Kegiatan Pembelajaran
42
2 mengoordinasikan ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ulangan kenaikan kelas, ujian tingkat
kompetensi, dan ujian akhir sekolahmadrasah; 3 menyelenggarakan ujian sekolahmadrasah dan menentukan
kelulusan peserta didik dari ujian sekolahmadrasah sesuai dengan POS Ujian SekolahMadrasah;
4 menentukan kriteria kenaikan kelas; 5 melaporkan hasil pencapaian kompetensi danatau tingkat
kompetensi kepada orang tuawali peserta didik dalam bentuk buku rapor;
6 melaporkan pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendidikan kepada dinas pendidikan kabupatenkota dan instansi lain yang
terkait; 7 melaporkan hasil ujian tingkat kompetensi kepada orangtuawali
peserta didik dan dinas pendidikan. 8 menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan melalui
rapat dewan pendidik sesuai dengan kriteria: a menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b mencapai tingkat Kompetensi yang dipersyaratkan, dengan
ketentuan kompetensi sikap spiritual dan sosial termasuk kategori baik dan kompetensi pengetahuan dan keterampilan
minimal sama dengan KKM yang telah ditetapkan;
c lulus ujian akhir sekolahmadrasah; dan d lulus Ujian Nasional.
9 menerbitkan Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional SKHUN setiap peserta didik bagi satuan pendidikan penyelenggara Ujian Nasional;
dan 10 menerbitkan ijazah setiap peserta didik yang lulus dari satuan
pendidikan bagi satuan pendidikan yang telah terakreditasi. Pelaksanaan dan pelaporan penilaian oleh pemerintah dilakukan melalui
Ujian Nasional dan ujian mutu tingkat kompetensi, dengan memperhatikan hal-hal berikut.
Bahasa Indonesia SMP KK I
43
1 Ujian Nasional a Penilaian hasil belajar dalam bentuk UN didukung oleh suatu
sistem yang menjamin mutu dan kerahasiaan soal serta pelaksanaan yang aman, jujur, dan adil.
b Hasil UN digunakan untuk: salah satu syarat kelulusan peserta didik dari satuan
pendidikan; salah satu pertimbangan dalam seleksi masuk ke jenjang
pendidikan berikutnya; pemetaan mutu; dan
pembinaan dan pemberian bantuan untuk peningkatan mutu. c Dalam rangka standarisasi UN diperlukan acuan berupa kisi-kisi
bersifat nasional yang dikembangkan oleh pemerintah, sedangkan soalnya disusun oleh pemerintah pusat danatau
pemerintah daerah dengan komposisi tertentu yang ditentukan oleh pemerintah.
Sebagai salah satu penentu kelulusan peserta didik dari
satuan pendidikan, kriteria Kelulusan UN ditetapkan setiap tahun oleh Pemerintah.
Dalam rangka penggunaan hasil UN untuk pemetaan mutu program danatau satuan pendidikan, Pemerintah
menganalisis dan membuat peta daya serap UN dan menyampaikan hasilnya kepada pihak yang berkepentingan.
2 Ujian Mutu Tingkat Kompetensi a Ujian mutu tingkat kompetensi dilakukan oleh pemerintah pada
seluruh satuan pendidikan yang bertujuan untuk pemetaan dan penjaminan mutu pendidikan disuatu satuan pendidikan.
b Ujian mutu tingkat kompetensi dilakukan sebelum peserta didik menyelesaikan pendidikan pada jenjang tertentu, sehingga
hasilnya dapat dimanfaatkan untuk perbaikan proses pembelajaran.
