12
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
1. Media Pembelajaran
a. Pengertian
Secara harafiah, media dapat diartikan sebagai suatu pengantar atau perantara. Kata media yang merupakan bentuk jamak dari kata
„medium‟ berasal dari bahasa Latin yaitu medius yang berarti „tengah‟, „perantara‟ atau „pengantar‟ sehingga dapat dikatakan media
yaitu wahana pengantar informasi belajar Djamarah Zain, 2006:120. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau
pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan Kustandi, 2011:7. Gerlach dan Ely 1971 dalam Kustandi 2011:7
mengatakan, apabila dipahami secara garis besar, maka media adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun suatu kondisi atau
membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Selanjutnya, Raharjo 1989 dalam Kustandi 2011:7
mengemukakan media sebagai wadah dari pesan yang oleh sumbernya ingin diteruskan kepada sasaran atau penerima pesan tersebut.
Menurut Bovee 1997 dalam Sanaky 2013:3, “media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan
pesan”. Sedangkan menurut Briggs 1970 dalam Sanaky 2013:4, “media adalah segala
wahana atau alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pembelajar untuk belajar”. Sanaky 2013:4 menjelaskan bahwa, media adalah alat bantu pendidikan yang dapat digunakan sebagai
perantara dalam proses pembelajaran untuk mempertinggi efektifitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan pembelajaran. Kustandi 2011:9
menyimpulkan, “media pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar dan berfungsi untuk memperjelas
makna yang disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih baik dan sempurna”. Menurut Hanafiah
dan Suhana 2009:59 “media pembelajaran merupakan segala bentuk perangsang dan alat yang disediakan guru untuk mendorong siswa
belajar secara cepat, tepat, mudah, benar dan tidak terjadinya verbalisme”. Media pembelajaran yang dimaksud dapat berupa media
pendengaran audio, penglihatan visual, maupun keduanya atau yang sering disebut audio-visual.
Selanjutnya, secara lebih khusus Angkowo 2007:11 mejelaskan bahwa, media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat
dipergunakan untuk menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, dapat membangkitkan semangat, perhatian, dan kemauan
siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses pembelajaran pada diri siswa. Selain itu, Arsyad 2010:2-3 menyimpulkan bahwa, media
pembelajaran adalah bagian yang tidak dapat terpisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya
dan tujuan pembelajaran di sekolah pada khususnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan uraian dari para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat
dijadikan alat untuk membantu kegiatan pembelajaran, agar materi pembelajaran yang disampaikan menjadi lebih jelas dan mudah
dipahami oleh siswa sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal.
b. Jenis Media Pembelajaran
Ada berbagai media yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Sanaky 2013:57 menjelaskan beberapa media yang
sering digunakan dalam proses pembelajaran, antara lain: 1
Media cetak Media cetak adalah jenis media yang paling banyak digunakan
dalam proses belajar. Jenis media ini memiliki bentuk yang bervariasi, mulai dari buku, brosur,
leaflet
, studi
guide
, jurnal dan majalah ilmiah. Penggunaan media cetak dalam proses
pembelajaran dapat dikombinasikan dengan jenis media lainnya. Pada umumnya media ini digunakan sebagai informasi utama atau
bahan suplemen informasi terhadap penggunaan media lain. 2
Media pameran Media pameran merupakan jenis media yang memiliki bentuk
dua atau tiga dimensi. Informasi yang dapat dipamerkan dalam media ini, berupa benda-benda sesungguhnya realita atau
reproduksi atau tiruan dari benda-benda asli. Media yang dapat diklasifikasikan ke dalam jenis media pameran yaitu poster, grafis
graphic materials
, realia, dan model. 3
Media yang diproyeksikan Media yang diproyeksikan juga memiliki bentuk fisik yang
bervariasi, yaitu
overhead
transparansi, slide suara, dan film strip. 4
Media rekaman audio Rekaman audio merupakan jenis media yang sangat tepat
digunakan dalam pembelajaran bahasa asing dan latihan-latihan yang bersifat verbal.
5 Video dan VCD
Gambar bergerak yang diserta unsur suara, dapat ditayangkan melalui media video dan video
compact disk
VCD. Sama seperti media audio, program video yang disiarkan sering digunakan oleh
lembaga pendidikan jarak jauh sebagai sarana penyampaian materi pembelajaran.
