Konsep Belajar LANDASAN TEORI

8

BAB II LANDASAN TEORI

A. Konsep Belajar

Belajar secara umum adalah suatu kegiatan yang mengakibatkan terjadi perubahan tingkah laku Darsono, 2005:5. Perubahan tersebut terjadi karena adanya pengalaman pada setiap individu. Menurut Reg Revans 1998 dalam Ubaydillah 2008 adalah proses menanyakan sesuatu bermula dari tidak tahu tentang apa yang akan dilakukan karena jawaban yang ditemukan saat itu tidak lagi valid hingga menjadi tahu. Belajar menurut lokasinya dalam Sofyanto 2009 dibedakan menjadi dua yaitu belajar di sekolah dan belajar di rumah. Belajar di sekolah adalah belajar di sekolah yang jadwal mulai belajar dan akhir belajar sudah diatur oleh sekolah serta kegiatan-kegiatan didalamnya selama proses belajar juga sudah diatur oleh sekolah. Sedangkan yang dibahas dalam skripsi ini adalah belajar yang dilaksanakan di luar sekolah atau di rumah, dalam belajar di rumah waktu mulai dan waktu selesai tidak diatur sekolah serta hal-hal yang dilakukan dalam belajar di rumah tidak ada yang mengatur. 1 Unsur-Unsur Dinamis Dalam Belajar di rumah Unsur-unsur dinamis dalam belajar adalah faktor-faktor yang keberadaanya berubah-ubah dalam diri individu yang belajar. Pada suatu saat faktor itu kuat, suatu saat lagi dapat melemah. Bila kondisi faktor tersebut menguat maka proses belajar yang terjadi akan lancar. Seandainya seorang 9 siswa sedang lemah melalui bantuan gurunya serta pengawasan dari orang tua untuk mengawasi proses belajar di rumah. Adapun unsur-unsur dinamis dalam belajar tersebut menurut Darsono 2000: 26. antara lain: a. Motivasi Untuk Belajar Motivasi adalah kekuatan yang timbul dalam diri seseorang yang dapat mendorong orang tersebut melakukan sesuatu tindakan untuk mencapai tujuan. Belajar merupakan salah satu kegiatan yang membutuhkan motivasi. Banyak terlihat berbagai macam motivasi belajar seseorang, ada yang semangat belajar dan ada juga yang malas belajar. Hal ini menunjukkan motivasi belajar seseorang tidak secara otomatis muncul setiap saat. Dalam hal ini waktu merupakan faktor penting dalam memotivasi siswa untuk belajar, misalkan siswa termotivasi belajar pada jam 5 pagi. Biasanya siswa termotivasi belajarnya bila ada tugas untuk dikerjakan di rumah. Jadi seorang guru sebisa mungkin memberikan tugas untuk dikerjakan di rumah untuk memotivasi siswa dalam belajar di rumah. b. Bahan Belajar Bahan belajar sebagai muatan materi yang diberikan untuk mencapai tujuan belajar, harus dipilih sesuai dengan kemajuan dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini, serta minat siswa. Dalam memilih bahan belajar jangan sampai melupakan faktor relevansinya dengan kebutuhan hidup sehari-hari. Bahan ajar yang dipilih perlu 10 melihat dari berbagai pertimbangan, yaitu: 1 tingkat kemampuan siswa, 2 keterkaitan dengn pengalaman belajar, 3 menarik tidaknya bahan belajar, 4 tingkat aktualitas bahan belajar. c. Kondisi Siswa Saat Belajar Kondisi siswa yang dimaksud adalah kesiapan siswa untuk menerima materi pelajaran. Kesiapan ini dapat dilihat dengan kesegaran jasmani, tidak sakit maupun tidak lelah selepas beraktivitas. Sedangkan kesiapan psikologis meliputi pengetahuan dan ketrampilan dalam mengelola waktu untuk mempelajari bahan belajar berikutnya. d. Suasana Belajar Suasana belajar adalah suatu keadaan pada saat proses belajar berlangsung. Dalam hal ini, pada pengelolaan waktu belajar seseorang perlu memperhatikan suasana belajar. Termasuk dalam susana ini adalah keadaan fisik tempat belajar, cara mengatur perlengkapan belajar yang tersedia dan kedisiplinan mentaati jadwal untuk belajar tepat waktu saat di rumah. 