Teori Belajar Konsep Prestasi Belajar

2.1.4 Teori Belajar

Menurut Anni 2011:82 belajar adalah proses penting bagi perubahan perilaku setiap orang dan belajar itu mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan oleh seseorang. Gagne dalam Anni,20011:82 menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan disposisi atau kecakapan manusia yang berlangsung selama periode waktu tertentu, dan perubahan perilaku itu tidak berasal dari proses pertumbuhan. Menurut Anni 2011 menyatakan bahwa ada 3 teori belajar yaitu: a. Teori Belajar Behavioristik Belajar merupakan proses perubahan perilaku. Perubahan perilaku yang dimaksud dapat berwujud perilaku yang tampak overt behavior atau perilaku yang tidak tampak innert behavior.Perilaku yang tampak misalnya menulis, memukul,menendang, sedangkan perilaku yang tidak tampak misalnya berpikir, bernalar dan berkhayal. Perubahan perilaku yang diperoleh dari hasil belajar bersifat permanen dalam arti bahwa perubahan perilaku akan bertahan dalam waktu yang relatif lama, sehingga pada suatu waktu perilaku tersebut dapat dipergunakan untuk merespon stimulus yang sama atau hampir sama. b. Teori Belajar Kognitif Pengkajian terhadap teori belajar kognitif memerlukan penggambaran tentang perhatian, memori, elaborasi, rehearsal, pelacakan kembali dan pembuatan informasi yang bermakna. Psikologi kognitif menyatakan bahwa perilaku manusia tidak ditentukan oleh stimulus yang berasal dari luar dirinya, melainkan oleh faktor yang ada pada dirinya sendiri. Berdasarkan pandangan itu, teori psikologi kognitif memandang belajar sebagai proses pemfungsian unsur-unsur kognisi, terutama unsur pikiran, untuk dapat mengenal dan memahami stimulus yang datang dari luar. Dengan kata lain, aktivitas belajar pada diri manusia ditekankan pada proses internal dalam berpikir, yakni proses pengolahan informasi. Kegiatan pengolahan informasi yang berlangsung di dalam kognisi itu akan menentukan perubahan perilaku seseorang. Bukan sebaliknya, jumlah informasi atau stimulus yang mengubah perilaku. Teori belajar kognitif menekankan pada cara-cara seseorang menggunakan pikirannya untuk belajar, mengingat, dan penggunaan pengetahuan yang telah diperoleh dan disimpan di dalam pikirannya secara efektif. Teori belajar konstruktivistik menyatakan bahwa pendidik tidak dapat memberikan pengetahuan kepada peserta didik. Sebaliknya, peserta didik harus mengkonstruksikan pengetahuannya sendiri. Peran pendidik adalah : a memperlancar proses pengkonstruksian pengetahuan dengan cara membuat informasi secara bermakna dan relevan dengan peserta didik, b memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengungkapkan atau menerapkan gagasannya sendiri, dan c membimbing peserta didik untuk menyadari dan secara sadar menggunakan strategi belajarnya sendiri Slavin, 1994. Dengan demikian fungsi utama pendidik adalah menyediakan tangga pemahaman yang puncaknya merupakan bentuk pemahaman paling tinggi, dan peserta didik harus menaiki tangga tersebut. Intisari dari teori belajar konstruktivisme adalah bahwa belajar merupakan proses penemuan discovery dan transformasi informasi kompleks yang berlangsung pada diri seseorang. c. Teori Belajar Humanistik Hasil belajar dalam pandangan humanistik adalah kemampuan peserta didik mengambil tanggung jawab dalam menentukan apa yang dipelajari dan menjadi individu yang mampu mengarahkan diri sendiri self-directing dan mandiri independent. Disamping itu, pendekatan humanistik memandang pentingnya penekanan pendidikan di bidang kreativitas, minat terhadap seni, dan hasrat ingin tahu. Oleh karena itu pendekatan humanistik kurang menekannkan pada kurikulum standar, perencanaan pembelajaran, ujian, sertifikasi pendidik, dan kewajiban hadir di sekolah. Slameto 2010 menjelaskan bahwa terdapat berbagai teori belajar misalnya yang mendasarkan pada ilmu jiwa daya, tanggapan, asosiasi, trial and error, Medan, Gestlat, behaviorist, dan lain-lain. Berikut ini beberapa teori belajar menurut para ahli : a. Teori Gestalt Dalam belajar yang penting adalah adanya penyesuaian pertama yaitu memperoleh response yang tepat untuk memecahkan problem yang dihadapi. b. Teori Belajar Menurut J.Bruner Belajar itu tidak untuk mengubah tingkahlaku seseorang tetapi untuk mengubah kurikulum sekolah menjadi sedemikian rupa sehingga siswa dapat belajar lebih banyak dan mudah. c. Teori Belajar dari R.Gagne Belajar ialah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, dan tingkah laku. Belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang diperoleh dari instruksi. Berdasarkan teori yang telah dijelaskan sebelumnya, peneliti menggunakan teori-teri tersebut sebagai grand teori atau teori utama untuk menjelaskan hubungan antara variabel terikat Y dengan variabel bebas X. Teori belajar behavioristik, humanistik dan teori belajar konstruktivisme digunakan sebagai grand teori variabel kesiapan belajar siswa, disiplin belajar siswa, lingkungan keluarga siswa dan motivasi belajar siswa. Teori belajar kognitif sebagai grand teori variabel motivasi belajar, dan disiplin belajar siswa.

2.1.5 Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Dokumen yang terkait

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KESIAPAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK TEUKU UMAR SEMARANG TAHUN AJARAN 2012 2013

0 5 182

PENGARUH TEMAN SEBAYA, LINGKUNGAN KELUARGA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP DISIPLIN BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK GATRA PRAJA PEKALONGAN TAHUN AJARAN 2014 2015

22 168 141

LINGKUNGAN KELUARGA DAN MOTIVASI BELAJAR KONTRIBUSINYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Lingkungan Keluarga Dan Motivasi Belajar Kontribusinya Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Pada Siswa Kelas X SMK Batik 2 Surakarta Tahun Ajaran 2016/2017.

0 2 14

PENGARUH MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI KELAS XI Pengaruh Motivasi Dan Minat Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Pada Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Purwodadi Tahun Ajaran 2013/2014.

0 2 18

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Akuntannsi Pada Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Sapuran Tahun Ajaran 2013/2014.

0 0 16

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI Pengaruh Motivasi Belajar Dan Lingkungan Keluarga Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI Akuntansi SMK Batik I Surakarta Tahun Ajaran 2012/2

0 1 18

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Pengaruh Motivasi Belajar Dan Lingkungan Keluarga Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI Akuntansi SMK Batik I Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 15

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI SMK PASUNDAN 1 BANJARAN.

0 3 30

Pengaruh motivasi belajar, kemandirian belajar, dan disiplin belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas XI Akuntansi SMK Kristen 2 Klaten.

1 8 139

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR, DISIPLIN BELAJAR, DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA

0 0 160