52
3.2. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian yuridis sosiologis, penulis melakukan suatu spesifikasi penelitian dengan mendasarkan pada deskriptif analisis. Alasan
penggunaan deskriptif analisis ini mengacu pada keinginan penulis untuk dapat menggambarkan dan menganalisa suatu fenomena yang ada dengan keadaan yang
sebenarnya.
3.3. Fokus Penelitian
Menurut Moleong 2007:97 “fokus pada dasarnya adalah masalah yang
bersumber dari pengalaman penelitian atau melalui pengetahuan yang bersumber dari pengalaman peneliti atau melalui pengetahuan yang diperolehnya, dari
kepustakaan ilmiah ataupun kepustakaan lainny a”.
Dalam penelitian ini, peneliti memfokuskan penelitian pada : 1.
Mendeskripsikan implementasi Peraturan Walikota Semarang Nomor 5 Tahun 2009 Tentang Petunjuk pelaksanaan Peraturan Daerah Kota
Semarang Nomor 13 tahun 2006 tentang pengendalian lingkungan hidup. 2.
Menemukan model bekerjanya hukum pengendalian lingkungan khususnya pengendalian pencemaran udara di wilayah Semarang Timur.
3.4. Lokasi Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi di Pemerintah Kota Semarang khususnya di Bagian Hukum Setda Kota Semarang, Badan Lingkungan Hidup BLH Kota
Semarang, Kecamatan Semarang Timur. Alasan peneliti ingin memilih Kecamatan Semarang Timur adalah adanya berbagai persoalan yang timbul
mengenai pengelolaan, perlindungan dan pencemaran udara, serta peran
53 masyarakat yang ada didalamnya, sering mengalami berbagai persoalan yang baru
yang menarik untuk dikaji lebih jauh.
3.5. Sumber Data Penelitian
Sumber utama dalam penelitian kualitatif adalah “kata-kata dan tindakan,
selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain- lain” Moleong,
2007:157. Sumber data adalah subyek darimana data dapat diperoleh. Adapun yang menjadi sumber data pada penelitian ini adalah :
3.5.1. Sumber Data Primer
Sumber data yang diperoleh dari lapangan. Data ini diperoleh melalui wawancara dengan renponden maupun informan. “Responden adalah orang yang
menjawab pertanyaan yang diajukan peneliti untuk tujuan penelitian itu sendiri, sedangkan informan adalah sumber informasi untuk pengumpulan data”
Ashshofa, 2007:22. Informan didalam penelitaan ini adalah Pemerintah Kota Semarang,
Kantor Badan Lingkungan Hidup, Kantor Kecamatan Semarang Timur, dan masyarakat.
3.5.2. Sumber Data Sekunder
Sumber data sekunder adalah sumber data dari dokumen-dokumen dan literatur seperti rencana strategis, prolegda, buku-buku, brosur, jurnal, dan
kepustakaan online yang ada hubungannya dengan tema permasalahan.
54
3.6. Teknik Pengambilan Data
Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah : 3.6.1.
Pengamatan Observasi
Pengamatan bertujuan untuk mendeskripsikan setting, kegiatan yang terjadi, waktu kegiatan dan makna yang diberikan oleh para pelaku yang diamati
tentang peristiwa yang bersangkutan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengamatan langsung, adalah teknik pengumpulan data dimana peneliti
mengadakan penelitian secara langsung Ashshofa, 2004:26. Dalam metode observasi ini akan diamati secara langsung di lapangan
bagaimana Mendeskripsikan implementasi Peraturan Walikota Semarang Nomor 5 Tahun 2009 Tentang Petunjuk pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Semarang
Nomor 13 tahun 2006 tentang pengendalian lingkungan hidup dan menemukan model bekerjanya hukum pengendalian lingkungan khususnya pengendalian
pencemaran udara di wilayah Semarang Timur. Dalam hal ini memperoleh data dengan wawancara, adalah memperoleh informasi dengan bertanya secara
langsung pada yang diwawancarai. “Wawancara merupakan suatu proses interaksi dan komunikasi” Soemitro, 1994:57.
3.6.2. Wawancara
”Wawancara adalah percakapan dengan maksud percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan yang
diwawancarai sebagai pemberi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang di berikan oleh pewawancara
”.Moleong 2007
55 “Wawancara ini diadakan secara langsung kepada pihak-pihak yang terkait
dengan pengendalian lingkungan hidup terhadap mekanisme kegiatan pengendalian pencemaran udara di wilayah Kecamatan Semarang Timur serta
para pihak yang berkompeten untuk menyampaikan informasi yang diperlukan kepada peneliti.
