Kesesuaian kebijakan program minapolitan

Berdasarkan penjelasan alur hubungan antar variabel pada pengembangan perikanan tangkap, maka data yang dikumpulkan sebagai berikut: 1 Produksi ikan X 1 meliputi i Musim X 1.1 diukur berdasarkan pengaruh musim terhadap produksi. ii Jarak, X 1.2 , diukur berdasarkan pengaruh jarak antara fishing ground dan fishing base terhadap produksi, iii Zona penangkapan ikan X 1.3 , diukur berdasarkan pengaruh adanya zona penangkapan ikan terhadap produksi. 2 Unit alat tangkap X 2 meliputi; i Efektifitas menangkap ikan X 2.1 , diukur berdasarkan efektifitas alat tangkap dalam menangkap ikan target, ii Kemudahan pengoperasian X 2.2 , diukur berdasarkan kemudahan dalam pengoperasian alat tangkap, iii Kemudahan perbaikan X 2.3 , diukur berdasarkan kemudahan dalam memperbaiki alat tangkap, iv Ramah lingkungan X 2.4 , diukur berdasarkan tingkat keramahan alat tangkap terhadap lingkungan, v Keamanan hasil tangkapan X 2.5 , diukur berdasarkan tingkat keamanan ikan yang akan di konsumsi terhadap penggunaan alat tangkap. 3 Sarana dan prasarana X 3 meliputi; i TPI dan pelabuhan perikanan X 3.1 , diukur berdasarkan adanya TPI dan pelabuhan perikanan di kawasan pengembangan perikanan tangkap, ii Es X 3.2 , diukur berdasarkan adanya ketersediaan es di kawasan pengembangan perikanan tangkap, iii Tempat penampungan ikan X 3.3 , diukur berdasarkan adanya tempat penampungan ikan di kawasan pengembangan perikanan tangkap, iv Sarana informasi X 3.4 , diukur berdasarkan adanya sarana informasi di kawasan pengembangan perikanan tangkap, v Tempat pengolah ikan X 3.5 , diukur berdasarkan adanya pelabuhan perikanan di kawasan pengembangan perikanan tangkap, vi Bengkel X 3.6 , diukur berdasarkan adanya bengkel di kawasan pengembangan perikanan tangkap, vii BBM X 3.7 , diukur berdasarkan adanya ketersediaan BBM di kawasan pengembangan perikanan tangkap, viii Kedai nelayan X 3.8 , diukur berdasarkan adanya kedai nelayan di kawasan pengembangan perikanan tangkap. 4 Aspek sosial nelayan X 4 yang meliputi; i Tingkat kepercayaan X 4.1 , diukur dari besarnya tingkat kepercayaan sesama nelayan maupun nelayan kepada pemerintah, ii Kemampuan berkelompokberorganisasi X 4.2 , diukur berdasarkan kemampuan dalam memahami peran sebagai anggota atau nelayan dalam komunitas atau berkelompok, iii Kecintaan terhadap pekerjaan X 4.3 , diukur berdasarkan tingkat keinginan menekuni pekerjaan sebagai nelayan, iv Tenaga kerja X 4.4 , diukur berdasarkan apakah dalam pengembangan perikanan tangkap dapat menyerap tenaga kerja. 5 Keamanan, kepastian hukum dan pengawasan X 5 meliputi; i Kepastian hukum X 5.1 , diukur berdasarkan tingkat adanya kepastian hukum di kawasan pengembangan perikanan tangkap. ii Keamanan X 5.2 , diukur berdasarkan tingkat keamanan di kawasan pengembangan perikanan tangkap, iii Pengawasan X 5.3 , diukur adanya pengawasan terhadap pengelolaan perikanan di kawasan pengembangan perikanan tangkap, 6 Aspek ekonomi X 6 meliputi ; i Pasar X 6.1 diukur berdasarkan tersedianya pasar yang menampung produksi, baik pasar lokal maupun pasar eksport, ii Kemitraan X 6.2 , diukur berdasarkan adanya kemitraan nelayan dengan pelaku ekonomi perikanan, iii Dukungan modal X 6.3 , diukur dari adanya dukungan modal oleh pemerintah maupun swasta dalam mengembangkan usaha perikanan, iv Kestabilan harga ikan X 6.4 , diukur berdasarkan jaminan harga dan harga dasar ikan, v Kemudahan perizinan X 6.5 , diukur berdasarkan kemudahan dalam perizinan melakukan usaha perikanan.