4 Selama sesi diskusi berlangsung setiap kelompok tidak hanya
diminta untuk menyelesaikan soal diskusi dan mempelajari materi yang telah dibagikan, akan tetapi juga diminta untuk
mendiskusikan pertanyaan yang akan diajukan kepada kelompok lain. Setiap kelompok harus menyiapkan satu buah pertanyaan, dan
juga menjawab pertanyaan yang diajukan oleh kelompok lain. Guru harus berusaha mengatur waktu dengan baik sehingga tetap
dapat memberikan penjelasan terkait materi di dalam pelaksanaan diskusi.
3. Siklus 2
Pelaksanaan pembelajaran Standar Kompetensi Menyusun Laporan Keuangan Kompetensi Dasar Menyusun Neraca Lajur dengan menerapkan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization TAI pada siklus II dilaksanakan selama 3 jam pelajaran dalam 1 kali
pertemuan. Rincian pelaksanaan pembelajaran pada siklus II yaitu pada tanggal 18 April 2017 pada jam pelajaran ke tujuh sampai ke sembilan.
Adapun tahapan yang dilakukan adalah sebagai berikut: a.
Perencanaan Kegiatan perencanaan dilakukan pada tanggal 14 April 2017. Secara
umum, perencanaan yang dilakukan pada siklus II tidak jauh berbeda dengan perencanaan pembelajaran pada siklus I, terutama pada
prosedur pelaksanaannya. Perbedaannya adalah perencanaan pada siklus II ini berdasarkan refleksi pada pelaksanaan siklus I. Tujuannya
adalah agar tidak terjadi lagi kesalahan yang sama pada siklus II. Adapun kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan, yaitu:
1 Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP pada materi
pokok pendekatan akun Ikhtisar LR dalam menyusun neraca dan menyelesaikan kasus neraca lajur perusahaan dagang. Penyusunan
RPP ini dikonsultasikan dengan guru yang bersangkutan. RPP disusun untuk satu kali pertemuan 3 x 45 menit.
2 Membuat jadwal pelaksanaan kegiatan pembelajaran melalui
implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization TAI. Jadwal pelaksanaannya disepakati pada
tanggal 18 April 2017 pada jam pelajaran ketujuh hingga kesembilan Pukul 12.15
–14.30 WIB. 3
Mempersiapkan materi pembelajaran yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar mengenai pendekatan akun Ikhtisar LR
dalam menyusun neraca dan menyelesaikan kasus neraca lajur perusahaan dagang.
4 Membuat soal pre test dan post test yang akan digunakan untuk
mengetahui Hasil Belajar Akuntansi ranah kognitif, yaitu tingkatan mengingat C1, memahami C2, dan menerapkan C3.
Pembuatan soal pre test dan post test ini disesuaikan dengan kisi- kisi yang telah dibuat sebelumnya. Selain itu, pembuatan soal pre
test dan post test ini juga dikonsultasikan dengan guru yang bersangkutan.
5 Membuat lembar observasi sebagai instrumen untuk menilai Hasil
Belajar Akuntansi siswa ranah afektif. Selain itu, dibuat pula pedoman observasi Hasil Belajar Akuntansi ranah afektif sebagai
petunjuk teknis dalam mengisi lembar observasi selama penelitian. 6
Membuat format catatan lapangan yang akan digunakan untuk mencatat kegiatan yang berlangsung di dalam kelas.
7 Membagi siswa ke dalam 4 kelompok secara heterogen
berdasarkan kemampuan akademiknya. Setiap kelompok terdiri atas 4 sampai 5 orang. Jumlah siswa dalam satu kelas adalah 16
siswa, sehingga disusun 4 kelompok yang terdiri dari 4 siswa. Pembagian kelompok ini didasarkan dari nilai ulangan harian
siswa. Berdasarkan nilai tersebut siswa dikelompokkan menjadi kelompok tinggi, sedang, dan rendah. Oleh karena itu, masing-
masing kelompok diskusi terdiri atas siswa kelompok tinggi, sedang, dan rendah.
8 Membuat soal yang akan digunakan untuk diskusi dan pedoman
observasi yang digunakan untuk mengukur Hasil Belajar Akuntansi ranah afektif. Soal diskusi yang dibuat berjumlah 2 soal
uraian. Pembuatan soal diskusi ini juga dikonsultasikan dengan guru yang bersangkutan.
9 Menyiapkan nomor dada yang berisi nomor kelompok untuk
mempermudah observer dalam mengamati Hasil Belajar Akuntansi ranah afektif siswa.
