cakalang  terdiri  dari  purse  seine  sebesar  116  unit,  payang  sebesar  81  unit,  dan gillnet sebesar 1.023 unit.
Kondisi  perikanan  di  Kabupaten  Gorontalo  Utara  dengan  jenis  ikan  yang dominan  tertangkap,  terlihat  eksploitasi  terhadap  sumberdaya  ikan  relatif  tinggi
dan  beberapa  jenis  telah  mengalami  overfishing,  Hal  ini  menunjukkan  bahwa usaha  penangkapan  tidak  lagi  efisien,  sehingga  perlu  peran  pemerintah  dalam
mengatur sumberdaya. Menurut Widodo 2003, pada kondisi perairan yang telah mengalami tangkap lebih, peran pemerintah harus melakukan pengaturan terhadap
pengelolaan  sumberdaya  perikanan.  Dengan  pengelolaan  yang  lebih  baik memungkinkan  terjadinya  pemulihan  sumberdaya  ikan  yang  selanjutnya  akan
meningkatkan jumlah hasil tangkapan.
6.2  Kelayakan Usaha Perikanan
Salah  satu  faktor  pengelolaan  peikanan  berkelanjutan  adalah  faktor ekonomi, hal ini berarti bahwa kegiatan pengelolaan sumberdaya ikan harus dapat
membuahkan  pertumbuhan  ekonomi,  pemeliharaan  kapital,  dan  penggunaan suberdaya ikan serta investasi secara efisien. Berdasarkan hal tersebut, kelayakan
ekonomi  perlu  dipertimbangkan.  Kelayakan  ekonomi  digunakan  untuk mengestimasi  nilai  ekonomi  suatu  usaha  perikanan  tangkap  dan  salah  satunya
adalah  faktor  finansial.  Penyesuaian  harga  finansial  dilakukan  agar  dapat menggambarkan  nilai  sosial  secara  menyeluruh  baik  untuk  input  maupun  output
usaha  perikanan  tangkap.  Harga  ikan  atau  jasa  diubah  agar  lebih  mendekati opportunity cost nilai ikan atau jasa dalam alternatif pemanfaatan  yang terbaik.
Dalam  analisis  faktor  finansial  ini  digunakan  juga  harga  sosial  yang  merupakan harga  bayangan  shadow  priceaccounting  price.  Harga  bayangan  adalah  setiap
harga  barang  atau  jasa  yang  bukan  merupakan  harga  pasar  belum  diketahui, untuk  menggambarkan  distribusi  pendapatan  dan  tabungan  masyarakat.
Kelayakan tersebut didasarkan hasil analisis NPV≥ 0, IRR ≥ tingkat suku bunga yang berlaku dan net BC≥ 1.
Analisis  finansial  dalam  usaha  perikanan  sangat  penting  artinya  terutama dalam memperhitungkan insentif bagi nelayan atau orang lain yang terlibat dalam
suatu  usaha  perikanan.  Dengan  melakukan  analisis  finansial,  maka  dapat mengestimasi  keuntungan  secara  keseluruhan  dari  total  produksi  atau
penangkapan.  Analisis  finansial  akan  berdampak  pada  kondisi  ekonomi  nelayan, artinya  dengan  melakukan  analisis  finansial  sebaik  mungkin  maka  keuntungan
yang diperoleh akan diestimasi sebaik mungkin sehingga dapat dipastikan bahwa kondisi ekonomi nelayan meningkat.
Hasil analisis finansial berdasarkan nilai NPV net present value, net BC ratio net benefit cost ratio dan IRR Internal Rate of Return merupakan selisih
antara  pengeluaran  dan  pemasukan  yang  telah  didiskon  dengan  menggunakan social  opportunity  cost  of  capital  sebagai  diskon  faktor.  Nilai  NPV  merupakan
arus  kas  yang  diperkirakan  pada  masa  akan  datang  yang  didiskontokan.  Nilai NPV  usaha  perikanan  yang  ada  di  Kabupaten  Gorontalo  Utara  untuk  usaha
perikanan berturut-turut adalah bagan perahu Rp 57.286.958, purse seine sebesar Rp  241,082,370,  pancing  tuna  Rp  217,350,579,  payang  Rp  12.637.657,  pancing
ulur Rp 7.224.660, bubu Rp 8.419.727, sero Rp 4.639.817, dan gillnet 12.782.057. Nilai NPV menyatakan bahwa nilai kas bersih pada saat yang akan datang
lebih  besar  nilainya  dari  nilai  investasi  yang  ditanamkan.  Dari  hasil  diatas diperoleh  bahwa  nilai  NPV  usaha  perikanan  bagan  perahu  memiliki  cadangan
nilai kas bersih yang lebih tinggi dibandingkan dengan purse seine, pancing tuna, payang, pancing ulur, bubu, sero serta gillnet.  Artinya dengan meningkatkan hasil
dari  usaha  perikanan  bagan  perahu  akan  mempercepat  peningkatan  biaya pengembalian  modal  usaha,  dan  untuk  investasi  awalnya  tidak  diperlukan  dana
yang  besar.  Dengan  memaksimalkan  usaha  perikanan  bagan  perahu  maka keuntungan  yang  diperoleh  akan  semakin  besar,  dan  nelayanpun  dapat
memastikan  bahwa  insentifnya  akan  meningkat  untuk  perbaikan  kondisi ekonominya.
Nilai  net  BC  Ratio  merupakan  rasio  antara  manfaat  bersih  yang  bernilai positif  dengan  manfaat  bersih  yang  bernilai  negatif.  Suatu  usaha  akan  dikatakan
layak apabila nilai net BC ≥ 1 positif, dan dikatakan tidak layak apabila nilai net BC ≤ 1. Dari perhitungan nilai net BC ratio usaha perikanan tangkap diperoleh
nilai  positif  untuk  semua  jenis  alat  tangkap  yang  digunakan.  Nilai  untuk  usaha perikanan purse seine sebesar  1.56;  pancing tuna 1.95;  bagan perahu 1,48;  bubu
1,84; pancing ulur 1,76; payang 5.1,30; sero 1,42; dan gillnet 1,91. Nilai net BC ratio  yang  positif  menunjukkan  bahwa  semua  jenis  usaha  perikanan  diatas  layak