6 Komputer
Pembelajaran dengan menggunakan komputer dan internet sebagai wadah penyebaran informasi menjadi lebih menarik.
Karena pembelajaran dengan komputer akan memberikan motivasi dan kreativitas yang lebih tinggi bagi pembelajar. Komputer juga
selalu dikaitkan dengan kesenangan, hobi, dan permainan untuk menumbuhkan kreativitas.
Menurut Djamarah dan Zain 2006:124-125 dilihat dari jenisnya, media dibagi ke dalam beberapa jenis, yaitu:
1 Media Auditif adalah media yang hanya menggunakan suara atau
mengandalkan kemampuan suara saja. Contoh media auditif tersebut antara lain radio, kaset
recorder
, piringan hitam, rekaman suara. Kelemahan media ini yaitu tidak dapat dipergunakan pada
siswa yang menderita kelainan pendengaran seperti tuli dan lainnya.
2 Media Visual adalah media yang lebih mengandalkan kemampuan
penglihatan. Beberapa cara yang dilakukan dalam media visual, antara lain gambar diam seperti film strip film rangkai, slides
film bingkai foto, gambar, lukisan dan cetakan. Selain itu, media visual juga dapat menampilkan gambar atau simbol yang bergerak
seperti film kartun. 3
Media Audio-Visual merupakan gabungan antara media auditif dan media visual, sehingga media audio-visual menjadi media yang
memiliki dua unsur yaitu suara dan juga gambar. Media audio- visual dibagi lagi ke dalam dua jenis, yakni audio-visual diam yang
menampilkan suara dengan gambar tak bergerak seperti film rangkai suara dan cetak suara, serta audio-visual gerak yang
menampilkan gambar bergerak disertai suara seperti film bersuara atau kaset video.
Harjanto 2006:237-238 mengidentifikasi beberapa jenis media pendidikan yang biasa digunakan dalam proses pengajaran, antara lain
sebagai berikut: 1
Media grafis atau lebih dikenal dengan media dua dimensi adalah media yang mempunyai ukuran panjang dan lebar. Contoh media
grafis seperti gambar, foto, grafik, bagan atau diagram, poster, kartun, komik dan lain-lain.
2 Media tiga dimensi merupakan media dalam bentuk model, seperti
padat solid model, model penampang, model susun, model kerja,
mock up
, diorama dan lain-lain. 3
Media proyeksi adalah media yang memanfaatkan alat proyeksi seperti slide, filmstrip, film, penggunaan OHP dan lain-lan.
4 Penggunaan lingkungan sebagai media pendidikan, yakni
memanfaatkan segala aspek yang ada di lingkungan sebagai alat dalam belajar.
Media yang dikembangkan oleh peneliti merupakan jenis media tiga dimensi dan visual yakni Timeline Timbul yang merupakan
media pembelajaran yang dirancang untuk mengurutkan gambar berdasarkan waktu dan memuat deskripsi. Timeline Timbul ini
dimodifikasi untuk memudahkan siswa dalam mengenal alat-alat komunikasi yang digunakan dari masa-kemasa.
c. Manfaat Media
Sanaky 2013:5 menjabarkan manfaat media pembelajaran, sebagai berikut:
1 Pengajaran lebih menarik perhatian pembelajar sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar. 2
Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat lebih dipahami pembelajar, serta memungkinkan pembelajar menguasai
tujuan pengajaran dengan baik. 3
Metode pembelajaran bervariasi, tidak semata-mata hanya komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata lisan pengajar,
pembelajar tidak bosan, dan pengajar tidak kehabisan tenaga. 4
Pembelajar lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan penjelasan dari pengajar saja, tetapi juga
aktivitas lain yang dilakukan seperti: mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan lain-lain.
d. Fungsi Media
Menurut Djamarah Zain 2006:121-123 media memiliki dua fungsi utama, yakni:
1 Media sebagai alat bantu pembelajaran
Dalam proses belajar mengajar, seringkali siswa merasa bosan terutama pada materi-materi yang dianggapnya sukar. Oleh karena
itu, media dibutuhkan untuk membantu, tidak hanya menjadi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
penyalur materi tetapi juga memudahkan siswa untuk memahami materi sekaligus meningkatkan minat siswa dalam proses belajar
mengajar. Media membantu guru dalam menyampaikan materi pada siswa secara lebih baik sehingga tujuan pembelajaran dapat
tercapai. 2
Media sebagai sumber belajar Siswa belajar untuk memperoleh pengetahuan beserta nilai-
nilai yang terkandung di dalamnya. Dalam belajar, siswa memerlukan sumber belajar yang menjadi referensinya dan yang
dikenal selama ini sebagai sumber belajar siswa adalah guru. Namun, dengan hadirnya media maka bertambah sumber belajar
siswa. Media dapat menjadi sumber belajar bagi siswa, karena media dapat memberikan pemahaman secara nyatakontekstual.
