Diameter Telur gratilla di Perairan Teluk Kupang
Gambar 7 Distribusi frekuensi diameter oosit μm bulubabi pada
setiap bulan pengamatan. Hasil pengamatan struktur histologi gonad disajikan pada Gambar 8 dan 9.
Sediaan histologis yang ditampilkan pada Gambar 8a adalah testis dengan kondisi TKG I recovery. Pada tahap ini, testis dicirikan oleh adanya spermatogonia dan
spermatosit di sepanjang dinding folikel, lapisan spermatogonia tipis dan sisa-sisa spermatozoa berada dalam lumen. Pada tahap ini, aktivitas spermatogenik rendah.
Pada tingkat perkembangan testis II growing, produksi spermatogonia dan spermatosit meningkat di sepanjang tepi folikel. Akibatnya bagian dinding folikel
jantan menjadi tebal. Selanjutnya pada gonad jantan TKG III pre-mature, testis berukuran lebih besar dari TKG II. Jumlah spermatosit dan spermatid meningkat
dan spermatozoa bermigrasi dari tepi ke pusat folikel. Akumulasi spermatozoa terpusat di dalam lumen testis namun area mereka masih terbatas Gambar 8b.
10 20
30 40
50 60
70 80
90
Juni Juli
September Oktober Desember
F re
k ue
ns i di
a m
e te
r o
o si
t
Bulan Pengamatan
25 26-50
51-75 75-100
F FN SPT
100µ 100µ
SPZ 100µ 100µ
100µ Gambar 8 Struktur histologis testis dalam berbagai tahap perkembangan.
Keterangan: A.berkembang; B. bertumbuh; C. pra matang; D. matang dan E.
salin. F : folikel; FN: pagosit nutritif; SPT: spermatosit; SPZ: spermatozoa
Pada gonad jantan yang berada pada TKG IV mature, hampir seluruh ruang
folikel diisi secara penuh oleh spermatozoa matang. Testis didominasi oleh kumpulan spermatozoa padat Gambar 8c. Selanjutnya pada TKG V partial
spawning , kepadatan spermatozoa menurun mengikuti permulaan spawning yang
ditandai dengan adanya celah ruang yang kosong terlihat dalam lumen. Beberapa bagian dari tambalan kecil sisa spermatozoa terlihat dekat dinding atau di dalam
lumen Gambar 8 d dan e. A
B
C D
E
F FN
100µ 100µ OV
OM OB
100µ 100µ Gambar 9 Stuktur histologis ovari dalam berbagai tahap perkembangan.
Keterangan:
A. Ovari tahap berkembang developing; B. Ovari tahap recovering; C. Ovari tahap pra matang pre mature; D. Ovari tahap partial
spawning . F: folikel; FN: pagosit nutritif; OV: oosit vitelogenik; OM:
oosit matang; OB: oosit bertumbuh.
Struktur histologis perkembangan gonad betina disajikan pada Gambar 9. Sediaan histologis yang ditampilkan pada gambar 9a adalah ovari dengan kondisi
TKG I developing berkembang yang ditandai oleh beberapa oogonia dan oosit primer gelap yang menempel disepanjang dinding folikel dan berada diantara
pagosit nutritif. Oogonia berbentuk gelondongan sedang oosit primer berbentuk seperti bola dengan sebuah inti besar. Gambar 9b adalah telur dengan kondisi
TKG I recoveringpulih. Telur developing dan recovering berbeda dalam ukuran, telur developing berukuran lebih kecil dari pada recovering. Selanjutnya
pada Gambar 9c ditunjukkan oosit TKG III pre mature pra matang. Pada tahap ini, kepadatan pagosit nutritif menurun, dan ovari terdiri dari oosit pada semua
tingkat perkembangan. Sejumlah ova yang matang terlepas dari dinding folikel menuju pusat lumen ovari. Pada ovari yang memasuki TKG IV matang ditandai
oleh padatnya oosit matang di dalam lumen ovari. Pagosit nutritif tidak ada atau C
A B
D
sebagian bergabung dengan oosit primer di dinding folikel. Selanjutnya pada telur TKG V salin, ova matang kurang padat di dalam lumen mengikuti permulaan
pelepasan ova Gambar 9d.