Kegiatan Pembelajaran
44
c. Laporan Perkembangan Hasil Belajar Peserta Didik
Hasil belajar yang dicapai peserta didik hendaknya dilaporkan secara menyeluruh, baik sebagai data mentah berupa skor-skor yang diperoleh
peserta didik maupun sebagai data masak yang telah diolah dalam bentuk nilai-nilai peserta didik sesuai dengan ketentuan yang berlaku di
sekolah, misalnya nilai dalam standar huruf atau angka. Lebih lanjut dilakukan interpretasi terhadap nilai yang diperoleh peserta didik,
misalnya kedudukan peserta didik dibandingkan dengan kelompoknya atau posisi peserta didik dibandingkan dengan kriteria yang telah
ditentukan. Dengan demikian dapat diketahui tingkat keberhasilan peserta didik, baik dilihat dari kelompoknya maupun dari tujuan yang
harus dicapinya. Interpretasi ini berkaitan dengan perbandingan bersifat mutlak atau relatif dan penilaian acuan norma atau patokan. Sedangkan
data perkembangan belajar peserta didik dilaporkan dalam bentuk catatan khusus sebagai pelengkap data hasil belajarnya. Catatan khusus
ini berkenaan dengan aspek perilaku peserta didik seperti kehadiran, disiplin, motivasi, dan kesulitan belajar.
Pemanfaatan hasil belajar untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran harus didukung oleh peserta didik, guru, kepala sekolah,
dan orang tua peserta didik. Dukungan ini akan diperoleh apabila mereka memperoleh informasi hasil belajar yang lengkap dan akurat. Untuk itu
diperlukan laporan perkembangan hasil belajar peserta didik untuk guru atau sekolah, untuk peserta didik, dan untuk orang tua peserta didik.
Laporan hasil belajar peserta didik mencakup ranah kognitif, psikomotor, dan afektif. Informasi ranah kognitif dan psikomotor diperoleh dari sistem
penilaian yang digunakan untuk mata pelajaran yang sesuai dengan tuntutan kompetensi dasar. Informasi ranah afektif diperoleh melalui
kuesioner, inventori, dan pengamatan yang sistematik.
Hasil penilaian kognitif dan psikomotorik dapat berupa nilai angka maupun deskripsi kualitatif mengenai kompetensi dasar tertentu.
Misalnya untuk nilai angka dapat diberikan dalam bentuk nilai 75 sebagai batas penguasaan mastery. Artinya, jika seorang peserta didik sudah
Bahasa Indonesia SMP KK I
45
mencapai nilai 75 atau lebih untuk kompetensi dasar tertentu maka dikatakan peserta didik tersebut berhasil. Tetapi jika seorang peserta
didik belum mencapai nilai 75 dikatakan peserta didik tersebut belum berhasil. Sedangkan deskripsi kualitatif dapat dilaporkan dalam bentuk
deskripsi mengenai kompetensi dasar tertentu dari pembelajaran kewarganegaraan.
Pelaporan hasil inventori afektif ini akan sangat bermanfaat khususnya untuk mengetahui sikap dan minat peserta didik terhadap pelajaran
kewarganegaraan dan hasilnya dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki sikap
serta minat
peserta didik
terhadap pembelajaran
kewarganegaraan. Pelaporan ranah afektif dilakukan secara kualitatif. Data hasil penilaian sebaiknya dilaporkan kepada semua yang
berkepentingan dalam sekolah tersebut agar semua dapat mengetahui bagaimana kegiatan proses belajar mengajar di sekolah tersebut.
1 Laporan untuk Peserta didik dan Orang Tua
Laporan yang berisi catatan tentang peserta didik diusahakan selengkap mungkin agar dapat memberikan informasi yang lengkap.
Akan tetapi, membuat laporan yang lengkap setiap saat merupakan beban yang berat bagi seorang guru. Oleh karena itu, pembuatan
laporan dapat bersifat singkat, disesuaikan dengan kebutuhan.
Laporan yang dibuat guru untuk peserta didik dan orang tua berisi catatan prestasi belajar peserta didik. Catatan itu dapat dibedakan
atas dua cara, yaitu lulus atau belum lulus. Prestasi peserta didik yang dilaporkan guru kepada peserta didik dan orang tua dapat
dilihat dalam buku rapor yang diisi pada setiap semester.
2 Laporan untuk Sekolah
Selain membuat laporan untuk peserta didik dan orang tua, guru juga harus membuat laporan untuk sekolah, sebagai lembaga yang
bertanggung jawab terhadap berlangsungnya proses belajar- mengajar. Oleh karena itu pihak sekolah berkepentingan untuk
mengetahui catatan perkembangan peserta didik yang ada di