Kegiatan Pembelajaran
36
Membeli Evi tas baru Baru Evi membeli tas
d Hubungan paradigmatik pada tataran fonologi Contoh : antar bunyi r, k, b, m, dan d yang terdapat pada kata
rata, kata, bata, mata , dan
data .
e Hubungan paradigmatik pada tataran morfologi Contoh :
prefiks me-di-, pe-, dan
te- yang terdapat pada kata-
kata merawat, dirawat, perawat,
dan terawat.
f Hubungan paradigmatik pada tataran sintaksis dapat dilihat pada contoh antara kata-kata yang menduduki fungsi subjek, predikat,
dan objek. Contoh :
Ani menulis surat Ani makan bakso
Dia memakai sepatu
Berikut ini contoh analisis kalimat berdasarkan aliran struktural a. Model Nida
1 Sayamembukapintu Sayamembuka pintu
2 Ibumembuatbolu Ibumembuat bolu
3 Sayamenyampaikanpesankepadaadik Saya menyampaikan pesan kepada adik
Saya menyampaikan pesan kepada adik Saya menyampaikan pesan kepada kami
4 Kitakuliahdalamrangkameningkatkankompetensi Kita kuliah dalam rangka meningkatkan kompetensi
Kita kuliah dalam rangka meningkatkan kompetensi Kita kuliah dalam rangka meningkatkan kompetensi
5 Kitamengerjakantugaslinguistik Kita mengerjakan tugas linguistik
Kita mengerjakan tugas linguistik
Bahasa Indonesia SMP KK I
37
b. Model Hockett 1 Saya membuka pintu.
Saya Membuka
Pintu membuka pintu
Saya membuka pintu 2 Ibu membuat bolu.
Ibu Membuat
Bolu membuat bolu
Ibu membuat bolu 3 Saya menyampaikan pesan kepada adik.
Saya menyampaikan
Pesan kepada Adik
Saya menyampaikan pesan
kepada adik Saya menyampaikan pesan
kepada adik Saya menyampaikan pesan kepada adik
4 Kita kuliah dalam rangka meningkatkan kompetensi. Kita kuliah Dalam
Rangka meningkatkan Kompe tensi
Kita kuliah dalam rangka
Meningkatkan kompetensi
Kita kuliah dalam rangka meningkatkan kompetensi
Kita kuliah dalam rangka meningkatkan kompetensi 5 Kami mengerjakan tugas linguistik.
Kami Mengerjakan
tugas Linguistik
Kami Mengerjakan
tugas linguistik Kami mengerjakan tugas linguistik
Kami mengerjakan tugas linguistik
Kegiatan Pembelajaran
38
c. Model Nelson 1 Saya membuka pintu.
{[saya[membukapintu]]} 2 Ibu membuat bolu.
{[Ibu[membuatbolu]]} 3 Saya menyampaikan pesan kepada adik.
{[[Saya[ menyampaikan pesan]][kepada adik]]} 4 Kita kuliah dalam rangka meningkatkan kompetensi.
{[Kita[kuliah [[dalam rangka] [meningkatkan kompetensi]]]]}
5 Kami mengerjakan tugas linguistik. {[Kami[[mengerjakan tugas] linguistik]]}
d. Model Wells 1 Saya membuka pintu.
2 Ibu membuat bolu. 3 Saya menyampaikan pesan kepada adik.
4 Kita kuliah dalam rangka meningkatkan kompetensi. 5 Kami mengerjakan tugas linguistik.
b. Aliran Linguistik Deskriptif
Menurut lingustik struktural, linguistik adalah ilmu yang mempelajari atau menelaah tentang tata bahasa, sedangkan lingustik deskriptif adalah
menggambarkan apa adanya. Contoh:
1 Peserta Pendidikan dan Pelatihan Kurikulum Nasional mulai
berdatangan. 2 Dodi Kusmayadi berlibur ke Hawai
3 Ayah pergi 4 Mau kemana ?
5 Peserta didik kelas IX mengikuti seminar.
Bahasa Indonesia SMP KK I
39
c. Aliran Linguistik Fungsional
Lingustik fungsionalisme merupakan aliran linguistik yang berusaha menjelaskan fenomena bahasa dengan segala manifestasinya. Aliran ini
beranggapan bahwa mekanisme bahasa dijelaskan dengan konseuensi- konsekuensi yang ada kemudian dari mekanisme itu sendiri. Wujud
bahasa sebagai sistem komunikasi manusia tidak dapat dipisahkan dari tujuan berbahasa, sadar atau tidak sadar.Konsep utama dalam
fungsionalisme ialah fungsi bahasa dan fungsi dalam bahasa. Berikut ini diuraikan pengembangan materi bahasa Indonesia berdasarkan aliran
linguistik fungsional.
Fonologi Morfologi
Sintaksis baku b,
a, k, u
paku p, a, k, u
Me + tulis Pe + tulis
Letusan Gunung Merapi itu telah menewaskan 200 orang.
1 Jika dilihat dari contoh fonologi, penggunaan fonem b pada kata baku dan p pada paku tidak mempunyai makna. Namun
karena diposisikan bersama sebagai pasangan minimal minimal
pairs , dimana keduanya memiliki daerah artikulasi yang sama yakni
bilabial, maka penggunaan fonem b dan p menjadi memiliki fungsi pembeda makna.
2 Dari aspek morfologi dapat dilihat contoh penggunaan awalan me- dan pe-. Awalan me-tulis dan pe-tulis memiliki fungsi pembeda. Me-
tulis menjadi ‘menulis’ sebagai kata kerja dan pe-tulis menjadi ‘penulis’. Penggunaan morfem bebas atau kata dasar yang sama
namun didahului oleh morfem terikat yang berbeda maka fungsinya pun menjadi berbeda.
3 Selanjutnya dari tataran sintaksis, kalimat tersebut memiliki struktur yang benar. Jika disegmentasikan kalimat itu menjadiletusan
gunung Merapi, menewaskan, dan 200 orang. Pemenggalan
Kegiatan Pembelajaran
40
struktur kalimat dilakukan berdasarkan fungsi masing-masing unsur.
4 Kemudian penerapan fungsi bahasa menurut Jakobson dapat kita aplikasikan dalam analisis wacana baik berupa teks maupun non-
teks. Penerapan aliran fungsional dalam bahasa Indonesia tidak sepenuhnya dapat diterima. Selain adanya konsep bahasa yang
berbeda, namun juga sulit mencari padanan istilah dalam bahasa Indonesia. Namun, demikian aliran ini sangat mempengaruhi dalam
perkembangan tata bahasa bahasa Indonesia. Dengan mengenal fungsional maka kita mengetahui fungsi bahasa bukan hanya
sebagai sistem
‘langue’ istilah Sassure, tetapi juga dalam bentuk
tuturan ‘ parole
’. Dalam ranah kesusasteraan, enam fungsi bahasa dapat
dimanfaatkan untuk menelaah karya sastra. Model komunikasi sastra yang lebih dikenal dengan model komunikasi Jakobson dapat
digunakan dalam kajian, puisi, novel, drama, dan hal lain yang menggunakan bahasa. Jadi, sebagai pijakan awal dalam mengkaji
bahasa baik dalam sastra mapun linguistik, enam fungsi bahasa dapat diterapkan dalam analisis bahasa Indonesia. Kendati
demikian, sangat diperlukan adanya pengembangan konsep dan gagasan yang dapat menjawab problematika kebahasaan secara
tuntas.