120 memberikan peningkatan kadar total coliform di dalam air 1.700 – 8.100 mgliter
10.000 mgliter untuk Baku Mutu Kelas III yang berbahaya bagi kesehatan. Kualitas air Sungai Ciliwung pada tahun 2009 dengan pengamatan di Bendung
Katulampa tergolong tercemar berat. Unsur terberat yang mengakibatkan pencemaran ini adalah kandungan BOD yang melebihi ambang batas normal 23
mglt di atas kelas IV. Kandungan BOD yang tinggi ini diakibatkan oleh meningkatnya limbah buangan rumah tangga yang berasal dari permukiman,
restoran dan limbah rumah tangga lainnya. Aktivitas ekonomi dan sosial yang menghasilkan limbah, semuanya dibuang ke badan air Sungai Ciliwung tanpa ada
perlakuan terlebih dahulu treatment limbah. Perkembangan permukiman di sekitar Sungai Ciliwung semakin padat dan tidak terbendung lagi karena memang
lahan tersebut yang masih tersisa bagi masyarakat lokal, sedang lahan sisanya sudah berpindah kepemilikan atau terbagi diantara ahli waris. Kondisi yang
mendorong demikian adalah wilayah hulu DAS Ciliwung merupakan wilayah dengan aktivitas wisata yang tergolong over capacity. Hal ini dapat dilihat dari
kunjungan wisata terutama pada hari-hari libur dengan kondisi lalu-lintas yang sangat padat. Hari biasa jalur Ciawi-Puncak dapat dicapai dalam 30 menit, maka
pada hari-hari libur dapat dicapai dalam 5-6 jam atau lebih. Kadar COD belum begitu tinggi, tetapi sudah mulai kelihatan meningkatnya kandungan COD
tersebut, sehingga dari sekarang perlu dilakukan pengendaliannya.
4.2.12 Kualitas Sumberdaya Lahan
Kualitas sumberdaya lahan dapat didekati melalui tingkat degradasi yang berlangsung. Tingkat degradasi lahan dihitung dengan tingkat erosi lahan,
semakin tinggi erosi yang terjadi maka akan berpengaruh terhadap produktivitas lahan secara keseluruhan. Penelitian Zubaidah 2004 menunjukkan bahwa DAS
Ciliwung Hulu mempunyai tingkat sedimentasi pada lahan dengan aktivitas penggunaan lahan hutan sebesar 0,938 tonhath, penggunaan lahan perkebunan
2,21 tonhath dan penggunaan lahan tegalan 63,68 tonhath. Sedangkan tingkat erosi untuk penggunaan lahan hutan 4,57 tonhath, penggunaan lahan perkebunan
52,739 tonhath, dan penggunaan lahan tegalan 509,714 tonhath. Nilai ini
121 sudah termasuk ke dalam erosi berat yaitu telah melampaui nilai erosi yang
ditoleransi yaitu 20-43 ton hath Sinukaban 2007. Qodariah et al. 2004 menunjukkan bahwa DAS Ciliwung Hulu telah
mengalami degradasi lahan yang sangat tinggi yaitu dengan tingkat erosi tahun 2001 mencapai 44 tonhabulan dan tahun 2002 mencapai 74,7 tonhabulan.
Sedangkan data BRLKT Citarum-Ciliwung menunjukkan tingkat erosi antara 160,32 -334 tonhath. Laju sedimentasi berlangsung di Sungai Ciliwung Hulu
tahun 2001 mencapai 19,70 tonhath dan tahun 2002 mencapai 36,96 tonhath. Penurunan kualitas sumberdaya lahan dapat dilihat dari luasan lahan kritis
yang tersebar di wilayah DAS Ciliwung Hulu. Kondisi ini menggambarkan bahwa DAS Ciliwung Hulu memerlukan upaya rehabilitasi dan konservasi lahan
guna meningkatkan fungsinya sebagai lahan pertanian produktif dan sebagai wilayah resapan bagi wilayah hilir. Kondisi tahun 2005, luas lahan kritis meliput i
lahan agak kritis, kritis sd sangat kritis seluas 865,17 ha, tahun 2008 mengalami peningkatan menjadi 908,90 ha dan kemudian pada tahun 2009 berkurang
menjadi 371,26 ha. Perkembangan lahan kritis disajikan pada Tabel 17.
Tabel 17 Lahan kritis di DAS Ciliwung Hulu tahun 2005-2009
No. Tingkat
Kekritisan Lahan
2005 2008
2009 Ha
ha ha
1 Tidak kritis
13.766,29 92,64
13.782,29 92,75
14.117,48 95,00
2 Potensial kritis
228,54 1,54
168,81 1,14 371,26
2,50 3
Agak kritis 227,55
1,53 60,90
0,41 213,92 1,44
4 Kritis
382,25 2,57
848,00 5,71 157,34
1,06 5
Sangat Kritis 255,37
1,72 - -
- 0,00
Luas DAS 14.860,00
100,00 14.860,00
100,00 14.860,00 100,00
Jumlah 3sd 5 865,17
5,82 908,90
7,25 371,26 2,50
Sumber : Status Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor 2010.
122
4.3 Sosial Ekonomi Masyarakat 4.3.1 Penduduk
Penduduk di DAS Ciliwung Hulu dan kondisi penduduk di 3 kecamatan Kecamatan Ciawi, Cisarua dan Megamendung disajikan pada Tabel 18.
Tabel 18 Pertumbuhan penduduk DAS Ciliwung Hulu tahun 1997 sd 2008
No. Tahun DAS Ciliwung Hulu Kab. Bogor
Kecamatan Ciawi, Megamendung, Cisarua
Jumlah penduduk
jiwa Kepadatan
penduduk jiwaha
Laju Pertumbuhan
Penduduk tahun
Rata-rata penduduk
per KK Jumlah
Penduduk jiwa
Laju Pertumbuhan
1 1997
188.670 12,70
- 4,67
220.409 -
2 1998
190.594 12,83
1,02 Td
220.430 0,01
3 1999
196.015 13,19
2,84 Td
222.088 0,75
4 2000
200.955 13,52
2,52 4,79
228.746 3,00
5 2001
202.623 13,64
0,83 Td
230.182 0,63
6 2002
208.849 14,05
3,07 4,76
234.911 2,05
7 2003
210.834 14,19
0,95 4,01
236.116 0,51
8 2004
222.212 14,95
5,40 Td
244.727 3,65
9 2005
236.705 15,93
6,52 Td
268.819 9,84
10 2006
249.199 16,77
5,28 4,17
291.258 8,35
11 2007
254.446 17,12
2,61 4,18
293.379 0,73
12 2008
260.180 17,51
3,68 4,20
293.560 0,62
13 2009
295.315 0,60
Rata- rata
2,98 4,43
2,74
Sumber : - BPS Kabupaten Bogor 2009-2010; Dewi 2010 Bapeda Kab. Bogor. 2009; dan hasil perhitungan.
Berdasarkan data tahun 2000, jumlah penduduk di DAS Ciliwung Hulu berjumlah 200.955 jiwa atau mengalami peningkatan sebesar 2,54; sedangkan pada tahun
2008 sebanyak 260.180 jiwa dengan laju pertumbuhan yang tinggi yaitu 3,68 dan dengan rata-rata 4,20 jiwa per-KK. Selama 10 tahun terakhir 1998 sd 2008
laju pertumbuhan penduduk tertinggi di DAS Ciliwung hulu terjadi pada 3 tahun