2 Belajar Mandiri Belajar mandiri bukan berarti belajar sendiri. Seringkali orang menyalahartikan belajar mandiri sebagai belajar sendiri. Kesalah pengertian tersebut terjadi karena pada umumnya siswa cenderung belajar sendiri tanpa arahan dari orang lain. Belajar mandiri berarti belajar secara berinisiatif, dengan ataupun tanpa bantuan orang lain, dalam belajar misalkan membaca buku literatur, membaca catatan ataupun meringkas materi-materi pelajaran . 11 Sebagai siswa yang mandiri, siswa tidak harus mengetahui semua hal. Siswa juga tidak diharapkan menjadi siswa jenius yang tidak membutuhkan bantuan orang lain. Salah satu prinsip belajar mandiri adalah siswa mampu mengetahui kapan siswa membutuhkan bantuan atau dukungan pihak lain. Pengertian tersebut termasuk mengetahui kapan siswa perlu bertemu dengan siswa lain, kelompok belajar, atau tetangga yang sekolah di tempat lain. Bantuan atau dukungan dapat berupa kegiatan saling memotivasi untuk belajar, misalnya, mengobrol dengan tetangga yang sekolah ditempat lain, seringkali dapat memotivasi diri kita untuk giat belajar. Bantuan atau dukungan dapat juga berarti kamus, buku literatur pendukung, kasus dari surat kabar, berita dari radio atau televisi, perpustakaan, dan hal lain yang tidak berhubungan dengan orang. Intinya adalah siswa mampu mengidentifikasi sumber-sumber informasi. Identifikasi sumber informasi ini dibutuhkan untuk memperlancar proses belajar siswa pada saat siswa membutuhkan bantuan atau dukungan dikemukakan oleh Salim 2009. 3 Belajar Kelompok Belajar bersama menurut Richard M. Felder 2009 adalah suatu proses kelompok yang disokong oleh anggota-anggota kelompok, di mana ada ketergantungan satu dengan yang lain untuk mencapai suatu tujuan yang disepakati. Ruang kelas adalah tempat yang baik sekali untuk membangun kemahiran kelompok yang anda butuhkan kemudian dalam menyelesaikan masalah. 12 a. Belajar bersama adalah pergaulan antar anggota kelompok Membangun dan memberikan pendapat untuk suatu tujuan yang sehat. Menambah pengertian tentang suatu masalah atau pertanyaan-pertanyaan, wawasan dan penyelesaian menanggapi, dan bekerja untuk mengerti pertanyaan-pertanyaan yang lain, wawasan, dan penyelesaian. Setiap anggota kelompok berwenang berbicara kepada yang lain dan menyumbangkan dan mempertimbangkan sumbangan pikiran mereka. Bertanggung jawab terhadap yang lain. b. Cara membentuk suatu kelompok belajar yang baik Kegiatan kelompok dimulai dengan latihan, dan proses pengertian kelompok. Seorang tutor memulai kegiatan dengan fasilitas diskusi dan alternatif usulan, tetapi tidak menentukan penyelesaian terhadap kelompok, khususnya mereka yang sulit bekerja dengan kelompok. Tiga hingga lima orang kelompok yang besar menimbulkan kesulitan untuk mempertahankan keterlibatan masing-masing. Keragaman tingkat kemahiran, latar belakang, dan pengalaman. Setiap individu memperkuat kelompok. Setiap anggota kelompok bertanggung jawab bukan saja terhadap sumbangan pikirannya, melainkan juga membantu pengertian yang lain tentang sumber kekuatan mereka. 4 Belajar Terstruktur Bagi sekolah yang menerapkan sistem paket, kegiatan tugas terstruktur tidak dicantumkan dalam jadwal pelajaran namun dirancang oleh guru dalam 13 silabus maupun RPP Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran. Metode yang digunakan seperti penugasan, observasi lingkungan, atau proyek. Bagi sekolah yang menerapkan sistem SKS, kegiatan tugas terstruktur dirancang dan dicantumkan dalam jadwal pelajaran meskipun alokasi waktunya lebih sedikit dibandingkan dengan kegiatan tatap muka. Kegiatan tugas terstruktur merupakan kegiatan pembelajaran yang mengembangkan kemandirian belajar peserta didik, peran guru sebagai fasilitator, tutor, teman belajar. Metode yang digunakan seperti diskusi kelompok, pembelajaran kolaboratif dan kooperatif, demonstrasi, eksperimen, observasi di sekolah, ekplorasi dan kajian pustaka atau internet, atau simulasi dalam Bangkursobo 2009. 