10 Membuat format catatan lapangan yang digunakan untuk mencatat
segala kejadian yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung.
11 Mempersiapkan reward yang digunakan sebagai penghargaan bagi
kelompok yang tergolong sebagai kelompok super. 12
Konsultasi kepada guru mengenai semua persiapan yang telah dilakukan dan terkait pelaksanaan proses pembelajaran yang akan
dilakukan. b.
Pelaksanaan Tindakan Pembelajaran
akuntansi dengan
implementasi Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization TAI pada siklus II dilaksanakan pada tanggal 18 April 2017. Kegiatan
pembelajaran berlangsung selama satu kali pertemuan dan dalam waktu 3 jam pelajaran 3 x 45 menit. Kegiatan pembelajaran dimulai
pada pukul 12.15 WIB dan berakhir pukul 14.30 WIB dengan materi pokok pendekatan akun Ikhtisar LR dalam menyusun neraca dan
menyelesaikan kasus neraca lajur perusahaan dagang. Tahap
pelaksanaan merupakan
tahap untuk
mengimplementasikan perencanaan yaitu kegiatan guru melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Team Assisted Individualization TAI. Tahap pelaksanaan yang dilakukan di kelas disesuaikan dengan RPP yang telah dibuat. Dalam
penelitian tindakan kelas ini, guru yang melaksanakan tindakan dengan
dibantu oleh empat observer. Pengamatan dilaksanakan dengan berpedoman pada lembar observasi Hasil Belajar Akuntansi ranah
afektif. Adapun hal-hal yang dilakukan dalam tahap ini meliputi: 1
Pendahuluan 30 menit a
Guru membuka pembelajaran dengan memberikan salam, memimpin berdoa, dan dilanjutkan dengan presensi siswa.
b Guru mengulang materi minggu lalu dan melakukan apersepsi
mengenai materi yang akan disampaikan. Selanjutnya guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada
kegiatan pembelajaran kali ini yaitu Standar Kompetensi Menyusun Laporan Keuangan Kompetensi Dasar Menyusun
Neraca Lajur materi pokok pendekatan akun Ikhtisar LR dalam menyusun neraca dan menyelesaikan kasus neraca lajur
perusahaan dagang. Guru kemudian menjelaskan langkah- langkah pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan
Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe
Team Assisted
Individualization TAI dan meminta peneliti dan observer untuk menempatkan diri.
c Guru mengadakan pre test kepada siswa. Guru membacakan
pembagian kelompok sehingga siswa dapat menempatkan diri sesuai dengan kelompoknya. Guru meminta peneliti untuk
memberikan nomor dada dan membagikan soal pre test kepada siswa. Soal pre test yang terdiri dari 5 soal pilihan ganda dan 2
soal uraian harus dikerjakan secara mandiri dalam waktu 20 menit.
2 Kegiatan Inti 70 menit
a Setelah waktu pengerjaan pre test habis, siswa diminta untuk
mengumpulkan soal dan lembar jawabannya. Guru meminta peneliti untuk membagikan materi kepada siswa. Selanjutnya,
guru menginstruksikan kepada siswa untuk membaca dan mempelajari materi selama 5 menit.
b Guru kemudian menyampaikan materi pelajaran. Guru juga
memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang masih belum dipahami. Proses penyampaian
materi dan sesi tanya jawab dengan siswa berlangsung selama 20 menit.
