KORELASI ANTARA PENGELOLAAN WAKTU BELAJAR GEOGRAFI DI RUMAH DENGAN HASIL BELAJAR SISWA SMA NEGERI 1 TAHUNAN JEPARA TAHUN AJARAN 2009/2010.

(1)

KORELASI ANTARA PENGELOLAAN WAKTU BELAJAR GEOGRAFI DI RUMAH DENGAN HASIL BELAJAR SISWA

SMA NEGERI 1 TAHUNAN JEPARA TAHUN AJARAN 2009/2010

S K R I P S I

Diajukan dalam rangka penyelesaian Studi Strata I Untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

Nama : Noor Rokhmad

NIM : 3201405017

Prodi : Pendidikan Geografi

JURUSAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


(2)

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi dengan judul “KORELASI ANTARA PENGELOLAAN WAKTU BELAJAR GEOGRAFI DI RUMAH DENGAN HASIL BELAJAR SISWA

SMA NEGERI 1 TAHUNAN JEPARA TAHUN AJARAN 2009/2010 ” telah

disetujui untuk ujian.

Hari : Selasa

Tanggal : 26 Januari 2010

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Tukidi Drs. Suroso, M.Si.

NIP. 195403101983031002 NIP.196004021986011001

Mengetahui Ketua Jurusan Geografi

Drs. Apik Budi Santoso, M.Si. NIP.19620904198901100


(3)

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitian Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang pada:

Hari : Kamis

Tanggal : 25 Febuari 2010

Penguji Utama

Drs. Apik Budi Santoso, M.Si. NIP.19620904198901100

Penguji I Penguji II

Drs. Tukidi Drs. Suroso, M.Si.

NIP. 195403101983031002 NIP.196004021986011001

Mengetahui, Dekan

Drs. Subagyo, M. Pd. NIP.195108081980031003


(4)

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dan karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Semarang, Januari 2010 Noor Rokhmad


(5)

MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO

“Sesunguhnya Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kemampuannya” (QS : 2 :286)

“Jadilah orang dengan cukup semangat untuk melakukan sesuatu, cukup keberanian untuk mewujudkan impian dan cukup tekad untuk menggapai impian itu serta iringi dengan doa”

“Friendship is my life”

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahankan untuk :

1. My father&mother yang selalu

menyayangiku dan mengiringi langkahku dengan doa.

2. Mbak nik, mbak tutik,jalondo

3. My love “An&” to give your spirit. Thanks for all with you my life be more wonderfull

4. Teman temanku “Ceplis, Tarjuni, oky,mio,

iwang, Firman, Kebo, Sapi , Bambang


(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayahNya sehingga skripsi yang berjudul KORELASI ANTARA PENGELOLAAN WAKTU BELAJAR GEOGRAFI DI RUMAH DENGAN HASIL BELAJAR SISWA SMA NEGERI 1 TAHUNAN JEPARA TAHUN AJARAN 2009/2010 yang disusun sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar sarjana pendidikan di Universitas Negeri Semarang.

Dalam penyusunan skripsi ini, banyak memperoleh bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu, penyusun tidak lupa menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus kepada yang terhormat :

1. Prof. Dr. Sudijono Sastroatmojo, M. Si. Rektor Universitas Negeri

Semarang.

2. Drs. Subagyo, M. Pd. Dekan FIS Universitas Negeri Semarang yang telah

memberi ijin penelitian.

3. Drs. Apik Budi Santoso, M.Si. Ketua Jurusan Geografi FIS Universitas

Negeri Semarang yang telah memberi ijin penelitian serta arahan dalam penyusunan dalam skripsi ini.

4. Drs. Tukidi, selaku pembimbing I yang telah memberikan petunjuk dan

bimbingan dalam menyelesaikan penelitian.

5. Drs. Suroso, M.Si. Selaku pembimbing II yang telah memberikan petunjuk


(7)

6. Sugino Slamet S.Pd, M.M. Selaku Kepala SMA Negeri I Tahunan yang telah memberi ijin penelitian.

7. Nur Chasanah Z, S. Pd. Selaku guru mata pelajaran IPS sejarah SMP Negeri

I Jambu yang telah membantu dalam penelitian.

8. Para siswa-siswi kelas X-I sampai XII IPS-3 Negeri I Tahunan Tahun

Ajaran 2009/2010 yang telah bersedia secara tulus dan ikhlas sebagai subyek penelitian skripsi ini.

9. Teman-teman seperjuangan (Danik dan Lina), yang setia memberi bantuan.

10. Sahabat-sahabat baikku dan teman-teman Geysyuku yang memberi

semangat dalam menyelesaikan skripsi.

11. Seluruh teman-teman Pendidikan Geografi 2005 yang selalu memberikan

bantuan dan dukungan dalam penyelesaian skripsi ini.

12. Semua pihak yang telah membantu dengan sukarela, yang tidak dapat

Penulis sebutkan satu persatu.

Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi masih jauh dari sempurna, untuk itu penyusun mohon pada semua pihak untuk memberikan saran dan kritik yang sekiranya membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penyusun mengharapkan semoga skripsi ini dapat memberi manfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada

umumnya.

Semarang, Januari 2010 Penulis


(8)

SARI

Rokhmad, Noor. 2010. KORELASI ANTARA PENGELOLAAN WAKTU BELAJAR GEOGRAFI DI RUMAH DENGAN HASIL BELAJAR SISWA SMA NEGERI 1 TAHUNAN JEPARA TAHUN AJARAN 2009/2010

.

Skripsi. Jurusan

Geografi, Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Semarang. 104 h.

Kata kunci: Korelasi, Pengelolaan, Waktu Belajar, Hasil Belajar

Pada survei awal yang dilakukan pada 10 siswa SMA Negeri 1 Tahunan Jepara, ditemukan permasalahan pengelolaan waktu belajar, siswa lebih banyak menghabiskan waktu dengan kegiatan-kegiatan yang tidak ada manfaatnya seperti nongkrong dengan teman-teman, refresing, dan pacaran. Kebiasaan diri yang tidak baik membuat siswa mengalami kesulitan dalam mengelola waktu belajar selama sekolah di SMA Negeri 1 Tahunan Jepara. Siswa melaksanakan les prifat hanya mata pelajaran yang ditakuti yang dianggap momok dalam ujian semester.

Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana pengelolaan waktu belajar geografi saat di rumah siswa SMA Negeri 1 Tahunan Jepara Tahun Ajaran 2009/2010? (2) Apakah ada hubungan antara pengelolaan waktu belajar geografi di rumah dengan hasil belajar siswa SMA Negeri 1 Tahunan Jepara Tahun Ajaran 2009/2010? Penelitian ini bertujuan: (1) Untuk mengetahui bagaimana pengelolaan waktu belajar geografi di rumah siswa SMA Negeri 1 Tahunan Jepara Tahun Ajaran 2009/2010, (2) Untuk mengetahui hubungan antara pengelolaan waktu belajar geografi di rumah dengan hasil belajar siswa SMA Negeri 1 Tahunan Jepara Tahun Ajaran 2009/2010.

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 1 Tahunan jepara Tahun Ajaran 2009/2010 yang berjumlah 865 siswa. Pengambilan sampel yang berjumlah 42 siswa dilakukan dengan simple random sampling. Ada 2 (dua) variabel yang dikaji dalam penelitian ini, (1) Pengelolaan Waktu belajar geografi di rumah, dan (2) Hasil belajar diwujudkan dengan nilai. Pengumpulan data yang yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket dan dokumentasi. Data yang dikumpulkan dianalisis dengan teknik deskriptif presentatif dan korelasi Product Moment dari Pearson. Untuk uji hipotesis menggunakan uji t.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan waktu belajar di rumah siswa SMA Negeri 1 Tahunan Jepara Tahun Ajaran 2009/2010 termasuk cukup, hal ini dapat dilihat sekor hasil penelitian sebesar 1792 dibanding dengan skor maksimum sebesar 2772. Tidak terdapat korelasi antara pengelolaan waktu belajar geografi di rumah siswa SMA Negeri 1 Tahunan Jepara Tahun Ajaran 2009/2010. Hal ini dapat dilihat dari koefisien korelasi penelitian sebesar 0,01 < harga kritik (r tabel)sebesar 0,304 pada taraf kepercayaan 95% serta didukung dengan uji hipotesis dari uji t sebesasr 0,66 < harga kritik (t tabel) sebesar 1,68 pada taraf kepercayaan 95%.

Berdasarkan hasil penelitian diatas, dapat disimpulkan bahwa pengelolaan waktu belajar siswa SMA Negeri 1 Tahunan Jepara Tahun Ajaran 2009/2010 sudah cukup, tetapi masih perlu ditingkatkan untuk mendapatkan hasil yang


(9)

maksimal. Tidak ada hubungan antara pengelolaan waktu belajar geografi di rumah dengan hasil belajar siswa SMA Negeri 1 Tahunan Jepara Tahun Ajaran 2009/2010.

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, dapat disarankan kepada guru atau siswa. Untuk siswa diharapkan dapat mengelola waktu belajar geografi di rumah dengan baik agar mendapatkan hasil belajar yang maksimal. Demikian juga dengan para guru untuk dapat membantu para siswanya untuk mengarahkan cara mengelola waktu belajar geografi di rumah dengan baik.


(10)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

PENGESAHAN KELULUSAN ... iii

PERNYATAAN ... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

SARI ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN A. ... Latar Belakang ... 1

B. ... Rum usan Masalah ... 3

C. ... Tujua n ... 4

D. ... Manf aat ... 4


(11)

E. ... Pene

gasan Istilah ... 5

F. ... Siste matika Skripsi ... 6

BAB II LANDASAN TEORI A. ... Kons ep Belajar ... 8

1. Unsur-unsur dinamis dalam belajar di rumah ... 8

2. Belajar mandiri ... 10

3. Belajar kelompok ... 11

4. Belajar terstruktur ... 12

5. Belajar yang baik ... 13

B. ... Pengelolaan Waktu Belajar di Rumah ... 16

1. Pengertian waktu belajar di rumah ... 16

2. Pengelompokan waktu untuk belajar di rumah ... 18

3. Teknik memanfaatkan wktu untuk belajar di rumah ... 20

4. Pengelolaan jam belajar di rumah ... 21

C. ... Mena namkan Kebiasaan Waktu Belajar Pada Siswa ... 22

D. ... Menu mbuhkan Kedisiplinan Terhadap Waktu Belajar Pada Siswa ... 23


(12)

E. ... Geog rafi ... 25 F. ... Hasil

Belajar ... 26 G. ... Korel

asi Pengelolaan Waktu Belajar di Rumah dengan Hasil

Belajar Siswa ... 27 H. ... Kera

ngka Berpikir ... 28 I. ... Hipot

esis ... 29

BAB III METODE PENELITIAN

A. ... Populasi ... 30 B. ... Samp

el dan Teknik Sampling ... 31 C. ... Varia

bel Penelitian ... 32 D. ...