Siswa dapat belajar melalui media-media yang memang dibuat untuk mendukung proses pembelajaran.
Levie dan Lentz 1982 dalam Kustandi 2011:21-22 mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, antara lain sebagai
berikut: 1
Fungsi atensi untuk menarik dan mengarahkan perhatian siswa agar berkonsentrasi pada isi pelajaran.
2 Fungsi afektif dapat terlihat dari kenikmatan siswa ketika belajar.
3 Fungsi kognitif dimana media dapat memperlancar pencapaian
tujuan untuk memahami dan mengingat informasi. 4
Fungsi kompensatoris untuk mengorganisasikan informasi dan mengingatnya kembali.
Adapun fungsi dari media pembelajaran konvensional Timeline Timbul yang dikembangkan oleh peneliti khususnya pada materi
pokok tentang teknologi komunikasi, di mana media pembelajaran ini dapat berfungsi sebagai alat bantu pembelajaran dan sekaligus sebagai
sumber belajar. Selain itu juga, memiliki fungsi atensi yaitu dapat menarik dan mengarahkan perhatian siswa agar konsentrasi pada isi
pelajaran, fungsi afektif yang dapat memberikan kenikmatan pada siswa untuk belajar, dan fungsi kognitif yang dapat membantu siswa
untuk memahami materi pelajaran dan mencapai tujuan pembelajaran itu sendiri.
e. Ciri-Ciri Media
Ada tiga ciri media yang menjadi alasan mengapa media perlu digunakan dalam kegiatan pembelajaran, menurut Gerlach dan Ely
1971 dalam
Kustandi Sutjipto
2011:13-15. Berikut
penjelasannya: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1 Ciri fiksatif
Ciri fiksatif merupakan kemampuan media untuk merekam, menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau
objek. Media dapat merekam, menyimpan dan menampilkan kembali suatu objek maupun peristiwa kapan saja.
2 Ciri manipulatif
Ciri manipulatif merupakan kemampuan yang membuat media dapat melakukan transformasi suatu kejadian. Kejadian atau
peristiwa yang memakan waktu lama, dapat disajikanditampilkan dalam waktu yang singkat. Contohnya adalah metamorfosis kupu-
kupu, dapat disajikan dalam waktu yang lebih singkat menggunakan gambar atau rekaman video.
3 Ciri distributif
Ciri ini merupakan suatu ciri yang memungkinkan sebuah kejadian atau objek dapat dipindah tanpa terbatas ruang dan waktu
dengan adanya ciri distributif. Selain itu juga dapat digunakan secara berulang-ulang.
Angkowo 2007:11 menjelaskan bahwa, ciri-ciri media dapat dilihat menurut kemampuannya membangkitkan rangsangan pada
indera penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman, dan pengecapan. Maka, secara umum ciri-ciri media pembelajaran adalah
bahwa media itu dapat diraba, dilihat, didengar, dan diamati melalui PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
paca indera. Di samping itu, ciri-ciri media juga dapat dilihat menurut harganya, lingkup sasarannya, dan control oleh pemakai.
Berdasarkan paparan di atas, maka dapat diketahui bahwa media pembelajaran konvensional Timeline Timbul yang dikembangkan oleh
peneliti berkaitan dengan materi pokok teknologi komunikasi memiliki ciri manipulatif, di mana media ini dikembangkan dengan
membuat urutan perkembangan alat-alat teknologi komunikasi dari masa-ke masa yang dapat disajikan dalam waktu yang lebih singkat
dengan menggunakan gambar yang berbentuk tiga dimensi.
f. Kriteria Pemilihan Media
Menurut Arsyad 2014:74-75, kriteria pemilihan media bersumber dari konsep bahwa media merupakan bagian dari sistem
instruksional secara keseluruhan. Oleh karena itu, Arsyad mengemukakan beberapa kriteria yang patut diperhatikan dalam
memilih media sebagai berikut. 1
Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Media dipilih berdasarkan tujuan instruksional yang telah ditetapkan yang secara umum
mengacu kepada salah satu atau gabungan dari dua hingga tiga ranah, yakni kognitif, afektif, dan psikomotor.