c Guru memberikan soal untuk dikerjakan secara mandiri oleh
siswa selama 5 menit. Soal latihan terdiri dari dua soal uraian. Setelah 5 menit waktu untuk mengerjakan secara individu
selesai, guru mengarahkan siswa untuk saling berdiskusi dengan teman sekelompok atas jawaban soal yang dikerjakan
sendiri. d
Guru memberi waktu berdiskusi dan melengkapi atau membenahi jawaban selama 15 menit. Setelah waktu diskusi
selesai, setiap kelompok diberi tugas untuk mempresentasikan jawaban mereka. Guru memberikan lembar skor kepada setiap
kelompok untuk menilai hasil jawaban dari soal. Presentasi pertama dilakukan oleh kelompok A dengan menjawab soal
pertama bagian pertama dan kelompok B diberi tugas untuk memberi tanggapan. Presentasi kedua dilakukan oleh kelompok
B dengan menjawab soal pertama bagian kedua dan kelompok A diberi tugas untuk memberi tanggapan. Presentasi ketiga
dilakukan oleh kelompok C dengan menjawab soal kedua bagian pertama dan kelompok D diberi tugas untuk memberi
tanggapan. Presentasi keempat dilakukan oleh kelompok D dengan menjawab soal kedua bagian kedua dan kelompok C
diberi tugas untuk memberi tanggapan. Setiap kelompok mengoreksi jawaban masing-masing dan memberikan skor di
lembar skor kelompok. e
Guru memberikan tambahan penjelasan tentang jawaban- jawaban siswa yang kurang lengkap dan kurang benar. Guru
meminta peneliti untuk menentukan kelompok super dari hasil lembar skor kelompok. Proses presentasi dan tambahan
penjelasan oleh guru berlangsung selama 25 menit. 3
Penutup 35 menit a
Guru mengadakan post test kepada siswa selama 20 menit. b
Guru meminta peneliti untuk mengumumkan skor tiap kelompok dan memberikan penghargaan atau hadiah kepada
kelompok super. Skor kelompok A sebesar 105, kelompok B
120, kelompok C 90, dan kelompok D 85. Oleh karena itu kelompok B ditetapkan sebagai kelompok super.
c Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi yang
telah dipelajari. d
Guru menyampaikan kompetensi dasar dan materi pokok yang akan dipelajari siswa pada pertemuan berikutnya. Guru
memotivasi siswa untuk mempelajari kembali kompetensi dasar yang telah dipelajari dan materi yang akan dipelajari pada
pertemuan berikutnya. e
Guru menutup pelajaran dengan doa, menyanyikan lagu daerah dan salam.
c. Pengamatan
Pengamatan dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Pengamatan dilakukan oleh 4 orang observer. Fokus
pengamatan dilakukan untuk mengamati Hasil Belajar Akuntansi ranah afektif siswa selama kegiatan pembelajaran. Observer mencatat
hasil pengamatan Hasil Belajar Akuntansi siswa ke dalam lembar observasi yang telah disiapkan sebelumnya, sedangkan untuk hal-hal
yang tidak dapat diukur melalui lembar observasi dan tes seperti jumlah siswa yang hadir, waktu pembelajaran, interaksi antara siswa
dan guru, dan lain sebagainya dicatat dalam catatan lapangan.
Kegiatan pengamatan yang dilakukan pada pelaksanaan kegiatan pembelajaran akuntansi siklus II, dapat diuraikan sebagai
berikut: 1
Pengamatan Hasil Belajar Akuntansi ranah afektif Berdasarkan observasi Hasil Belajar Akuntansi ranah
afektif pada
saat proses
pembelajaran dengan
mengimplementasikan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization TAI pada siklus II, menunjukkan
bahwa Hasil Belajar Akuntansi ranah afektif yang dicapai siswa
kelas X Akuntansi 1 SMK Muhammadiyah 2 Moyudan adalah
sebagai berikut:
Tabel 16. Hasil Belajar Akuntansi Ranah Afektif Siklus II
No Indikator Hasil Belajar Akuntansi ranah afektif
Skor 1
Tidak menyontek dalam mengerjakan tugas 88,28
2 Patuh pada tata tertib atau aturan bersama sekolah
78,91 3
Mengerjakanmengumpulkan tugas sesuai dengan waktu yang ditentukan
82,03 4
Aktif dalam kerja kelompok 81,25
5 Bersedia membantu orang lain yang mengalami
kesulitan 78,13
6 Tidak berkata-kata kotor, kasar, dan takabur
85,94 Rata-rata
82,42 Sumber: Data Primer yang Diolah
Berdasarkan data di atas, Hasil Belajar Akuntansi ranah afektif siswa kelas X Akuntansi I pada siklus II diketahui bahwa
setiap indikator Hasil Belajar Akuntansi ranah afektif telah mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan yaitu 75. Hal
ini berbeda dengan siklus I di mana indikator yang belum tercapai ada tiga indikator. Rata-rata kelas skor Hasil Belajar Akuntansi
ranah afektif telah mencapai 82,42 yang berarti bahwa pada siklus II kriteria rata-rata minimal kelas yaitu 75 telah tercapai.