Metode Pengumpulan Data ... 32 E. ... Meto


(13)

F. ... Uji Normalitas Data ... 37 G. ... Tekni

k Analisis Data ... 37 H. ... Anali

sis Statistik Korelasi ... 41 I. ... Uji

Hipotesis ... 42 BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN

A. ... Hasil Penelitian... 43 B. ... Pemb

ahasan ... 50 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. ... Simp ulan ... 56 B. ... Saran

... 57 DAFTAR PUSTAKA ... 59 LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 61


(14)

DAFTAR GAMBAR

Halama Gambar 1. Peta lokasi penelitian ... 45


(15)

DAFTAR TABEL

Halama

Tabel 1. Penglolaan jam belajar di rumah...22

Tabel 2. Tabel daftar siswa SMA Negeri 1 Tahunan Jepara Tahun Ajaran 2009/20010 ... 30

Tabel 3. Tabel sampel penelitian ... 31

Tabel 4. Parameter koefisien korelasi ... 35

Tabel 5. Parameter klasifikasi pengelolaan waktu belajar ... 38

Tabel 6. Partameter klasifikasi belajar mandiri ... 39

Tabel 7. Parameter klasifikasi belajar kelompok ... 40

Tabel 8. Parameter klasifikasi belajar terstruktur ... 40

Tabel 9. Frekuensi presentase pengelolaan waktu belajar di rumah... 46

Tabel 10. Frekuensi pengelolaan waktu untuk belajar mandiri ... 47

Tabel 11. Frekuensi pengelolaan waktu untuk belajar kelompok ... 48


(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Sampel siswa ... 61

Lampiran 2. Sampel uji validitas dan realibilitas ... 63

Lampiran 3. Kisi-kisi angket ... 64

Lampiran 4. Instrumen penelitian ... 66

Lampiran 5. Data uji validitas dan realibilitas Instrumen ... 70

Lampiran 6. Uji validitas instrumen ... 72

Lampiran 7. Uji validitas instrumen dengan bantuan SPSS 12 ... 74

Lampiran 8. Uji realibilitas instrumen ... 76

Lampiran 9. Uji realiilitas instrumen dengan bantuan SPSS 12... 77

Lampiran 10. Uji normalitas data dengan bantuan SPSS 12... 79

Lampiran 11. Korelasi antara pengelolaan waktu belajar di rumah dengan hasil belajar... 81

Lampiran 12. Korelasi antara pengelolaan waktu belajar di rumah dengan hasil belajar.bantuan SPSS12...84 Lampiran 13. Pengelolaan waktu belajar siswa SMA Negeri 1 Tahunan


(17)

Jepara Tahun Ajaran 2009/2010 ... 85 Lampiran 14. Uji hipotesis ... 91

 Lampiran 15.Data hasil ujian siswa SMA Negeri 1 Tahunan Jepara ... 93


(18)

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan dan akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,masyarakat, bangsa dan Negara.

Pendidikan modern menganut pegertian belajar sebagai perubahan perubahan tingkah laku pada diri anak berkat pengalaman dan latihan. Perolehan belajarnya tidak hanya sekedar pengetahuan saja melainkan bermacam-macam, anatara lain dapat berupa fakta, konsep, nilai atau norma, ketrampilan intelektual, ketrampilan motorik dan sebagainya. Hasil belajar yang bermacam-macam tersebut oleh Benyamin S. Bloom (Catharina Tri Ani, 2007:7) diklasifikasikan kedalam tiga domain (ranah), yaitu ranah kognitif yang mengarahkan siswa untuk untuk mengembangkan kemampuan intelektual siswa dan abilitas, ranah afektif yang mengarahkan siswa mengembangkan kepekaan emosi dan sikap, dan ranah psikomotorik yang mengarahkan siswa dalam kegiatan fisik.

Belajar tidak hanya dapat dilakukan di sekolah tetapi juga dilakukan di rumah. Untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimal siswa harus dapat mengelola waktu kegiatan antara waktu bermain dan waktu untuk belajar dengan


(19)

baik, dan masalah ini juga terjadi pada siswa SMA Negeri 1 Tahunan Jepara yang belum mengelola waktu belajar di rumah dengan baik.

Masa SMA adalah masa-masa yang kritis karena masa SMA adalah masa pubersitas (dari anak kecil munuju kedewasaan) yang rentan terhadap kegiatan-kegiatan yang negatif. Masa SMA adalah masa-masa pencarian jati diri seseorang yang cenderung menuju kearah negatif, sehingga banyak waktu yang terbuang dengan kegiatan-kegiatan yang dapat merugikan diri sendiri.

SMA Negeri 1 Tahunan Jepara merupakan salah satu SMA favorit yang berada di Jepara. Ini dapat terlihat dari jumlah siswa yang lulus dalam Ujian Akhir Nasional (UAN). SMA Negeri 1 Tahunan Jepara salah satu sekolah ungggulan dari seluruh SMA yang berada di kabupaten Jepara. Ini dapat dilihat dari hasil UAN siswa SMA Negeri 1 Tahunan Jepara yang semua siswanya lulus ujian pada ta hun ajaran 2009/2010. Sehingga SMA Negeri 1 Tahunan Jepara dapat dijadikan untuk tolok ukur kemajuan pendidikan di kota Jepara.

Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu guru geografi SMA SMA Negeri 1 Tahunan Ibu Nur Kasanah, menyatakan mata pelajaran geografi di SMA tersebut memiliki nilai yang kurang dari nilai mata pelajaran yang lain, ini dapat terlihat dari rekap nilai geografi siswa SMA Negeri 1 Tahunan Jepara. Menurut guru geografi SMA Negeri 1 Tahunan Jepara itu disebabkan karena kurang maksimalnya pengelolaan waktu belajar geografi di rumah. Hal tersebut dapat dilihat dari tiap awal pertemuan guru selalu memberikan pertanyaan mengenai materi pelajaran sebelumnya tetapi hanya sebagian siswa yang dapat menjawab pertanyaan dari guru.


(20)

Ilmu Pengetahuan Sosial seperti geografi merupakan salah satu mata pelajaran yang membosankan bagi siswa karena bahasanya yang begitu luas. Mereka beranggapan bahwa mata pelajaran geografi identik dengan hafalan dan cenderung teoritis melainkan masih banyak pokok bahasan dalam geografi yang membutuhkan pemikiran yang mendalam.

Berdasarkan hal diatas, maka peneliti bermaksud mengadakan penelitian, dari judul” Korelasi Antara Pengelolaan Waktu Belajar Geografi di Rumah dengan Hasil Belajar Siswa SMA Negeri 1 Tahunan Jepara Tahun Ajaran 2008/2009”, yang dimaksud adalah ketercapaian peningkatan hasil belajar siswa dari pengelolaan waktu belajar untuk digunakan oleh siswa SMA Negeri 1 Tahunan Jepara agar tercapai hasil belajar yang maksimal.

B.Perumusan Masalah

Subjek penelitian adalah siswa SMA Negeri 1 Tahunan Jepara sebagai peserta didik. Pengelolaan waktu belajar menjadi sebuah permasalahan yang perlu dikaji lebih dalam. Dengan pengelolaan waktu belajar yang lebih baik, besar kemungkinan siswa akan memperoleh hasil belajar yang baik.

1. Bagaimana pengelolaan waktu belajar geografi di rumah siswa SMA Negeri

1 Tahunan Jepara Tahun Ajaran 2009/2010?

2. Apakah ada hubungan antara pengelolaan waktu belajar geografi di rumah

dengan hasil belajar siswa SMA Negeri 1 Tahunan Jepara Tahun Ajaran 2009/2010?


(21)

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Mengetahui bagaimana pengelolaan waktu belajar geografi di rumah siswa SMA Negeri 1 Tahunan Jepara Tahun Ajaran 2009/2010.

2. Mengetahui hubungan antara pengelolaan waktu belajar geografi di rumah dengan hasil belajar siswa SMA Negeri 1 Tahunan Jepara Tahun Ajaran 2009/2010.

D.Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis.

a. Menjadi sumber informasi baru bagi guru mata pelajaran geografi dalam

meningkatkan mutu pelajaran.

b. Bagi sekolah berguna sebagai bahan masukan kesiapan belajar mengajar

pada umunya dan khususnya bagi guru mata pelajaran geografi.

c. Bagi pembaca dan guru dapat menambah wawasan tentang pentingnya

waktu belajar di rumah bagi siswa.

2. Manfaat Praktis

a. Dengan melakukan penelitian ini dapat menambah pengalaman dalam

penelitian berikutnya.

b. Sebagai gambaran guru geografi dalam melakukan profesionalisme

sebagai pendidik.

c. Sebagai bahan sumber untuk mengadakan penelitian lebih lanjut pada


(22)

E.Penegasan Istilah

Untuk membatasi masalah dan menghindari kesalah pahaman terhadap istilah dalam skripsi ini, maka perlu dikemukakan penegasan istilah. Batasan pengertian dari judul penelitian ini adalah sebagai berikut:

1 Korelasi

Korelasi adalah hubungan antara dua variabel atau lebih dikemukakan oleh Hadi (1990:271). Dalam skripsi ini yang di hubungkan adalah variabel bebas yaitu pengelolaan waktu belajar geografi di rumah dan variabel terikat yaitu hasil belajar.

2 Hasil belajar

Hasil belajar adalah nilai yang didapat setelah melaksanakan proses belajar mengajar selama waktu tertentu dikemukakan oleh Hamalik (2005:31). Dalam penelitian ini hasil belajar yang dimaksud adalah nilai siswa.

3 Pengelolaan Waktu

Pengelolaan waktu adalah suatu ketrampilan mengelola dan menggunakan waktu secara efisien dalam proses belaja dalamr Gie (1997:167 ). Pengelolaan waktu mulai dari pengelolaan waktu belajar mandiri, belajar kelompok sampai pengelolaan waktu untuk belajar terstrukur.

4 Belajar

Belajar secara umum adalah suatu kegiatan yang mengakibatkan terjadi perubahan dalam diri siswa dalam Darsono (2005:5). Perubahan


(23)

tersebut terjadi karena adanya pengalaman pada setiap individu. Perubahan tersebut adalah perubahan sikap, pemikiran, dan perubahan tingkah laku. F.Sistematika Skripsi

Untuk memudahkan dan memperjelas skripsi ini, maka akan diuraikan secara singkat sistematika penulisan skripsi. Ada 3 bagian sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :

1. Bagian awal terdiri dari halaman judul, halaman pengesahan pembimbing,

halaman pengesahan, pernyataan, sari, motto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran.

2. Bagian isi skripsi terdiri dari:

BAB I Pendahuluan berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, manfaat, penegasan istilah, sistematika skripsi.

BAB II Tinjauan teori berisi sejumlah teori yang mendasari penyusunan skripsi ini dan mendukung atau menjadi acuan dalam menguji rumusan masalah, didalamnya meliputi, pengertian geografi, tinjauan tentang belajar, meliputi unsur-unsur dinamis dalam belajar, pengelolaan waktu belajar di rumah, pengelompokan waktu untuk belajar, terknik memanfaatkan waktu untuk belajar di rumah, pengelolaan jam belajar di rumah, menanamkan kebiasaan belajar pada siswa, korelasi pengelolaan waktu belajar geografi di rumah dan waktu belajar.

BAB III. Metodologi penelitian bab ini berisi tentang seting dan subyek penelitian, faktor yang diteliti, metode pengumpulan data


(24)

validitas dan realibilitas instrumen, metode analisis data, korelasi statistik dan uji hipotesis.

BAB IV Hasil penelitian dan pendeskripsian dari hasil penelitian.

BAB V Kesimpulan dan saran berisi kata penutup yang memuat

kesimpulan dan saran.

3. Bagian akhir terdiri dari daftar pustaka, lampiran-lampiran, tabel, dan


(25)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Konsep Belajar

Belajar secara umum adalah suatu kegiatan yang mengakibatkan terjadi perubahan tingkah laku (Darsono, 2005:5). Perubahan tersebut terjadi karena adanya pengalaman pada setiap individu. Menurut Reg Revans (1998) dalam Ubaydillah (2008) adalah proses menanyakan sesuatu bermula dari tidak tahu tentang apa yang akan dilakukan karena jawaban yang ditemukan saat itu tidak lagi valid hingga menjadi tahu.

Belajar menurut lokasinya dalam Sofyanto (2009) dibedakan menjadi dua yaitu belajar di sekolah dan belajar di rumah. Belajar di sekolah adalah belajar di sekolah yang jadwal mulai belajar dan akhir belajar sudah diatur oleh sekolah serta kegiatan-kegiatan didalamnya selama proses belajar juga sudah diatur oleh sekolah. Sedangkan yang dibahas dalam skripsi ini adalah belajar yang dilaksanakan di luar sekolah atau di rumah, dalam belajar di rumah waktu mulai dan waktu selesai tidak diatur sekolah serta hal-hal yang dilakukan dalam belajar di rumah tidak ada yang mengatur.

1 Unsur-Unsur Dinamis Dalam Belajar di rumah

Unsur-unsur dinamis dalam belajar adalah faktor-faktor yang keberadaanya berubah-ubah dalam diri individu yang belajar. Pada suatu saat faktor itu kuat, suatu saat lagi dapat melemah. Bila kondisi faktor tersebut menguat maka proses belajar yang terjadi akan lancar. Seandainya seorang


(26)

siswa sedang lemah melalui bantuan gurunya serta pengawasan dari orang tua untuk mengawasi proses belajar di rumah.

