68
pembelajaran. Materi pembelajaran tentunya dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari.
2. Pelaksanaan Pembelajaran
Pembelajaran yang ideal adalah pembelajaran yang memposisikan siswa
sebagai subyek
pembelajar. Pengelolaan
pembelajaran menempatkan guru hanya sebagai fasilitator yang siap melayani dan
memberikan bimbingan bagi siswa. Proses pembelajaran adalah rangkaian aktivitas guru dan siswa atas dasar interaksi timbal balik untuk mencapai
tujuan tertentu. Dalam hal ini, interaksi yang dilakukan guru tidak hanya penyampaian pesan dari materi pelajaran saja, tetapi penanaman sikap dan
nilai pada siswa. Nana Sudjana 2010: 1 mendefinisikan pelaksanaan pembelajaran
merupakan proses yang diatur sedemikian rupa berdasarkan prosedur tertertu agar tercapai hasil yang diinginkan. Proses pembelajaran sebagai
implementasi dari keseluruhan komponen yang ada dalam pembelajaran yang saling berkaitan dalam rangka pencapaian tujuan yang diinginkan.
Komponen pembelajaran tersebut, diantaranya: tujuan pembelajaran, materibahan ajar, metode dan media, evaluasi, pendidik, serta peserta
didik. Dalam pelaksanaan pembelajaran guru perlu memahami kemampuan awal siswa dan minat siswa.
Pelaksanaan pembelajaran dapat dikatakan sebagai implementasi dari RPP yang dirumuskan guru pada saat perencanaan pembelajaran.
Dalam RPP
pelaksanaan pembelajaran,
terdiri dari:
kegiatan
69
awalpendahuluan, kegiatan
inti, dan
kegiatan akhirpenutup
Hosnan,2014: 339. Berikut penjelasan mengenai ketiga kegiatan dalam pelaksanaan
pembelajaran. a. Kegiatan awal
Dalam kegiatan awal, guru: 1 Menyiapkan siswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.
2 Melakukan apersepsimengenalkan tujuan dan meteri pelajaran pada siswa, kemudian mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.
3 Menyampaikan informasi cakupan kompetensi yang akan dipelajari siswa.
b. Kegiatan intipendahuluan Dalam kegiatan inti, guru:
1 Penerapan model pembelajaran yang dipilih guru untuk gaya mengajar.
2 Mengadakan interaksi dengan siswa. 3 Menerapkan komponen-komponen yang sudah dirancang dalam
RPP terkait: media, metode, bahan ajarmata pelajaran, dan sumber belajar.
70
Dalam kegiatan inti pada pendekatan Problem Based Learning PBL mengimplikasikan metode ilmiahmetode saintifik dalam
penyelesaian masalah yang tersaji pada prosedur pembelajarannya. Pelaksanaan pembelajaran
dengan modelpendekatan PBL berkerangkakan pendekatan
saintifik, yaitu diawali dengan
pengamatan terhadap teksfenomena tertentu diakhiri dengan mengkomunikasikan Kosasih,2014: 91. Adapun metode saintifik
yang dimaksud meliputi: mengamati, menanya, mengumpulkan informasimencoba, mengasosiasimenalar, serta mengkomunikasikan.
Hal tersebut diperkuat oleh Kemendikbud 2014: 63 menyatakan pendekatan ilmiah scientific approach dalam pembelajaran
Kurikulum 2013,
meliputi kegiatan mengamati, menanya,
mengumpulkan informasimencoba, mengasosiasimengolah informasi, serta manyajikanmengkomunikasikan.
c. Kegiatan akhirpenutup Dalam kegiatan penutup, guru:
1 Bersama-sama dengan siswa menyimpulkan pelajaran yang telah dilakukan.
2 Melakukan penilaian dan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan.
3 Memberikan tugas pada siswa untuk dikerjakan ataupun diulang kembali di rumah.
71
Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pembelajaran menjelaskan bahwa terdapat tiga tahap dalam kegiatan
pembelajaran, yaitu pendahuluan, inti, dan penutup. Melihat aktivitas guru dalam ketiga kegiatan pembelajaran tersebut sebenarnya bermakna sama
dengan lima fase dalam pelaksanaan PBL. Dengan demikian, dapat diidentifikasikan sebagai berikut: fase 1 pada PBL sebagai bagian dari
tahap pendahuluan, fase 2, 3, 4, dan 5 sebagai tahapankegiatan inti, namun fase 5 juga dapat dikategorikan sebagai kegiatan penutup. Hal
tersebut sesuai pendapat dari Hosnan 2014: 302 yang menyatakan bahwa “tahapan 1 PBL dapat dikategorikan sebagai bagian pendahuluan,
sementara tahapan 2, 3, 4, dan 5 merupakan tahapan inti, namun tahapan 5 dapat juga dikategorikan sebagai tahapan penutup.
”
Tabel 1. Langkah-Langkah PBL Hosnan,2014: 302
Tahap Aktivitas Guru dan Siswa
Tahap 1
Mengorientasi siswa pada terhadap masalah
Siswa mendapatkan penjelasan mengenai tujuan pembelajaran dan atau logistik belajar yang
dibutuh
Tahap 2
Mengorganisasi siswa untuk belajar
Siswa mendefinisikan dan memahami tugas belajar yang berhubungan dengan masalah yang
sudah diorientasikan pada tahap sebelumnya
Tahap 3
Membimbing penyelidikan individual maupun
kelompok Siswa mengumpulkan informasi yang sesuai dan
melaksanakan eksperimenmengerjakan tugas untuk mendapatkan kejelasan yang diperlukan
72
Tahap 4
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Siswa berbagi tugas dari merencanakan, mengerjakan, atau menyiapkan hasil karya dalam
bentuk laporan, video, atau model
Tahap 5
Menganalisis dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah Siswa dan guru melakukan refleksi atau evaluasi
terhadap pemecahan masalah yang dilakukan
Dengan demikian, pembelajaran berpendekatan PBL bagi tunagrahita, yaitu 1 kegiatan awal berupa siswa mendapatkan penjelasan
mengenai tujuan dan cakupan materi yang akan dipelajari siswa yang dikaitkan dengan masalah di kehidupan sehari-hari; 2 kegiatan inti
berupa siswa dibagi dalam beberapa kelompok untuk berdiskusi menyelesaikan masalah yang disajikan dalam bentuk tugas belajarsoal
dan dengan bimbingan guru, siswa memahami instruksi dari tugas secara individual, serta memberikan kesempatan siswa untuk memaparkan hasil
kerjanya di depan kelas; 3 kegiatan akhir berupa siswa dan guru berdiskusi untuk mengevaluasi dengan cara merangkum pembelajaran
yang telah dilaksanakan dan mengajukan tes lisan. Dalam kegiatan inti pelaksanaan
pembelajaran menggunakan metode
ilmiah yang
disederhanakan. Pelaksanaan metode ilmiah bagi tunagrahita, meliputi: mengamati, menanya, mencoba danatau mencontoh, menata informasi
dengan bimbingan guru, serta mengkomunikasikan.
73
3. Evaluasi Pembelajaran