2 Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep,
prinsip, atau generalisasi. Media hendaknya selaras dan sesuai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dengan kebutuhan tugas pembelajaran dan kemampuan mental siswa. Hal ini diperlukan agar media dapat membantu proses
pembelajaran secara efektif. 3
Praktis, luwes, dan bertahan. Kriteria ini menuntun para guru untuk memilih media yang ada, mudah diperoleh, atau mudah dibuat
sendiri oleh guru. Media yang dipilih sebaiknya dapat digunakan di mana pun dan kapan pun dengan peralatan yang tersedia di
sekitarnya, serta mudah dipindahkan dan dibawa ke mana-mana. 4
Guru terampil menggunakannya. Apapun media itu, guru harus mampu menggunakannya dalam proses pembelajaran nilai dan
manfaat media amat ditentukan oleh guru yang menggunakannya. Ini merupakan salah satu kriteria utama dalam pemilihan media.
5 Pengelompokan sasaran. Ada media yang tepat untuk jenis
kelompok besar, kelompok sedang, kelompok kecil dan perorangan.
6 Mutu teknis. Pengembangan visual baik gambar maupun fotograf
harus memenuhi persyaratan teknis tertentu. Misalnya, visual atau gambar harus jelas, dan lain-lain.
Sedangkan, menurut Wilkinson dalam Angkowo 2007:14-15 ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih media
pembelajaran, yakni: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1 Tujuan
Media yang dipilih hendaknya menunjang tujuan pembelajaran yang dirumuskan. Tujuan yang dirumuskan adalah kriteria yang
paling pokok, sedangkan tujuan pembelajaran lain merupakan kelengkapan dari kriteria utama ini.
2 Ketepatgunaan
Jika materi yang akan dipelajari adalah bagian-bagian yang penting dari benda, maka gambar dan bagan pada slide dapat
digunakan. Apabila yang dipelajari adalah aspek-aspek yang menyangkut gerak, maka media film atau video akan lebih tepat.
Penggunaan bahan-bahan yang bervariasi menghasilkan dan meningkatkan pencapaian akademik.
3 Keadaan siswa
Media akan lebih efektif digunakan apabila tidak tergantung dari beda interindividual antar siswa. Misalnya kalau siswa
tergolong tipe auditif visual maka siswa yang tergolong auditif dapat belajar dengan media visual dan siswa yang visual dapat
belajar dengan menggunakan media auditif. 4
Ketersediaan Media merupakan alat mengajar dan belajar, peralatan tersebut
harus tersedia ketika dibutuhkan untuk memenuhi keperluan siswa dan guru.
5 Biaya
Biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh dan menggunakan media, hendaknya benar-benar seimbang dengan hasil yang akan
dicapai. Adapun kriteria dari media konvensional Timeline Timbul yang
dikembangkan oleh peneliti berkaitan dengan materi pokok teknologi komunikasi, yaitu media ini memiliki tampilan, bentuk dan warna
yang menarik, sesuai dengan karakteristik siswa, memiliki keterkaitan dengan materi pelajaran, dapat membantu guru dan siswa untuk
mencapai tujuan pembelajaran, relevan dengan tujuan pembelajaran, konkrit untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran, efektif untuk
siswa kelompok kecil, tahan lama, dapat dibawah ke manapun, serta dapat digunakan berulang kali.
2. Media Timeline Timbul
a. Pengertian media timeline timbul
Media timeline timbul adalah media pembelajaran konvensional yang dibuat dengan cara membuat urutan waktu perkembangan dari
teknologi komunikasi yang digunakan oleh manusia melalui gambar- gambar yang dimodifikasi dengan bentuk timbul agar semakin hidup
dan menarik perhatian siswa dalam belajar demi tercapai tujuan pembelajaran dan tujuan pendidikan.
