Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

teman satu kelompok. Setiap siswa harus menguasai keseluruhan jawaban dari soal diskusi yang diberikan guru. 6 Perwakilan kelompok maju untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok. Kelompok lain memberikan tanggapan dan pertanyaan. Setelah proses presentasi selesai, guru memberikan evaluasi hasil diskusi dan penyempurnaan jawaban siswa. 7 Guru memberikan post test kepada siswa. Siswa mengerjakan post test secara individu untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan penguasaan materi. 8 Guru memberikan pengumuman skor tiap kelompok serta penetapan dan pemberian penghargaan bagi kelompok super.

f. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Team Assisted Individualization TAI Adapun kelebihan atau keunggulan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization TAI menurut Slavin dalam Muhammad Faturrohman 2015:77 yaitu: 1 Model pembelajaran kooperatif tipe TAI dapat meminimalisasi keterkaitan guru dalam pemeriksaan dan pengelolaan rutin 2 Guru setidaknya akan menghabiskan setengah dari waktunya untuk mengajar kelompok-kelompok kecil. 3 Operasional pembelajaran menggunakan tipe TAI akan sedemikian sederhana sehingga para siswa di kelas dapat melakukannya. 4 Para siswa dapat melakukan pengecekan satu sama lain, sekalipun bila siswa yang mengecek kemampuannya ada dibawah siswa yang dicek dalam rangkaian pengajaran dan prosedur pengecekan akan cukup sederhana dan tidak mengganggu si pengecek. Dengan adanya kegiatan ini para siswa dapat belajar dan menambah pemahamannya terkait materi yang dipelajari. 5 Model pembelajaran kooperatif tipe TAI mudah dipelajari baik oleh guru maupun siswa, tidak mahal, fleksibel, dan tidak membutuhkan guru tambahan ataupun tim guru. 6 Dengan membuat para siswa bekerja dalam kelompok- kelompok kooperatif dan status yang sejajar, model pembelajaran kooperatif tipe TAI ini akan membangun kondisi untuk terbentuknya sikap- sikap positif terhadap siswa-siswa mainstream yang cacat secara akademik dan di antara para siswa dari latar belakang ras atau etnik berbeda. Di samping kelebihan, Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Indovidualization TAI juga memiliki kelemahan atau kekurangan dalam penerapannya, antara lain: 1 Dibutuhkan waktu yang lama untuk membuat dan mengembangkan perangkat pembelajaran. 2 Jumlah siswa yang terlalu besar dalam kelas maka guru akan mengalami kesulitan dalam memberikan bimbingan pada siswa. Menurut Miftahul Huda 2015:200 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Indovidualization TAI memiliki beberapa manfaat yang memungkinkannya memenuhi kriteria pembelajaran efektif, diantaranya adalah 1 meminimalisasi keterlibatan guru dalam pemeriksaan dan pengelolaan rutin, 2 melibatkan guru untuk mengajar kelompok-kelompok kecil yang heterogen, 3 memudahkan siswa untuk melaksanakannya karena teknik operasional yang cukup sederhana, 4 memotivasi siswa untuk mempelajari materi-materi yang diberikan dengan cepat dan akurat, serta 5 memungkinkan siswa untuk bekerja dengan siswa-siswa lain yang berbeda sehingga tercipta sikap positif di antara mereka. Berdasarkan uraian tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Kelebihan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization TAI antara lain. 1 Guru dapat memanfaatkan waktu secara efektif untuk memberikan pemahaman kepada siswa melalui kelompok-kelompok. 2 Siswa dapat melakukan diskusi dan pengecekan jawaban dari soal diskusi sehingga siswa dapat lebih memahami materi. Kegiatan ini juga dapat meningkatkan hasil belajar individual siswa. 3 Model pembelajaran kooperatif tipe TAI dapat memotivasi siswa untuk mempelajari materi-materi yang diberikan dengan cepat dan akurat serta membangun terbentuknya sikap-sikap positif siswa terhadap siswa yang lain. 4 Model pembelajaran kooperatif tipe TAI mudah dipelajari baik oleh guru maupun siswa. Sedangkan kelemahan dari Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization TAI yaitu jika jumlah siswa di dalam kelas terlalu banyak maka guru akan mengalami kesulitan dalam memberikan bimbingan pada siswa. Serta akan membutuhkan waktu yang lebih lama dalam pelaksanaanya. Pada penelitian ini jumlah siswa di kelas sebesar 16 siswa, sehingga kesulitan guru yang berasal dari jumlah siswa akan dapat lebih diminimalisasi.

B. Penelitian yang Relevan

1. Penelitian yang dilakukan oleh Maryati 2015 yang berjudul “Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization TAI untuk Meningkatkan Hasil Belajar Akuntansi