2.2.2 Prinsip-prinsip Kesiapan Belajar
Slameto 2010 prinsip-prinsip readiness meliputi: 1 Semua aspek perkembangan berinteraksi saling berpengaruh mempengaruhi,
2 kematangan jasmani dan rohani adalah perlu untuk memperoleh manfaat dari pengalaman, 3 pengalaman-pengalaman mempunyai
pengaruh yang positif terhadap kesiapan, 4 kesiapan dasar untuk kegiatan tertentu terbentuk dalam periode tertentu selama masa
pembentukan dalam masa perkembangan. Dengan adanya kesiapan ini akan mempengaruhi interaksi atau hubungan positif terhadap tujuan
belajar yang akan dicapai.
2.2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesiapan Belajar
Anni 2011:96 menjelaskan bahwa terdapat faktor-faktor yang memberikan kontribusi terhadap proses dan hasil belajar adalah kondisi
internal dan eksternal peserta didik. Kondisi internal mencakup kondisi fisik, seperti kesehatan organ tubuh; kondisi psikis, seperti kemampuan
intelektual, emosional; dan kondisi sosial, seperti kemampuan bersosialisasi dengan lingkungan. Oleh karena itu kesempurnaan dan
kualitas kondisi internal yang dimiliki oleh peserta didik akan berpengaruh terhadap kesiapan, proses, dan hasil belajar. Peserta didik
yang mengalami kelemahan di bidang fisik, misalnya dalam membedakan warna, akan mengalami kesulitan di dalam belajar melukis,
atau belajar yang menggunakan bahan-bahan berwarna. Peserta didik yang sedang mengalami ketegangan emosional, misalnya takut dengan
pendidik, akan mengalami kesulitan di dalam mempersiapkan diri untuk memulai belajar baru karena selalu teringat oleh perilaku pendidik yang
ditakuti. Peserta didik yang mengalami hambatan bersosialisasi, misalnya, akan mengalami kesulitan di dalam beradaptasi dengan
lingkungan, yang pada akhirnya mengalami hambatan belajar. Faktor- faktor internal ini dapat terbentuk sebagai akibat dari pertumbuhan,
pengalaman belajar sebelumnya, dan perkembangan.
Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kesiapan belajar siswa, diantaranya :
a. Menurut Slameto 2010:113 kondisi kesiapan mencakup 3 aspek, yaitu: Kondisi fisik, mental dan emosional, kebutuhan-kebutuhan,
motif dan tujuan serta keterampilan, pengetahuan dan pengertian yang lain yang telah dipelajari.
b. Menurut Djamarah 2002 faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan belajar meliputi kesiapan fisik, kesiapan psikis dan kesiapan
materiil. Kesiapan fisik, berkaitan erat dengan kesehatan yang akan berpengaruh pada hasil belajar dan penyesuaian sosial individu.
Dengan kesiapan fisik, atau kondisi badan yang sehat akan memudahkan untuk belajar karena tidak ada gangguan dari kondisi
fisiknya. Kesiapan psikis, berkaitan dengan kecerdasan, daya ingat tinggi, kebutuhan yang terpuaskan, ada hasrat atau motivasi untuk
belajar, dapat berkonsentrasi, dan ada perhatian. Faktor yang
mempengaruhi kesiapan belajar lainnya adalah kesiapan materiil. Individu dalam mempelajari materi tentunya harus mempunyai bahan
yang dapat dipelajari atau dikerjakan, misalnya buku bacaan, buku paket dari sekolah maupun diktat lain yang relevan digunakan
sebagai bahan acuan belajar, mempunyai buku catatan dan lain-lain. c. Menurut Darsono 2000 faktor kesiapan meliputi: Kondisi fisik yang
tidak kondusif. Misalnya sakit, pasti akan mempengaruhi faktor- faktor lain yang dibutuhkan untuk belajar. Dan kondisi psikologis
yang kurang baik. Misalnya gelisah, tertekan, dan sebagainnya. merupakan kondisi awal yang tidak menguntungkan bagi kelancaran
belajar.
Dalam penelitian ini, yang digunakan sebagai indikator kesiapan belajar adalah : a Kesiapan Fisik. Kesiapan fisik yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah kondisi fisik peserta didik yang berhubungan dengan indera pendengaran dan penglihatan. b
Kondisi Psikologis dan Kondisi Emosional. Kondisi psikologis adalah keadaan siswa yang berhubungan dengan kemampuan
seseorang dalam mengemukakan pendapat, rasa percaya diri terhadap kemampuan yang dimiliki dan kemampuan untuk menerapkan
pengetahuan yang dimiliki. Kesiapan kondisi emosional adalah kemampuan siswa untuk mengatur emosinya yang mencakup hasrat
kesungguhan siswa dalam mempelajari mata pelajaran dan kondisi emosional terkait dengan konflik atau ketidaksesuaian antara
kenyataan dan harapan. Kesiapan belajar dipengaruhi oleh faktor intern yang ada dalam diri seseorang, Dalyono 2012 menyatakan
masing- masing individu mempunyai sejarah atau latar belakang yang berbeda-beda. Hal ini menyebabkan adanya pola pembentukan
readiness yang berbeda-beda pula di dalam diri masing-masing individu. Dari faktor yang mempengaruhi Kesiapan belajar ini, dapat
dipahami bahwa
kesiapan yang
dimiliki seseorang
akan mempengaruhi sesuatu yang akan dilakukannya, kesiapan membuat
seseorang siap untuk berbuat, siap untuk belajar.
2.3 Konsep Disiplin Belajar