Kebutuhan Protein dan Rasio Energi Protein

Gambar 4 Tahapan perkembangan ovari bulubabi Fuji 1960. Keterangan: 9. Ovari tahap I Developing virgin 10. Ovari tahap I Recovering spent 11. Ovari tahap II Growing 12. Ovari tahap III Pre-mature 13. Ovari tahap IV Mature 14 Ovari tahap V Spent.

2.4 Kebutuhan Protein dan Rasio Energi Protein

Jaringan ikan mengandung sekitar 65 – 75 protein dalam bobot kering. Protein adalah nutrien yang sangat dibutuhkan untuk pemeliharaan tubuh; pembentukan jaringan; penggantian jaringan tubuh yang rusak; dan penambahan protein tubuh dalam proses pertumbuhan. Dalam proses reproduksi, protein merupakan faktor utama dalam menyokong perkembangan gonadal. Pakan yang mengandung atau menggunakan sumber protein nabati ataupun hewani dapat mempengaruhi komposisi biokimia gonad dan produksi gonad. Kandungan protein pakan akan mempengaruhi kandungan protein gonad yang ditandai dengan peningkatan ukuran pagosit nutritif yang berkapasitas sebagai penyimpan protein Schlosser et al. 2005. Untuk tujuan tersebut banyak faktor yang mempengaruhi, yaitu: jumlah dan jenis asam-asam amino esensial; kandungan protein yang dibutuhkan; kandungan energi pakan; dan faktor fisiologis ikan. Protein juga dapat digunakan sebagai sumber energi jika kebutuhan energi dari lemak dan karbohidrat tidak mencukupi dan juga sebagai penyusun utama enzim, hormon, dan antibodi. Setiap spesies bulubabi membutuhkan kadar protein yang berbeda untuk pertumbuhannya dan dipengaruhi oleh umurukuran bulubabi. Kebanyakan pakan bulubabi mengandung 20 – 40 protein Schlosser et al. 2005. Akiyama et al. 2001 mendapatkan kadar protein 20 optimal untuk pertumbuhan bulubabi Pseudocentrotus depressus ukuran 15 mm, sedang Hammer et al. 2004 mendapatkan kadar protein pakan ≥21 memberikan pertumbuhan dan kelangsungan hidup yang maksimal pada Lytechinus variegatus berukuran 14 mm. Pada Strongylocentrotus droebachiensis ukuran 60 mm, kadar protein pakan 19 yang optimal menghasilkan gonad berkualitas baik Pearce et al. 2002, sedang Hammer et al. 2006 mendapatkan protein pakan 20 optimal untuk induk Lythecinus variegatus berukuran 36 mm. Selain protein, kandungan energi pakan merupakan salah satu faktor pembatas selama perkembangan dan pematangan gonad pada siklus reproduksi Schlosser et al. 2005. Pakan yang kandungan energinya rendah akan menyebabkan ikanbulubabi menggunakan sebagian protein sebagai sumber energi untuk metabolisme, sehingga bagian protein untuk proses perkembangan dan pematangan gonad menjadi berkurang. Sebaliknya jika kandungan energi pakan terlalu tinggi akan membatasi jumlah protein yang dimakan. Pengaruh energi pakan khususnya keseimbangan antara protein dan energi dalam pakan terhadap produksi gonad bulubabi belum banyak diketahui. Protein dan energi dialokasikan untuk meningkatkan ukuran tubuh atau produksi gonad, tergantung pada kondisi reproduksi bulubabi.

2.5 Peranan Karotenoid