2.3.2 Macam-macam Disiplin
Macam-macam disiplin daapat dibagi menjadi dua bagian yakni 1 teknik disiplin dan 2 disiplin individu dan sosial. Menurut Hadisubrata
1988 dalam Tu’u 2004 Teknik disiplin dapat dibagi menjadi tiga macam ; disiplin otoritarian, disiplin permisif dan disiplin demokratis,
ketiga hal ini diuraikan sebagai berikut : a. Disiplin Otoritarian
Disiplin otoritarian berarti pengendalian tingkah laku berdasarkan tekanan, dorongan, pemaksaan dari luar diri seseorang. Hukuman
sering dipakai untuk menekan, mendorong seseorang untuk mematuhi dan menaati peraturan yang berlaku.
b. Disiplin Permisif Dalam disiplin ini seseorang dibiarkan bertindak menurut
keinginannya. Kemudian dibebaskan untuk mengambil keputusan sendiri dan bertindak sesuai dengan keputusan yang diambilnya.
c. Disiplin Demokratis Disiplin demokratis dilakukan dengan penjelasan, diskusi, dan
penalaran untuk membantu dalam memahami, mematuhi dan menataati peraturan yang ada. Teknik disiplin demokratis berusaha
mengembangkan disiplin yang muncul atas kesadaran diri sehingga siswa memiliki disiplin diri yang kuat dan mantap.
2.3.3 Fungsi Disiplin
Tu’u 2004 Disiplin sangat penting dan dibutuhkan oleh setiap siswa. Disiplin menjadi prasyarat bagi pembentukan sikap, perilaku dan
tata kehidupan . Disiplin diperlukan dalam mengatur perilaku siswa, baik saat belajar disekolah maupun dirumah. Perilaku disiplin tidak akan
tumbuh dengan sendirinya, melainkan perlu kesadaran diri, latihan, kebiasan, dan juga adanya hukuman. Bagi siswa disiplin belajar juga
tidak akan tercipta apabila siswa tidak mempunyai kesadaran diri.
Penanaman disiplin perlu dimulai sedini mungkin mulai dari dalam lingkungan keluarga.
Menurut Tu’u 2004 mengatakan ada empat faktor dominan yang mempengaruhi dan membentuk disiplin yaitu: kesadaran
diri, pengikutan dan ketaatan, alat pendidikan, dan hukuman. Tu’u 2004
: 38 membahas fungsi disiplin sebagai berikut : a. Menata Kehidupan Bersama
Dalam hubungan antar manusia dengan keperibadian, latar belakang, pola pikir yang berbeda-beda diperlukan norma, nilai,
peraturan untuk mengatur agar kehidupan dan kegiatannya dapat berjalan baik dan lancar.
b. Membangun Kepribadian Kepribadian adalah keseluruhan sifat, tingkah laku dan pola hidup
seseorang yang tercermin dalam penampilan, perkataan dan perbuatan
sehari-hari. Lingkungan
keluarga, lingkungan
pergaulan, lingkungan masyarakat memberi dampak bagi pertumbuhan kepribadian yang baik. Dengan disiplin seseorang
dibiasakan mengikuti, mematuhi, menaati aturan-aturan yang berlaku.
c. Melatih Kepribadian Sikap, perilaku dan pola kehidupan yang baik dan berdisiplin
terbentuk melalui suatu proses yang panjang. Salah satu proses untuk membentuk kepribadian tersebut dilakukan dengan melalui
latihan. d. Pemaksaan
Disiplin dapat berfungsi sebagai pemaksaan kepada seseorang untuk mengikuti peraturan-peraturan yang belaku di lingkungan,
dengan memaksakan seseorang untuk menaati dan mematuhi tata tertib. Dikatakan terpaksa karena disiplin itu dilakukan bukan
berdasarkan kesadaran sendiri, melainkan atas dorongan dari luar, seperti adanya perintah, pengawasan, ataupun larangan.
e. Hukuman Tata tertib disekolah biasanya berisi hal
– hal positif yang harus dilakukan oleh siswa, biasanya berisi sanksi atau hukuman bagi
yang melanggar tata tertib tersebut. Sanksi itu diharapkan mempunyai nilai pendidikan. Sehingga diharapkan tidak ada lagi
pelanggaran yang dibuat. f. Menciptakan Lingkungan Kondusif
Sekolah sebagai ruang lingkup pendidikan perlu menjamin terselenggaranya proses pendidikan yang baik. Kondisi yang baik
bagi proses tersebut adalah kondisi aman, tentram, tenang, tertib dan teratur, saling menghargai, dana hubungan pergaulan yang
baik. Disiplin sekolah berfungsi mendukung terlaksananya proses dan kegiatan pendidikan agar berjalan lebih lancar. Hal itu
dicapai dengan merancang peraturan sekolah.
2.3.4 Indikator Disiplin