Warna gonad gratilla di Perairan Teluk Kupang

4.1.5 Bobot Tubuh dan Diameter Tubuh Bulubabi T. gratilla yang ditangkap dari perairan Teluk Kupang setiap bulan selama 6 bulan pengamatan mempunyai diameter tubuh minimal 4.18 cm dan maksimal 8.06 cm, sedang bobot tubuh berukuran minimal 24.26 g dan maksimal 143.42 g. Diameter tubuh mengalami peningkatan dari bulan Juni hingga bulan September, dan selanjutnya menurun pada bulan Oktober. Bobot tubuh T. gratilla yang ditangkap dari bulan Juni hingga Desember menunjukkan pola yang berfluktuasi. Rata-rata bobot tubuh tertinggi didapatkan pada bulan September dan terendah pada bulan Oktober Tabel 5. . Tabel 5 Rata-rata diameter tubuh cm, bobot tubuh g, bulubabi yang ditangkap di alam n= 10 – 30 Bulan Diameter tubuh ± SE Bobot tubuh ± SE Juni Juli September Oktober Desember 5.53 ± 0.13 5.92 ± 0.17 6.96 ± 0.12 5.80 ± 0.10 5.97 ± 0.10 62.06 ± 7.47 58.88 ± 8.34 86.82 ± 5.11 41.12 ± 2.96 56.25 ± 2.44 Hasil analisis regresi menunjukkan hubungan antara diameter tubuh dengan bobot tubuh mengikuti persamaan Y= 4.60 + 0.02X artinya pertambahan diameter tubuh cangkang seiring dengan pertambahan bobot tubuh. Koefisien determinasi sebesar 0.815 menunjukkan ada hubungan linear yang kuat antara diameter tubuh dengan bobot tubuh Gambar 11 . Gambar 11 Hubungan bobot tubuh g dengan diameter tubuh cm. BT DT 1 6 0 1 4 0 1 2 0 1 0 0 8 0 6 0 4 0 2 0 8 ,5 8 ,0 7 ,5 7 ,0 6 ,5 6 ,0 5 ,5 5 ,0 4 ,5 S 0 ,4 5 2 9 4 4 R- Sq 6 6 ,0 R- Sq adj 6 5 ,7 DT = 4 ,7 0 3 + 0 ,0 2 2 7 0 BT Hasil analisis regresi juga menunjukkan hubungan antara bobot tubuh dan IKG memberi persamaan IKG = 2.56 + 0.02 BT dengan R 2 = 6.7 Gambar 12. Hal ini menunjukkan IKG bertambah seiring dengan pertambahan bobot tubuh namun pertambahannya kecil. Sedang hubungan antara bobot tubuh dan bobot gonad ditunjukkan oleh persamaan bobot gonad = -0.60 + 0.05 BT dengan R 2 BT IK G 160 140 120 100 80 60 40 20 16 14 12 10 8 6 4 2 S 2 ,5 4 1 0 3 R-Sq 6 ,7 R-Sq adj 6 ,0 IKG = 2,564 + 0,02429 BT = 43.1 Gambar 13. Gambar 12 Hubungan antara IKG dan bobot tubuh g bulubabi. Bobot t ubuh g b o b o t g o n a d g 160 140 120 100 80 60 40 20 12 10 8 6 4 2 S 1 ,7 3 4 7 8 R-Sq 4 3 ,0 R-Sq adj 4 2 ,5 Bobot gonad = - 0,60 + 0,05 BT G ambar 13 Hubungan antara bobot gonad g dengan bobot tubuh g. Suhu rata-rata di perairan Teluk Kupang berkisar dari 24 o C hingga 29.5 o C. Gambar 14. Suhu terendah pada bulan Juli dan tertinggi pada bulan Oktober. Fluktuasi suhu terjadi dari bulan Juli ke September dan dari bulan Oktober ke Desember. Salinitas rata-rata berkisar dari 31 – 34 ppt. Gambar 14 Suhu rata-rata pada setiap bulan pengamatan. Kondisi substrat yang ditemukan pada lokasi penelitian didominasi oleh campuran substrat pasir berlumpur dan pecahan karang. Kondisi substrat ini bersifat stabil selama penelitian dari bulan Juni hingga Desember. Jenis lamun dan makroalga yang sering ditemukan di lokasi penelitian adalah jenis Enhalus, Euchema sp., Caulerpa, Sargassum sp., Padina, dan Gracilaria sp.

