73
3. Evaluasi Pembelajaran
Kegiatan evaluasi dapat digunakan untuk menilai suatu proses pembelajaran. Evaluasi sangat penting dilakukan untuk mengetahui
perkembangan kemampuan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran. Menurut Suaharsismi Arikunto 2012: 3 menjelaskan
bahwa evaluasi meliputi dua cara, yaitu mengukur dan menilai.
Berdasarkan pendapat tersebut kegiatan mengukur dan menilai memiliki makna berbeda. Mengukur bermakna membandingkan sesuatu dengan satu
ukuran dan sifatnya kuantitatif, sedangkan menilai merupakan mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik ataupun buruk dan
bersifat kualitatif Suharsimi Arikunto, 2012: 3. Terkait dengan kegiatan belajar dan pembelajaran pendapat dari
Suharsimi Arikunto yang menjelaskan pengertian evaluasi serta perbedaan dari mengukur dan menilai pendapat tersebut didukung oleh Dimyati
Mudjiono 2006: 192 yang menyatakan bahwa evaluasi adalah proses untuk menentukan nilai belajar dan pembelajaran yang dilaksanakan
dengan melalui kegiatan penilaian danataupengukuran belajar dan pembelajaran. Dalam pendapatnya tersebut juga dijelaskan bahwa evaluasi
diartikan sebagai proses sistematis untuk menentukan nilai sesuatu tujuan, materi, media dan metode, kegiatan, unjuk kerja, proses, dll berdasarkan
kriteria tertentu melalui penilaian yang dilakukan dengan cara membandingkan secara langsung melalui ktiteria maupun evaluator
melakukan pengukuran terlebih dahulu kemudian barulah membandingkan dengan kriteria Dimyati Mudjiono,2006: 191. Dengan demikian, dapat
74
dikatakan bahwa kegiatan evaluasi tidak selalu melalui proses pengukuran yang lalu dilanjutkan dengan proses penilaian, tetapi juga bisa dilakukan
hanya dengan kegiatan penilaian saja. Anas Sudijono 2008: 8 menyatakan bahwa evaluasi adalah kegiatan atau proses mengukur
kemudian menilai sampai pada tahap mana tujuan yang telah dirumuskan sudah dapat terlaksana.
Berdasarkan pendapat tersebut dapat dipertegas untuk keadaan tertentu kegiatan mengukur pengukuran dalam proses evaluasi juga dapat
diikutsertakan sebagai kegiatan pelengkap atau tambahan dalam melengkapi data yang diperlukan apabila dibutuhkan saat melakukan
penilaian. Evaluasi dilakukan oleh guru untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi siswa yang dilakukan secara konsisten, sistematis,
dan terprogram dengan menggunakan tes maupun nontes, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek,
portofolio, serta penilaian diri. Kemendikbud 2014: 29 menjelaskan penilaian pada PBL
dilakukan dengan authentic assessment yang terdiri dari self-assessment dan pee- assessment. Kedua bentuk penilaian tersebut dapat digunakan
untuk menilai hasil kerja pebelajar sendiri dan juga dapat menilai hasil kerja teman dalam kelompok belajarnya. Self-assessment merupakan
penilaian yang dilakukan siswa itu sendiri terhadap usaha-usaha dan hasil kerjanya dengan berpatokan pada tujuan yang ingin dicapai, sedangkan
peer-assessment adalah penilaian berdasarkan diskusi untuk menilai upaya
75
dan hasil tugas-tugasnya sendiri maupun oleh teman dalam kelompoknya Kemendikbud, 2014: 29.
Penilaian pembelajaran dengan pendekatan Problem Based Learning
PBL dilakukan
dengan authentic
assessment Kemendikbud,2014: 29. Hosnan 2014: 388 menjelaskan authentic
assessment ialah asesmen yang melibatkan siswa di dalam tugas-tugas autentik yang bermanfaat, penting, dan bermakna. Hibbart dalam Hosnan
2014: 388 menambahkan macam-macam authentic assessmen, diantaranya asesmen kinerja; observasi dan pertanyaan; presentasi dan
diskusi; proyek dan investigasi; serta portofolio dan jurnal. Penilaian dilakukan dengan portofolio yang berisi kumpulan yang sistematis dari
pekerjaan-pekerjaan siswa yang dianalisis oleh guru untuk melihat kemajuan belajar dalam kurun waktu tertentu dalam kerangka pencapaian
tujuan pembelajaran. Dengan demikian, penilaian pembelajaran berpendakatan PBL bagi
siswa tunagrahita menggunakan authentic assessmen dengan tipe penilaian unjuk kerjakinerja dan portofolio yang merupakan kumpulan berkas
keseluruhan pekerjaan siswa yang telah dianalisis dengan tujuan mengetahui pencapaian belajar siswa dalam waktu tertentu, penilaian
kinerja; penilaian potensi belajar; serta penilaian usaha kelompok. Evaluasi yang dilakukan dapat diberlakukan untuk penilaian secara
individual self-assessment maupun penilaian secara kelompok. Terdapat tiga tahap evaluasi pada PBL, yaitu: bagaimana siswa dan evaluator
menilai produk hasil akhir dari proses; bagaimana siswa dan guru atau
76
evaluator menerapkan tahapan PBL untuk bekerja melalui masalah; dan bagaimana siswa menyampaikan penilaian hasil pemecahan masalah atau
sebagai bentuk pertanggungjawaban dari hasil belajarnya baik secara lisan, laporan tertulis, maupun dalam bentuk penyajian formal yang lain.
E. Penelitian yang Relevan