5 Belajar yang Baik Belajar merupakan hal yang wajib dilakukan oleh para pelajar dan mahasiswa. Belajar pada umumnya dilakukan di sekolah ketika jam pelajaran berlangsung dibimbing oleh guru. Belajar yang baik juga dilakukan di rumah baik dengan maupun tanpa pekerjaan rumah. Belajar yang dilakukan secara terburu-buru akibat dikejar-kejar waktu memiliki dampak yang tidak baik. Dibawah ini merupakan kiat-kiat belajar yang baik menurut Maya 2009 a. Membuat jadwal belajar dan mematuhinya Rencanakan jadwal belajar yang seimbang di antara waktu istirahat dan kegiatan belajar. Jadwal tersebut meliputi kegiatan selama sepekan penuh, dari senin hingga minggu. Mulai dengan kewajiban seperti 14 sekolah, tidur, makan, atau kewajiban agama. Berilah waktu luang dalam jadwal tersebut, seperti pada jumat dan sabtu sore. b. Buat daftar yang harus dikerjakan tiap hari Buat daftar baru setiap hari, kemudian pada akhir hari tersebut beri tanda hal-hal yang telah dibuat. Hal ini akan memberi rasa berprestasi dan mengatasi tindakan yang tidak dapat dilakukan pada hari-hari berikutnya. c. Pelajari materi yang paling sulit atau membosankan Biasanya orang cenderung untuk mengesampingkan sesuatu yang dibenci, seringkali penyelesaian masalah tersebut membutuhkan energi intelektual yang lebih banyak. Sebaiknya, simpan pekerjaan yang disukai untuk dikerjakan belakangan sebagai hadiah setelah mengerjakan bagian yang sulit. d. Sadar akan waktu terbaik Beberapa orang dapat belajar dengan lebih baik pada malam hari. Namun, kebanyakan orang bisa belajar lebih baik pada waktu siang hari. Jika hal ini berpengaruh, waktu belajar harus mengikuti waktu terbaik dalam sehari-hari. e. Carilah tempat yang baik untuk belajar Tempat belajar terbaik adalah perpustakaan. Seringkali banyak orang menjadi tidak mengerti dan tidak memahami materi yang dipelajari saat belajar di rumah. Pasalnya, jika belajar di rumah atau di tempat lain, perhatian kita kadang jadi tersita, oleh televisi, VCD, komputer game, 15 kulkas, dan sebagainya. Sementara itu, belajar di tempat dengan sedikit gangguan atau di dekat orang-orang yang kerja keras dan konsentrasi akan memotivasi untuk tetap fokus. Namun demikian, belajar di rumah akan memudahkan waktu istirahat. Jangan memeras tenaga dan pikiran untuk belajar dan terus belajar. Jika tidak berhasil memahami sesuatu dalam jangka waktu lama, jangan duduk di kamar dan mencoba sekeras mungkin, coba untuk istirahat sebentar dan kembali beberapa saat kemudian. f. Belajar mengatakan tidak Para pelajar memang harus akrab dengan lingkungan sekitarnya, seperti teman, keluarga, dan kerabat dekat yang lain. Namun, seringkali kebanyakan dari kita ingin menyenangkan orang lain secara berlebihan. Ini bisa membuat kita mengorbankan kebutuhan kita sendiri. Jadi, buatlah batas, jangan berat hati untuk mengatakan tidak pada orang lain. g. Gunakan warna yang menarik Penggunaan warna pada bagian-bagian tertentu yang sangat penting ketika membaca akan sangat membantu. Warna dapat berefek otomatis dan kata-kata tersebut akan selalu menempel di mata. Hal ini mengefektifkan proses belajar dan membuat siswa terus mengingat materi. 16 h. Pakailah kalimat sendiri Kunci sukses membaca bukan pada menghafal kalimat. Orang tidak belajar dari membaca kalimat, karena mereka cepat bosan. Belajar yang sebenarnya adalah ketika siswa secara aktif melibatkan diri dalam materi dan ikut dalam proses kesimpulan, menganalisis, penuturan kembali dengan bahasanya sendiri, dan mengorganisasikan sendiri materi tersebut. i. Sesuaikan strategi belajar Anda dengan gaya belajar Setiap orang mempunyai cara belajar yang berbeda-beda. Beberapa orang bisa belajar hanya dengan membaca, sebagian lain dengan mendengar, sedangkan yang lainnya lagi dengan menulis. Satu hal yang menyulitkan adalah ada begitu banyak pilihan tentang cara belajar, siswa harus menentukan sendiri cara belajar tepat

B. Penglolaan Waktu Belajar di rumah