b. Bentuk Instrumen
: Soal Pilihan Ganda dan Uraian c.
Waktu Penilaian : Di awal dan di akhir pembelajaran
d. Kisi-kisi dan Instrumen : Pre test, post test, dan soal diskusi
terlampir 2.
Penialaian Ranah Afektif a.
Teknik Penilaian : Observasi sikap mandiri, jujur, disiplin,
dan gotong royong b.
Bentuk Instrumen : Lembar Observasi terlampir
c. Waktu Penilaian
: Selama pembelajaran dan saat diskusi
G. Penskoran
1. Tes Tertulis
Nilai akhir tes tertulis berasal dari jumlah nilai bentuk pilihan ganda dengan bentuk uraian.
a. Bentuk Pilihan Ganda
Bentuk pilihan ganda dinilai 12 untuk setiap nomor yang benar. b.
Bentuk Uraian Bentuk uraian dinilai 20 untuk setiap nomor yang benar.
Nilai akhir tes tertulis:
No. Soal Bentuk Soal Skor
1 Pilihan Ganda
12 2
12 3
12 4
12 5
12 1
Uraian 20
2 20
Nilai Akhir 100
2. Observasi
Sikap Indikator
Aspek yang Diamati No.
Butir
Jujur Tidak
menyontek dalam
mengerjakan tugas
Siswa mengerjakan semua soal pre test yang diberikan
secara mandiri 1
Lampiran 10. Materi Pembelajaran Siklus I
MATERI PEMBELAJARAN SIKLUS I
Mata Pelajaran : Dasar Kompetensi Keahlian Akuntansi Kelassemester : X2
Topik : Menyusun Neraca Lajur
Pertemuan-ke : 1 satu
Pertemuan ke-1 A.
Pengertian dan Kegunaan Neraca Lajur
Neraca lajur adalah suatu kertas berkolom-kolom berlajur-lajeur yang dirancang untuk menghimpun semua data akuntansi yang dibutuhkan pada
saat perusahaan akan menyusun laporan-laporan keuangan dengan cara yang sistematis. Neraca lajur lebih tepat disebut sebagai kertas kerja yang
digunakan sebagai alat pembantu dalam menyusun laporan-laporan keuangan. Neraca lajur bukan merupakan bagian dari catatan-catatan akuntansi yang
formal. Neraca lajur sangat bermanfaat untuk memeriksa data yang akan
disajikan dalam laporan keuangan. Dalam neraca lajur, saldo akun buku besar disesuaikan, diseimbangkan, dan disusun menurut cara-cara yang sesuai
dengan penyusunan akun-akun dalam laporan keuangan. Pemakaian neraca lajur juga dapat menunjukkan bahwa prosedur-prosedur yang perlu dilakukan
untuk menyusun laporan keuangan dilaksanakan seluruhnya. Neraca lajur tidak perlu dipublikasikan pada pihak luar karena neraca lajur tidak dapat
menggantikan kedudukan catatan-catatan akuntansi atau laporan-laporan keuangan, melainkan alat pembantu untuk menyusun laporan keuangan.
Tujuan pembuatan neraca lajur antara lain: 1.
Untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan. 2.
Untuk menggolongkan dan meringkas informasi dari neraca saldo dan data penyesuaian, sehingga merupakan persiapan sebelum disusun laporan
keuangan yang formal. 3.
Untuk mempermudah menemukan kesalahan yang mungkin dilakukan dalam membuat jurnal penyesuaian Al. Haryono Jusup, 2014: 248.
B. Bentuk dan Isi Neraca Lajur
Berikut ini adalah bentuk umum dari neraca lajur yang biasanya digunakan dalam penyusunan laporan keuangan:
1. Lajur I Nama Rekening: Diisi dengan nama-nama rekening yang
dipergunakan dalam akuntansi perusahaan. 2.
Lajur II Neraca Saldo: Berisi saldo rekening-rekening riil dan nominal pada akhir periode akuntansi. Lajur II terdiri dari dua kolom yaitu Debit
dan Kredit yang masing- masing berisi jumlah satuan uang dari saldo rekening-rekening baik saldo Debit maupun saldo Kredit.
3. Lajur III Penyesuaian: Berisi angka-angka penyesuaian dari rekening-
rekening yang memerlukan penyesuaian berasal dari jurnal penyesuaian. Jika dalam penyesuaian menghendaki ditimbulkannya rekening baru yang
belum ada dalam Neraca Saldo, nama rekening yang baru dapat ditambahkan pada lajur I dan angka penyesuaian dimasukkan ke dalam
Lajur III. Lajur III terdiri dari dua kolom yaitu Debit dan Kredit.