Jika dilihat secara individual maka persentase Hasil Belajar
Akuntansi afektif siswa kelas X Akuntansi 1 SMK Muhammadiyah
2 Moyudan adalah sebagai berikut:
Tabel 17. Pencapaian Skor Hasil Belajar Akuntansi Ranah Afektif Siklus II
Persentase Skor Hasil Belajar Akuntansi Ranah Afektif
Jumlah Siswa Persentase
≥75 13 siswa
81,25 75
3 siswa 18,75
Sumber: Data Primer yang Diolah Persentase siswa yang telah mencapai skor 75 indikator
yang telah diterapkan adalah sebagai berikut: Persentase siswa dengan skor ≥75 =
× 100 Persentase siswa dengan skor ≥75 =
× 100 = 81,25 Jika digambarkan dalam bentuk diagram batang skor pencapaian
Hasil Belajar Akuntansi ranah afektif siswa kelas X Akuntansi 1
SMK Muhammadiyah 2 Moyudan pada Siklus II adalah sebagai berikut:
Gambar 6. Diagram Batang Pencapaian Hasil Belajar Akuntansi Ranah Afektif Siklus II
Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa secara individual siswa yang memperoleh skor minimal 75 sebanyak 13
siswa 81,25 oleh karena itu Hasil Belajar Akuntansi ranah afektif siswa kelas X Akuntansi 1 SMK Muhammadiyah 2
Moyudan pada Siklus II sudah optimal. Hal tersebut dikarenakan secara individu siswa yang memperoleh skor minimal 75 telah
mencapai 75 dari jumlah seluruh siswa. 2
Hasil Belajar Akuntansi ranah kognitif Pengamatan Hasil Belajar Akuntansi siswa dilakukan
berdasarkan hasil pre test dan post test siklus II. Hasil Belajar Akuntansi siswa pada siklus II merupakan hasil belajar yang
diperoleh dari materi pendekatan akun Ikhtisar LR dalam menyusun neraca dan menyelesaikan kasus neraca lajur perusahaan
dagang. Kriteria Ketuntasan Minimal KKM pada materi ini adalah sebesar 75. Hasil Belajar Akuntansi ranah kognitif
berdasarkan pre test dan post test siklus II adalah sebagai berikut: 81,25
18,75
0.00 20.00
40.00 60.00
80.00 100.00
Jumlah siswa dengan skor ≥75 Jumlah siswa dengan skor 75
Pencapaian Skor Hasil Belajar Akuntansi Ranah Afektif Siklus II
Tabel 18. Hasil Belajar Akuntansi Ranah Kognitif Siklus II
Kategori Nilai
Pre Test Post Test
Peningkatan Rata-rata
Kelas Frekuensi
Frekuensi ≥75
5 31,25
13 87,50
75 11
68,75 3
12,50 Jumlah
16 100
16 100
Rata-rata Kelas
63,81 84,44
20,63 Sumber: Data Primer yang Diolah
Berdasarkan data tabel tersebut, dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata Hasil Belajar Akuntansi ranah kognitif siswa pada
siklus II meningkat dari nilai rata-rata pre test sebesar 63,81 menjadi sebesar 84,44 pada post test atau meningkat sebesar 20,63.
Jika digambarkan dalam bentuk diagram maka nilai rata-rata Hasil Belajar Akuntansi ranah kognitif siswa kelas X Akuntansi 1 SMK
Muhammadiyah 2 Moyudan pada siklus II adalah sebagai berikut:
Gambar 7. Nilai Rata-rata Hasil Belajar Akuntansi Ranah Kognitif Siklus II
Selain nilai rata-rata Hasil Belajar Akuntansi ranah kognitif, juga dapat dihitung ketuntasan belajar siswa pada pre test
dan post test siklus II sebagai berikut: 63.81
84.44
20 40
60 80
100
Pre Test Post Test
Nilai Rata-rata Hasil Belajar Akuntansi Ranah Kognitif Siklus II
Nilai Rata-rata
Ketuntasan Belajar = x 100
Ketuntasan Belajar Pre Test = x 100= 31,25
Ketuntasan Belajar Post Test = x 100= 87,50
Ketuntasan belajar pre test siklus II menunjukkan bahwa terdapat 5 siswa 31,25 yang telah mencapai KKM, sedangkan ketuntasan
belajar post test menunjukkan bahwa terjadi peningkatan jumlah siswa yang telah mencapai KKM, yaitu menjadi 14 siswa
87,50. Dari hasil pre test dan post test siklus II menunjukkan bahwa telah ada minimal 75 dari keseluruhan jumlah siswa yang
telah mencapai KKM. Hasil Belajar Akuntansi ranah kognitif sudah optimal dikarenakan secara individu siswa yang memperoleh
nilai KKM telah mencapai 75 dari 16 siswa yaitu minimal 12 siswa dalam kelas X Akuntansi 1. Ketuntasan Hasil Belajar
