Kota Semarang dalam Perspektif Peraturan Walikota Nomor 5

27 a. Setiap kegiatanusaha wajib mengendalikan pencemaran lingkungan dan melaporkan bila terjadi kerusakan lingkungan kepada Instansi yang bertanggungjawab b. Pencemaran danatau kerusakan lingkungan yang diperkirakan menimbulkan dampak untuk melakukan koordinasi dengan Instansi yang berwenang c. Instansi yang bertanggungjawab bersama SKPD melaksanakan pengendalian pencemaran dan penanggulangan kerusakan lingkungan dan koordinasi di lapangan serta menyampaikan rencana program pengendalian pencemaran dan penanggulangan kerusakan lingkungan kepada Walikota.

2.1.6. Kota Semarang dalam Perspektif Peraturan Walikota Nomor 5

Tahun 2009 Kota Semarang yang merupakan ibukota Propinsi Jawa Tengah adalah satu-satunya kota di Propinsi Jawa Tengah yang dapat digolongkan sebagai kota metropolitan. Sebagai ibukota propinsi, Kota Semarang menjadi parameter kemajuan kota-kota lain di Propinsi Jawa Tengah. Kemajuan pembangunan Kota Semarang tidak dapat terlepas dari dukungan daerah-daerah di sekitarnya, seperti Kota Ungaran, Kabupaten Demak, Kota Salatiga dan Kabupaten Kendal. Secara geografis wilayah Kota Sem arang berada antara 6º50’-7º10’ LS dan 109º35’-110º50’ BT dengan luas wilayah 373,70 km2 dengan Batas Utara : Laut Jawa, Batas Selatan : Kabupaten Semarang, Batas Timur : Kabupaten Demak, Batas Barat : Kabupaten Kendal. Kota Semarang terdiri dari 16 kecamatan dan 177 kelurahan dengan luas wilayah keseluruhan 373,7 km2 dengan jumlah penduduk sebanyak 1.351.246 jiwa. Kecamatan yang mempunyai wilayah paling luas yaitu kecamatan Mijen 62,15 km2 sedangkan kecamatan dengan luas wilayah paling kecil adalah 28 kecamatan Candisari 5,56 km2. Ketinggian Kota Semarang bervariasi, terletak antara 0,75 sampai dengan 348,00 di atas garis pantai. Sebagai penunjang kegiatan perekonomian, di provinsi ini tersedia 1 bandar udara, yaitu Bandara Achmad Yani, Untuk industri tersedia 8 kawasan industri, yaitu Kawasan Industri Terboyo Semarang, Kawasan Industri Tugu Wijayakusuma , LIK Bugangan Baru Semarang, Taman Industri BSB Bonded Zone, Tanjung Emas Export Processing Zone, Kawasan Industri Candi Semarang, Kawasan Industri Guna Mekar Industri Semarang, Taman Industri BIB Semarang yang didukung juga oleh fasilitas listrik dan telekomunikasi. Komoditi unggulan Kota Semarang yaitu sektor pertanian, Perkebunan dan jasa. Sektor pertanian komoditi unggulannya adalah Jagung dan Ubi kayu, Sub sektor perkebunan komoditi yang diunggulkan berupa karet, Jambu mete, Kopi, Kelapa dan cengkeh. Pariwisatanya yaitu wisata alam, wisata adat dan budaya. Suhu minimum rata-rata yang diukur di Stasiun Klimatologi Semarang berubah-ubah dari 21,1 C pada September ke 24,6 C pada bulan Mei, dan suhu maksimum rata-rata berubah-ubah dari 29,9 C ke 32,9 C. Kelembaban relatif bulanan rata-rata berubah-ubah dari minimum 61 pada bulan September ke maksimum 83 pada bulan Januari. Kecepatan angin bulanan rata-rata di Stasiun Klimatologi Semarang berubah-ubah dari 215 kmhari pada bulan Agustus sampai 286 kmhari pada bulan Januari. Lamanya sinar matahari, yang menunjukkan rasio sebenarnya sampai lamanya sinar matahari maksimum hari, bervariasi dari 29 46 pada bulan Desember sampai 98 pada bulan Agustus. BPS Jawa Tengah, 2010.

2.1.7. Peraturan Walikota Nomor 5 Tahun 2009 tentang petunjuk