Media ini dikreasikan untuk membantu peserta didik dalam memahami suatu materi pokok tertentu yakni materi teknologi
komunikasi yang terdapat dalam subtema perkembangan teknologi komunikasi. Media ini tidak hanya mencakup materi pokok terkait saja
tetapi juga dikombinasikan dengan beberapa muatan pelajaran lain dalam satu subtema, sehingga diharapkan bagi para siswa yang ingin
belajar dengan mudah, dapat menggunakan media timeline timbul ini untuk memudahkan proses belajar dalam rangka mencapai tujuan
pembelajaran.
b. Bahan untuk membuat
Alat dan bahan yang digunakan untuk media timeline timbul adalah alat dan bahan yang mudah ditemukan di lingkungan sekitar
tempat tinggal. Adapun alat dan bahan yang digunakan untuk membuat media timeline timbul, diantaranya:
1 Papan yang cukup tebal sekitar 3-5 mm dengan ukuran 70 x 70 cm
yang digunakan sebagai alas. 2
2 buah balok panjang berukuran 70 cm yang dipasang pada bagian bawah papan yang berfungsi sebagai kakipenyangga.
3 Tiang kecil yang terbuat dari kayu berjumlah 7 sebagai penyangga
untuk meletakkan alat komunikasi sesuai urutannya. 4
Kertas karton berukuran 40 mm sebanyak 3 yang digunakan untuk membuat kotak untuk menempelkan gambar alat komunikasi, dan
utnuk membuat label tahun serta label informasi dari setiap alat komunikasi.
5 Kertas Hvs yang memuat gambar alat-alat komunikasi dan anak
panah yang berfungsi sebagai jalur garis waktu dari setiap alat komunikasi.
6 Plastik Laminatting untuk mengawetkan anak panah agar lebih
tahan lama. 7
Pastik bening sebagai sampul untuk melindungi gambar alat komunikasi serta label tahun dan informasi, sehingga awet dan
tahan lama. 8
Perekat hitam untuk merekatkan kotak alat komunikasi pada tiang penyangga agar mudah dibongkar pasang sesuai kebutuhan.
9 Lem untuk menempel label tahun dan informasi serta anak panah
pada papan. 10
Cat berwarna biru, hijau, dan coklat untuk membuat warna pada papan agar semakin indah dan menarik.
c. Cara menggunakan
Media konvensional timeline timbul dirancang dengan sedemikian rupa dalam bentuk yang menarik dan strategis agar dapat
digunakan, khususnya oleh guru dan siswa di kelas III Sekolah Dasar. Adapun cara penggunaan dari media timeline timbul ini ialah, sebagai
berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1 Papan beserta kotak alat komunikasi dan tiang penyangga
diletakkan secara terpisah dan dilengkapi dengan perekat yang mudah dibongkar pasang. Bagi guru maupun siswa yang hendak
menggunakan media timeline timbul ini dapat meletakkan papan timeline timbul di atas mejadi lantai.
2 Pasang tiang penyangga pada setiap perekat yang telah tersedia
pada papan berdasarkan urutannya. 3
Jika semua tiang sudah terpasang, selanjutnya pasang kotak alat komunikasi pada tiang penyangga yang telah diberi perekat.
4 Kotak alat komunikasi dapat dibongkar pasang sesuai kebutuhan
guru atau siswa. Misalnya, setelah memberikan penjelasan sambil siswa mengamati papan timeline timbul, guru melepas semua kotak
alat komunikasi beserta dengan tiang penyangga, dan meminta siswa untuk memasangkan alat komunikasi berdasarkan tahun
perkembangannya. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menanggapi materi pelajaran terkait.
5 Papan timeline timbul tidak hanya memuat materi pokok teknologi
komunikasi, tetapi juga memiliki kaitan dengan materi pokok pada muatan lainnya pada satu subtema, sehingga memudahkan guru
untuk menjelaskan kepada siswa, dan siswa juga dapat lebih mudah menanggapi setiap pelajaran.
6 Jika media sudah selesai digunakan, maka dapat dilepaskan
kembali semua perlengkapan seperti kotak teknologi komunikasi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dan tiang penyangga dan disimpan pada tempat yang baik agar tetap awet dan bertahan lama.
7 Untuk memudahkan dalam membawa papan timeline timbul, maka
dapat memegang pada kaki papan yang ada pada bagian bawah.
d. Kekuatan dan kelemahan
Media timeline timbul ini memiliki kelebihan dan kekurangan, sama halnya dengan media-media lainnya.