Adapun unsur-unsur dinamis dalam belajar tersebut menurut Darsono (2000: 26). antara lain:

a. Motivasi Untuk Belajar

Motivasi adalah kekuatan yang timbul dalam diri seseorang yang dapat mendorong orang tersebut melakukan sesuatu tindakan untuk mencapai tujuan. Belajar merupakan salah satu kegiatan yang membutuhkan motivasi. Banyak terlihat berbagai macam motivasi belajar seseorang, ada yang semangat belajar dan ada juga yang malas belajar. Hal ini menunjukkan motivasi belajar seseorang tidak secara otomatis muncul setiap saat. Dalam hal ini waktu merupakan faktor penting dalam memotivasi siswa untuk belajar, misalkan siswa termotivasi belajar pada jam 5 pagi. Biasanya siswa termotivasi belajarnya bila ada tugas untuk dikerjakan di rumah. Jadi seorang guru sebisa mungkin memberikan tugas untuk dikerjakan di rumah untuk memotivasi siswa dalam belajar di rumah.

b. Bahan Belajar

Bahan belajar sebagai muatan materi yang diberikan untuk mencapai tujuan belajar, harus dipilih sesuai dengan kemajuan dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini, serta minat siswa. Dalam memilih bahan belajar jangan sampai melupakan faktor relevansinya dengan kebutuhan hidup sehari-hari. Bahan ajar yang dipilih perlu


(27)

melihat dari berbagai pertimbangan, yaitu: 1) tingkat kemampuan siswa, 2) keterkaitan dengn pengalaman belajar, 3) menarik tidaknya bahan belajar, 4) tingkat aktualitas bahan belajar.

c. Kondisi Siswa Saat Belajar

Kondisi siswa yang dimaksud adalah kesiapan siswa untuk menerima materi pelajaran. Kesiapan ini dapat dilihat dengan kesegaran jasmani, tidak sakit maupun tidak lelah selepas beraktivitas. Sedangkan kesiapan psikologis meliputi pengetahuan dan ketrampilan dalam mengelola waktu untuk mempelajari bahan belajar berikutnya.

d. Suasana Belajar

Suasana belajar adalah suatu keadaan pada saat proses belajar berlangsung. Dalam hal ini, pada pengelolaan waktu belajar seseorang perlu memperhatikan suasana belajar. Termasuk dalam susana ini adalah keadaan fisik tempat belajar, cara mengatur perlengkapan belajar yang tersedia dan kedisiplinan mentaati jadwal untuk belajar tepat waktu saat di rumah.

2 Belajar Mandiri

Belajar mandiri bukan berarti belajar sendiri. Seringkali orang menyalahartikan belajar mandiri sebagai belajar sendiri. Kesalah pengertian tersebut terjadi karena pada umumnya siswa cenderung belajar sendiri tanpa arahan dari orang lain. Belajar mandiri berarti belajar secara berinisiatif, dengan ataupun tanpa bantuan orang lain, dalam belajar misalkan membaca buku literatur, membaca catatan ataupun meringkas materi-materi pelajaran .


(28)

Sebagai siswa yang mandiri, siswa tidak harus mengetahui semua hal. Siswa juga tidak diharapkan menjadi siswa jenius yang tidak membutuhkan bantuan orang lain. Salah satu prinsip belajar mandiri adalah siswa mampu

mengetahui kapan siswa membutuhkan bantuan atau dukungan pihak lain.

Pengertian tersebut termasuk mengetahui kapan siswa perlu bertemu dengan siswa lain, kelompok belajar, atau tetangga yang sekolah di tempat lain. Bantuan atau dukungan dapat berupa kegiatan saling memotivasi untuk belajar, misalnya, mengobrol dengan tetangga yang sekolah ditempat lain, seringkali dapat memotivasi diri kita untuk giat belajar. Bantuan atau dukungan dapat juga berarti kamus, buku literatur pendukung, kasus dari surat kabar, berita dari radio atau televisi, perpustakaan, dan hal lain yang tidak berhubungan dengan orang.

Intinya adalah siswa mampu mengidentifikasi sumber-sumber informasi. Identifikasi sumber informasi ini dibutuhkan untuk memperlancar proses belajar siswa pada saat siswa membutuhkan bantuan atau dukungan dikemukakan oleh Salim (2009).

3 Belajar Kelompok

Belajar bersama menurut Richard M. Felder (2009) adalah suatu proses kelompok yang disokong oleh anggota-anggota kelompok, di mana ada ketergantungan satu dengan yang lain untuk mencapai suatu tujuan yang disepakati. Ruang kelas adalah tempat yang baik sekali untuk membangun kemahiran kelompok yang anda butuhkan kemudian dalam menyelesaikan masalah.


(29)

a. Belajar bersama adalah pergaulan antar anggota kelompok

Membangun dan memberikan pendapat untuk suatu tujuan yang sehat. Menambah pengertian tentang suatu masalah atau pertanyaan-pertanyaan, wawasan dan penyelesaian menanggapi, dan bekerja untuk mengerti pertanyaan-pertanyaan yang lain, wawasan, dan penyelesaian. Setiap anggota kelompok berwenang berbicara kepada yang lain dan menyumbangkan dan mempertimbangkan sumbangan pikiran mereka. Bertanggung jawab terhadap yang lain.

b. Cara membentuk suatu kelompok belajar yang baik

Kegiatan kelompok dimulai dengan latihan, dan proses pengertian kelompok. Seorang tutor memulai kegiatan dengan fasilitas diskusi dan alternatif usulan, tetapi tidak menentukan penyelesaian terhadap kelompok, khususnya mereka yang sulit bekerja dengan kelompok. Tiga hingga lima orang kelompok yang besar menimbulkan kesulitan untuk mempertahankan keterlibatan masing-masing. Keragaman tingkat kemahiran, latar belakang, dan pengalaman. Setiap individu memperkuat kelompok. Setiap anggota kelompok bertanggung jawab bukan saja terhadap sumbangan pikirannya, melainkan juga membantu pengertian yang lain tentang sumber kekuatan mereka.

4 Belajar Terstruktur

Bagi sekolah yang menerapkan sistem paket, kegiatan tugas terstruktur tidak dicantumkan dalam jadwal pelajaran namun dirancang oleh guru dalam


(30)

silabus maupun RPP (Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran). Metode yang digunakan seperti penugasan, observasi lingkungan, atau proyek.

Bagi sekolah yang menerapkan sistem SKS, kegiatan tugas terstruktur dirancang dan dicantumkan dalam jadwal pelajaran meskipun alokasi waktunya lebih sedikit dibandingkan dengan kegiatan tatap muka. Kegiatan tugas terstruktur merupakan kegiatan pembelajaran yang mengembangkan kemandirian belajar peserta didik, peran guru sebagai fasilitator, tutor, teman belajar. Metode yang digunakan seperti diskusi kelompok, pembelajaran kolaboratif dan kooperatif, demonstrasi, eksperimen, observasi di sekolah, ekplorasi dan kajian pustaka atau internet, atau simulasi dalam Bangkursobo (2009).

5 Belajar yang Baik

Belajar merupakan hal yang wajib dilakukan oleh para pelajar dan mahasiswa. Belajar pada umumnya dilakukan di sekolah ketika jam pelajaran berlangsung dibimbing oleh guru. Belajar yang baik juga dilakukan di rumah baik dengan maupun tanpa pekerjaan rumah. Belajar yang dilakukan secara terburu-buru akibat dikejar-kejar waktu memiliki dampak yang tidak baik.

Dibawah ini merupakan kiat-kiat belajar yang baik menurut Maya (2009)

a. Membuat jadwal belajar dan mematuhinya

Rencanakan jadwal belajar yang seimbang di antara waktu istirahat dan kegiatan belajar. Jadwal tersebut meliputi kegiatan selama sepekan penuh, dari senin hingga minggu. Mulai dengan kewajiban seperti


(31)

sekolah, tidur, makan, atau kewajiban agama. Berilah waktu luang dalam jadwal tersebut, seperti pada jumat dan sabtu sore.

b. Buat daftar yang harus dikerjakan tiap hari

Buat daftar baru setiap hari, kemudian pada akhir hari tersebut beri tanda hal-hal yang telah dibuat. Hal ini akan memberi rasa berprestasi dan mengatasi tindakan yang tidak dapat dilakukan pada hari-hari berikutnya.

c. Pelajari materi yang paling sulit atau membosankan

Biasanya orang cenderung untuk mengesampingkan sesuatu yang dibenci, seringkali penyelesaian masalah tersebut membutuhkan energi intelektual yang lebih banyak. Sebaiknya, simpan pekerjaan yang disukai untuk dikerjakan belakangan sebagai hadiah setelah mengerjakan bagian yang sulit.

d. Sadar akan waktu terbaik

Beberapa orang dapat belajar dengan lebih baik pada malam hari. Namun, kebanyakan orang bisa belajar lebih baik pada waktu siang hari. Jika hal ini berpengaruh, waktu belajar harus mengikuti waktu terbaik dalam sehari-hari.

e. Carilah tempat yang baik untuk belajar

Tempat belajar terbaik adalah perpustakaan. Seringkali banyak orang menjadi tidak mengerti dan tidak memahami materi yang dipelajari saat belajar di rumah. Pasalnya, jika belajar di rumah atau di tempat lain, perhatian kita kadang jadi tersita, oleh televisi, VCD, komputer game,


(32)

kulkas, dan sebagainya. Sementara itu, belajar di tempat dengan sedikit gangguan atau di dekat orang-orang yang kerja keras dan konsentrasi akan memotivasi untuk tetap fokus. Namun demikian, belajar di rumah akan memudahkan waktu istirahat. Jangan memeras tenaga dan pikiran untuk belajar dan terus belajar. Jika tidak berhasil memahami sesuatu dalam jangka waktu lama, jangan duduk di kamar dan mencoba sekeras mungkin, coba untuk istirahat sebentar dan kembali beberapa saat kemudian.

f. Belajar mengatakan "tidak"

Para pelajar memang harus akrab dengan lingkungan sekitarnya, seperti teman, keluarga, dan kerabat dekat yang lain. Namun, seringkali kebanyakan dari kita ingin menyenangkan orang lain secara berlebihan. Ini bisa membuat kita mengorbankan kebutuhan kita sendiri. Jadi, buatlah batas, jangan berat hati untuk mengatakan "tidak" pada orang lain.

g. Gunakan warna yang menarik

Penggunaan warna pada bagian-bagian tertentu yang sangat penting ketika membaca akan sangat membantu. Warna dapat berefek otomatis dan kata-kata tersebut akan selalu menempel di mata. Hal ini mengefektifkan proses belajar dan membuat siswa terus mengingat materi.


(33)

h. Pakailah kalimat sendiri

Kunci sukses membaca bukan pada menghafal kalimat. Orang tidak belajar dari membaca kalimat, karena mereka cepat bosan. Belajar yang sebenarnya adalah ketika siswa secara aktif melibatkan diri dalam materi dan ikut dalam proses kesimpulan, menganalisis, penuturan kembali dengan bahasanya sendiri, dan mengorganisasikan sendiri materi tersebut.

i. Sesuaikan strategi belajar Anda dengan gaya belajar

Setiap orang mempunyai cara belajar yang berbeda-beda. Beberapa orang bisa belajar hanya dengan membaca, sebagian lain dengan mendengar, sedangkan yang lainnya lagi dengan menulis. Satu hal yang menyulitkan adalah ada begitu banyak pilihan tentang cara belajar, siswa harus menentukan sendiri cara belajar tepat

B. Penglolaan Waktu Belajar di rumah

Menurut Gie (1997:167) pengelolaan waktu merupakan suatu ketrampilan mengelola dan menggunakan waktu secara efisien dalam masa studi maupun seluruh kehidupan siswa. Bagi setiap siswa ketrampilan mengelola waktu khususnya untuk ketrampilan studi harus dikembangkan, dibiasakan, dan diterapkan selama studinya di SMA.

