dengan metode purposive sampling dengan pertimbangan judgment tertentu, yaitu: karyawan tetap dan karyawan yang berada pada level
menengah seperti pada bagian pembinaan kantor layanan, bagian pelayanan nasabah, dan bagian operasional. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah
50 responden. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode survei dan menyebarkan kuesioner kepada responden. Pengujian hipotesis dalam
penelitian ini menggunakan metode analisis regresi berganda. Hasil pengujian hipotesis pertama, menunjukkan bahwa kepuasan kerja
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap OCB. Pengujian hipotesis kedua juga menunjukkan bahwa komitmen organisasional
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap OCB. Sedangkan dari pengujian hipotesis ketiga diketahui pula bahwa kepuasan kerja dan
komitmen organisasional secara bersama-sama berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap OCB. Dari hasil pengujian diperoleh nilai koefisien
determinasi sebesar 0,496. Artinya adalah kepuasan kerja karyawan dan komitmen organisasional memberikan pengaruh sebesar 49,6 terhadap
OCB. Sedangkan 50,4 OCB dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar variabel penelitian ini.
B. Pengertian Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja pada dasarnya merupakan hal yang bersifat individual. Setiap individu akan memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-
beda sesuai dengan sistem nilai-nilai yang berlaku pada dirinya. Semakin banyak aspek-aspek dalam pekerjaan yang sesuai dengan keinginan individu
Universitas Sumatera Utara
tersebut, maka semakin tinggi tingkat kepuasan yang dirasakannya, dan sebaliknya.
Luthans memberikan defenisi komprehensive dari kepuasan kerja yang meliputi reaksi atau sikap kognitif, afektif, dan evaluatif dan
menyatakan bahwa kepuasan kerja adalah keadaan emosi yang senang atau emosi positif yang berasal dari penilaian pekerjaan atau pengalaman kerja
seseorang. Kepuasan kerja adalah hasil dari persepsi karyawan mengenai seberapa baik pekerjaan mereka memberikan hal yang dinilai penting
Luthans, 2006 : 243. Malayu 2005 : 202, menyatakan bahwa kepuasan kerja adalah
sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Kepuasan kerja dinikmati dalam pekerjaan, luar pekerjaan, dan kombinasi
dalam dan luar pekerjaan. Kepuasan dalam pekerjaan adalah kepuasan yang dinikmati dalam pekerjaan dengan memperolah pujian hasil kerja,
penempatan, perlakuan, peralatan dan suasana lingkungan kerja yang baik. Kepuasan di luar pekerjaan adalah kepuasan kerja karyawan yang
dinikmati di luar pekerjaan dengan besarnya balas jasa yang akan diterima dari hasil kerjanya, agar dia dapat membeli kebutuhan-kebutuhannya.
Kepuasan kerja kombinasi dalam dan luar pekerjaan adalah kepuasan kerja yang dicerminkan oleh sikap emosional yang seimbang antara balas jasa
dengan pelaksanaan pekerjaannya. Handoko 2001 : 193 menyatakan kepuasan kerja job satisfaction
adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana para keryawan memandang pekerjaan mereka. Kepuasan kerja
Universitas Sumatera Utara
mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjannya. Ini nampak dalam sikap positif karyawan terhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang dihadapi
di lingkungan kerjanya. Kepuasan kerja merupakan tingkat perasaan seseorang dalam
memandang pekerjaannya, artinya seorang karyawan akan menyukai atau tidak menyukai pekerjaannya dapat terlihat dari sikapnya terhadap pekerjaan
dan segala sesuatu yang dihadapi di lingkungan kerjanya.
C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja