pada bulan Juli dan September sedang bobot gonad 9.0 – 12.0 g hanya didapatkan pada bulan Juni hingga Juli dan tertinggi pada bulan Juni. Fluktuasi bobot gonad
diduga berhubungan dengan tipe reproduksi bulubabi yang asinkronis, sehingga pada setiap bulan pengamatan, gonad bulubabi terdiri atas beberapa tahap
perkembangan dan pemijahannya terjadi secara parsial. Rata-rata bobot gonad berbeda signifikan diantara bulan pengamatan
p0.05 namun tidak signifikan berbeda diantara sex betina dan jantan p0.05. Interaksi antara bulan dan sex menunjukkan pengaruh yang signifikan
p0.05 terhadap bobot gonad bulubabi Lampiran 6. Rata-rata bobot gonad betina tertinggi pada bulan Juni dan terendah pada bulan Oktober, sedang rata-rata
bobot gonad jantan tertinggi pada bulan Desember dan terendah pada bulan Oktober.
4.1.2 Indeks Kematangan Gonad IKG
Hasil pengamatan nilai Indeks Kematangan Gonad IKG secara keseluruhan berkisar antara 0.09 – 15.14 dengan rata-rata 4.24 ± 0.22 SE.
Rata-rata IKG T. gratilla tertinggi ditemukan pada bulan Desember sebesar 5.66 dan terendah pada bulan Oktober sebesar 3.09. Rata-rata IKG mencapai puncak
pada bulan Juli dan Desember. Distribusi IKG setiap bulan selama penelitian disajikan pada Gambar 6. Nilai IKG 3.0 terbanyak ditemukan pada bulan Juni
dan IKG 3.1 – 6.0 dan 6.1 – 9.0 terbanyak ditemukan pada bulan Desember. IKG yang lebih besar 9.1 ditemukan pada bulan Juni, Juli, dan Desember dan
terbanyak ditemukan pada bulan Juni.
Gambar 6 Profil IKG bulubabi pada setiap bulan pengamatan.
10 20
30 40
50 60
70
Juni Juli
September Oktober Desember
Fr e
k u
e n
si IK
G 3,0
3,1 - 6,0 6,1 - 9,0
9,1
Seks jantan atau betina tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai IKG selama pengamatan p0.05, namun waktu bulan pengamatan menunjukkan
pengaruh yang signifikan terhadap nilai IKG dari jantan dan betina p 0,05 Lampiran 6. Interaksi antara sex dan bulan sexbulan menunjukkan pengaruh
yang signifikan terhadap IKG p 0.05. Rata-rata IKG betina pada bulan Juni berbeda signifikan dengan rata-rata IKG pada bulan Oktober, rata-rata IKG betina
pada bulan juli berbeda signifikan dengan rata-rata IKG pada bulan September dan Oktober, rata-rata IKG betina pada bulan September berbeda signifikan
dengan rata-rata IKG pada bulan Desember, dan rata-rata IKG betina pada bulan Oktober berbeda signifikan dengan rata-rata IKG pada bulan Desember. Rata-rata
IKG betina tertinggi pada bulan Desember dan terendah pada bulan Juni. IKG jantan pada bulan Juni berbeda signifikan dengan rata-rata IKG bulan Desember,
rata-rata IKG jantan pada bulan September berbeda signifikan dengan rata-rata IKG pada bulan Desember, rata-rata IKG jantan pada bulan Oktober berbeda
signifikan dengan rata-rata IKG bulan Desember. Rata-rata IKG jantan juga tertinggi pada bulan Desember dan terendah pada bulan Juni.
4.1.3 Diameter Telur
Hasil pengamatan ukuran diameter telur menunjukkan bulubabi memiliki pola reproduksi tipe asinkronis. Berdasarkan pada 100 contoh oosit pada setiap
individu dari beberapa individu bulubabi di setiap bulan pengamatan diperoleh data distribusi diameter telur T. gratilla yang disajikan pada Gambar 7. Pada
setiap bulan pengamatan didapatkan oosit dalam beberapa kelas ukuran, namun lebih didominasi oleh oosit yang berukuran 51 – 75 µ m dan tertinggi didapatkan
pada bulan September, sedang oosit yang berukuran 75 – 100 µ m matang ditemukan di setiap bulan pengamatan dan mencapai puncak pada bulan
Desember. Hal ini menunjukkan pemijahan terjadi setiap bulan pengamatan dan puncaknya diduga setelah bulan Desember.