39
terhadap grafis dan warna. Hali ini sesuai dengan karakteristik dari peta pikiran yaitu menggambar dan menggunakan warna yang membuat peserta didik lebih tertarik
dalam merencanakan karier dengan peta pikiran. Peta pikiran merupakan alat yang membantu otak berpikir secara sistematis sehingga dengan membuat peta pikiran
peserta didik dapat merencanakan kariernya dengan berpikir secara sistematis.
E. Penelitian yang Relevan
Penelitian dengan judul efektifitas layanan bimbingan karier membuat peta pikiran untuk meningkatkan kemampuan perencanaan karier peserta didik kelas VIII
di SMP Negeri 4 Wonogiri 20132014 relevan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Meca Fatma yang berjudul penerapan model mind map untuk
meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar IPS terpadu pada Siswa kelas VII A SMP Walisongo Gempol di Pasuruan.
Hasil penelitian tersebut yaitu rata-rata hasil tes pada siklus I dan siklus 2, dengan rata-rata nilai siklus I yaitu 78,43 meningkat 95,94 pada siklus II.
Penelitian penggunaan
model mind map pada Siswa kelas VII A SMP Walisongo Gempol di Pasuruan menunjukkan peningkatan pada kreativitas dan prestasi belajar IPS terpadu.
Penelitian lain yang relevan yaitu penelitian yang dilakukan tahun 2009 oleh Wagimin yang berjudul bimbingan karier di perguruan tinggi. Penelitian ini
memberikan hasil bahwa layanan-layanan yang bersifat konvensional, perlu juga dikembangkan jenis layanan yang sesuai dengan kebutuhan saat ini. Layanan
bimbingan karier konvensional seperti konseling, penempatan, testing, informasi karier, dan jenis layanan-layanan yang saat ini biasa digunakan.
Penelitian lain yang relevan yaitu penelitian yang juga dilakukan oleh Wagimin pada tahun 2010 yang berjudul model konseling alternative untuk
membantu pemilihan karier mahasiswa di Univesitas Sebelas Maret Surakarta. Hasil penelitian ini yaitu penggunaan model konseling untuk membantu pemilihan karier
40
mahasiswa di Universitas Sebelas Maret Surakarta diketahui sebagai konseling karier yang efektif untuk membantu mahasiswa dalam pemilihan karier.
F. Kerangka Berfikir
Berdasarkan teori yang telah dikemukakan di atas maka dapat disusun suatu kerangka pemikiran bahwa peserta didik terbagi menjadi dua kelompok yaitu
kelompok peserta didik yang memiliki kemampuan perencanaan karier rendah dan sedang serta peserta didik yang memiliki kemampuan perencanaan karier tinggi.
Kemudian peserta didik yang memiliki kemampuan perencanaan karier rendah dan sedang diberikan layanan bimbingan karier dengan melalui peta pikiran maka peserta
didik kemampuan perencanaan peserta didik meningkat sehingga kemampuan perencanaan karier peserta didik menjadi tinggi.
Pemberian layanan bimbingan mengenai perencanaan karier harus dilaksanakan di sekolah sebagai suatu wadah untuk meningkatkan kemampuan
peserta didik dalam merencanakan karier. Pelaksanaan pemberian layanan bimbingan tentang perencanaan karier sebaiknya dilakukan secara menarik dan komprehensif
akan membantu peserta didik untuk meningkatkan kemampuan merencanakan karier dengan baik, oleh karena itu diperlukan adanya suatu bentuk bantuan kepada peserta
didik untuk dapat membimbing. Bantuan yang dimaksudkan adalah layanan bimbingan karier dengan melalui peta pikiran. Selanjutnya kerangka pemikiran ini
dapat digambarkan sebagai berikut :
41
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir tentang Kemampuan Peserta didik dalam Merencanakan Karier
G. Hipotesis