dalam penelitian ini adalah wanita-wanita penghibur yang telah di lokalisasikan secara tertata dan teratur dengan pembinaan- pembinaan yang disampaikan untuk kelangsungan hidup mereka agar lebih menjaga kondisi maupun keadaan fisik. 16

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Konsep Peranan

2.1.1 Pengertian Peranan

Memandang konsep peranan sebagai pemikiran tentang yang diharapkan dari seseorang dalam posisi tertentu yang lebih dikaitkan dengan sifat-sifat pribadi individu itu sendiri dari pada posisinya Giroth, 2003:25. Peranan adalah keseluruhan hubungan perilaku seseorang dilihat dari fungsi organisasi Wibawa, 2000:81. Peranan adalah terciptanya serangkaian tingkah laku yang saling berkaitan yang dilakukan dalam suatu tertentu serta berhubungan dengan kemajuan perubahan tingkah laku Usman, 2001:4. Dalam suatu peranan itu sangatlah berbeda, setiap orang memiliki sikap dan tingkah laku yang saling berhubungan maupun bertentangan dengan keadaannya, peranan yang terjadi akan saling berinteraksi dalam posisi yang kurang mendominasikan sikap dan tingkah laku. Maka setiap masyarakat harus saling bersosialisasi dan saling berinteraksi agar terjalin suatu keadaan yang dapat membangun kekerabatan atau peranan yang disegani oleh masyarakat untuk dapat saling memberikan suatu wewenang dalam beradaptasi. Peranan menurut Harton dan Hunt, 1984:118 adalah perilaku yang diharapkan seseorang yang mempunyai suatu status. Setiap orang mungkin mempunyai sejumlah status dan diharapkan mengisi peran yang sesuai dengan status tersebut. Peranan adalah seperangkat harapan yang dikenakan pada masyarakat yang menempati kedudukan sosial

Dokumen yang terkait

REHABILITASI PEKERJA SEKS KOMERSIAL MELALUI PELATIHAN KETERAMPILAN DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG

1 19 89

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KEKAMBUHAN SERVISITIS PADA WANITA PEKERJA SEKS (WPS) DI LOKALISASI SUNAN KUNING KOTA SEMARANG TAHUN 2016 - UDiNus Repository

0 0 15

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KEKAMBUHAN SERVISITIS PADA WANITA PEKERJA SEKS (WPS) DI LOKALISASI SUNAN KUNING KOTA SEMARANG TAHUN 2016 - UDiNus Repository

0 0 1

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KEKAMBUHAN SERVISITIS PADA WANITA PEKERJA SEKS (WPS) DI LOKALISASI SUNAN KUNING KOTA SEMARANG TAHUN 2016 - UDiNus Repository

0 0 8

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KEKAMBUHAN SERVISITIS PADA WANITA PEKERJA SEKS (WPS) DI LOKALISASI SUNAN KUNING KOTA SEMARANG TAHUN 2016 - UDiNus Repository

0 0 1

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KEKAMBUHAN SERVISITIS PADA WANITA PEKERJA SEKS (WPS) DI LOKALISASI SUNAN KUNING KOTA SEMARANG TAHUN 2016 - UDiNus Repository

0 0 1

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KEKAMBUHAN SERVISITIS PADA WANITA PEKERJA SEKS (WPS) DI LOKALISASI SUNAN KUNING KOTA SEMARANG TAHUN 2016 - UDiNus Repository

0 0 1

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KEKAMBUHAN SERVISITIS PADA WANITA PEKERJA SEKS (WPS) DI LOKALISASI SUNAN KUNING KOTA SEMARANG TAHUN 2016 - UDiNus Repository

0 0 1

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KEKAMBUHAN SERVISITIS PADA WANITA PEKERJA SEKS (WPS) DI LOKALISASI SUNAN KUNING KOTA SEMARANG TAHUN 2016 - UDiNus Repository

0 1 13

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KEKAMBUHAN SERVISITIS PADA WANITA PEKERJA SEKS (WPS) DI LOKALISASI SUNAN KUNING KOTA SEMARANG TAHUN 2016 - UDiNus Repository

0 1 29