Tujuan Penelitian Pengembangan perikanan tangkap di Kabupaten Gorontalo Utara

Salah satu komponen pokok yang sensitif dan selalu menjadi ciri khas pada pengembangan perikanan tangkap skala kecil dan menengah adalah permasalahan permodalan. Permasalahan modal bukan disebabkan oleh tidak adanya lembaga keuangan dan kurangnya uang beredar, namun disebabkan sebagian besar lembaga keuangan di Indonesia kurang berminat pada kegiatan usaha perikanan, karena dianggap beresiko tinggi high risk mengingat hasil tangkapan nelayan tidak pasti. Sedangkan dalam menyalurkan dana pinjamannya, lembaga keuangan pada umumnya menetapkan syarat agunan collateral yang sulit untuk dapat dipenuhi oleh para pelaku usaha penangkapan ikan skala kecil. Modal merupakan salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pengembangan perikanan tangkap. Hanya saja pemodal atau lembaga keuangan selalu mempertimbangkan risiko yang melekat pada usaha perikanan tangkap antara lain: 1 production risk, yaitu meliputi risiko atas hasil tangkapan nelayan yang diharapkan, seperti gangguan alam cuaca, arus, stok ikan yang makin tipis; 2 natural risk, yaitu risiko akibat kondisi alam, biasanya merupakan salah satu faktor yang menyebabkan timbulnya risiko produksi, seperti terjadinya angin badai atau topan; 3 price risk, yaitu harga hasil tangkapan ikan tidak sesuai dengan yang diharapkan, misalnya karena ada permainan tengkulak; 4 technology risk, yaitu perubahan-perubahan yang terjadi oleh pesatnya kemajuan teknologi, yang dapat menimbulkan ketidakpastian; 5 other risk, yaitu macam risiko lainnya Ritonga, 2004. Perlunya pengelolaan perikanan yang dinamis dalam menghadapi era globalisasi, yaitu sesuai dengan perspektif para stakeholder yang senantiasa berkembang. Implikasi dari perkembangan perspektif tersebut adalah penyesuaian atau perubahan dapat terjadi pada tujuan, strategi dan kegiatan pengelolaan perikanan. Saat ini, pengelolaan perikanan lebih diarahkan untuk memaksimumkan manfaat sumber daya ikan, memastikan diterapkannya keadilan terhadap para pengguna terutama nelayan atau masyarakat pesisir yang masih terjerat dalam kemiskinan, melestarikan sumber daya ikan serta menjaga kondisi lingkungan. Usaha perikanan sangat beragam dan ada faktor yang mempengaruhi dalam pengelolaan sumberdaya perikanan. Faktor tersebut meliputi faktor biologi,