1 Kekuatan
Adapun kekuatan atau kelebihan dari media timeline timbul, antara lain:
a Media ini dapat dibongkar pasang sesuai dengan kebutuhan
pendidik dan peserta didik. b
Memiliki tampilan, bentuk, dan warna yang menarik perhatian siswa untuk belajar.
c Dapat membantu siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.
d Memiliki keterkaitan dengan setiap materi pelajaran dalam
satu subtema. e
Konkrit untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran, karena didasarkan pada fakta.
f Sesuai dengan karakteristik siswa.
2 Kelemahan
Adapun kelemahan atau kekurangan dari media timeline timbul, antara lain:
a Kurang praktis, karena sulit dibawa ke manapun sebab
ukurannya yang terlalu besar. b
Tidak bertahan lama, sebab ada beberapa bagian dari media timeline
timbul yang
mudah terlepas
dikarenakan menggunakan perekatlem yang tidak tahan lama.
3. Sub tema
Dalam kurikulum 2013, sub tema diartikan sebagai penjabaran atau pengelompokan ke dalam sub-sub dari tema atau pokok umum
permasalahan yang akan dibahas dalam suatu pembelajaran. Dalam setiap semester, tema dibagi ke dalam empat sub tema, yang kemudian akan
dibagi lagi ke dalam inti yang paling kecil. Berkaitan dengan masalah dari loparon penelitian yang dibahas, peneliti memilih sub tema 2 tentang
perkembangan teknologi komunikasi. Peneliti sengaja memilih sub tema ini, karena disesuaikan dengan hasil wawancara yang peneliti peroleh dari
narasumber terpercaya berkaitan dengan materi yang sulit untuk dikembangkan media pembelajaran. Dari sub tema ini, peneliti akan
mengembangan media pembelajaran konvensional Timeline Timbul. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Materi Pokok
Materi pokok ialah pokok inti dari suatu bahasan atau masalah yang akan dipelajari dalam suatu pembelajaran tertentu. Materi pokok selalu
dikaitkan dengan SK KI dan KD serta indikator yang akan dipelajari selama satu pertemuan. Berkaitan dengan masalah yang dibahas peneliti
dalam penelitian ini, peneliti memilih materi pokok teknologi komunikasi, alasannya karena materi ini masih dianggap sulit untuk dipelajari oleh
siswa karena media pembelajan yang kurang memadai, sehingga sangat cocok untuk diangkat sebagai pokok pembahasan dalam laporan
penelitian ini. Dari materi pokok ini, peneliti akan mengembangkan media pembelajaran konvensional Timeline Timbul.
5. Teknologi Komunikasi
a. Pengertian Teknologi Komunikasi
Teknologi Komunikasi merupakan proses individu mengirim rangsangan stimulus yang biasanya dalam bentuk verbal untuk
mengubah tingkah laku orang lain, menurut Hovland dalam Uno 2010:57. Selain Hovland, ada juga ahli New Comb yang
mengemukakan pendapatnya bahwa teknologi komunikasi adalah adalah transmisi informasi yang terdiri dari rangsangan diskriminatif
dari sumber kepada penerima. Selanjutnya, Uno 2010:57 menjelaskan bahwa, “Teknologi
komunikasi adalah peralatan perangkat keras
Hardware
dalam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sebuah struktur organisasi yang mengandung nilai-nilai sosial, yang memungkinkan setiap individu mengumpulkan, memproses, dan
saling tukar-menukar informasi dengan individu- individu lainnya”.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat peneliti simpulkan bahwa teknologi komunikasi adalah proses dimana individu ataupun
kelompok tertentu dapat melakukan komunikasi dalam hal mengirim dan menerima informasi dengan lebih mudah.
b. Manfaat Teknologi Komunikasi
Sanjaya 2012:88
menjelaskan bahwa,
telekomunikasi merupakan suatu alat yang bisa igunakan untuk berkomunikasi
dengan orang lain. Beliau juga menegaskan bahwa pada masa sekarang ini manusia dihadapkan oleh kemajuan zaman yang bergerak
sangat pesat dan beragam dengan segala alat-alat telekomunikasi yang super canggih. Manusia membutuhkan komunikasi, sehingga
teknologi komunikasi dirancang sedemikian rupa agar memudahkan untuk melakukan kegiatan sehari-hari. Adanya teknologi informasi
yang merupakan sarana komunikasi modern, memudahkan manusia untuk berkomunikasi dengan siapapun. Komunikasi dapat dilakukan
dengan telepon, telepon genggam
Handphone
, atau bahkan dengan internet. Telekomunikasi yang hampir tanpa batas ruang dan waktu,
seperti internet yang membantu manusia untuk mampu menjelajahi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dunia serta memudahkan untuk membangun komunikasi dengan semua orang diseluruh dunia.