4.1.6 Pembahasan

Perkembangan gonad ikan pada umumnya ditandai oleh adanya peningkatan nilai indeks kematangan gonad IKG atau peningkatan bobot gonad. Kisaran nilai IKG biasanya digunakan untuk menentukan tingkat kematangan gonad ikan. Nilai IKG akan mencapai maksimum pada saat akan terjadi pemijahan dan akan mengalami penurunan pada saat pemijahan berlangsung hingga pemijahan selesai. Perkembangan pada ovari juga ditandai oleh peningkatan ukuran diameter oosit sebagai akibat dari akumulasi vitelogenin, selama proses vitelogenesis berlangsung. Vitelogenin adalah glikofosfoprotein yang merupakan komponen utama dari oosit yang sedang tumbuh yang dihasilkan di hati. Vitelogenesis adalah sintesis vitelogenin di hati dibawa rangsangan 5 10 15 20 25 30 35 Mei Juni Juli September Oktober Desember S u h u o C hormon estradiol- 17β, yang selanjutnya diangkut dalam darah menuju oosit, diserap secara selektif dan selanjutnya disimpan sebagai bakal kuning telur. Pada saat vitelogenesis berlangsung, granula kuning telur bertambah dalam jumlah dan ukurannya sehingga volume oosit membesar. P engamatan bulubabi T. gratilla yang ditangkap di perairan Teluk Kupang dari bulan Juni hingga bulan Desember, memperlihatkan bobot gonad didominasi ukuran 3.0 dan 3.1 – 6.0 g. Namun pada bulan Juni dan Juli ditemukan bobot gonad yang berukuran 6,1 – 12.0 g, selanjutnya menurun pada bulan September. Demikian halnya pada pengamatan IKG yang mencapai puncak pada bulan Desember. Hal ini menunjukkan kemungkinan terjadinya puncak pemijahan setelah bulan Desember puncak pemijahan tertinggi. IKG akan mencapai batas maksimum pada saat akan terjadi pemijahan dan akan turun kembali setelah pemijahan Effendie 1997. Hasil penelitian ini sedikit berbeda dengan hasil penelitian Aslan 2005 yang mendapatkan nilai IKG T. gratilla mencapai puncak pada bulan Juli, Agustus, September, dan Oktober. Hal ini menunjukkan perkembangan gonad yang sangat bervariasi sehingga setiap bulan IKG mencapai puncak. Hal ini mungkin berhubungan dengan kelimpahan makanan yang tersedia di habitatnya. IKG bulubabi bervariasi dari suatu tempat ke tempat lainnya oleh karena siklus reproduksi bulubabi dipengaruhi oleh musim suhu dan photoperiode dan kondisi geografis Siikavuopio et al. 2006. Bobot gonad dan IKG antara jantan dan betina T. gratilla tidak berbeda secara signifikan p0,05, namun berbeda signifikan diantara bulan pengamatan. Hal ini menunjukkan siklus reproduksi yang sinkronis diantara sex namun tidak sinkronis diantara bulan pengamatan. Penelitian Lamare et al. 2002 pada bulubabi Evichinus chloroticus di Teluk New Zealand juga mendapatkan IKG antara jantan dan betina tidak berbeda signifikan namun IKG kedua seks berubah signifikan sepanjang tahun. Mereka juga mendapatkan siklus gametogenik dapat berkaitan dengan perubahan musiman IKG. IKG minimum jantan dan betina didapatkan ketika mayoritas populasi berada pada tahap kosong spent atau pulih kembali recovery. Selanjutnya IKG meningkat selama diferensiasi dan proliferasi sel-sel germinal tahap bertumbuh dan pra matang dan mencapai