2 Buku Guru Kelas VIII SMPMTs
Berdasarkan uraian tersebut, secara substansi PJOK mengandung aktivitas jasmani, olahraga, dan kesehatan. Dimana tujuan utama PJOK adalah meningkatkan
life-long physical activity dan mendorong perkembangan isik, psikologis dan
sosial peserta didik. Jika ditelaah lebih lanjut, tujuan ini mendorong perkembangan motivasi diri untuk melakukan aktivitas isik, memperkuat konsep diri, belajar
bertanggung jawab dan keterampian kerjasama. Peserta didik akan belajar mandiri, mengambil keputusan dalam proses pembelajaran, belajar bertanggung jawab
dengan diri dan orang lain. Dan proses menuju memiliki rasa tanggung jawab ini setahap demi setahap beralih dari guru kepada peserta didik.
B. Strategi Mengajar dan Metode Pembelajaran
Pembelajaran PJOK, dipengaruhi kemampuan isik peserta didik. Karena itu, guru perlu memiliki berbagai strategi dalam perencanaan pengajaran dan
pembelajaran. Strategi ini memperhatikan beberapa aspek, seperti kemampuan motorik yang berbeda, tingkat kebugaran jasmani, spatial awareness, perilaku,
kepercayaan diri. Karena itu, guru peru mengenali kesulitan yang akan dihadapi peserta didik, pengaruhnya terhadap pembelajaran dan membuat strategi yang
tepat untuk mengatasi masalah tersebut.
Pengalaman belajar yang paling efektif adalah apabila peserta didikseseorang mengalamiberbuat secara langsung dan aktif di lingkungan belajarnya. Pemberian
kesempatan yang luas bagi peserta didik untuk melihat, memegang, merasakan, dan mengaktifkan lebih banyak indra yang dimilikinya, serta mengekspresikan diri
akan membangun pemahaman pengetahuan, perilaku, dan keterampilannya. Oleh karena itu, tugas utama pendidikguru adalah mengondisikan situasi pengalaman
belajar yang dapat menstimulasi atau merangsang indra dan keingintahuan peserta didik. Hal ini perlu didukung dengan pengetahuan guru akan perkembangan
psikologis peserta didik dan kurikulum di mana keduanya harus saling terkait. Saat pembelajaran, guru hendaknya peka akan gaya belajar peserta didik di kelas.
Dengan mengetahui gaya belajar peserta didik di kelas secara umum, guru dapat menentukan strategi pembelajaran yang tepat.
Dengan demikian, pendidikguru hendaknya menyiapkan kegiatan belajar- mengajar yang melibatkan mental peserta didik secara aktif melalui beragam
kegiatan, seperti: kegiatan mengamati, bertanyamempertanyakan, menjelaskan, berkomentar, mengajukan hipotesis, mengumpulkan data, dan sejumlah kegiatan
mental lainnya. Guru hendaknya tidak memberikan bantuan secara dini dan hendaknya selalu menghargai usaha peserta didik meskipun hasilnya belum
sempurna. Selain itu, guru perlu mendorong peserta didik supaya peserta didik berbuatberpikir lebih baik, misalnya melalui pengajuan pertanyaan menantang
yang ‘menggelitik’ sikap ingin tahu dan sikap kreativitas peserta didik. Dengan cara ini, guru selalu mengupayakan agar peserta didik terlatih dan terbiasa menjadi
pelajar sepanjang hayat.
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan PJOK 3
Dalam merencanakan strategi yang tepat, maka guru harus mengetahui kemampuan peserta didik dan memilih metode pembelajaran yang akan digunakan
sebagai strategi pembelajaran. Pembelajaran dalam PJOK, menggunakan gaya mengajar yang dikembangkan oleh Mosston 1986. Mosston menggunakan
STS spectrum of teaching style, dimana spektrum tersebut berada di antara serangkaian gaya, dari gaya mengajar berpusat pada guru hingga gaya mengajar
berpusat pada peserta didik.
1. Gaya Mengajar Komando: guru memberi demonstrasi dan penjelasan, kemudian seluruh peserta didik melakukan gerakan beberapa kali, dengan arahan guru.
2. Gaya Mengajar Latihan: guru memberi demonstrasi dan penjelasan, dilakukan dalam beberapa tahap sehingga peserta didik paham, kemudian peserta didik
melakukan, dan guru berada di antara mereka untuk memperbaiki. 3. Gaya Mengajar Resiprokal: guru mempersiapkan lembar tugas gerak yang
harus dilakukan peserta didik, guru memberi demonstrasi dan penjelasan serta klariikasi lembar tugas resiprokal. Peserta didik melakukan dan temannya
mengamati lalu mengisi lembar pengamatan secara bergantian. Guru berada di antara peserta didik untuk membetulkan kesalahan dan membantu dalam
pengamatan jika diperlukan.
4. Gaya Mengajar Penugasan: dalam gaya mengajar ini, guru menentukan tugas dan peserta didik diberi kesempatan untuk membuat keputusan apa yang akan
mereka lakukan. Tugas dibagi dalam beberapa level. Pada level pertama, seluruh peserta didik melakukan tugas yang sama, dengan tahap yang mereka
mampu. Pada level kedua, setiap peserta didik melakukan tugas sesuai dengan capaian pada level pertama. Pada level selanjutnya, peserta didik menerima
serangkaian tugas yang mereka bertanggungjawab untuk menyelesaikannya. Guru menyediakan sumber informasi, tetapi peserta didik harus memperkaya
dengan sumber-sumber lain yang sesuai.
5. Gaya Mengajar Penemuan Terpimpin: dalam gaya mengajar ini, guru memberikan tugas melakukan gerak, dan peserta didik diberi kebebasan untuk
bagaimana melakukan gerak. Misalnya: guru memberi arahan “Berdiri dalam posisi siap dan melompat sejauh mungkin di atas matras” maka peserta didik
akan melakukannya dengan berbagai cara.
Berpusat pada Guru Berpusat pada Peserta Didik
Komando Latihan Respirokal Penemuan Tugas Pemecahan masalah Eksplorasi