1 Pengertian Waktu Belajar di Rumah

Secara sederhana dapat dirumuskan pengertian waktu sebagai kesempatan tidak ada habisnya yang tersedia dalam masa studi untuk berprestasi dalam Gie (1997:168). Waktu akan berjalan secara terus menerus


(34)

dan tidak akan kembali untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimal. Waktu tidak akan berhenti dan akan terus bergerak maju. Dalam kalangan siswa banyak keluhan kehabisan waktu atau kekurangan waktu untuk berbagai macam keperluan yang menyangkut bidang akademis. Untuk itu siswa dituntut untuk bisa mengelola waktu belajar, bermain, dan waktu istirahat dirumah. Menurut Gie (1997:167) ada dua faktor yang harus diperhatikan dalam pemanfaatan waktu untuk belajar di rumah.

1. Sifat dasar waktu belajar di rumah

Sifat dasar waktu tidak pernah berhenti, melainkan terus menerus berlalu dihadapi setiap orang. Waktu tidak dapat ditunda-tunda untuk menunggu saat yang tepat. Siswa berkewajiban mengembangkan ketrampilan mengelola waktu belajar di rumah, dengan jalan melatih pada diri sendiri penglolaan waktu belajar di rumah, dengan jalan melatih pada diri sendiri mengelola waktu belajar dengan kebiasaan menggunakan waktu sekarang, dengan tidak menunda-nunda tanggung jawab studi yang membebani.

2. Asas pemanfaatan waktu belajar di rumah

Sebuah asas pokok untuk memanfaatkan waktu guna belajar yang harus ditanamkan dalam pikiran setiap siswa, dihayati dalam batin, dan dilaksanakan dalam tindakan oleh setiap siswa ialah manfaatkan waktu sebaik-baiknya. Setiap ada kesempatan hendaknya dimanfaatkan saat itu juga oleh setiap siswa untuk belajar.

Sebagian besar siswa kurang dapat memanfaatkan waktu dengan baik, karena belum bisa mengelola waktu untuk berbagai macam keperluan. Tidak


(35)

menyelidiki waktu-waktu yang terbaik baginya untuk studi, serta tidak mempunyai rencana studi yang tepat, untuk itu berbagai segi dalam pengelompokan dan teknik mengelola waktu perlu dipahami, hal tersebut diungkap oleh Gie (1997:170).

2 Pengelompokan Waktu Untuk Belajar Belajar di Rumah

Ada beberapa pedoman pokok dalam pengelompokan waktu yang penting sekali untuk dipahami dan diterapkan siswa. Pedoman pokok menurut Gie (1975:61) adalah sebagai berikut:

a. Pengelompokan waktu belajar sehari-hari saat di rumah

Kelompokkan waktu sehari-hari untuk keperluan belajar, tidur, makan mandi, olah raga, dan kegiatan-kegiatan pribadi atau sosial. Pengelompokan waktu sehari-hari menunjukkan kemampuan maupun aktivitas siswa dalam melaksanakan jadwal belajar di luar sekolah yang telah diatur dan ditetapkan secara pribadi.

b. Pembagian waktu berdasarkan aktivitas belajar di rumah

Pembagian waktu berdasarkan aktivitas belajar yang memfokuskan kepada pengaturan waktu siswa untuk belajar mandiri, belajar kelompok, mengerjakan pekerjaan rumah sampai mempersiapkan materi yang akan dipelajari dalam kelas.

c. Penyelidikan waktu belajar di rumah

Selidiki dan tentukan yang tersedia untuk studi setiap hari. Penyelidikan dan penentuan waktu belajar memperlihatkan usaha siswa untuk


(36)

memperbaiki jadwal belajar yang tidak ditaati (konsisten) dengan jalan menyelidiki dan penentuan waktu belajar.

d. Perencanaan pemanfaatan waktu dalam proses belajar di rumah

Rencanakan penggunaan waktu dengan jalan menetapkan macam-macam mata pelajaran berikut urut-urutanya yang harus dipelajari setiap hari. Perencanaan penggunaan waktu belajar merupakan perencaan waktu belajar semaksimal mungkin dengan jalan menetapkan jadwal aktivitas belajar. Sesuai dengan situasi dan kondisi siswa saat ini, baik jadwal belajar di dalam dan di luar sekolah, terutama waktu belajar di rumah.

e. Kebisaan diri untuk belajar

Siswa hendaknya membiasakan diri untuk seketika mulai mengerjakan tugas-tugas atau pekerjaan rumah yang berkolerasi dengan studi. Kebiasaan diri untuk menyegarkan belajar menunjukkan kedisiplinan siswa, dalam menyelesaikan maupun melaksanakan segala aktivitas yang berhubungan dengan studi di rumah, karena belajar tidak hanya dapat dilakukan di sekolah.

f. Kesadaran pengembangan waktu belajar saat di rumah

Berdasarkan dengan pengembangan kesadaran waktu, Setiap siswa hendaknya menyadari dalam memanfaatkan waktu 24 jam yang dimilikinya. Untuk itu siswa memerlukan pengelompokan dan penjatahan waktu. Memperlihatkan keseriusan siswa untuk


(37)

meningkatkan waktu belajarnya dengan jalan menambah waktu belajar dan konsistan dalam menyediakan waktu belajar di rumah secara tertib.

3 Teknik Memanfaatkan Waktu Belajar di Rumah

Teknik memanfaatkan waktu belajar didasarkan pada asas pokok tersebut adalah manfaatkan waktu untuk belajar. Jadwal belajar yang ketat tidak dianjurkan penggunaanya bagi siswa, maka diperlukan mencari cara alternatif lain yang dapat mengatasi pengelolaan jadwal studi tersebut.

Berdasarkan asas itu Gie (1997:176) menyarankan teknik memanfaatkan waktu belajar di rumah sebagai berikut:

a. Penetapan mata pelajaran yang akan dipelajari

Siswa hendaknya menetapkan mata pelajaran yang akan dipelajari sekurang-kurangnya 2 dan sebanyak-banyaknya 4 mata pelajaran. Penetapan mata pelajaran dibuat dalam daftar mata pelajaran. Tujuanya agar memiliki jadwal yang tetap dan tidak dapat diubah-ubah (konsisten).

b. Pengurutan mata pelajaran yang akan dipelajari

Mengurutkan waktu serta mempelajari 2 sampai 4 mata pelajaran yang terbaik untuk belajar. Pedoman utama untuk pengetahuan itu ialah satu mata pelajaran yang sukar hendaknya dipelajari pada waktu seorang siswa dalam kondisi puncak atau kebalikan suatu mata pelajaran yang termudah hendaknya dipelajari pada waktu seorang siswa menurun daya belajarnya.


(38)

c. Pengaturan lamanya waktu belajar yang baik

Mengatur lamanya periode belajar yang baik untuk siswa sehingga tidak terlalu pendek atau lama. Suatu periode belajar adalah suatu jangka waktu tertentu yang digunakan oleh seorang siswa untuk melakukan pembelajaran dalam sekali belajar (1 sampai 3 jam).

d. Penggunaan metode intensif belajar

Metode mengintensifkan belajar dalam menguasai suatu mata pelajaran. Menyediakan waktu setiap hari secara tertib selama jangka waktu tertentu untuk khusus untuk mempelajari mata pelajaran tersebut. Berulang-ulang kali dibaca dan dipahami secara mendalam.

4 Pengelolaan Jam Belajar Dirumah

Berdasarkan waktu yang tersedia untuk belajar sendiri ini, para siswa dapat mengatur jadwal belajar di rumah. Dalam Tarmizi (2008:4) menjelaskan bahwa “Waktu 30 menit 2 x sehari selama 6 hari lebih baik dan produktif daripada sekali belajar selama 6 jam (360 menit tanpa berhenti), pengaturan jam belajar tersebut masih tetap diakui kebenarannya. Dalam Tarmizi (2008) telah mengatur tentang belajar dengan cara menyediakan waktu 30 menit 2 x sehari selama 6 hari. Pembagian ini lebih baik dan produktif daripada sekali belajar selama 6 jam (360 menit) tanpa berhenti. Sebaiknya peserta didik perlu membagi waktu jam belajarnya, contoh jadwal jam belajar menurt Jost yang baik bagi siswa adalah sebagai berikut:


(39)

Tabel 1 Pengelolaan waktu belajar di rumah

No Waktu Kegiatan

1. 07.00 Pergi sekolah

2. 07.30 – 12.30 Belajar di sekolah

3. 12.30 – 15.00 Istirahat

4. 15.00 – 17.00 Belajar sore

5. 17.00 – 19.00 Membantu orang tua

6. 19.30 – 21.00 Belajar malam

7. 21.00 – 04.30 Tidur

8. 04.30 – 06.00 Belajar pagi

Sumber: Jost dalam Tarmizi 2009

Belajar dengan teratur merupakan pedoman mutlak yang tidak bisa diabaikan oleh siswa yang sedang belajar. Belajar dengan teratur berarti pula mengikuti setiap penjelasan yang dan beberapa dianjurkan oleh guru mata pelajaran. Selain adanya keteraturan dalam belajar juga diharapkan adanya kedisiplinan dalam menjalankan kegiatan yang biasa sesuai dengan jadwal yang sudah dibuat. Belajar dengan teratur merupakan pedoman mutlak yang tidak bisa diabaikan oleh siswa yang sedang belajar. Belajar dengan teratur berarti pula mengikuti setiap penjelasan yang dan beberapa dianjurkan oleh guru mata pelajaran.

Menurut Semiawan dalam Tarmizi (2008), orang tua dapat memberikan dukungan dalam kegiatan belajar anaknya dengan cara: (1) menanamkan kebiasaan belajar siswa, (2) menumbuhkan kedisiplinan dalam belajar pada siswa, (3) menyediakan segala fasilitas belajar, (4) membantu dan membimbing siswa dalam menemukan kesulitan belajar.

C. Menanamkan Kebiasaan Memanfaatkan Waktu Belajar Pada


(40)

Semiawan dalam Tarmizi (2008) berpendapat, “Dalam proses pendidikan setiap orang tua wajib mengembangkan potensi anak didiknya, dan banyak tergantung dari suasana bagaimana tugas tersebut diwujudkan.” Untuk itulah orang tua harus menanamkan kebiasaan belajar anak sedini mungkin agar anak menjadi terbiasa belajar mandiri. Menurut Djaali dalam Tarmizi (2000) “Kebiasaan belajar dapat diartikan sebagai cara atau teknik yang menetap pada diri siswa pada waktu menerima pelajaran, membaca buku, mengerjakan tugas, dan pengaturan waktu untuk menyelesaikan kegiatan.” Kebiasaan belajar yang baik harus ditumbuhkan sejak dini pada diri siswa. Hal ini harus dimulai dari lingkungan rumah, sebab lingkungan rumah merupakan yang pertama dan utama yang dominan berpengaruh terhadap kebiasaan belajar anak. Banyak orang yang belajar dengan susah payah, tetapi tidak mendapatkan hasil, hanya kegagalan yang ditemui. Penyebabnya karena belajar tidak teratur, tidak disiplin, dan kurang bersemangat, tidak tahu bagaimana cara berkonsentrasi dalam belajar, mengabaikan masalah pengaturan waktu dalam belajar, istirahat yang tidak cukup, dan kurang tidur. Dalam belajar terdapat hal-hal yang harus ditanamkan oleh orang tua kepada siswa.

D. Menumbuhkan Kedisiplinan Terhadap Waktu Belajar Pada

Siswa

Menurut pendapat Winkel dalam Tarmizi (2008) “Kedisiplinan adalah suatu peraturan yang sedikit, tetapi jelas atau tegas di mana isi dan rumusan peraturan dipikirkan secara mantap dan matang, dibina dan dikembangkan secara lebih


(41)

nyata agar yang diinginkan itu dapat terwujud dengan baik, sesuai dengan yang diharapkan”.

Menumbuhkan kedisiplinan merupakan bagian dari tugas orang tua di rumah. Menciptakan kedisiplinan ini harus dimulai dari dalam diri kita sendiri, barulah dapat mendisiplinkan orang lain sehingga hal tersebut sesuai dengan pendapat Darmodihardjo dalam Tarmizi (1999) yang mengatakan bahwa ”seorang tidak akan efektif menanamkan kedisiplinan apabila dia sendiri tidak mengetahui apa yang menjadi keinginan orang lain”.

