Pertidak KESIMPULAN DAN SARAN

203 3.8.3. Siswa mampu melakukan deduksi secara logis dan mengubah masalah yang berkaitan dengan pertidaksamaan linear satu variabel ke dalam model matematika. 3.8.4. Siswa mampu melakukan deduksi secara logis dan mengubah masalah yang berkaitan dengan pertidaksamaan linear satu variabel ke dalam model matematika. 4.8.1. Siswa mampu menginterpretasi, memilih kemungkinan solusi dari permasalahan nyata yang berkaitan dengan persamaan linear satu variabel, serta melakukan evaluasi dan memberikan argumen dengan alasan tentang solusi yang diberikan. 4.8.2. Siswa mampu menginterpretasi, memilih kemungkinan solusi dari permasalahan nyata yang berkaitan dengan pertidaksamaan linear satu variabel, serta melakukan evaluasi dan memberikan argumen dengan alasan tentang solusi yang diberikan.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Dengan kegiatan berkelompok siswa mampu menentukan nilai variabel dalam persamaan linier satu variabel 2. Dengan kegiatan berkelompok siswa mampu menentukan nilai variabel dalam pertidaksamaan linier satu variabel 3. Dengan kegiatan berkelompok siswa mampu mengubah masalah yang berkaitan dengan persamaan linear satu variabel menjadi model matematika 4. Dengan kegiatan berkelompok siswa mampu mengubah masalah yang berkaitan dengan pertidaksamaan linear satu variabel menjadi model matematika 5. Dengan kegiatan berkelompok siswa mampu menyelesaikan masalah nyata yang berkaitan dengan persamaan linear satu variabel. 6. Dengan kegiatan berkelompok siswa mampu menyelesaikan masalah nyata yang berkaitan dengan pertidaksamaan linear satu variabel. 204

E. Skema Kognitif Skema Pembelajaran

F. Materi Pembelajaran

Dalam menyelesaikan pertidaksamaan, langkah-langkah yang digunakan sama dengan langkah - langkah yang kalian gunakan untuk menyelesaikan persamaan linear variabel.Dalam menyelesaikan pertidaksamaan, ada kalanya kita diharuskan menggunakan sifat-sifat ketidaksamaan. Berikut beberapa sifat ketidaksamaan. Ketika kalian menambahkan atau mengurangi kedua sisi dari pertidaksamaan, tanda ketidaksamaan tidak berubah. Jika a b maka a + c b + c , c anggota bilangan real. Jika a b maka a + c b + c , c anggota bilangan real. Jika a b maka a − c b – c , c anggota bilangan real. Jika a b maka a − c b – c , c anggota bilangan real. Sifat ini juga berlaku untuk ≤ dan ≥. Perbedaan penting antara persamaan linear satu variabel dengan pertidaksamaan linear satu variabel ditunjukkan ketika kita mengali atau membagi kedua sisi pertidaksamaan dengan bilangan bukan nol. a. Ketika kalian mengalikan atau membagi kedua sisi dengan bilangan positif, maka tanda ketidaksamaan tidak berubah.  Persamaan Linier Satu Variabel  Pertidaksamaan Linier Satu Variabel Pengetahuan Terdahulu  Operasi penjumlahan bilangan bulat dan aljabar.  Operasi pengurangan bilangan bulat dan aljabar.  Operasi perkalian bilangan bulat dan aljabar.  Operasi pembagian bilangan bulat dan aljabar.  Aturan penjumlahan bilangan bulat dan aljabar.  Aturan pengurangan bilangan bulat dan aljabar.  Aturan perkalian bilangan bulat dan aljabar.  Aturan pembagian bilangan bulat dan aljabar.  Aturan pertidaksamaan bilangan bulat. Pembelajaran Selanjutnya  Persamaan Linier Dua Variabel  Pertidaksamaan Linier Dua Variabel 205 Jika a b maka a c b c , c anggota bilangan real. Jika a b maka a c b c , c anggota bilangan real. Jika a b maka , c anggota bilangan real. Jika a b maka , c anggota bilangan real. Sifat ini juga berlaku untuk dan . b. Ketika kalian mengalikan atau membagi kedua sisi dengan bilangan negatif, maka tanda ketidaksamaan berubah. Perhatikan tabel berikut. Jika a b maka a ‐c b ‐c , c anggota bilangan real. Jika a b maka a ‐c b ‐c , c anggota bilangan real. Jika a b maka , c anggota bilangan real. Jika a b maka , c anggota bilangan real. Sifat ini juga berlaku untuk dan .

G. Metode Pembelajaran

Metode Kooperatif dikombinasikan dengan pendekatan Saintifik.

H. Sumber Pembelajaran

- Buku Siswa Matematika Kelas VII SMPMTs Kurikulum 2013

I. Alat dan Media Pembelajaran

1. Media

 LKS  Diskusi Kelompok  Presentasi Kelompok

2. Alat

 Alat Tulis 206  Spidol  White Board  Kertas Manila

J. Langkah-langkah Aktivitas Pembelajaran

Aktivitas Durasi Pembuka an Kegiatan Inti Salam Pembuka dan berdoa Apersepsi Siswa membentuk grup Guru memberikan tugas kelompok Siswa Mengamati Siswa 1. Pembelajaran dimulai dengan berdoa, ketua kelas memimpin berdoa, kemudian guru mengecek kehadiran, dan menyiapkan peserta didik untuk mengikuti pembelajaran 1. Guru menanyakan tentang materi pertemuan sebelumnya. 2. Guru mengiformasikan tujuan pembelajaran hari ini. 3. Guru membahas dan bertanya tentang materi pada hari tersebut 4. Guru meminta siswa memberikan contoh materi dalam kehidupan nyata. 5. Siswa secara aktif berusaha menjawab pertanyaan guru. 6. Guru mengapresiasi siswa yang aktif dan secara antusias menjawab. 1. Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok – kelompok kecil beranggotakan 5 – 6 siswa. 2. Siswa duduk secara berkelompok. 1. Guru membagikan LKS beserta alat dan bahan yang diperlukan untuk mengerjakan LKS. 1. Siswa menganalisis dan memahami LKS yang diberikan secara berkelompok. 2. Guru mengobservasi siswa yang berusaha memahami permasalahan yang diberikan. 1. Siswa memberikan pertanyaan kepada guru 2 menit 5 menit 1 menit 1 menit 5 menit 5 menit

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran learning cycle 5e terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian quasi eksperimen di salah satu SMP di Tangerang.

6 24 248

Penerapan model pembelajaran problem solving untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian tindakan kelas di Kelas IV-1 SD Dharma Karya UT

1 4 173

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA

6 42 56

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Efektivitas Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Mata Pelajaran Pengantar Ak

0 3 16

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS Efektivitas Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Mata Pelajaran Pengantar Akuntans

0 2 17

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED Eksperimentasi Model Pembelajaran Problem Based Learning Dan Project Based Learning Terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau Dari Kemampuan Kreativitas Bagi Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 1

0 4 19

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED Eksperimentasi Model Pembelajaran Problem Based Learning Dan Project Based Learning Terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau Dari Kemampuan Kreativitas Bagi Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 1

0 2 13

Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa SMP melalui Model Problem-Based Learning dan Project-Based Learning.

0 4 39

KEEFEKTIFAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP PADA MATERI KUBUS DAN BALOK.

0 0 1160

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

0 0 16