Status Keberlanjutan Dimensi Ekonomi

139 Alternatif pendapatan non-pertanian , dalam hal ini adalah kegiatan ekonomi yang tidak berbasis pada lahan pertanian tidak memerlukan lahan yang luas yaitu kegiatan peternakan domba, kelinci, sapi, dll yang bernilai ekonomi tinggi. Kegiatan budidaya domba cukup memberikan harapan yang sangat besar untuk menambah pendapatan bagi masyarakat. Berdasarkan pengalaman petani memiliki peliharaan dombanya sudah lebih 10 ekor memang sudah memperoleh tambahan bagi pendapatan bagi keluarga. Budidaya domba oleh petani dengan peliharaan domba 5-8 ekor maka petani memperoleh tambahan pendapatan Rp.475.000,- bulan, membuka usaha warung sembako ukuran 3-4 m 2 mendapatkan tambahan pendapatan Rp. 412.500,-bulan, melakukan kerja buruh tani memperoleh tambahan pendapatan Rp 125.000,-bulan, maupun melakukan Gambar 19 Hasil analisis leverage pada dimensi ekonomi Leverage of Attributes 0.67 1.28 0.23 0.01 0.10 0.09 0.11 2.24 0.43 1.01 0.5 1 1.5 2 2.5 Luas kepemilikan lahan pertanian Tingkat pemanfaatan jasa wisata Jaminan pasar input dan produk pertanian demand Keuntungan usaha tani non-pangan Jumlah Tenaga Kerja Sektor Pertanian Jumlah tenaga kerja sektor jasa Adaptasi petani thd perub. komoditi pasar Alternatif pendapatan non pertanian Layanan listrik PLN Status pengembangan ekonomi wilayah A ttr ib u te Root Mean Square Change in Ordination when Selected Attribute Removed on Sustainability scale 0 to 100 140 usaha jasa ojeg memperoleh Rp. 450.000,- sd Rp. 600.000,-bulan. Namun demikian karena keterbatasan modal maka beberapa masyarakat petani lainnya belum dapat mewujudkan tambahan pendapatan dari usaha budidaya ini. Pemanfaatan jasa wisata . Jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Bogor tahun 2006 sebanyak 1.851.680 orang terdiri dari wisatawan domestik 1.833.530 orang dan mancanegara 18.150 orang. Dari jumlah kunjungan wisatawan tersebut sebanyak 1.044.162 orang 56,39 adalah kunjungan ke obyek wisata di wilayah DAS Ciliwung Hulu. Obyek wisata yang menjadi target kunjungan sebanyak 12 obyek di Kecamatan Cisarua dan Kecamatan Megamendung. Obyek wisata tersebut adalah di Kecamatan Cisarua 1 Taman Safari Indonesa, 2 Wisata Agro Gunung Mas,3 Taman Wisata Telaga Warna, 4 Taman Wisata Matahari, 5 TW Riung Gunung, 6 Wanawisata Curug Cilember, 7 Taman Welrimba, 8 Wanawisata Citameang, 9 Wanawisata Pulo Cangkir, 10 Curug KembarBatulayang, 11 Curug Cisuren, dan 12 Curug Panjang Kec. Megamendung BLHD Kab. Bogor 2010. Jumlah kunjungan wisata tersebut belum termasuk pada aktivitas wisata yang dilakukan oleh pelaku wisata maupun masyarakat perorangan berupa kunjungan ke bangunan-bangunan villa.

5.2.3 Status Keberlanjutan Dimensi Sosial

Hasil analisis Rap-DAS Ciliwung Hulu terhadap 9 atribut dimensi sosial dan budaya tersebut diperoleh bahwa nilai indeks tingkat keberlanjutan pada dimensi sosial sebesar 47,76 berada di bawah 50,00 berarti kurang berkelanjutan. Hasil analisis keberlanjutan dimensi sosial disajikan pada Gambar 20. Berdasarkan hasil analisis leverage diperoleh 5 lima atribut yang sensitif terhadap indeks keberlanjutan sosial dan budaya, yaitu 1 Partisipasi masyarakat dalampengambilan keputusan terhadap upaya rehabilitasi hutan dan lahan RHL RMS=4,54, 2 Persepsi masyarakat terhadap upaya RHL 141 RMS=4,58, 3 Tingkat pendidikan formal masyarakat lokal, 4 Tingkat kesejahteraan masyarakat petani, dan 5 Tingkat pertumbuhan penduduk. Hal ini berarti bahwa untuk meningkatkan indeks keberlanjutan dalam pengelolaan DAS Ciliwung Hulu maka diperlukan upaya meningkatkan partisipasi petani dalam pengambilan keputusan terhadap upaya RHL, meningkatkan persepsi terhadap upaya RHL, meningkatkan pendidikan formal masyarakat lokal, meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani, dan mengurangi tingkat pertumbuhan penduduk DAS Ciliwung Hulu. Hasil leverage terhadap dimensi sosial disajikan pada Gambar 21. Gambar 20 Nilai indeks keberlanjutan dimensi sosial DAS Ciliwung Hulu RAPDAS Ciliwung Hulu Ordination 47,76 DOWN UP BAD GOOD -60 -40 -20 20 40 60 80 20 40 60 80 100 120 Social Sustainability O th e r D is ti n g is h in g F e a tu re s Real Sustainability References Anchors 142 Persepsi petani terhadap upaya RHL dan tingkat partisipasi petani dalam pengambilan keputusan bersama terhadap upaya RHL cukup tinggi. Program RHL yang dilaksanakan pada tahun 1987-1997 berupa pembuatan dam pengendali, penanaman vegetatif berupa tanaman albizzia sengon dan tanaman buah-buahan dan kebun bibit desa, proyek intensifikasi kebun rakyat, dan kegiatan penghijauan lainnya telah memberikan manfaat kepada masyarakat berupa tambahan penghasilan BPDAS Citarum-Ciliwung 2003. Berdasarkan hasil kegiatan tersebut, maka masyarakat pada prinsipnya mendukung terhadap program penghijauan lingkungan dengan komoditas bernilai ekonomi tinggi dengan jenis tanaman terutama albizzia, mindi, pala dan cengkeh. Gambar 21 Hasil analisis leverage dimensi sosial DAS Ciliwung Hulu Leverage of Attributes 3.34 4.79 5.29 1.13 1.48 1.27 2.03 4.58 4.54 1 2 3 4 5 6 Tingkat pertumbuhan penduduk Tingkat kesejahteraan petani Tingkat pendidikan formal masyarakat Layanan pendidikan Layanan kesehatan Layanan peribadatan Tingkat pengangguran Persepsi masyarakat terhadap upaya RHL Partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan bersama A ttr ib u te Root Mean Square Change in Ordination when Selected Attribute Removed on Sustainability scale 0 to 100