Di samping itu, ada pula pendapat dari Uno 2010:59 yang menjelaskan
bahwa, Perkembangan
telekomunikasi telah
membuktikan bahwa semua mampu memberikan kemudahan kepada manusia dalam memperoleh informasi, bekomunikasi, ataupun
menunjang kelancaran aktivitas manusia. Masyarakat semakin mudah memecahkan kesulitan-kesulitan dalam memenuhi kebutuhannya. Ada
beberapa manfaat dari teknologi komunikasi, antara lain: 1
Adanya perpustakaan online Perpustakaan online adalah perpustakaan digital yang
ditempatkan di internet. perpustakaan online memungkinkan mahasiswa dapat mengakses sumber-sumber ilmu pengetahuan.
2 Dapat melakukan diskusi secara online
Diskusi yang dilakukan secara
live
langsung di internet yang memungkinkan para mahasiswa dapat berdiskusi, bertukar pikiran
tanpa harus berkumpul disuatu tempat. 3
Memperoleh berbagai hasil penelitian Melalui internet hasil penelitian seseorang dapat di
sebarluaskan, sehingga orang lain dapat mengetahuinya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Peran Teknologi Komunikasi
Teknologi komunikasi berkembang cepat dengan meningkatnya perkembangan teknologi elektronika, sistem transmisi, dan sistem
modulasi, sehingga suatu informasi dapat disampaikan dengan cepat dan tepat. Uno 2010:60-64 menguraikan beberapa peran dari
teknologi komunikasi dalam keberlangsungan hidup manusia, diantaranya:
1 Peran teknologi komunikasi dalam keluarga
Beberapa elemen penting mengenai komunikasi dalam keluarga adalah mengenai bagaimana komunikasi itu dapat tetap
berjalan meskipun berada di tempat yang berbeda. Untuk itulah diciptakan sebuah alat yang dapat membantu keluarga untuk tetap
berkomunikasi. Melalui alat komunikasi tersebut suatu keluarga dapat tetap menjalin hubungan yang erat melalui kegiatan
berkomunikasi. 2
Peran teknologi komunikasi dalam bidang pendidikan Dalam dunia pendidikan, peranan teknologi komunikasi sangat
dirasakan baik oleh para pengajar maupun oleh pelajar. Dengan teknologi komputer dan internet, para pelajar tidak hanya dapat
belajar di dalam kelas. Mereka dapat belajar di mana pun karena hampir semua materi pelajaran dapat diperoleh melalui CD,
PowerPoint
dari para pengajar, atau langsung diakses melalui internet seperti metode
e-learning
dan lainnya. Ada juga PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
perpustakaan elektronik
e-library
dan buku elektronik
e-book
yang dapat membantu para pelajar dalam menyelesaikan tugas- tugas mereka dan yang terpenting adalah semakin membuka
wawasan mereka. 3
Peran teknologi komunikasi dalam bidang pekerjaan Dalam dunia kerja, khususnya pada wilayah perkantoran, rata-
rata sudah memiliki komputer. Komputer banyak digunakan di kantor-kantor untuk membantu pekerjaan administrasi. Pembuatan
surat-surat yang dahulu menggunakan mesin ketik manual kini digantikan oleh komputer. Di samping hasilnya lebih rapi dan dapat
dikoreksi sebelum dicetak, surat juga dapat disimpan dalam bentuk dokumen elektronik. Apabila suatu saat diperlukan kembali maka
dokumen atau file tersebut dapat digunakan kembali. 4
Peran teknologi komunikasi dalam bidang bisnis dan perbankan Peranan teknologi komunikasi dalam bidang bisnis dan
perbankan sangat besar karena tujuan dari bisnis dan perbankan adalah untuk mencari keuntungan yang diperoleh dari hasil
transaksi, baik barang maupun jasa. Dalam dunia perbankan, selain untuk menjalankan kegiatan-kegiatan rutin kantor, sistem komputer
dapat membantu pelayanan terhadap para nasabah dengan baik. Nasabah dapat melakukan transaksi perbankan secara aman dan
nyaman. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5 Peran teknologi komunikasi dalam bidang kedokteran
Pada bidang kedokteran, komputer banyak digunakan untuk membantu para dokter dalam berbagai hal, misalnya memeriksa,
mendiagnosa, dan
menentukan penyakit
pasien dengan
memasukkan data-data keluhan pasien ke dalam sistem komputer, menentukan jenis terapi dan pengobatan berdasarkan informasi dari
sistem komputer, mempercepat proses uji laboratorium pasien, memantau kondisi pasien, dan lain sebagainya.
