Tutupan Lahan land cover

111

4.2.7 Pemanfaatan Lahan

DAS Ciliwung Bagian Hulu seluas 14.860 ha, pemanfaatan lahannya berupa kawasan hutan seluas 4.274 ha konservasi Cagar AlamCA dan Taman WisataTW Telaga Warna 368 ha, kawasan konservasi Taman Nasional Gn. Gede Pangrango 1.869 ha, dan kawasan hutan produksi dan hutan lindung yang dikelola Perum Perhutani seluas 2.037 ha, perkebunan teh 2.979 ha PTPN VIII Gunung Mas seluas 2.417 ha dan PT Teh Ciliwung PT Sumber Sari Bumi Pakuan PT SSBP seluas 562 ha, dan eks perkebunan teh seluas 379 ha eks HGU-PT Buana Estate 119 ha dan eks-PT SSBP 260 ha, dan lahan milik seluas + 7.228 ha. Berdasarkan Tabel 11, dari areal perkebunan seluas 2.979 ha tersebut hanya seluas 1.910 ha 64,11 berupa tanaman perkebunan sehingga lahan sisa diantaranya jalan, fasilitas umum dan lahan terbengkalai yang digarap dan diduduki oleh masyarakat secara illegal. Diantara areal perkebunan yang digarap masyarakat tersebut juga sudah didirikan bangunan permukiman atau rumah peristirahatan. Kawasan konservasi seluas 4.274 ha tersebut dikelola oleh Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango dan Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam Jawa Barat, sedangkan hutan produksi dan hutan lindung dikelola oleh Perum Perhutani Unit III Jawa Barat. Rincian pemanfaatan lahan DAS Ciliwung Hulu disajikan pada Tabel 12 dan secara spasial dapat dilihat peruntukannya sebagaimana peta Lampiran 5. Lahan yang dikelola masyarakat seluas + 7.607 ha berasal dari lahan milik seluas 7.228 ha dan lahan eks perkebunan teh seluas 379 ha. Dari luasan 7.607 ha lahan tersebut, lahan yang dapat dibudidayakan oleh masyarakat seluas 4.637 ha 60,96 dipergunakan untuk kegiatan budidaya pertanian 3.221 ha 42,34, peternakan 56 ha 0,01, perikanan 48 ha 0,01, dan lahan pekarangan 1.312 ha 17,24. Lahan sisa seluas 2.970 ha 39,04 berupa lahan tidur gontai dan lahan kiri-kanan sungai anak sungai yang pada umumnya dengan topografi curam sd sangat curam. Lahan dengan topografi berat ini tersebar di sepanjang alur dan anak sungai Ciliwung Bagian Hulu BP3K 2010. 112 Tabel 12 Pemanfaatan kawasan DAS Ciliwung Hulu No. Pemanfaatan Lahan Luas 1 Kawasan Hutan - CA dan TW Telaga Warna : 368 ha - TN Gn. Gede Pangrango : 1.869 ha - Hutan Perum Perhutani : 2.037 ha 4.274 ha 28,76 2 Kawasan Perkebunan - PT Gunung Mas : 2.417 ha - PT SSBP PT Ciliwung : 562 ha 2.979 ha 20,05 3 Eks Perkebunan - PT Buana Estate 119 ha - Eks-PT SSBP 260 ha 379 ha 2,55 4 Lahan Milik 7.228 ha 48,64 Luas DAS Ciliwung Hulu 14.860 ha 100,00 Sumber : Bogor Dalam Angka 2007-2009. BLH Kabupaten Bogor 2010. BP3K Wilayah Ciawi 2011 diolah Lahan dengan kemiringan curam sd sangat curam kemiringan di atas 100 menurut kebiasaan masyarakat setempat dialokasikan untuk zona perlindungan setempat perlindungan sumber air dan penahan longsor dan biasanya ditumbuhi atau ditanami dengan jenis bambu-bambuan, pepohonan Albizzia, pete, kayu afrika, mindi, jengkol dan tanaman buah2an lainnya. Tegakan bambu-bambu ini dapat dipetik hasilnya untuk bahan pembuatan rumah, pembuatan pagar, kandang hewan, bahan pembuatan perabot rumah tangga, pembuatan ajir tanaman budidaya, tiang penyangga tanaman menjalar kacang panjang, labu siam dll., dan sebagian dapat diperjualbelikan.

4.2.8 Produksi Budidaya Pertanian dan Perkebunan

Sumberdaya lahan di DAS Ciliwung Hulu tergolong subur dan didukung oleh kelimpahan sumberdaya air permukaan, tingginya aksesibilitas jalan, kemudahan akses input saprotan serta luasnya wilayah dan jaringan pemasaran, telah mendorong masyarakat untuk melakukan aktivitas budidaya pertanian 113 berupa budidaya tanaman pangan, bunga hias, sayur mayur, buah-buahan, perikanan, peternakan, dan aktivitas budidaya produktif lainnya. Budidaya pertanian tanaman pangan diantaranya padi, jagung, ketela rambat, ubi kayu, ubi jalar, dan tanaman pangan lainnya. Produktivitas tanaman per musim untuk tanaman pangan padi mencapai 5,5 tonha, ubi jalar 13 tonha, singkong 19 tonha, jagung 4 tonha, kacang tanah 1,25 tonha. Sayur-sayuran yang dibudidayakan oleh masyarakat petani dan dengan orientasi pasar lokal maupun pasar regional diantaranya bawang daun, kentang, kubis, petsaisawi, wortel, kacang panjang, cabe, tomat, buncis, mentimun, labu siam, kangkung, bayam, dan kacang merah. Produktivitas sayur- sayuran di DAS Ciliwung Hulu dan Bogor umumnya disajikan pada Tabel 13. Tabel 13 Rata-rata produktivitas tanaman sayur-sayuran di Kab. Bogor tahun 2008 dalam tonhamusim No. Jenis Tanaman Sayuran 2006 2007 2008 1 Bawang Daun 7,82 7,28 7,76 2 Kentang 26,38 17,50 15,88 3 Kubis 24,32 25,70 22,94 4 Petsaisawi 9,15 10,18 8,65 5 Wortel 13,90 12,97 15,10 6 Kacang Panjang 10,47 10,29 10,00 7 Cabe 7,30 8,82 8,62 8 Tomat 16,03 14,36 16,92 9 Buncis 8,81 9,36 8,47 10 Mentimun 17,04 14,30 14,78 11 Labu Siam 12,38 14,54 14,94 12 Kangkung 5,56 5,66 9,28 13 Bayam 6,18 6,44 7,37 14 Kacang Merah 2,26 2,26 2,24 Sumber : Bogor Dalam Angka 2009.