Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis LMKA Kelompok Wanita Tani

130

4.5 Simpulan

Kondisi biofisik wilayah dan sosial ekonomi masyarakat DAS Ciliwung Hulu adalah sebagai berikut : a. DAS Ciliwung Hulu merupakan dataran tinggi dengan variasi kelerengan kemiringan kelerengan yang tinggi dan didominasi oleh lahan dengan kemiringan bergelombang sd sangat curam 15 dicirikan oleh sungai pegunungan berarus deras pada musim hujan dengan curah hujan tergolong tinggi 2.700 mmtahun. b. Keadaan tahun 1992-2009, penutupan lahan land cover hutan mempunyai kecenderungan penurunan dengan laju 1,95 per tahun dan di lain pihak terdapat peningkatan lahan permukiman lahan terbangun dengan laju 12,34. c. Pemanfaatan kawasan DAS Ciliwung Hulu berupa kawasan hutan 28,76, kawasan perkebunan 20,05, eks-perkebunan 2,55, dan lahan milik 48,64. DAS Ciliwung Hulu telah dimanfaatkan untuk kegiatan pemanfaatan jasa wisata dan budidaya pertanian intensif sehingga mendorong terjadinya alih penguasaan lahan. Sebagian kawasan perkebunan dan eks- perkebunan tersebut sudah dirambah dan dikuasai masyarakat dan telah mengalami alih penguasaan lahan sehingga sebagian besar lahan 70-80 telah dikuasai oleh masyarakat di luar DAS Ciliwung Hulu. d. Sumberdaya alam DAS Ciliwung Hulu telah mengalami degradasi yang ditunjukkan oleh rendahnya kualitas air Sungai Ciliwung Hulu dan laju erosi lahan melebihi laju erosi yang diijinkan tolerable erosion. e. Kondisi sosial dengan laju pertumbuhan penduduk 2,74 per tahun, mata pencaharian penduduk didominasi oleh sektor jasa 47,06 dan perdagangan, hotel dan restoran 41,25, sedangkan sektor pertanian sebesar 5,78, Tingkat pendidikan masyarakat masih rendah didominasi pendidikan SD dan tidak tamat SD sebesar 62,86. f. Penguasaan lahan oleh masyarakat lokal berupa lahan milik seluas 0,12 ha dan lahan garapan 0,27 ha. Kepemilikan lahan oleh masyarakat luar DAS Ciliwung Hulu sebesar 70-80. 131

BAB V STATUS KEBERLANJUTAN DAS CILIWUNG HULU

5.1 Pendahuluan

Pengelolaan DAS Ciliwung dilakukan oleh berbagai stakeholders dengan berbagai kepentingan dan pengaruh yang dimiliki terhadap interaksi antar pelaku. DAS memiliki berbagai produk barang dan jasa yang diperlukan bagi pemenuhan kebutuhan masyarakat yang ada di atasnya. Namun demikian sebaliknya, DAS juga memberikan dampak negatif bagi masyarakat akibat memburuknya kualitas dan fungsi DAS. Manfaat yang diberikan oleh DAS diantaranya manfaat ekologis, ekonomis, maupun sosial dan budaya. Dalam perkembangannya, diantara manfaat tersebut juga terjadi adanya tolak angsur trade off sesuai dengan interaksi antar pelaku di dalam DAS. Dalam suatu periode waktu manfaat ekonomi menjadi penting bagi masyarakat, namun pada saat yang berbeda manfaat ekologis menjadi sangat penting dan melebihi kepentingannya daripada manfaat sosial maupun ekonomi. Tingkat manfaat yang diperoleh sangat ditentukan oleh permasalahan yang dihadapi bersama dan hasil interaksi antar pelaku di dalam DAS dan dipengaruhi oleh kondisi biofisik DAS. DAS Ciliwung hulu merupakan bagian dari DAS yang termasuk dalam kategori kritis dan memerlukan prioritas penanganan yang lebih baik. Perilaku sungai Ciliwung ini telah mengakibatkan banjir di wilayah hilir pada musim hujan. Akibat banjir telah menimbulkan kerugian baik moril maupun materiil yang terus berlangsung secara periodik tahunan pada musim hujan, penurunan kualitas air sungai, longsor pada beberapa titik maupun kejadian kekeringan pada musim kemarau. Secara teknis hidrologi, kondisi demikian dapat terjadi akibat tingginya limpasan air permukaan dan berlangsungnya erosi. Kondisi hidrologi DAS Ciliwung Hulu ditunjukkan oleh ketidakstabilan debit air maksimum dan minimum sungai Ciliwung Hulu. Debit maksimum selama 1989 sd 2009 mencapai maksimum pada tahun 1996 sebesar 743,33 m3detik dan terendah terjadi pada tahun 2005 sebesar 26,8 m3detik. Debit minimum tertinggi berlangsung pada tahun 2009 sebesar 7,29 m3detik dan terendah pada tahun 2007