d. Perkembangan Teknologi Komunikasi
Uno 2010:47 mengemukakan bahwa, pada masa sekarang perkembangan teknologi komunikasi semakin pesat dan maju. Jika
dulu pada abad ke-17 masih menggunakan merpati pos atau surat- menyurat secara fisik, namun pada abad ke-20 ini kita sudah bisa
menikmati komunikasi yang dipengaruhi oleh teknologi. Pada awal abad ke-20 muncul alat komunikasi seperti telepon rumah, radio, fax,
dan beberapa alat komunikasi lainnya. Dan seiring dengan perkembangan zaman, beberapa alat komunikasi mulai mengalami
perkembangan pula, seperti telepon rumah yang pada masa sekarang mulai banyak ditinggalkan, karena sudah banyak orang yang beralih
ke telepon genggam atau
Handphone
. Dengan diiringi perkembangan teknologi informasi, teknologi
komunikasipun terus berkembang pesat. Di era sekarang sudah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
muncul istilah
seperti teknologi
komunikasi
Cyber
yang memungkinkan kita dapat menggunakan teknologi komunikasi baru
lagi. Contoh teknologi komunikasi yang menggunakan teknologi
Cyber
atau internet adalah
e-mail
,
chatting
, dan lain sebagainya.
6. Penggunaan Media Pembelajaran pada Materi Pokok Teknologi
Komunikasi Uno 2010:122 menjelaskan bahwa, media dalam pembelajaran
merupakan segala bentuk alat komunikasi yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi dari sumber kepada peserta didik. Dijelaskan
lebih lanjut bahwa tujuan dari media pembelajaran itu sendiri ialah merangsang peserta didik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Selain
digunakan untuk mengantarkan pembelajaran secara utuh, dapat juga dimanfaatkan untuk menyampaikan bagian tertentu dari kegiatan
pembelajaran, memberikan penguatan maupun motivasi. Kemp 1985 dalam Uno 2010:124 menjelaskan bahwa, media
pembelajaran memiliki peran yang sangat besar dalam proses atau kegiatan pembelajaran itu sendiri. Di mana dengan media pembelajaran
penyajian materi ajar menjadi lebih standar, kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik, kegiatan pembelajaran menjadi lebih interaktif,
waktu pembelajaran yang dibutuhkan untuk pembelajaran dapat dikurangi, kualitas belajar dapat ditingkatkan, pembelajaran dapat
disajikan di mana dan kapan saja sesuai dengan yang diinginkan, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
meningkatkan sikap positif peserta didik dan proses belajar menjadi lebih kuatbaik, serta memberikan nilai positif bagi pengajar.
Media pembelajaran dapat digunakan pada setiap mata pelajaran maupun pada materi pokoknya, karena dengan penggunaan media
pembelajaran dapat menjadi lebih efektif dan efisien. Materi pokok teknologi komunikasi dalam subtema perkembangan
teknologi komunikasi yang termuat dalam buku guru dan buku siswa kurikulum 2013 menjadi salah satu materi pokok yang rumit untuk
diterapkan pada siswa, karena kurangnya kreativitas guru dalam merancang media pembelajaran konvensional yang dapat memudahkan
siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dari materi pokok teknologi komunikasi ini, guru dapat merancang
berbagai media pembelajaran yang relevan dan menarik yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran. Salah satu media pembelajaran yang
dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran khususnya pada materi pokok teknologi komunikasi ialah media pembelajaran Timeline Timbul
yang dikembangkan oleh peneliti. Media timeline timbul ini memuat berbagai komponen yang dapat membantu dan menunjang pemahaman
siswa dalam menerima dan menerapkan maksud dari pembelajaran tersebut. media ini tidak hanya memuat satu unsur dari materi pokok
terkait, tetapi juga menunjang berbagai sarana untuk memahami berbagai materi lainnya dalam lingkup yang lebih luas. Media ini membantu
pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Penelitian yang Relevan