Analisis Regresi Berganda HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 4.13 Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 3.101 5.703 Pekerjaan -.584 .461 -.230 .353 2.836 Imbalan 1.192 .432 .411 .524 1.910 PromosiJabatan .485 .389 .206 .422 2.371 Supervisi .520 .438 .202 .399 2.505 RekanKerja .701 .485 .465 .343 2.915 a. Dependent Variable: OCB Sumber: Pengolahan SPSS 2010 diolah Berdasarkan Tabel 4.13 dapat dilihat bahwa VIF5, maka tidak terjadi multikolinearitas dan Tolerance 0,1 maka tidak terjadi multikolinearitas.

D. Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda ditujukan untuk menentukan hubungan liniear antar bebebrapa variable bebas dengan variable terkait. Dalam penelitian ini analisis regresi liniear dilakukan dengan metode enter. Analisis regresi berganda dirumuskan sebagai berikut: Y=a+ b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + b 5 X 5 + e Analisis regresi berganda dalam penelitian ini adalah menggunakan bantuan software SPSS 16,00 for Windows, dapat dilhat pada tabel berikut: Tabel 4.14 Analisis Regresi Berganda Coefficients a Universitas Sumatera Utara Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 3.101 5.703 .544 .590 Pekerjaan -.584 .461 -.230 -1.267 .213 Imbalan 1.192 .438 .411 2.762 .009 PromosiJabatan .520 .432 .202 2,188 .042 Supervisi .485 .389 .206 3,245 .002 RekanKerja .701 .485 .465 3.444 .000 a. Dependent Variable: OCB Sumber: Pengolahan SPSS 2010 diolah Berdasarkan hasil pengolahan data seperti terlihat pada Tabel 4.14, kolom Unstandardized Coefficients bagian B diperoleh persamaan regresi berganda sebagai berikut: Y=3,101+-0,584X 1 +1,192X 2 +0,485X 3 + 0,520X 4 + 0,701X 5 +e Berdasarkan persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: a. Variabel pekerjaan tidak berpengaruh secara negatif dan tidak signifikan terhadap OCB, hal ini dapat terlihat pada nilai t hitung t table dan tingkat signifikan sebesar 0,213, lebih besar dari 0,05. Artinya jika ditingkatkan variable pekerjaan sebesar satu satuan maka OCB akan berkurang sebesar 0,584. Dari data diatas maka kita dapat mengetahui bahwa variabel pekerjaan ternyata tidak mempengaruhi karyawan untuk menampilkan perilaku OCB. b. Variabel imbalan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap OCB, hal ini dapat terlihat pada nilai t hitung t table 1,658 dan tingkat signifikan sebesar 0,009, lebih kecil dari 0,05. Universitas Sumatera Utara Artinya jika ditingkatkan variable imbalan sebesar satu satuan maka OCB akan bertambah sebesar 1,192. Dari data diatas maka kita dapat mengetahui bahwa variabel imbalan ternyata dapat mempengaruhi karyawan untuk menampilkan perilaku OCB. c. Variabel Promosi Jabatan tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap OCB, hal ini dapat terlihat pada nilai t hitung t table dan tingkat signifikan sebesar 0,42 lebih besar dari 0,05. Artinya jika ditingkatkan variable pekerjaan sebesar satu satuan maka OCB tidak akan bertambah sebesar 0,520. Dari data diatas maka kita dapat mengetahui bahwa variable promosi jabatan ternyata tidak dapat mempengaruhi karyawan untuk menampilkan perilaku OCB. d. Variabel Supervisi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap OCB, hal ini dapat terlihat pada nilai t hitung t table dan tingkat signifikan sebesar 0,002 lebih besar dari 0,05. Artinya jika ditingkatkan variable pekerjaan sebesar satu satuan maka OCB tidak akan bertambah sebesar 0,485. Dari data diatas maka kita dapat mengetahui bahwa variable supervisi manajer ternyata dapat mempengaruhi karyawan untuk menampilkan perilaku OCB. e. Variabel Rekan kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap OCB, hal ini dapat terlihat pada nilai t hitung 1,2452 t table 1,980 dan tingkat signifikan sebesar 0,000 lebih kecil dari Universitas Sumatera Utara 0,05. Artinya jika ditingkatkan variable pekerjaan sebesar satu satuan maka OCB akan bertambah sebesar 0,701 Dari data diatas maka kita dapat mengetahui bahwa variable rekan kerja ternyata dapat mempengaruhi karyawan untuk menampilkan perilaku OCB. f. Konstanta sebesar 3,101 artinya walaupun variable bebas bernilai nol maka OCB pada karyawan divisi delivery PT Pos Indonesia Cabang Medan tetap sebesar 3,101.

E. Pengujian Hipotesis a. Uji F Uji Secara Serentak

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) Pada Karyawan Auto2000 Cabang Gatot Subroto Medan

1 28 91

Pengaruh Etika Kerja Islam Terhadap Kepuasan Kerja, Organizational Citizenship Behavior Dan Komitmen Organisasional Pada Bank Syariah Mandiri Medan

4 87 103

Hubungan Kualitas Kehidupan Kerja dengan Organizational Citizenship Behavior (OCB) Karyawan PT. Pos Indonesia, Medan

0 11 124

PENGARUH SIKAP KERJA, GAJI, DAN PENGHARGAAN TERHADAP KEPUASAN KINERJA KARYAWAN PADA PT. POS INDONESIA CABANG SIDOARJO (Studi kasus karyawan yang bekerja pada PT. POS INDONESIA Cabang Sidoarjo).

0 0 110

PENGARUH SIKAP KERJA, GAJI, DAN PENGHARGAAN TERHADAP KEPUASAN KINERJA KARYAWAN PADA PT. POS INDONESIA CABANG SIDOARJO (Studi kasus karyawan yang bekerja pada PT. POS INDONESIA Cabang Sidoarjo).

0 0 110

Hubungan Kualitas Kehidupan Kerja dengan Organizational Citizenship Behavior (OCB) Karyawan PT. Pos Indonesia, Medan

0 0 13

Hubungan Kualitas Kehidupan Kerja dengan Organizational Citizenship Behavior (OCB) Karyawan PT. Pos Indonesia, Medan

0 0 2

Hubungan Kualitas Kehidupan Kerja dengan Organizational Citizenship Behavior (OCB) Karyawan PT. Pos Indonesia, Medan

0 0 8

Pengaruh Organizational Citizenship Behavior (OCB) Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT. PP.London Sumatra Indonesia TBK Medan

0 0 13

PENGARUH SIKAP KERJA, GAJI, DAN PENGHARGAAN TERHADAP KEPUASAN KINERJA KARYAWAN PADA PT. POS INDONESIA CABANG SIDOARJO (Studi kasus karyawan yang bekerja pada PT. POS INDONESIA Cabang Sidoarjo)

0 0 17