Wawancara pada penelitian ini dilakukan dengan 2 sumber yaitu informan dan responden yang terkait mempunyai kemampuan dalam pengendalian
lingkungan hidup terhadap mekanisme kegiatan pengendalian pencemaran udara di wilayah Kecamatan Semarang Timur dan. Pihak-pihak yang akan
diwawancarai seperti Bagian Hukum Setda Kota Semarang, BLH Kota Semarang, Kecamatan Semarang Timur serta masyarakat.
3.6.3. Dokumentasi dan Studi kepustakaan
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan mempelajari dokumen resmi, baik internal berupa Undang - Undang, Keputusan, memo,
pengumuman, instruksi, edaran dan lain-lain, maupun eksternal berupa pernyataan, majalah resmi dan berita resmi.
Dokumen dalam penelitian ini adalah dokumen resmi kualitas udara kecamatan semarang timur. Sedangkan kepustakaan yang dipilih adalah catatan
yang terkait dengan tata cara dan format pendaftaran jenis kegiatanusaha sampai dengan mekanisme pengendalian pencemaran udara.
Dokumen-dokumen diatas digunakan untuk memperoleh data dan pengrtian bagaimana pelaksanaan Perda Kota Seamarng Nomor 13 Tahun 2006.
56 Studi kepustakaan ini untuk mencari teori-teori, pendapat-pendapat atau
penemuan-penemuan yang berhubungan erat dengan pokok permasalahan. Kepustakaan Soemitro, 1994:52, dapat berupa:
1 Bahan-bahan hukum primer, meliputi: Undang-Undang Nomor 23 Tahun
1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup; Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
Peraturan Pemerintah 41 tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara; Perda Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pengendalian Lingkungan
Hidup; Perwal Nomor 5 Tahun 2009 tentang Petunjuk Pelaksanaan Perda Kota Semarang Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pengendalian Lingkungan
Hidup. 2
Bahan-bahan hukum sekunder, yaitu bahan yang erat hubungannya dengan bahan primer dan dapat membantu menganalisis dan memahami bahan
hukum primer, meliputi: Buku-buku literatur, pendapat para ahli, dan hasil penelitian para sarjana.
3 Bahan-bahan hukum tersier yaitu bahan-bahan yang memberikan informasi
tentang badan hukum primer dan bahan hukum sekunder, meliputi: Kamus Besar Bahasa Indonesia.
3.7. Keabsahan Data
Keabsahan Data digunakan untuk menghindari kesalahan dan kekeliruan terhadap data-data yang telah terkumpul, perlu sekali untuk dilakukan
pengabsahan data yang telah diperoleh. Pengecekan keabsahan data tersebut
57 didasarkan pada kriteria deraja kepercayaan crebility dengan teknik trianggulasi,
ketekunan pengamatan, Moleong, 2007. Triangulasi merupakan teknik pengecekan keabsahan data yang didasarkan
pada sesuatu di luar data untuk keperluan mengecek atau sebagai pembanding terhadap data yang telah ada Moleong,2004.
Teknik triangulasi yang dilakukan oleh penulis adalah melalui triangulasi dengan sumber dengan cara membandingkan data-data yang telah diperoleh dari
pengamatan langsung dilapangan atau observasi, data dari hasil wawancara langsung terhadap pihak kecamatan dalam peleksanaan Peraturan Daerah.
Bagan 3.1 Perbandingan Triangulasi
Sumber: Moleong 2002: 178
Berdasarkan pendapat dari Moleong diatas, maka peneliti melakukan perbandingan data yang telah diperoleh. Yaitu data-data sekunder hasil kajian
pustaka akan dibandingkan dengan data-data primer yang diperoleh di fakta-fakta yang ditemui lapangan. Sehingga kebenaran dari data yang diperoleh dapat
dipercaya dan meyakinkan. Sumber yang berbeda
Teknik yang berbeda Waktu yang berbeda
Data Sama Data Valid
58 Peneliti melakukan validasi sendiri dengan memperhatikan hal-hal,
diantaranya : 1
Pemahaman peneliti terhadap metode penelitian kualitatif. 2
Kesiapan peneliti untuk memasuki obyek penelitian secara akademik
maupun logistik.
3.8. Analisis Data