Menerapkan disiplin yang konsisten merupakan kunci utama untuk mengatasi sebagian besar masalah yang dihadapi para orang tua dalam mendidik anak-anak. Proses pendisiplinan memungkinkan orang tua untuk mempertahankan kewenangan yang efektif di rumah, sehingga hubungan yang serasi antara orang tua dan anak-anak dapat terwujud.

Orang tua yang disiplin, yaitu mereka yang bisa bersikap tegas, layak dipercaya dan dapat berkomunikasi dengan jelas, pasti mampu menciptakan suatu sistem dan menjadi suri teladan bagi anak-anak mereka. Orang tua seperti ini akan mampu mendorong anak-anak untuk menjadi anak-anak yang disiplin juga.

Dalam hal ini Clemes dalam Tarmizi  (2001)  mengemukakan alasan utama

mengapa anak-anak yang bermasalah tidak mau berubah adalah karena kedua orang tua mereka tidak bersedia mengubah cara mereka dalam mengatasi setiap masalah.

Dalam belajar disiplin sangat diperlukan. Disiplin dapat melahirkan semangat menghargai waktu, bukan menyia-nyiakan waktu berlalu dalam


(42)

kehampaan. Budaya jam karet adalah musuh besar bagi mereka yang mengagumkan disiplin dalam belajar. Mereka benci menunda-nunda waktu belajar. Setiap jam bahkan setiap detik sangat berarti bagi mereka yang menuntut ilmu di mana dan kapan pun juga.

Orang-orang yang berhasil dalam belajar dan berkarya disebabkan mereka selalu menempatkan disiplin di atas semua tindakan dan perbuatan. Semua jadwal belajar yang telah disusun mereka taati dengan ikhlas. Mereka melaksanakannya dengan penuh semangat dan rela mengorbankan apa saja demi perjuangan menegakkan disiplin pribadi dalam Tarmizi (2008).

E. Geografi

Geografi merupakan ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan geosfer dengan sudut pandang kelingkungan dan kewilayahan dalam konteks keruangan. Konsep geografi tidak lain adalah geosfer yaitu permukaan bumi yang hakekatnya merupakan bagian dari bumi yang terdiri atas atmosfer (lapisan udara), biosfer (lapisan kehidupan) dalam Cut Meurah Regariana (2009). Dari pengertian geografi maka siswa perlu mempelajari materi yang didapat dari sekolah dipelajari lagi di rumah agar siswa lebih memahami mengenai materinya.

Objek material geografi berhubungan dengan bahan kajian, maka objek formal geografi berhubungan dengan cara pemecahan masalah. Jadi objek formal adalah metode atau pendekatan yang digunakan dalam mengkaji suatu masalah. Adapun metode atau pendekatan objek formal geografi menurut Cut Meurah Regariana (2009) meliputi beberapa aspek, yakni aspek keruangan (spatial), kelingkungan (ekologi), kewilayahan (regional) serta aspek waktu (temporal).


(43)

1 Aspek Keruangan

Geografi mempelajari suatu wilayah antara lain dari segi nilai suatu tempat dari berbagai kepentingan. Dari hal ini kita lalu mempelajari tentang letak, jarak, keterjangkauan dsb.

2 Aspek Kelingkungan

Geografi mempelajari suatu tempat dalam kaitan dengan keadaan suatu tempat dan komponen-komponen di dalamnya dalam satu kesatuan wilayah. Komponen-komponen itu terdiri dari komponen tidak hidup seperti tanah, air, iklim dsb, dan komponen hidup seperti hewan, tumbuhan dan manusia.

3 Aspek Kewilayahan

Geografi mempelajari kesamaan dan perbedaan wilayah serta wilayah dengan ciri khas. Dari hal ini lalu muncul pewilayahan atau regionalisasi misalnya kawasan gurun, yaitu daerah-daerah yang mempunyai ciri-ciri serupa sebagai gurun.

4 Aspek Waktu

Geografi mempelajari perkembangan wilayah berdasarkan periode-periode waktu atau perkembangan dan perubahan dari waktu ke waktu. Misalnya perkembangan kota dari tahun ke tahun, kemunduran garis pantai dari waktu ke waktu.


(44)

Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor dari dalam diri siswa dan faktor dri luar atau lingkungan dalam Nana Sudjana (2005:39). Faktor yang dari dalam adalah kemampuan yang dimiliki siswa. Menurut Clark dalam Nana Sudjana (2005:40) faktor kemampuan siswa sangat besar pengaruhya terhadap hasil belajar yaitu sebesar 70% dan 30% dipengaruhi oleh faktor lingkungan.

Faktor dari luar yang mempengaruhi hasil belajar antara lain adalah minat dan perhatian, sikap dan pengelolaan waktu belajar di rumah siswa, sosial ekonomi, faktor fisik dan psikis, sedangkan Menurut Caroll dalam Nana Sudjana (2005:40) berpendapat bahwa faktor dari dalam yang mempengaruhi hasil belajar yaitu: 1) bakat pelajar, 2) waktu yang digunakan untuk belajar, 3) waktu yang digunakan siswa untuk mempelajari materi pelajaran, 4) kualitas belajar, 5) kemampuan siswa.

G. Korelasi Pengelolaan Waktu Belajar di Rumah dengan Hasil

Belajar Siswa

Sebuah menejemen waktu yang sesuai dengan kebutuhan dapat membantu siswa menyelesaikan pekerjaanya. Prioritasnya adalah untuk meningkatkan hasil belajar, mempelajari cara mengatur belajar untuk mencapai tujuan siswa yaitu agar mendapatkan hasil belajar yang maksimal dalam Ron Fry (2008:100). Dalam percobaan mengenai pengelolaan wku belajar di rumah yang diungkap dalam bukunya Gie (1975:4) dalam sebuah SMA di bagi dua kelompok, kelompok pertama mengelola waktu belajar di rumah dengan baik dan kelompok kedua tidak mengelola waktu belajar di rumah dengan baik. Hasil dari percobaan menunjkkan


(45)

siswa kelompok pertama mendapatkan hasil belajar yang baik sedangkan kelompok kedua hasilnya kurang baik jadi siswa yang mengelola waktu belajar di rumah dengan baik hasil belajarnya juga akan baik. Dengan cara belajar yang baik dan teratur saat di rumah akan memudahkan siswa untuk mengerjakan soal–soal ujian yang diberikan oleh guru sehingga pada akhirya akan mendapatkan hasil belajar yang baik. Untuk itu pada siswa hendaknya dibiasakan untuk membuat jadwal untuk kegiatan sehari- hari.

Dapat diambil kesimpulan bahwa dengan cara-cara belajar yang efektif dan efisien terutama di rumah akan menunjukkan bahwa setiap usaha belajar selalu memberikan hasil yang memuaskan. Ilmu yang sedang dituntut dapat dimengerti dan dikuasai dengan baik. Ujian-ujian semester dapat dilalui dengan berhasil, usaha yang berhsil akan menimbulkan kegembiraan dan kepusan dalam hati siswa. Tidak ada lagi perasaan tertekan dalam di dalam diri siswa, karena setiap hari harus bekerja keras mempelajari materi-materi pelajaranya.

H. Kerangka Berpikir

Setiap memiliki kegiatan dalam belajar yang berbeda-beda tidak terkecuali dalam mengelola waktu belajar di rumah. Sukses belajar tidak tergantung dari kepandaian dan ketekunan saja. Sukses itu tergantung juga dari pengelolaan jam belajar di rumah. Menurut Clark dalam Nana Sudjana (2005:30) bahwa hasil belajar siswa di sekolah 70% dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30% dipengaruhi oleh lingkungan. Kecakapan memang diperlukan, namun kecakapan saja belum cukup. Banyak orang cerdas gagal, hal ini disebabkan mereka kurang tekun atau kurang baik memanfaatkan waktu belajar di rumah dengan baik.


(46)

Pengelolaan waktu belajar di rumah siswa berbeda-beda pada setiap individu. Kegiatan belajar siswa saat di rumah yang terdiri dari: 1) Belajar mandiri, 2) Belajar kelompok, 3) belajar terstruktur.

Apabila siswa sudah mengelola waktu belajar yang benar maka hasil belajar siswa akan baik. Pelajar jarang diberi bimbingan sistimatis dalam hal ini. Kebanyakan siswa hanya belajar pada saat ada pekerjaan rumah saja. Mereka terpaksa membuat jadwal belajar sendiri tanpa bantuan orang lain. Kebanyakan mereka tidak pernah memperbaiki dalam mengelola waktu belajarnya sehinga hasil belajarnya menjadi kurang atau pas-pasan.

I. Hipotesis

Ada hubungan yang positif antara pengelolan waktu belajar di rumah dengan hasil belajar. Bila siswa mengelola waktu belajarnya dengan baik maka hasil belajarnya juga baik.


(47)

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Popolasi

Populasi adalah subjek yang nantinya akan diteliti mengenai suatu masalah. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 1 Tahunan Jepara Tahun Ajaran 2009/2010 yang jumlahnya adalah 865 siswa dari kelas X-1 sampai XII IPS-3 dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 2 Daftar siswa SMA Negeri 1 Tahunan Jepara Tahun Ajaran 2009/2010

Sumber : Data siswa SMA Negeri 1 Tahunan Jepara 2009

NO Kelas Siswa

1 Kelas X – 1 38 Siswa

2 Kelas X – 2 38 Siswa

3 Kelas X – 3 38 Siswa

4 Kelas X – 4 38 Siswa

5 Kelas X – 5 38 Siswa

6 Kelas X – 6 38 Siswa

7 Kelas X – 7 38 Siswa

8 Kelas X – 8 38 Siswa

9 Kelas X – 9 38 Siswa

10 Kelas XI Bahasa 38 Siswa

11 Kelas XI IPA – 1 44 Siswa

12 Kelas XI IPA – 2 43 Siswa

13 Kelas XI IPS – 1 43 Siswa

14 Kelas XI IPS – 2 42 Siswa

15 Kelas XI IPS – 3 42 Siswa

16 Kelas XII - Bahasa 33 Siswa

17 Kelas XII IPA – 1 40 Siswa

18 Kelas XII IPA – 2 39 Siswa

19 Kelas XII IPS – 1 39 Siswa

20 Kelas XII IPS – 2 40 Siswa

21 Kelas XII IPS – 3 41 Siswa


(48)

B.Sampel dan Teknik Sampling

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Tiap kelas akan diambil 2 siswa secara acak untuk mewakili kelasnya masing-masing.

Tabel 3 Sampel penelitian

Sumber : Data penelitian 2009

Teknik sampling penelitian ini adalah simple random sampling yaitu pengambilan sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhitungkan strata yang ada dalam populasi. Menggunakan metode simple random sampling

NO Kelas Siswa

1 Kelas X – 1 2 Siswa

2 Kelas X – 2 2 Siswa

3 Kelas X – 3 2 Siswa

4 Kelas X – 4 2 Siswa

5 Kelas X – 5 2 Siswa

6 Kelas X – 6 2 Siswa

7 Kelas X – 7 2 Siswa

8 Kelas X – 8 2 Siswa

9 Kelas X – 9 2 Siswa

10 Kelas XI Bahasa 2 Siswa

11 Kelas XI IPA – 1 2 Siswa

12 Kelas XI IPA – 2 2 Siswa

13 Kelas XI IPS – 1 2 Siswa

14 Kelas XI IPS – 2 2 Siswa

15 Kelas XI IPS – 3 2 Siswa

16 Kelas XII - Bahasa 2 Siswa

17 Kelas XII IPA – 1 2 Siswa

18 Kelas XII IPA – 2 2 Siswa

19 Kelas XII IPS – 1 2 Siswa

20 Kelas XII IPS – 2 2 Siswa

21 Kelas XII IPS – 3 2 Siswa


(49)

karena populasinya adalah homogen yaitu sama-sama siswa SMA Negeri 1 Tahunan Jepara Tahun Ajaran 2009/2010.

C.Variabel Penelitian

Variabel adalah konsep yang mempunyai variasi yang ditetapkan oleh peneliti untuk diteliti sehingga diperoleh informasi mengenai hal tersebut Sugiyono (2007:2). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel-variabel tersebut adalah sebagai berikut:

1 Variabel Bebas : Pengelolaan waktu belajar geografi di rumah dengan

indikator sebagai berikut:

a. Pengelolaan waktu untuk belajar mandiri

b. Pengelolaan waktu untuk belajar kelompok

c. Pengelolan waktu untuk belajar terstruktur

2 Variabel Terikat : Hasil belajar siswa diwujudkan dalam bentuk nilai

semester mata pelajaran geografi siswa.

