Analisis Kriteria Ketuntasan Minimal KKM

Kegiatan Pembelajaran 24 Contoh Format Analisis Pencapaian Ketuntasan Belajar Peserta Didik per KD Nama Sekolah : Mata Pelajaran : KelasSemester : No. Nama KKM Peserta didik Pencapaian Ketuntasan Belajar Peserta DidikKD SK 1 SK 2 SK 3 KD KD KD 1.1 1.2 dst 2.1 2.2 dst 3.1 3.2 dst ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. dst Rata-rata Ketuntasan belajar dalam Fre kw en si jml p ese rta d id ik ≤ 49 50-74 75-100 ≥ KKM sekolah Bahasa Indonesia SMP KK I 25 Rekapitulasi Pencapaian Ketuntasan Belajar Minimal Sekolah Nama Sekolah : Mata Pelajaran : Kelas : Kondisi Bulan : No SK No KD KKM Tingkat KKM sekolah Tingkat KKM pencapaian Sekolah pencapaian Maks rerata min maks rerata Min SK1 KD.1.1 70.00 75.00 75 72,5 70 80 77,5 75 KD 1.2 75.00 80.00 SK 2 KD 2.1 75.00 70.00 75 70 65 70 69 67 KD 2.2 70.00 70.00 KD 2.3 65.00 67.00 dst 2. Program Remedial dan Pengayaan

a. Remedial

Remedial merupakan layanan pendidikan yang diberikan kepada peserta didik untuk memperbaiki prestasi belajarnya sehingga mencapai kriteria ketuntasan yang ditetapkan. Untuk memahami konsep penyelenggaraan model pembelajaran remedial, terlebih dahulu perlu diperhatikan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP yang diberlakukan berdasarkan Permendiknas 22, 23, 24 Tahun 2006 dan Permendiknas No. 6 Tahun 2007 menerapkan sistem pembelajaran berbasis kompetensi, sistem belajar tuntas, dan sistem pembelajaran yang memperhatikan perbedaan individual peserta didik. Sistem dimaksud ditandai dengan dirumuskannya secara jelas standar kompetensi SK dan kompetensi dasar KD yang harus dikuasai peserta didik. Penguasaan SK dan KD setiap peserta didik diukur menggunakan sistem penilaian acuan kriteria. Jika seorang peserta didik mencapai standar tertentu maka peserta didik dinyatakan telah mencapai ketuntasan. Kegiatan Pembelajaran 26 Pelaksanaan pembelajaran berbasis kompetensi dan pembelajaran tuntas, dimulai dari penilaian kemampuan awal peserta didik terhadap kompetensi atau materi yang akan dipelajari. Kemudian dilaksanakan pembelajaran menggunakan berbagai metode seperti ceramah, demonstrasi, pembelajaran kolaboratifkooperatif, inkuiri, diskoveri, dan sebagainya. Melengkapi metode pembelajaran digunakan juga berbagai media seperti media audio, video, dan audiovisual dalam berbagai format, mulai dari kaset audio, slide, video, komputer, multimedia, dan sebagainya. Di tengah pelaksanaan pembelajaran atau pada saat kegiatan pembelajaran sedang berlangsung, diadakan penilaian proses menggunakan berbagai teknik dan instrumen dengan tujuan untuk mengetahui kemajuan belajar serta seberapa jauh penguasaan peserta didik terhadap kompetensi yang telah atau sedang dipelajari. Pada akhir program pembelajaran, diadakan penilaian yang lebih formal berupa ulangan harian. Ulangan harian dimaksudkan untuk menentukan tingkat pencapaian belajar peserta didik, apakah seorang peserta didik gagal atau berhasil mencapai tingkat penguasaan tertentu yang telah dirumuskan pada saat pembelajaran direncanakan. Apabila dijumpai adanya peserta didik yang tidak mencapai penguasaan kompetensi yang telah ditentukan, maka muncul permasalahan mengenai apa yang harus dilakukan oleh pendidik. Salah satu tindakan yang diperlukan adalah pemberian program pembelajaran remedial atau perbaikan. Dengan kata lain, remedial diperlukan bagi peserta didik yang belum mencapai kemampuan minimal yang ditetapkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. Mereka perlu menempuh penilaian kembali atau tes ulang setelah mendapatkan program pembelajaran remedial. Pembelajaran remedial dan tes ulang dilakukan diluar jam tatap muka. Bentuk perlakuan pembelajaran remedial dilakukan berdasarkan keterserapan KD pada ketuntasan klasikal. Bila ketuntasan klasikalnya kurang dari 50 artinya yang mengikuti pembelajaran remedial lebih dari 50 maka remedial dilakukan dengan memberikan pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda. Jika yang mengikuti pembelajaran remedial pada KD tersebut kurang dari 20, maka