Kerangka Berpikir KAJIAN PUSTAKA

78 guru dalam membelajarkan matematika pada materi lingkaran terkait pengetahuan procedural adalah dengan menerapkan model penenmuan terbimbing yaitu membimbing siswa untuk melakukan aktivitas perhitungan keliling lingkaran dengan menggunakan benang, akan tetapi karena keterbatasan intelektual yang dimiliki siswa tunagrahita, model penemuan yang dilakukan oleh guru dengan cara memberi contoh siswa terlebih dahulu, baru kemudian meminta siswa mempraktekan sendiri untuk menemukan keliling lingkaran dari panjang benang. Berdasarkan hasil kedua penelitian tersebut hampir serupa dengan Pelaksanaan Pembelajaran dengan Pendekatan Problem Based Learning PBL Pada Siswa Tunagrahita Ringan Kelas VIII SMPLB di SLB Tegar Harapan Sleman Yogyakarta. Namun perbedaan penelitian ini adalah menjelaskan mengenai modelpendekatan Problem Based Learning PBL dan pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan PBL bagi siswa tunagrahita yang mencakup: perencanaan, pelaksanaan, evaluasi pembelajaran, serta kendala dan upaya dari pihak guru dan penelitian ini belum banyak diteliti.

F. Kerangka Berpikir

Sebagai pendidik seorang guru perlu memperhatikan komponen- komponen pembelajaran dalam memberikan layanan pendidikan untuk siswa. Dalam pelaksanaan pembelajaran bagi tunagrahita membutuhkan penyesuaian antara komponen pembelajaran dengan kebutuhan siswa. Tunagrahita ringan memiliki IQ dibawah rata-rata berkisar antara 50-70 dan ketidakmampuan dalam menentukan perilaku dan mengontrol keadaan emosi, sehingga menyebabkan adanya keterbatasan intelektual yang menyebabkan 79 ketidakmampuan berpikir abstrak dan sikap pasif siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Dalam pelaksanaan pembelajaran terdapat komponen-komponen pembelajaran yang harus terintegrasi dalam proses pembelajaran. Komponen- komponen tersebut, meliputi tujuan pembelajaran, bahan ajar, metode dan media pembelajaran, evaluasi, pendidik, dan peserta didik. Setiap komponen harus saling berkaitan dan mendukung agar dapat terwujud pembelajaran yng efektif dan kondisional. Komponen pembelajaran termuat pada perencanaan pembelajaran yang dirancang guru. Rencana pembelajaran bagi siswa tunagrahita, mencakup asesmen, perumusan tujuan pembelajaran, penentuan tema, pennetuan materi pembelajaran, penentuan metode, media, dan prosedur, serta menentukan evaluasi pembelajaran. Pembelajaran hendaklah yang fungsional, relevan, kontekstual, dan mengaktifkan siswa, sehingga siswa mengalami pengalaman belajarnya sendiri. Pembelajaran yang fungsional berhubungan dengan materi ajar yang relevan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu pendekatan ataupun model pembelajaran yang dapat dikembangkan dalam proses belajar mengajar bagi siswa tunagrahita adalah pendekatan Problem Based Learning PBL. PBL merupakan pembelajaran dengan menggunakan masalah secara kontekstual yang bersifat autentik dan relevan. Pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan PBL mengarahkan siswa untuk menggunakan dan memanfaatkan kecerdasan yang masih dimiliki untuk pemecahan masalah yang bermakna dan fungsional. 80 Gambar 2. Bagan Kerangka Berpikir Penelitian Pelaksanaan Pembelajaran dengan Pendakatan Problem Based Learning PBL Bagi Tunagrahita Ringan Kelas VIII SMPLB di SLB Tegar Harapan Sleman Yogyakarta Tunagrahita ringan dengan karakteristik memiliki IQ berkisar 50-70 dan memiliki ketidakmampuan untuk berpikir abstrak, menentukan perilaku, dan mengontrol emosi, sehingga muncul sikappasif dalam mengikuti pembelajaran. Diberikan pembelajaran yang memiliki komponen, mencakup: tujuan pembelajaran, bahanmateri ajar, metode dan mediapembelajaran, evaluasi pembelajaran, pendidik, serta peserta didik. Komponen pembelajaran tersebut harus dijalankan selaras dan berkaitan antara satu sama lain. Pembelajaran bagi siswa tunagrahita idealnya bersifat fungsional, relevan, dan kontekstual, dan mengaktifkan siswa untuk memberikan pengalaman belajar yang dialami sendiri oleh siswa. Pendekatanmodel PBL dapat menunjang ketercapaian siswa dalam mendapatkan pengalaman belajar secara langsung melalui masalah yang autentik dan masalah yang tersaji dalam bentuk LKS. 81

G. Pertanyaan Penelitian