27
ekonomi, kondisi geografis, status kesukuan dan status kelompok sosial. Sedangkan faktor internal meliputi nilai-nilai kehidupan, taraf intelegensi, bakat
khusus, minat, sifat-sifat yang dimiliki kepribadian, pengetahuan, serta keadaan jasmani 1997: 590-598. Faktor eksternal dan internal sangat mempengaruhi
seseorang dalam merencanakan kariernya. Pemahaman diri adalah cara seseorang untuk mengetahui kendala yang dimiliki dalam pencapaian karier yang
diinginkan. Berdasarkan pernyataan di atas maka dapat disimpulkan bahwa
perencanaan karier dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu pertama ialah lingkungan meliputi lingkungan sosial budaya, lingkungan ekonomi, kondisi
geografis, lingkungan keluarga, status kesukuan dan status kelompok sosial. Kedua ialah internal pribadi yang meliputi bakat khusus, minat, taraf intelegensi,
sifat yang dimilikikepribadian, nilai-nilai kehidupan, pengetahuan dan keadaan jasmani, serta pandangan hidup. Ketiga adalah nilai dan norma yang ada di dalam
masyarakat tempat tinggal peserta didik.
10. Aspek-aspek Kemampuan Perencanaan Karier
Kegiatan merencanakan karier perlu memperhatikan berbagai aspek dalam perencanaannya. Dillard dalam Nurrohmah, 2013: 48 mengemukakan
“Perencanaan merupakan proses yang terdiri dari pemahaman akan kemampuan diri dan peneguhan dalam komitmen untuk pencapaian sebuah tujuan karier yang
dicapai. Menurut Dillard perencanaan karier harus berdasarkan aspek pengetahuan diri, sikap, dan ketrampilan
”. Pendapat lain juga dikemukakan oleh Brooks
dalam Geradus, 2005: 34 “Ada empat perencanaan karier yaitu: 1 komponen self-assessment atas kemampuan, bakat, dan minat serta peluang dan
hambatan, 2 komponen identifikasi alternatif pilihan karier, 3 komponen tujuan karier, dan 4 komponen aktivitas pengembangan untuk mencapai tujuan
karier”. Pendapat Brooks menjelaskan dalam perencanaan karier terdapat 4 komponen yang menjadi aspek dalam perencanaan karier yaitu pemahaman diri,
28
identifikasi alternatif pilihan karier untuk mengembangkan pengetahuan dan pemahaman karier, pemahaman tujuan karier, serta aktivitas pengembangan untuk
mencapai tujuan karier. Johnstone 2007: 12 juga menjelaskan : Looking closely at all aspects of your life up to now is a basic and
essential part of the career planning process. You will be considering different aspects of your personal history, starting with your childhood,
family and education. Other people should be involved at various stages of this exercise, such as your parents, siblings, colleagues, partner
sorchildren-infact any one who has played a major part in shaping who,and what,you are. Other are as to be investigated will include: 1
recognising your skills-in the widest sense 2 recognising your strengths and weaknesses, and how to turn both of these to your advantage, 3
understanding your true motivational drives, and how these can be used tofind a new career 4 recognising the constraints on your freedom of
action in choosing a new career-family, finance, etc 5 coming to terms with the options open to you.
Pendapat tersebut menjelaskan bahwa dasar dan bagian penting dari proses perencanaan karir yaitu mencermati semua aspek kehidupan sampai saat ini
meliputi sejarah pribadi mulai masa anak, keluarga sampai dengan pendidikan, lalu keterlibatan orang lain dalam perkembangan karier baik keluarga, teman,
serta saudara. Aspek lain yang perlu dipertimbangkan dan menjadi tindakan yang perlu
dilakukan dalam perencanaan karier antara lain memahami ketrampilan yang dimiliki,
mengenali kekuatan
dan kelemahan
dan cara
mengubah keduanya menjadi keuntungan, memahami motivasi sejati yang mendorong dalam
pencapaian tujuan, memahami karier yang sesuai dan kendala yang dihadapi dalam pencapaiannya, serta keyakinan diri untuk mencapai karier tujuan.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa aspek perencanaan karier yaitu 1 pemahaman diri, 2 pemahaman kehidupan sosial
3 pemahaman karier 4 aktivitas pengembangan untuk mencapai tujuan karier, 5 keyakinan.
29
B. Peta Pikiran