Hubungan antara produksi C dengan CPUE terhadap upaya penangkapan f menghasilkan nilai a intercep sebesar 0.092 dan b slope sebesar -0.0000109
sehingga persamaan lestari Schaefer adalah : C = 0.09βf − 0.0000109f
2
Persamaan Schaefer diperoleh nilai a dan b yang dapat digunakan untuk mengetahui upaya penangkapan optimum yaitu F opt = 4.204 triptahun. Setelah
memasukkan nilai upaya optimum F opt tersebut ke dalam persamaan penangkapan lestari, sehingga diperoleh tingkat produksi lestari MSY sebesar
194 tontahun. Hubungan antara produksi lestari dengan effort dan produksi aktual dengan effort pada perikanan teri di Kabupaten Gorontalo Utara.
Gambar 28 Maximum sustainable yield ikan teri di Kabupaten Gorontalo Utara Tahun 2003 - 2010.
Gambar 28, menunjukkan bahwa pemanfaatan ikan teri sejak tahun 2003- 2010 masih di bawah MSY dan upaya penangkapan optimum. Akan tetapi, pada
tahun 2008, 2007, 2009, dan 2010 tingkat pemanfaatan ikan teri sudah mendekati batas MSY dan upaya optimum.
Persentase antara hasil tangkapan ikan teri dengan nilai MSY maximum sustainable yield menunjukkan tingkat pemanfaatan dari ikan teri, sedangkan
persentase antara effort dengan effort optimum menunjukkan tingkat pengusahaan dari produksi ikan teri. Berdasarkan hasil perhitungan menunjukkan selama
periode delapan tahun 2003-2010 tingkat pemanfaatan ikan teri berkisar antara 61,34-93,50 dan tingkat pengusahan produksi berkisar antara 34,82-77,67
Tabel 18.
Tabel 18 Tingkat pemanfaatan dan pengusahaan ikan teri di Kabupaten Gorontalo Utara tahun 2003-2010
Tahun Cacth
ton MSY
ton F standar
trip Fopt
trip Tingkat
pemanfaatan Tingkat
pengusahaan 2003
119 194
1.464 4.204
61.34 34.82
2004 171
194 2.304
4.204 88.14
54.80 2005
150 194
2.428 4.204
77.32 57.76
2006 116
194 1.921
4.204 59.79
45.70 2007
181 194
3.265 4.204
93.30 77.67
2008 179
194 2.686
4.204 92.27
63.89 2009
181 194
3.096 4.204
93.30 73.64
2010 176
194 2.905
4.204 90.72
69.10
Sumber : Diolah dari data statistik DKP Kabupaten Gorontalo Utara
5.2.5 Produksi, upaya penangkapan dan CPUE ikan tuna
Jenis ikan pelagis besar yang merupakan target utama penangkapan oleh nelayan di Kabupaten Gorontalo Utara salah satunya adalah tuna. Produksi ikan
tuna selama periode delapan tahun 2003-2010 berkisar antara 297-408 tontahun Lampiran 6. Pemanfaatan ikan tuna oleh nelayan hanya menggunakan alat
tangkap pancing. Produksi terendah terjadi pada tahun 2006, dengan nilai produksi sebesar 297 tontahun dan produksi tertinggi terjadi pada tahun 2004
yaitu sebesar 408 tontahun. . Tabel 19 Produksi dan upaya penangkapan ikan tuna di Kabupaten Gorontalo
Utara Tahun 2003-2010 Tahun
Produksi ton
Upaya penangkapan trip
2003 399
3906 2004
408 4872
2005 375
3719 2006
297 2229
2007 395
2590 2008
328 2692
2009 407
3227 2010
392 2914
Rata-rata 375
3268
Sumber : Diolah dari data statistik DKP Kabupaten Gorontalo Utara
Perkembangan produksi ikan tuna berfluktuasi normal dengan kecenderungan menurun seperti terlihat pada Gambar 29. Penurunan produksi
tuna terbesar terjadi pada tahun 2006 yaitu sebesar 20,80 dibandingkan tahun sebelumnya dan sekaligus merupakan produksi terendah selama peride delapan
tahun yaitu sebesar 297 tontahun Lampiran 6.
Gambar 29 Perkembangan produksi ikan tuna di Kabupaten Gorontalo Utara tahun 2003-2010.
Perkembangan upaya penangkapan selama delapan tahun periode 2003- 1010 terlihat kecenderungan menurun Gambar 30. Peningkatan upaya
penangkapan tertinggi terjadi pada tahun 2004. Namun, pada tahun 2006-2009 upaya penangkapan tuna mengalami peningkatan.
Gambar 30 Perkembangan upaya penangkapan ikan tuna pada alat tangkap pancing tuna di Kabupaten Gorontalo Utara tahun 2003-2010.