Akuntansi ranah kognitif siswa kelas X Akuntansi 1 SMK
Muhammadiyah 2 Moyudan pada siklus II jika digambarkan dalam bentuk diagram batang adalah sebagai berikut:
Gambar 8. Diagram Batang Ketuntasan Hasil Belajar Akuntansi Ranah Kognitif Siklus II
d. Refleksi
Tahap refleksi dilakukan segera setelah proses pembelajaran selesai dengan diskusi antara guru, peneliti dan observer. Kegiatan
yang dilakukan dalam tahap ini adalah evaluasi terhadap hasil tindakan yang telah dilaksanakan berdasarkan hasil pre test dan post test,
lembar observasi, dan catatan lapangan. Secara keseluruhan implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted
Individualization TAI pada siklus II berjalan dengan lancar dan sudah sesuai dengan prosedur yang telah disusun sebelumnya. Hal ini
terbukti dari Hasil Belajar Akuntansi ranah afektif dan kognitif yang dicapai siswa telah mencapai indikator keberhasilan yang telah
ditetapkan. Hasil refleksi pelaksanaan tindakan siklus II diuraikan sebagai berikut:
68.75
12.50 31.25
87.50
0.00 10.00
20.00 30.00
40.00 50.00
60.00 70.00
80.00 90.00
100.00
Pre Test Post Test
Ketuntasan Hasil Belajar Akuntansi Ranah Kognitif Siklus II
Jumlah Siswa Belum Tuntas
Jumlah Siswa Tuntas
1 Hasil Belajar Akuntansi ranah afektif
Hasil Belajar Akuntansi ranah afektif yang dicapai siswa setelah dilaksanakan proses pembelajaran Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Team Assisted Individualization TAI pada siklus II menunjukkan adanya peningkatan dari siklus I ke siklus II dan
telah mencapai indikator keberhasilan yaitu 75 dari seluruh jumlah siswa di kelas X Akuntansi 1 mencapai persentase Hasil
Belajar Akuntansi ranah afektif minimal yaitu 75. Hal tersebut telah ditunjukkan bahwa rata-rata skor hasil belajar afektif siswa
pada siklus II adalah 82,42 sedangkan pada siklus I adalah 71,36. Dengan demikian terdapat peningkatan sebesar 8,60
dari siklus I ke siklus II. Dapat disimpulkan bahwa implementasi Model
Pembelajaran Kooperatif
Tipe Team
Assisted Individualization TAI telah berhasil meningkatkan Hasil Belajar
Akuntansi ranah afektif. 2
Hasil Belajar Akuntansi ranah kognitif Hasil Belajar Akuntansi ranah kognitif yang dicapai siswa setelah
dilaksanakan proses pembelajaran Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization TAI pada siklus II
menunjukkan adanya peningkatan dari pre test ke post test dan telah sesuai dengan target yang diharapkan yaitu 75 dari seluruh
jumlah siswa di kelas X Akuntansi 1 telah mencapai KKM yaitu 75. Hal tersebut telah ditunjukkan bahwa pada siklus II nilai rata-
rata pre test sebesar 63,81 sedangkan post test sebesar 84,44. Dengan demikian terdapat peningkatan sebesar 20,63 dari nilai pre
test ke post test. Sedangkan jumlah siswa yang tuntas pada pre test sebesar 31,25 dan jumlah siswa yang tuntas pada post test
mencapai 87,50, atau meningkat 56,25. Dapat disimpulkan bahwa implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team
Assisted Individualization TAI telah berhasil meningkatkan Hasil Belajar Akuntansi ranah kognitif.
Peningkatan Hasil Belajar Akuntansi siswa kelas X Akuntansi 1 menunjukkan pemahaman siswa terhadap materi Standar Kompetensi
Menyusun Laporan Keuangan Standar Kompetensi Menyusun Neraca Lajur telah meningkat dan sikap siswa kelas X Akuntansi 1 terhadap pembelajaran
menjadi lebih baik. Oleh karena itu, dapat diambil kesimpulan bahwa implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted
Individualization TAI dapat meningkatkan Hasil Belajar Akuntansi siswa kelas X Akuntansi 1 SMK Muhammadiyah 2 Moyudan tahun ajaran
20162017 sehingga hipotesis tindakan dalam penelitian ini didukung oleh penelitian ini.
C. Pembahasan Hasil Penelitian