buatan dengan makroalga dapat memperbaiki produksi dan kualitas gonad bulubabi.
Bertolak dari hal tersebut diatas, maka perlu diketahui beberapa aspek reproduksi perkembangan gonad T. gratilla di alam dan dalam wadah budidaya,
kadar protein dan rasio energi protein, serta dosis hormon steroid Estradiol 17- β
pada ukuran diameter tubuh yang berbeda, yang optimal meningkatkan produksi dan kualitas gonad serta mempercepat perkembangan gonad bulubabi. Melalui
penelitian ini, diharapkan kebutuhan nutrisi terpenuhi, perkembangan gonad dapat dipercepat, dan produksi dan kualitas gonad bulubabi khususnya T. gratilla yang
tinggi dapat dicapai.
1.3 Tujuan dan Manfaat
Penelitian ini bertujuan untuk: 1
Mengkaji beberapa aspek reproduksi perkembangan gonad T. gratilla yang ditangkap di perairan Teluk Kupang dan dalam wadah budidaya
2 Mengkaji kadar protein dan rasio energi dan protein yang optimal
terhadap peningkatan produksi dan kualitas gonad T. gratilla 3
Mengkaji pengaruh hormon estradiol 17β terhadap perkembangan gonad T. gratilla
pada beberapa ukuran
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar dalam mengembangkan pakan buatan serta perlakuan hormonal yang tepat untuk
mempercepat perkembangan gonad serta meningkatkan produksi dan kuallitas gonad bulubabi T. gratilla.
1.4 Hipotesis
1 Kadar protein dan rasio energi protein dengan kombinasi yang optimal dalam pakan dapat meningkatkan preduksi gonad bulubabi.
2 Penambahan hormon estradiol -
17β dalam pakan buatan dengan dosis yang optimal dapat meningkatkan akumulasi nutrien ke dalam pagosit
nutritif sehingga mempercepat perkembangan gonad bulubabi.
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Klasifikasi dan Morfologi
Tripneustes gratilla adalah bulubabi yang termasuk dalam phylum
Echinodermata dengan klasifikasi sebagai berikut: Phylum
: Echinodermata Klass
: Echinoidea Ordo
: Temnopleuroida Famili
: Toxopneutidae Spesies
: Tripneustes gratilla
Gambar 1 Bulubabi Tripneustes gratilla.
Secara morfologi bulubabi dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu; kelompok reguler dan kelompok irregular Jenkins 2002; Aslan 2005.
Kelompok reguler adalah kelompok bulubabi yang memiliki bentuk tubuh hemisfer
, membulat di bagian atas dan merata di bagian bawah. Hewan ini memiliki duri yang panjang dan kadang berwarna menyolok. Kelompok irreguler
adalah kelompok bulubabi yang memiliki bentuk tubuh yang memipih, misalnya: bulu hati dan dolar pasir.
Beberapa jenis bulubabi reguler terbagi ke dalam beberapa ordo, yaitu: ordo Arbacioida, ordo Temnopleuroida, dan ordo Echinoida Aslan 2005.
Karakteristik dari ordo Arbacioida adalah periprok area sekeliling anus memiliki
4 atau 5 keping plate berukuran besar. Ordo Arbacioida hanya terdiri dari satu famili yaitu Arbaciidae. Hidup pada habitat bersubstrat keras dan terlindung dari
ombak besar. Bergerak pada malam hari dan hidup pada ganggang yang mengandung kalkareus, contohnya: Arbacia lixula. Ordo Temnopleuroida terdiri
dari 2 famili, yaitu: 1 famili Temnopleuridae memiliki ukuran tubuh yang kecil dan diameter cangkang 6 – 7 mm dan berduri pendek, dan 2 famili
Toxopneustidae, tergolong ke dalam famili bulubabi yang dapat dikonsumsi, contohnya: Lytechinus variagatus, Toxopneutes pileolus sangat mudah dikenali
memiliki pedicellaria berukuran besar, dan Tripneustes gratilla. Ordo Echinoida terdiri dari 3 famili, yaitu: 1 famili Echinoidae, termasuk famili dari bulubabi
yang dapat dikonsumsi, contoh: Echinus esculentus, Paracentrotus lividus; 2 famili Echinometridae, termasuk famili dari bulubabi yang dapat dijadikan
bulubabi hias, contoh: Echinometra spp., Echinometra viridis, Echinometra lucunter
, Echinometra oblonga, dan Echinometra vanbrunti; 3 famili Strongylocentroidae, termasuk famili dari bulubabi yang dapat dikonsumsi,
contoh: Strongylocentrotus droebachiensis, S. Franciscanus, dan S. Purpuratus. Beberapa bulubabi yang dapat dikategorikan sebagai bulubabi ekonomis penting
adalah: Diadema setosum, Tripneustes gratilla, Toxopneustes pileolus, Echinotrix calamaris
, Mespilia globulus, Heterocentrotus mammilatus, Salmacis belli, dan Echinometra
spp. Aslan 2005. Bulubabi Tripneustes gratilla memiliki karakter warna tubuh yang
didominasi oleh warna oranye, putih dan coklat, sehingga nampak indah. Bulubabi ini di Indonesia umumnya hidup di padang lamun dan jarang ditemukan
pada pantai berkarang atau bebatuan. Gonadnya sangat enak dimakan serta bernilai ekonomis penting karena dijual hingga ke manca negara. Bulubabi ini
dijadikan salah satu bulubabi hias karena keindahannya Aslan 2005. Jenis bulubabi Tripneustes gratilla berdiameter 10 cm dan tinggi 6 cm, mempunyai
daerah penyebaran yang luas mulai India hingga perairan Pasifik sebelah barat. Pada cangkang bulubabi terdapat 5 segmen ambulakral dengan barisan
kaki tabung dan 5 segmen interambulakral tanpa kaki tabung. Segmen tersebut tersusun secara berselang seling Jenkins 2002; Aslan 2005.
Mulut terletak tepat di tengah dari sisi aboral tubuh. Organ ini dikelilingi oleh kaki tabung yang berguna membantu dalam bergerak dan menjaga stabilitas
tubuh khususnya saat makan dan saat berada di substrat tidak melaksanakan aktivitas pergerakan. Bagian mulut dan gigi merapat jadi satu dan dilekatkan oleh
bahan kapur membentuk struktur yang dinamakan lentera aristoteles Romimohtarto dan Juwana 2005. Lentera aristoteles terdapat di bagian tengah
aboral. Organ ini berfungsi untuk merumput pada substrat. Lentera aristoteles dilengkapi oleh 5 pasang gigi yang tajam pada bagian ujungnya. Gigi-gigi ini
apabila rusak maka akan tumbuh kembali. Semua bagian dari lentera aristoteles ini dapat dijulurkan atau dimasukkan secara fleksibel ke dalam mulut khususnya
pada saat merumput Aslan 2005. Anus terletak di bagian tengah dari sisi aboral tubuh berdekatan dengan
madreporit tempat masuknya air laut ke dalam tubuh dan berperan dalam sistim pembuluh air dan gonopor. Pada bulu hati, sebagai kekecualian, anusnya terletak
antara sisi atas dan sisi bawah, di ujung berlawanan dengan mulut.
2.2 Reproduksi Bulubabi