CPUE merupakan pembagian dari produksi dengan upaya penangkapan. Nilai CPUE mencerminkan produktivitas dari unit penangkapan pancing terhadap
sumberdaya ikan tuna. Standardisasi dari alat tangkap tidak dilakukan, karena alat tangkap yang digunakan dalam upaya penangkapan ikan tuna hanya menggunakan
satu alat tangkap yaitu pancing tuna Tabel 20. Tabel 20 Nilai CPUE ikan tuna pada alat tangkap pancing tuna di Kabupaten
Gorontalo Utara tahun 2003-2010 Tahun
Total hasil tangkapan ton
Upaya penangkapan trip
CPUE tontrip
2003 399
3.906 0.1022
2004 408
4.872 0.0837
2005 375
3.719 0.1008
2006 297
2.229 0.1332
2007 395
2.590 0.1525
2008 328
2.692 0.1218
2009 407
3.227 0.1261
2010 392
2.914 0.1345
Rata-rata 375
3.269 0.1194
Sumber : Diolah dari data statistik DKP Kabupaten Gorontalo Utara
Hubungan atau korelasi antara nilai CPUE dengan upaya penangkapan ikan tuna, diperlukan untuk mengetahui kecenderungan produktivitas alat tangkap
terhadap sumberdaya ikan tuna Gambar 31.
Gambar 31 Hubungan CPUE dengan upaya penangkapan ikan tuna di Kabupaten Gorontalo Utara tahun 2003-2010.
Korelasi menunjukkan hubungan yang negatif, yaitu semakin tinggi upaya penangkapan ikan tuna, maka semakin rendah CPUE-nya. Korelasi negatif
tersebut mengindikasikan produktivitas alat tangkap akan menurun apabila upaya penangkapan mengalami peningkatan.
Hubungan antara produksi C dengan CPUE terhadap upaya penangkapan f menghasilkan nilai a intercept sebesar 0.19535 dan b slope sebesar
-0.00002325 sehingga persamaan lestari Schaefer adalah : C = 0.19535f
− 0.0000βγβ5f
2
Persamaan Schaefer diperoleh nilai a dan b yang dapat digunakan untuk mengetahui upaya penangkapan optimum yaitu F opt = 4.202 triptahun.
Setelah memasukkan nilai upaya optimum F opt tersebut ke dalam persamaan penangkapan lestari, sehingga diperoleh tingkat produksi lestari MSY sebesar
410 tontahun. Hubungan antara produksi lestari dengan effort dan produksi aktual dengan effort pada ikan tuna Gambar 32.
Gambar 32 Maximum sustainable yield ikan tuna di Kabupaten Gorontalo Utara tahun 2003-2010.
Gambar 32, terlihat peningkatan produksi tahun 2004 dengan effort yang tinggi atau melebihi batas effort optimum. Pada tahun 2003, 2005, 2007, dan
2009 diperoleh hasil tangkapan mendekati effort. Persentase antara hasil tangkapan ikan tuna dengan nilai MSY maximum sustainable yield
menunjukkan tingkat pemanfaatan ikan tuna, sedangkan persentase perbandingan antara effort standar dengan effort optimum menunjukkan tingkat pengusahaan.
50 100
150 200
250 300
350 400
450
2000 4000
6000 8000
10000
P rod
u k
si ton
Effort unit
MS 200
2004 200
2006 2007
200 200
2010
Tabel 21 Tingkat pemanfaatan dan pengusahaan ikan tuna di Kabupaten Gorontalo Utara tahun 2003-2010
Tahun Cacth
ton MSY
ton F
standar trip
Fopt trip
Tingkat pemanfaatan
Tingkat pengusahaan
2003 399
410 3.906
4.202 97.32
92.96 2004
408 410
4.872 4.202
99.51 115.94
2005 375
410 3.719
4.202 91.46
88.51 2006
297 410
2.229 4.202
72.44 53.05
2007 395
410 2.590
4.202 96.34
61.64 2008
328 410
2.692 4.202
80.00 64.06
2009 407
410 3.227
4.202 99.27
76.80 2010
392 410
2.914 4.202
95.61 69.35
Sumber : Diolah dari data statistik DKP Kabupaten Gorontalo Utara
Berdasarkan hasil perhitungan menunjukkan selama periode delapan tahun 2003-2010 tingkat pemanfaatan ikan tuna berkisar antara 72,44 - 99,51 dan
tingkat pengusahan produksi berkisar antara 53,05 - 115,94 Tabel 21. Tingkat pemanfaatan pada tahun 2010 hampir mendekati batas MSY, yaitu 95,61,
dengan tingkat pengusahaan sebesar 69,35. Kondisi ini, mengindikasikan bahwa perlu kehati-hatian dalam memanfaatkan sumberdaya ikan tuna.
5.2.6 Produksi, upaya penangkapan dan CPUE ikan lemuru
Ikan lemuru Sardinella longiceps merupakan jenis ikan pelagis kecil, dengan jumlah produksi berkisar antara 137-531 tontahun Tabel 22.
Pemanfaatan ikan lemuru menggunakan alat tangkap purse seine, payang dan bagan perahu. Produksi tertinggi bagan perahu sebesar 379 tontahun pada tahun
2010 yaitu dan produksi terendah bagan perahu sebesar 96 tontahun pada tahun 2003. Alat penangkapan payang memiliki produksi tertinggi sebesar 128 pada
tahun 2006 dan terendah sebesar 27 tontahun pada tahun 2003. Sedangkan alat tangkap purse seine produksi tertinggi terjadi sebesar 69 tontahun dan terendah
sebesar 14 tontahun. Presetase peningkatan produksi terjadi pada tahun 2004 yaitu sebesar 108.03 untuk semua alat tangkap yang menangkap ikan lemuru.
Sedangkan presentase penurunan terbesar terjadi pada tahun 2007 yaitu sebesar 40,72 pada alat tangkap payang dan purse seine.