Berdasarkan rumus di atas, skor tertinggi yang mungkin terjadi adalah lima 5, skor terendah yang mungkin terjadi adalah satu 1, dan banyaknya kelas
intepretasi yang akan dibentuk adalah lima kelas sesuai dengan banyaknya skor penilaian. Dengan demikian, rentang skala dapat dihitung sebagai berikut :
RS = = 0,80
Dengan rentang skala 0,80, maka skala interval yang digunakan untuk mengintepretasikan penilaian responden terhadap kinerja setiap atribut adalah
sebagai berikut : a 1,00 X 1,80 = sangat jelek
b 1,80 X 2,60 = jelek c 2,60 X 3,40 = cukup
d 3,40 X 4,20 = baik e 4,20 X 5,00 = sangat baik
4.6.2. Cochran Test
Menurut Durianto et. al. 2001, Cochran test digunakan untuk menguji signifikansi hubungan setiap asosiasi yang ada dalam suatu merek. Asosiasi yang
saling berhubungan akan membentuk brand image dari merek tersebut. Cochran test
digunakan pada data dengan skala pengukuran nominal atau untuk informasi dalam bentuk terpisah dua dikotomi, misalnya informasi ”ya”
atau ”tidak”. Penggunaan uji ini adalah untuk mengetahui keberadaan hubungan antara beberapa variabel, dengan hipotesis pengujian yaitu:
H
o
: kemungkinan jawaban ”ya” adalah sama untuk semua variabel asosiasi. 5 – 1
5
H
a
: kemungkinan jawaban ”ya” adalah berbeda untuk semua variabel asosiasi. Terapan Cochran test untuk mengetahui signifikansi setiap asosiasi yang
ada dalam suatu merek dimulai dengan pengujian semua asosiasi. Atas dasar hasil analisis dilakukan perbandingan antara nilai Q dengan X
2 tabel α,v
. Jika diperoleh nilai Q X
2 tabel α,v
, maka H
o
diterima yang berarti semua asosiasi yang diuji saling berhubungan membentuk brand image dari suatu merek. Jika diperoleh
nilai Q X
2 tabel α,v
dapat disimpulkan belum cukup bukti untuk menerima H
o
. Dengan demikian, tidak semua asosiasi adalah sama dan pengujian dilanjutkan ke
tahap dua untuk mengetahui asosiasi mana yang tidak sama dan dapat dikeluarkan dari asosiasi-asosiasi penyusun brand image suatu merek.
Untuk masuk ke tahap dua dicari asosiasi yang memiliki jumlah kolom terkecil yang selanjutnya akan dicoba dikeluarkan dari komponen asosiasi-
asosiasi pembentuk brand image. Dengan demikian, nilai N sekarang akan berkurang sebesar nilai total kolom yang dikeluarkan tersebut. Nilai Q dihitung
kembali dengan mempertimbangkan kondisi yang baru tersebut. Saat ini asosiasi yang diuji signifikansi hubungannya menjadi berkurang satu pula sehingga derajat
bebas dari X
2 tabel α,v
berkurang satu juga. Tahap pembandingan Q dengan X
2 tabel
α,v
dilakukan lagi. Jika nilai Q X
2 tabel α,v
lanjutkan tahap pengujian ke tahap tiga dengan teknik yang sama sebagaimana telah dipaparkan sebelumnya. Jika
nilai Q X
2 tabel α,v
maka pengujian dihentikan yang berarti brand image suatu merek terbentuk dari asosiasi-asosiasi sisanya yang belum diuji dan asosiasi
terakhir yang diuji. Cochran test menggunakan rumus sebagai berikut Durianto et. al.
, 2001:
Q = C C – 1 . ∑ Cj
2
- C – 1 . N
2
CN - ∑ Ri
2
dimana: C : banyaknya variabel asosiasi
Ri : jumlah baris jawaban ’ya’ Cj : jumlah kolom jawaban ’ya’
N : total besar
4.6.3. Skala Semantic Diferensial