Pembahasan hasil wawancara analisis kebutuhan

digunakan, tetapi masih sangat terbatas sehingga belum bisa membantu siswa untuk mencapai indikator. Pertanyaan kesembilan yaitu tentang media yang digunakan dalam pembelajaran dan sudah mencapai indikator. Guru mengatakan bahwa media yang pernah digunakan beliau dalam pembelajaran terkait materi yang diajarkan dan mampu membantu siswa untuk mencapai indikator yaitu observasi atau pengamatan langsung di lingkungan sekitar, karena dengan mengamati secara langsung siswa dapat mengetahui berbagai hal. Pertanyaan kesepuluh yaitu tentang media seperti apa yang diinginkan untuk pembelajaran jika dibuatkan. Guru mengatakan bahwa, beliau menginginkan media yang dapat mengaktifkan siswa, sehingga bukan hanya guru saja yang menggunakan tetapi siswa juga dapat turut terlibat dalam penggunaan media, sehingga siswa dapat terbantu untuk memahami materi pembelajaran terkait. Dan juga media tersebut haruslah menarik dan disesuaikan dengan kondisi nyata lingkungan.

2. Pembahasan hasil wawancara analisis kebutuhan

Berdasarkan hasil wawancara yang telah diuraikan di atas, peneliti berkesimpulan bahwa guru cukup memahami pentingnya pengunaan media dalam proses pembelajaran didasarkan pada materi pokok yang diajarkan. Selain itu, guru juga memahami kesulitan belajar yang dialami siswa berkaitan dengan materi pokok sehingga perlu ditangani dengan penggunaan media pembelajaran untuk membantu pemahaman siswa. Guru seringkali menggunakan media dalam proses pembelajaran untuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI memudahkan siswa menerima dan memahami materi pembelajaran. Dan guru mampu merancang sendiri media pembelajaran yang hendak digunakan dalam proses pembelajaran. Tetapi guru lebih sering menggunakan media ICT dalam pembelajaran ketimbang media konvensional, karena dianggap lebih praktis dan tidak mengeluarkan biaya yang banyak. Tetapi guru juga mengalami kendala dalam penguasan aplikasi ICT, sebab tidak semua aplikasi dikuasai dengan baik sehingga hanya menggunakan aplikasi yang sama sebagai media pembelajaran, yang mengakibatkan hanya guru yang aktif sedangkan siswa tetap pasif. Terkadang guru juga menggunakan media konvensional untuk membantu proses pembelajaran. Selain penggunaan media dalam pembelajaran, guru juga sering menggunakan buku atau sumber lainnya untuk membantu siswa dalam belajar, karena terkadang guru tidak berkesempatan untuk membuat media pembelajaran. Hasil dari penggunaan media pembelajaran dianggap kurang efektif dan efisien karena sekalipun menggunakan media siswa tetap merespon lambat dan tidak mudah tanggap, karena media yang dipakai oleh guru dalam proses pembelajaran kurang menarik perhatian siswa untuk belajar. Guru hanya menggunakan media yang dapat dipakainya sendiri. Guru mampu mengenal konsep setiap materi pembelajaran, tetapi masih mengalami kendala untuk menerapkannya bersamaan dengan media pembelajaran yang cocok untuk membantu proses belajar siswa. Karena PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI setiap materi pembelajaran memiliki kesulitan masing-masing sehingga cukup rumit untuk dibuatkan media konvensional yang menarik, sederhana, dan sekaligus dapat mengaktifkan siswa. Guru sudah cukup memahami kriteria media pembelajaran yang baik, sehingga memungkinkan guru untuk membuat sendiri media pembelajaran berdasarkan materi pokok yang hendak dibahas, namun guru masih memiliki keterbatasan dalam hal kemampuan dan kreativitas untuk mengembangkan media yang menarik, dan mampu memotivasi siswa untuk belajar. Hal inilah yang membuat guru belum mampu merancang, membuat, dan menerapkan media pembelajaran konvensional pada materi pokok teknologi komunikasi yang merupakan salah satu materi pokok yang dianggap sulit untuk diterapkan bersamaan dengan media pembelajaran. Selain itu, faktor lainnya seperti terbatasnya waktu dalam kegiatan pembelajaran, serta sarana dan prasarana di sekolah yang belum cukup memadai turut pula menjadi kendala bagi guru untuk mengembangkan media pembelajaran konvensional.

B. Deskripsi Produk Awal

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN STRAIGHT LINE PADA MATERI PENGUKURAN SATUAN PANJANG SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

6 62 25

Pengembangan media bilik pencangkokan pada materi proses pencangkokan NTK siswa kelas III sekolah dasar.

0 1 213

Pengembangan media konvensional kotak bintang pada materi mengurutkan angka dalam subtema aku merawat tubuhku untuk siswa kelas 1 sekolah dasar.

0 1 212

Pengembangan media pembelajaran konvensional berbasis kecerdasan ganda pada subtema aku istimewa untuk siswa kelas satu (I) Sekolah Dasar.

0 2 322

Pengembangan media pembelajaran konvensional album Pop Up Two par pada materi pokok perkembangbiakan hewan dalam subtema perkembangbiakan hewan dan daur hidup hewan untuk siswa kelas III sekolah d

0 0 196

Pengembangan media pembelajaran konvensional pop up book pada materi pokok jenis jenis pekerjaan berdasarkan kondisi geografis subtema 1 untuk siswa kelas empat (IV) sekolah dasar

0 8 198

Pengembangan media pembelajaran konvensional kotak dakon KPK materi kelipatan persekutuan terkecil untuk siswa kelas IV sekolah dasar

0 10 155

Pengembangan media pembelajaran konvensional papan siklus air subtema 2 macam macam peristiwa dalam kehidupan pada materi pokok siklus air untuk siswa kelas V sekolah dasar

0 1 225

Pengembangan media papan penjumlahan pada materi pokok penjumlahan dalam subtema gemar berolahraga untuk siswa kelas I sekolah dasar

0 4 215

Pengembangan media pembelajaran konvensional pada materi pokok rangkaian listrik dalam subtema 1 hidup rukun untuk siswa kelas V sekolah dasar

0 11 239