D.Metode Pengumpulan Data

1. Jenis data

Jenis data yang diambil dalam penelitian ini adalah:

a. Data primer yang dalam penelitian ini adalah pengelolaan waktu belajar

geografi di rumah.


(50)

2. Pengumpulan data

a. Metode Kuesioner

Kuesioner merupakan metode pengumpulan data dengan cara bertanya atau mengajukan sejumlah pertanyaan tertulis dalam lembar pertanyaan kepada responden. Instrumen yang digunakan dalam kuesioner berupa seperangkat daftar pertanyaan yang terkait dengan masalah penelitian dan pertanyaan yang tiap pertanyaan yang terkait dengan masalah mempunyai makna dalam menguji hipotesis. Tujuan angket dalam penelitian ini adalah untuk mandapatkan hasil data mengenai pengelolaan waktu belajar siswa di rumah yang meliputi: 1) pengelolaan untuk belajar mandiri, 2) pengelolaan waktu untuk belajar kelompok, 3) pengelolaan waktu untuk belajar terstruktur.

b. Metode Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu Sugiyono (2007:329) dokumen bisa berbentuk tulisan (nilai semester mata pelajaran geografi siswa).

Dalam penelitian ini yang diambil data untuk dokumentasi adalah nilai siswa SMA Negeri 1 Tahunan Jepara Tahun Ajaran 2009/2010. Nilai yang digunakan adalah nilai siswa untuk sampel dalam penelitian dan didapat dari guru mata pelajaran.


(51)

E.Metode Analisis Data Uji Instumen

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket yang bersifat tertutup dengan jawaban yang sudah disediakan dalam bentuk pilihan ganda. Angket tersebut berisikan daftar pertanyaan yang berkaitan dengan pengelolaan waktu belajar geografi siswa di rumah seperti yang diterangkan dalam sub variable penelitian kemudian dijabarkan dalam bentuk kisi-kisi instrumen. Berdasarkan kisi-kisi instrumen selanjutnya dikembangkan menjadi pertanyaan yang terdapat dalam lembar angket yang berjumlah 22 pertanyaan,

Angket yang telah disusun kemudian diuji cobakan kepada sebagian populasi, untuk mengetahui angket yang akan digunakan dalam penelitian. Populasi yang diberi instrumen angket sebanyak 7 responden.

Data hasil ujicoba instrumen angket dihitung dengan validitas dan relibilitas. Dengan demikian akan diketahui bahwa angket tersebut sudah baik dan memenuhi dua syarat yaitu valid dan reliabel.

1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pada pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Pada intinya validitas ingin mengukur apakah pertanyaan dalam kuesioner yang sudah kita buat betul-betul dapat mengukur apa yang hendak kita ukur. Disini untuk menguji validitas suatu instrumen dengan menggunakan korelasi bivariate antar masing-masing skor indikator dengan total skor konstruk dengan bantuan


(52)

SPSS 12 atau juga bisa menggunakan rumus korelasi product moment dari Pearson yaitu:

rxy =

keterangan:

rxy : korelasi product moment pearson.

x : total skor pada angket pertama.

y : total skor pada angket kedua.

(Sugiyono,228)

Harga rxy menunjukkan indeks korelasi antara dua variabel yang

dikorelasikan. Ada tidaknya korelasi, ditunjukkan oleh besarnya angka yang terdapat dalam hasil perhitungan. Angka yang dikehendaki adalah angka mulai 0 sampai angka 1, semakin mendekati angka 1 maka instrumen yang digunakan semakin valid. Jika angka tersebut terlalu kecil di belakang koma maka dianggap tidak ada korelasi sehingga instrmen yang digunakan tidak valid. Dengan parameter sebagai berikut.

Tabel 4 Parameter koefisien korelasi

Interval Koefisien Tingkat hubungan

0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,00 Sangat kuat


(53)

2 Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Pengukuran reabilitas dengan menggunakan teknik paralel yaitu variabel di ukur dua kali pada waktu yang berbeda dengan pertanyaan yang sama. Hasil penelitian pertama kemudian dibandingkan dengan hasil penelitian kedua dan stabilitas dari jawaban di analisis.

Pertama mencari koefisien korelasi Spearman dengan rumus: p =

Keterangan:

p = Korelasi spearman

D = Selisih akor pada angket 1 dan anket 2 (Moh Nazir: 142)

Dari angka korelasi Spearman tersebut dicari koefisien realibilitas dengan rumus:

r =

Keterangan:

r = koefisien realibilitas (Moh Nazir: 142)

indeks yang dikehendaki adalah yang lebih dari 0,9 yang artinya instrumen yang digunakan sudah reliabel. Indeks yang kurang dari 0,9 menunjukkan


(54)

realibilitas yang kurang, artinya jawaban pada angket 1 dan angket ulangan mempunyai sifat yang tidak stabil jadi instumen yang digunakan tidak reliabel. F.Uji Normalitas Data Penelitian

Tujuan uji normalitas sampel adalah untuk mengetahui data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Sebagai alat untuk menguji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan bantuan SPSS 12 melalui uji statistik yaitu Kolmogorof-Smirnov. Parameter yang digunakan adalah dengan membandingkan

angka probabilitas hasil pengujian dengan α = 0,05, bila nilai probabilitas diatas α

maka data berdistribusi normal dan bila nilai probabilitas kurang dari α maka data

yang digunakan tidak normal. G.Teknik Analisis Data

1 Analisis statistik deskriptif

Rumus deskriptif presentase digunakan untuk menampilkan data-data kualitatif (angka) kedalam kalimat. Dalam angket penelitian untuk menggambarkan pengelolaan waktu belajar geografi di rumah siswa dengan langkah sebagai berikut:

a. Menentukan skor tiap responden dengan pemberian skor sebagai

berikut:

1) Untuk jawaban a dengan skor 3

2) Untuk jawaban b dengan skor 2


(55)

b. Menentukan parameter

Untuk menentukan parameter pengelolaan waktu belajar geografi dirumah menggunakan perhitungan sebagai berikut:

1) Jumlah responden : 42

2) Jumlah butir soal : 22

3) Skor jawaban maksimal : jumlah responden X jumlah butir angket X

skor maksimal : 42 X 22 X 3 : 2772

4) Skor jawaban minimal : jumlah responden X jumlah butir angket X

skor minimal : 42 X 22 X 1 : 924

5) Rentan skor : 2772 – 924 : 1848

6) Interval kelas skor : rentan skor / 3 : 614,33

Tabel 5 Parameter klasifikasi pengelolaan waktu belajar

Skor Parameter

2772 – 2158 Baik

2158 – 1543 Cukup

1543 – 929 Kurang

Sumber: Hasil penelitian 2009

Dari parameter klasifikasi selanjutnya data yang sudah didapat dimasukkan dalam tabel frekuensi yang kemudian diskripsikan menjadi kalimat-kalimat.

Untuk pengelolaan waktu belajar mandiri, belajar kelompok dan belajar terstruktur digunakan parameter sebagai berikut:

Untuk pengelolaan waktu belajar mandiri adalah sebagai berikut:

1) Skor maksimal : (∑ butir angket X skor maksimal) : 8 X 3 =


(56)

2) Skor minimal : (∑ butir angket X skor minimal) : 8 X 1 = 8

3) Rentan skor : skor maksimal– skor minimal : 24 – 8 = 16

4) Interval kelas : rentan skor / skor maksimal : 16 / 3 : 5,3

Tabel 6 Parameter klasifikasi belajar mandiri

Skor Parameter

24 – 19 Baik

19 – 13 Cukup

13 – 8 Kurang

Sumber: Hasil penelitian 2009

Dari parameter pada tabel 6 kemudian dibuat tabel frekuensi. Setelah menentukan frekuensi untuk membuat keputusan tentang pengelolaan waktu belajar siswa maka digunakan mean atau nilai rata–rata dengan rumus sebagai berikut:

 = Keterangan:

= Mean

∑ Xi = Nilai rata – rata

N = jumlah responden

(Tarsis Tarmudji: 1988)

Untuk pengelolaan waktu belajar kelompok adalah sebagai berikut:

1) Skor maksimal : (∑ butir angket X skor maksimal) : 10 X 3 = 30

2) Skor minimal : (∑ butir angket X skor minimal) : 10 X 1 = 10

3) Rentan skor : skor maksimal–skor minimal : 30 – 10 = 20


(57)

Tabel 7 Parameter klasifikasi belajar kelompok

Skor Parameter

30 – 23 Baik

23 – 17 Cukup

17 – 10 Kurang

Sumber: Hasil penelitian 2009

Dari parameter pada tabel 7 kemudian dibuat tabel frekuensi. Setelah menentukan frekuensi untuk membuat keputusan tentang pengelolaan waktu belajar siswa maka digunakan mean atau nilai rata – rata.

Untuk pengelolaan waktu belajar terstruktur adalah ssebagai berikut:

1) Skor maksimal : (∑ butir angket X skor maksimal) : 4 X 3 = 12

2) Skor minimal : (∑ butir angket X skor minimal) : 10 X 1 = 4

3) Rentan skor : skor maksimal – skor minimal : 12 – 4 = 8

4) Interval kelas : rentan skor / skor maksimal : 8 / 3 : 2,67

Tabel 8 Parameter klasifikasi belajar terstruktur

Skor Parameter

12 – 9 Baik

9 – 7 Cukup

7 – 4 Kurang

Sumber: Hasil penelitian 2009

Dari parameter pada tabel 8 kemudian dibuat tabel frekuensi. Setelah menentukan frekuensi untuk membuat keputusan pengelolaan waktu belajar siswa maka digunakan acuan mean atau nilai rata–rata.

H.Analisis Statistik Korelasi

Dalam penelitian menggunakan teknik korelasi product moment yaitu dengan X adalah varibel pengelolan waktu belajar di rumah dan Y adalah variabel


(58)

hasil belajar. Rumus untuk koefisien korelasi product momen dari Pearson adalah :

r

xy =

keterangan:

r

xy : korelasi product moment pearson

x : total skor pada angket pertama

y : total skor pada angket kedua

(Sugiyono,228)

Niliai r digunakan untuk menarik kesimpulan tentang ada tidaknya korelasi antara variabel pengelolaan waktu belajar di rumah dengan variabel hasil belajar siswa SMA Negeri 1 Tahunan Jepara Tahun Ajaran 2009/2010. Untuk dapat memberikan kesimpulan terhadap pengaruh korelasi maka nilai dari r tabel kemudian dibandingkan dengan nilai dari r tabel. Jika nilai r hitung lebih kecil dari r tabel maka dapat disimpulkan tidak ada korelasi antara pengelolan waktu belajar geografi di rumah dengan hasil belajar. Atau bisa dengan bantuan SPSS 12 mealui korelasi Pearson.

I. Uji hipotesis

Analisis tahap akhir dilakukan menguji hipotesis penelitian pengujian, pengujian hipotesis penelitian menggunakan menggunakan uji t yang pada dasarnya untuk menguji korelasi antara variabel bebas dan variabel terikat.

Analisis data penelitian bertujuan untuk mengetahui hasil akhir penelitian, apakah Ho yang diterima atau Ha yang diterima.


(59)

a) Ha (Hipotesis Alternatif)

Ada pengaruh antara pengelolaan waktu belajar dengan hasil belajar. Siswa yang sudah mengelola waktu belajar geografi di rumah dengan teratur hasil belajarnya akan baik sebaliknya siswa yang belum mengelola waktu belajar geografi di rumah dengan baik hasil belajarnya kurang.

b) Ho (Hipotesis Nol)

Tidak ada pengaruh antara pengelolaan waktu belajar dengan hasil belajar. Siswa yang sudah mengelola waktu belajar geografi di rumah dengan teratur dengan siswa yang belum mengelola waktu belajar geografi di rumah dengan teratur hasil belajarnya sama.

