29
B. Peta Pikiran
1. Pengertian Peta Pikiran
Peta pikiran merupakan salah satu cara untuk membantu peserta didik mempermudah berbagai aktivitas yang dilakukan. Menurut Buzan 2008: 6
mengatakan “ Mind map merupakan cara membuat catatan dan sederhana dalam memasukan informasi apa saja ke dalam otak dan mengingatnya ketika
diperlukan sehingga cara ini dapat lebih kreatif dan efektif dalam memetakan pikiran seseorang
”. Peta pikiran merupakan cara termudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi ke luar dari otak, sebagai cara
mencatat yang kreatif dan efektif. Peta pikiran merupakan alat yang membantu otak berpikir secara teratur.
Sugiyanto 2009: 103 juga menyatakan bahwa “Peta pikiran timbul dari ide-ide
asli dari pikiran dan menuangkannya dalam catatan yang berbentuk grafis ”. Hal
tersebut merupakan salah satu cara efektif dalam belajar. Catatan dalam bentuk peta pikiran akan membangkitkan ide asli dari otak dan mengingatnya jauh lebih
mudah daripada catatan konvensional. Selanjutnya Hyerle dan Alper diterjemahkan oleh Cahayani, 2012: 2 menjelaskan “Peta pikiran merupakan
pola bahasa”. Pola bahasa yang dimaksudkan yaitu dalam peta pikiran seseorang
dapat menerapkan berbagai argumen, perasaan, ekspresi melalui ilustrasi dengan peta pikiran. Utomo 2012: 73 juga memberikan pendapat tentang peta pikiran
“Mind map dan brainstroming memiliki hubungan yang erat. Mind map disebut juga pemetaan pikiran, sedangkan brainstroming dalam bahasa Indonesia disebut
sebagai curah gagasan. Dengan demikian hubungan kedua topik ini adalah penggunaan kapasitas otak dalam menjabarkan gagasan
”. Selanjutnya Olivia 2013: 9 mengungkapkan “Peta pikiran yaitu cara membuat catatan dengan
pengelompokan dan pengkatagorian untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi
”. Pendapat tersebut menjelaskan bahwa peta pikiran merupakan catatan dengan mengelompokkan gagasan untuk melatih seseorang berpikir korelasi dan
sistematis.
30
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa peta pikiran adalah cara untuk mengurai informasi yang perlu diingat untuk
pemecahan masalah kemudian dituangkan dalam bentuk grafis sebagai pola bahasa yang kreatif dan efektif.
2.
Manfaat Peta Pikiran
Penerapan peta pikiran memiliki berbagai manfaat seperti yang diungkapkan Buzan 2011: 6 memaparkan beberapa manfaat peta pikiran antara
lain membantu dalam hal , “Merencana, berkomunikasi, menjadi lebih kreatif,
menghemat waktu, memecahkan masalah, memusatkan perhatian,menyusun dan menjelaskan pikiran-pikiran, mengingat dengan lebih baik, belajar lebih cepat dan
efisien, melihat gambar keseluruhan, menyelamatkan pohon ”.
Pendapat lain juga dikemukakan Dananjaya 2012: 74 tentang manfaat peta pikiran “1 Melatih siswa berpikir sistematis; 2 melatih siswa memetakan
pikirannnya; 3 melatih siswa membuat kategorisasi”. Michalko dalam Buzan,
2011: 6 menjelaskan bahwa : Mengaktifkan seluruh otak, membereskan akal dari kekusutan mental,
memungkinkan kita berfokus pada pokok bahasan, menunjukkan hubungan antara bagian-bagian informasi yang saling terpisah, memberi gambaran
yang jelas pada keseluruhan dan perincian, memungkinkan kita mengelompokkan konsep, membantu membandingkannnya.
Peta pikiran memiliki manfaat untuk membatu peserta didik dalam menyelesaikan
berbagai masalah dengan mengurai berbagai informasi yang perlu diingat, membantu berpikir sistematis, membangkitkan peserta didik menjadi lebih kreatif
dalam menerima informasi, merencanakan berbagai kegiatan dengan informasi yang diterima.
3. Cara Membuat Peta Pikiran