Pengujian hipotesis mengunakan bantuan SPSS 12 melalui uji t yang hasilnya akan dibandingkan dengan nilai dari t tabel. Apabila t hitung lebih kecil dar t tabel maka Ho diterima dan menolak Ha sehingga dapat diartikan tidak ada pengaruh antara pengelolaan waktu belajar di rumah dengan hasil belajar.


(60)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.Hasil Penelitian

SMA Negeri 1 Tahunan beralamat di Jalan Amarta III Perumahan Tahunan Jepara. Sebelumnya bernama SMA Negeri 2 Jepara karena ada perubahan administrasi maka pada tahun 2003 berganti nama menjadi SMA Negeri 1 Tahunan.

Berdiri pada tahun 1991, pada awalnya bergabung dengan SMA Negeri 1 Jepara. Pada tahun ke II sudah menempati gedung baru di Jalan Amarta.

Batas-batas kecamatan Tahunan Jepara adalah:

1. Batas utara : Kecamatan Jepara dan kecamatan Mlonggo.

2. Batas timur : Kecamatan Batealit.

3. Batas Selatan : Kecamatan Pecangaan dan kecamatan Kedung.

4. Bataas barat : Laut Jawa.

Letak astronomis Tahunan Jepara adalah: 6036’30” LS - 6040’50” LS dan

110038’15” BT - 110045’05” BT, hal tersebut dapat terlihat dalam gambar 1

(halaman 45).

Misi dan visi SMA Negeri 1 Tahunan Jepara adalah sebagai berikut:

1. Misi Sekolah

a. Melaksanakan pembelajaran bimbingan secara intensif sehingga

setiap siswa mampu mengembangkan diri secara optimal, sesuai dengan potensi yang dimiliki.


(61)

b. Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada warga sekolah.

c. Melakukan pelatihan dan mendorong siswa mengenal potensi diri

sehingga mampu bersaing dalam setiap even/kegiatan.

d. Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut

sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak.

2. Tujuan Sekolah

a. Pada tahun 2007/2008 rata-rata NEM untuk program IPA = 5,9 dan

IPS = 6,4.

b. Dengan meningkatnya kedisiplinan merupakan sarana untuk

meningkatkan mutu.

c. Siswa menghayati iman sehingga bisa melaksanakan amaliah

ketaqwaan.

d. Siswa memiliki ketrampilan sebagai bekal di masyarakat.

Berdasarkan hasil penelitian terhadap sejumlah siswa SMA Negeri 1 Tahunan Jepara hubungan antara pengelolaan waktu belajar geografi di rumah dengan hasil belajar siswa yang sudah diuji validitas instrumen dan realibilitasnya sesuai dengan lampiran 6 dan lampiran 8, serta sudah diuji normalitas datanya sesuai dengan lampiran 10 sebagai berikut:

1. Pengelolaan waktu belajar geografi di rumah

Tujuan dari analisis diskriptif ini adalah untuk membuat gambaran fenomena siswa dalam pengelolaan waktu belajar geografi di rumah. Dalam


(62)

menganalisis hasil dari penelitian metode deskriptif ini, maka digunakan penyelidikan pengelolaan waktu belajar di rumah yang dilakukan untuk menyelidiki secara terperinci bagaimana siswa dalam melakukan pengelolaan waktu belajar geografi di rumah dari belajar mandiri, belajar kelompok, dan belajar terstruktur. Aktivitas dari pengelolaan waktu yang digunakan, diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan rekomendasi untuk keperluan yang akan datang

Tabel 9 Frekuensi presentase pengelolaan waktu belajar di rumah

Parameter Frekuensi Persentase

2772 – 2157,67 3 7,14%

2157,67 – 1543,33 37 88,1%

1543,33 – 929 2 4,76%

Sumber : Hasil penelitian 2009

Untuk membuat keputusan mengenai pengelolaan waktu belajar geografi di rumah adalah dengan memasukkan skor siswa yaitu 1792 (pada lampiran 11) dimasukkan dalam parameter pada tabel 5. Dari tabel 5 dapat dilihat mengenai pengelolaan waktu belajar geografi di rumah siswa SMA Negeri 1 Tahunan Jepara sudah cukup.

a. Pengelolaan waktu untuk belajar mandiri

Pengelolaan waktu belajar mandiri yang dilakukan siswa saat di rumah cukup, namun masih ada cukup banyak siswa yang kurang membiasakan diri untuk belajar mandiri saat di rumah. Siswa lebih banyak meluangkan waktunya untuk hal lain yang tentunya tidak bermanfaat untuk kemajuan pendidikanya. Permasalahan di atas dapat diatasi dengan kesadaran siswa untuk melaksanakan belajar mandiri


(63)

seperti membaca buku, mereview catatan, mempersiapkan materi yang akan dibahas di sekolah, ataupun menyelesaikan masalah–masalah yang ada pada buku literatur.

Tabel 10 Frekuensi pengelolaan waktu untuk belajar mandiri

Parameter frekuensi Persen Baik 7 17% Cukup 18 43% kurang 17 40% Sumber : Hasil Penelitian 2009

Mean = Total pengelolaan waktu belajar mandiri / total sampel

= 628 / 42 = 14,8

Siswa SMA Negeri 1 Tahunan Jepara pengelolaan waktu untuk belajar madiri saat di rumah kurang baik yaitu 43%, masih banyak siswa yang belum mengelola waktunya dengan baik untuk belajar mandiri saat di rumah yaitu 40%, sedangkan yang sudah mengelola waktu belajar mandiri sudah baik adalah 17%. Melihat dari rata–rata untuk pengelolaan waktu belajar mandiri siswa SMA Negeri 1 Tahunan Jepara adalah cukup.

b. Pengelolaan waktu untuk belajar kelompok

Untuk pengelolaan waktu belajar kelompok siswa SMA Negeri 1 Tahunan Jepara cukup, siswa lebih banyak memanfaatkan waktu belajarnya unuk berdiskusi, sharing ataupun melaksanakan tutorial. hal tersebut dapat terlihat dari hasil penghitungan sangket.

Tabel 11 Frekuensi pengelolaan waktu untuk belajar kelompok Parameter frekuensi persen


(64)

Cukup 30 71% Kurang 9 22% Sumber : Hasil penelitian 2009

Mean = Total pengelolaan waktu belajar kelompok / total sampel =777 / 42 = 18,5

Dari tebel 11 menunjukkan pengelolaan waktu untuk belajar kelompok siswa SMA Negeri 1 Tahunan Jepara cukup yaitu sebanyak 71%, sedangkn yang masih kurang baik dalam pengelolaan waktu belajar kelompok adalah 22%. Siswa yang sudah baik dalam mengelola waktunya untuk belajar kelompok hanya 7%. Melihat dari rata–rata untuk pengelolaan waktu belajar mandiri siswa SMA Negeri 1 Tahunan Jepara adalah cukup.

c. Pengelolaan waktu untuk belajar terstruktur

Siswa SMA Negeri 1 Tahunan sudah cukup baik dalam mengelola waktu belajar terstruktur. Berarti tugas-tugas yang diberikan oleh gturu untuk siswa sudah dikerjakan dengan baik. Hal tersebut dapat terlihat dalam tabel berikut ini.

Tabel 12 Frekuensi pengelolaan waktu untuk belajar terstruktur Parameter frekuensi persen

Baik 3 55% Cukup 30 40% Kurang 9 5% Sumber : Hasil Penelitian 2009

Mean = Total pengelolaan waktu belajar terstruktur / total sampel =390 / 42 = 9, 28


(65)

Kebiasaan siswa dalam mengerjakan tugas-tugas dari guru sangat baik hal tersebutt dapat terlihat jelas dari tabel diatas yang yang 55% siswanya mengelola waktu belajar terstruktur dengan baik. Untuk siswa yang sudah mengelola waktu belajar terstrukturnya cukup adalah 40%, sedangkan siswa yang mengelola waktu belajar terstrukturnya kurang baik adalah sebanyak 5% saja. Melihat dari rata–rata untuk pengelolaan waktu belajar mandiri siswa SMA Negeri 1 Tahunan Jepara adalah sudah mendekati baik.

2. Korelasi antara pengelolaan waktu belajar geografi di rumah dengan hasil belajar

Berdasarkan penghitungan skor angket dan nilai siswa SMA Negeri 1 Tahunan Jepara maka dapat dianalisis melalui penghitungan rumus korelasi product moment dari Pearson.

Dari penghitungan nilai korelasi di atas dari pengelolaan waktu belajar geografi di rumah dan hasil belajar siswa SMA Negeri 1 Tahunan Jepara adalah 0,01 yang artinya tidak ada korelasi antara pengelolaan waktu belajar dan hasil belajar.

Bila penghitungan korelasi menggunakan bantuan SPSS 12 adalah dengan rumus Pearson dapat dilihat hasil adalah menunjukkan bahwa data memberikan nilai kepercayaan Pearson 0,95% sehingga dapat dikatakan data yang diolah dapat dipercaya dengan alfa adalah 5% atau taraf kesalahan 5%.


(66)

B.Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian secara deskriptif presentatif, pada subbab sebelumya, menjelaskan berbagai jenis permasalahan yang menyangkut ketrampilan siswa dalam pengelolaan waktu untuk aktivitas belajar di rumah. Mulai dari pengelompokan waktu untuk belajar mandiri, belajar kelompok sampai pemanfaatan waktu yang digunakan siswa untuk mengerjakan tugas-tugas terstruktur dari guru.

Dimulai dari pengelolaan waktu yang digunakan siswa untuk belajar mandiri saat di rumah. Secara umum pengelompokan waktu siswa untuk belajar mandiri sudah cukup yaitu sebanyak 43% menjawab cukup. Sedangkan siswa yang belum mengelola waktu belajar mandirinya belum baik adalah 40%. Jadi hanya 17% siswa yang sudah mengelola waktu belajar mandirinya dengan baik. Pengelolaan waktu siswa SMA Negeri 1 Tahunan Jepara untuk belajar mandiri masih perlu penambahan waktu untuk meningkatkan hasil belajarnya. Lamanya jam belajar mandiri mata pelajarn geografi siswa SMA Negeri 1 Tahunan Jepara masih kurang, hal tersebut terlihat jelas dari skor dari angket yang sebagian besar hanya belajar 4-8 jam saja dalam seminggu. Sementara untuk standar jam belajar mandiri setiap harinya adalah 2 jam, berarti dalam seminggu standarnya siswa adalah 12 jam waktu yang digunakan untuk belajar mandiri mata pelajaran geografi. Sedangkan jam yang digunakan untuk belajar di perpustakaan masih kurang menurut penelitian. Berkaitan dengan lamanya waktu yang digunakan siswa untuk belajar mandiri, waktu yang digunakan siswa untuk mempersiapkan materi yang akan dipelajari di sekolah sudah cukup, yaitu 50% responden sudah


(1)

NO NAMA PESERTA B. Ind. B. Ing Mtk Fis Kim Bio Ket. 78 Akhsan Prasetiawan 4.60 8.00 8.75 8.25 7.75 6.50 L 79 Alvianti Laelita

Andriyani

6.80 8.20 8.75 8.25 9.50 7.25 L 80 Amirul Mu’minin 7.40 8.60 9.50 9.00 9.00 8.00 L 81 Ardy Eka Prasetyo 7.80 8.60 9.25 8.00 9.25 8.50 L 82 Artika Oxi Prayusta 7.00 8.20 9.50 9.00 8.75 8.00 L 83 Citra Nita Filayati 8.00 8.40 9.25 8.00 9.25 7.75 L 84 Dian Agnes Puspitasari 7.20 8.40 7.50 8.50 8.25 7.50 L 85 Dodi Surya Sanjaya 7.00 7.80 9.00 5.75 9.00 8.25 L 86 Eko Rizki Nugroho 6.60 8.20 8.75 7.75 8.00 5.00 L 87 Endang Sulastriningrum 7.00 8.60 8.25 8.50 9.50 7.25 L 88 Fera Wahyuyuha A 5.60 8.80 8.50 9.00 8.75 8.25 L 89 Frendi Shumna Purwa A 5.60 8.40 8.50 8.25 9.25 7.75 L 90 Helmy Noor Cahyono 6.40 8.40 6.50 8.00 8.75 7.25 L 91 Lanita Anggelia F 7.40 8.40 7.50 8.00 9.50 7.50 L 92 M. Nadhif Al Mubarok 6.80 8.20 6.50 8.50 8.25 6.50 L 93 Maghfurin Sidiq 7.40 8.40 9.25 8.50 9.50 8.25 L 94 Mastuti Ayu Lestari 6.00 8.40 9.00 8.50 8.00 7.25 L 95 Meida Halima 7.80 7.00 7.25 8.00 9.00 8.00 L 96 Muhammad Adhi

Prasetyo

7.40 8.60 9.75 8.50 9.00 8.00 L 97 Mutia Silviyantri Daniar 8.60 8.20 8.25 6.50 9.25 7.25 L 98 Noor Rohman 6.40 8.60 9.75 8.50 8.25 6.50 L 99 Novia Tristyawati 6.60 8.20 7.75 5.75 7.50 6.75 L 100 Puput Fendi Saputra 7.20 9.20 9.75 8.50 8.75 7.00 L 101 Ratna Yunita 7.60 8.20 5.75 4.75 8.50 6.75 L 102 Rina Arifiyanti 7.40 8.00 9.75 8.00 9.00 7.75 L 103 Rista Oktaviani 7.40 8.20 7.75 6.25 7.75 5.50 L 104 Romadlon 7.60 8.60 9.50 9.00 8.00 6.75 L 105 Ryan Ragil Endrawan 7.80 7.80 9.50 8.25 9.00 5.00 L 106 Sholihah 7.40 8.20 9.75 8.75 8.50 7.00 L 107 Siti Tarika 7.80 8.00 8.50 6.00 8.00 7.00 L 108 Suci Nor Amalia 8.00 8.60 9.25 7.50 8.75 6.50 L 109 Taufiq Akbar 7.40 7.80 9.50 8.25 9.00 7.75 L 110 Widya Pangestika 7.00 8.00 9.25 8.50 7.50 6.50 L 111 Yunita Fitria Priani 8.00 8.20 9.75 8.00 9.75 8.00 L 112 Zuniati 8.20 8.20 8.75 8.00 7.75 7.00 L


(2)

Jurusan Bahasa

NO NAMA PESERTA B. Ind. B. Ing Mtk Sast Antro B. Asing Ket.

1 Adib Panandang 7.60 8.00 4.75 7.50 6.25 7.80 L 2 Aditya Darmadi 6.60 8.20 5.75 6.75 5.25 7.60 L 3 Agung Widuriyanto 7.40 7.20 4.25 7.50 6.00 9.80 L 4 Ahmad Fauzi 6.40 8.20 7.00 7.75 5.00 8.20 L 5 Ahmad Shobirin 7.00 7.20 4.50 6.25 4.75 9.40 L 6 Ahmad Syaifuddin 8.60 8.40 7.50 6.25 4.75 9.00 L 7 Antika Handayani 7.40 7.20 4.00 6.75 6.25 9.40 L 8 Ari Christina Kusuma W 7.00 5.80 5.75 7.50 4.50 7.20 L 9 Asti Wahyuni 7.40 7.80 5.00 7.00 5.75 8.40 L 10 Bogi Ilham Febrian 8.40 8.00 6.00 7.25 5.75 7.80 L 11 Desi Novitasari 7.80 7.20 5.00 6.25 5.25 9.40 L 12 Dian Pratama Putra 8.80 8.00 5.25 7.25 6.25 7.60 L 13 Dita Septia Widyastuti 7.60 6.40 5.50 7.00 5.50 8.60 L 14 Eko Moh Hasan Prasojo 5.40 8.00 6.00 6.50 5.00 7.40 L 15 Fahim Akbaro Robbi 7.60 8.00 5.00 6.50 5.50 7.80 L 16 Faisal Saputra 6.40 8.40 6.00 7.75 5.00 8.00 L 17 Fathur Rohman 7.60 8.40 4.50 7.00 5.50 7.80 L 18 Fertiwi Drasti Khatrina 7.00 8.60 7.00 7.50 6.00 7.80 L 19 Fita Lusiana 8.80 7.40 5.00 7.25 6.00 7.40 L 20 Herfin Dwijayanti 7.40 8.20 5.75 6.50 4.75 8.00 L 21 Iswatul Fatimah 7.60 7.80 5.25 8.25 5.75 8.00 L 22 Kawal Enha Ramadhan 6.40 8.20 7.25 7.25 5.00 8.20 L 23 Ludfiana Magfiroh 7.60 7.80 4.50 8.25 4.75 8.60 L 24 Marselena Tri Rahayu 7.20 7.40 6.50 7.75 4.75 8.60 L 25 Maya Tika Rahayu 8.20 7.20 5.25 7.50 5.75 7.40 L 26 Muhammad Faizi 7.60 6.40 6.75 7.25 4.75 8.00 L 27 Rista Zufita 7.20 6.60 4.75 7.50 5.50 7.40 L 28 Roosha Septiana 7.60 6.80 6.50 7.50 4.50 7.80 L 29 Rudi Saputra 8.40 7.00 4.00 6.75 4.50 7.40 L 30 Septi Wahyuning H 8.20 6.60 5.50 7.25 5.50 9.20 L 31 Sovyan Al Amin N. 6.20 5.60 4.00 6.50 5.00 9.00 L 32 Suci Nur Amalia 7.60 7.80 7.50 7.75 5.25 8.00 L


(3)

Jurusan IPS

NO NAMA PESERTA B. Ind. B. Ing Mtk Ekon Sos Geo Ket.

1 Achmad Andi Pradana 7.20 7.20 9.25 7.00 8.25 8.00 L 2 Achmad Syaiful H. 7.80 8.20 9.25 7.50 7.75 9.00 L 3 Agus Eko Setyawan 6.20 8.20 9.25 7.50 9.00 8.50 L 4 Agus Wahyudi 7.40 8.00 9.00 7.50 8.00 8.25 L 5 Ahmad Ariful Aminudin 5.60 8.20 9.25 6.50 7.75 8.00 L 6 Alif Kamal Firdaus 8.00 8.40 8.50 7.50 8.00 9.25 L 7 Anis Inwanun 7.80 7.80 9.25 7.50 8.75 9.25 L 8 Ariawan Dewanto W. 8.20 8.00 9.25 7.50 8.00 9.25 L 9 Billawal Panji Seena 7.20 8.40 9.25 7.50 8.25 8.50 L 10 Damar Yoga Dwi Putra 6.60 7.80 7.00 7.75 7.50 8.25 L 11 Dewi Harum Pratiwi 6.80 7.80 9.25 7.25 9.00 8.25 L 12 Dhani Kurniawan H. 7.40 8.20 8.75 7.50 7.75 8.75 L 13 Diyah Anggraini 4.80 7.40 7.50 6.75 8.00 9.00 L 14 Edy Supriyanto 8.00 8.00 8.00 6.75 7.50 8.50 L 15 Elsa Fikri Aulia 7.80 8.60 9.25 7.50 8.25 8.50 L 16 Fachri Amirul R. 7.80 8.00 7.00 7.25 7.25 8.50 L 17 Farid Rahmat K. 7.80 8.80 9.25 7.00 8.00 8.75 L 18 Fendy Tri Sulistiyono 7.80 8.60 8.25 7.50 7.50 8.25 L 19 Ghaffari Burhanul H. 8.20 7.80 7.75 6.75 8.50 7.50 L 20 Haely Firta 7.60 8.80 8.75 7.25 7.25 8.75 L 21 Hendra Purnama Putra 7.60 8.40 7.75 6.50 6.75 8.50 L 22 Irwan Prasetyo 6.60 8.80 9.50 7.75 7.25 8.25 L 23 Junaidi Abdillah 7.80 8.00 7.75 5.50 7.25 8.50 L 24 M. Hisyam Saiful A. 7.40 6.80 6.00 7.25 6.50 7.75 L 25 Muafidah 7.40 8.40 9.25 7.00 8.00 8.50 L 26 Muhammad Fatah Y. 8.20 8.20 8.50 7.75 8.00 8.75 L 27 Muhammad Riyanto 6.60 8.00 7.25 7.00 7.25 8.50 L 28 Nofi Kumaidi 6.00 8.40 6.75 7.00 7.25 8.25 L 29 Noor Rahmat 8.40 8.40 8.25 7.50 7.75 8.00 L 30 Nosy Anisah 6.60 8.20 8.25 7.25 7.25 8.50 L 31 Nur Fuji Widyawati 7.20 8.80 9.25 7.25 7.25 8.25 L 32 Nurul Inayah 7.80 8.20 8.50 8.00 8.00 7.75 L 33 Nurul Norita Tri Jayanti 7.00 8.60 8.75 7.00 6.25 8.00 L 34 Riga Selfria Nanda S 7.40 8.40 8.25 7.25 6.75 8.75 L 35 Rika Amalia 7.40 8.20 9.25 6.75 7.75 8.50 L


(4)

NO NAMA PESERTA B. Ind. B. Ing Mtk Ekon Sos Geo Ket. 37 Siti Aisah 5.60 8.20 8.25 7.00 7.75 8.00 L 38 Sri Karina 6.20 7.40 7.00 6.00 7.50 5.75 L 39 Topan Randi Aditya 6.60 8.00 8.00 6.75 7.75 7.25 L 40 Umi Ristiani 7.80 8.20 7.25 6.75 8.50 8.50 L 41 Yofi Kurniatama 7.00 8.40 7.75 7.00 8.00 8.00 L 42 Achmad Ardyansyah 7.40 8.40 9.00 7.25 6.75 8.25 L 43 Adi Bayu Nur Meidian 6.60 8.40 9.00 7.50 8.75 8.50 L 44 Adista Queenta Intrisya 7.80 8.40 8.75 7.00 7.75 8.50 L 45 Agus Firdiansyah 7.20 8.60 8.75 7.00 8.50 8.75 L 46 Agus Wibowo 7.80 8.40 6.50 6.75 7.00 8.25 L 47 Ahmad Bahruddin 6.60 8.60 9.00 7.00 7.25 8.25 L 48 Anasia Thahira U. A. 7.20 7.40 9.25 6.75 6.75 8.75 L 49 Anis Nurma Yulita 6.60 8.00 8.50 7.50 8.00 9.25 L 50 Arief Harya Santosa 8.00 8.20 8.50 7.25 7.50 8.75 L 51 Cahyo Prabowo 7.20 8.20 8.25 7.25 8.50 8.00 L 52 Deny Adi Saputra 7.60 8.60 7.75 7.50 8.75 8.75 L 53 Dewi Sutrawati 7.00 8.40 9.00 7.25 8.50 8.75 L 54 Dimas Dwisetya P. 8.00 8.80 7.50 7.00 7.25 8.50 L 55 Dwiki Anditiya H 7.40 8.00 8.25 7.50 8.00 8.50 L 56 Eko Yulianto 7.60 8.20 6.25 6.75 7.75 8.00 L 57 Eric Putra Pradana 4.40 7.60 7.00 5.50 8.50 7.50 L 58 Farid Anam 6.60 8.40 7.25 7.50 7.25 8.50 L 59 Farid Widyatmoko 7.00 8.20 8.00 7.25 8.50 8.25 L 60 Fitrotul Septiani 7.60 8.40 7.50 7.50 7.75 8.25 L 61 Gilang Ardiansyah 6.80 8.60 7.25 7.00 7.75 8.75 L 62 Hanik Maria 6.00 7.20 7.75 6.25 7.25 8.00 L 63 Intan Indrayana 7.60 8.40 7.50 7.75 8.25 8.75 L 64 Iwan Anindra 7.40 8.20 7.25 7.25 7.25 8.75 L 65 Jihan Haqqi Rais 8.00 8.00 7.75 7.75 8.50 8.75 L 66 Lailatul Khifdiyah 7.80 8.40 8.50 7.25 8.00 8.25 L 67 M. Zafi Al Muna 7.60 7.60 8.25 8.00 6.75 6.50 L 68 Mufti Taufik Alfianto 7.20 8.80 8.50 7.25 7.25 8.25 L 69 Muhammad Dzikri Laili 7.20 8.00 7.50 7.00 8.00 9.00 L 70 Muhammad Ulin Nuha 7.20 8.60 9.50 7.25 7.00 8.75 L 71 Nanda Jaya Laga 7.60 8.40 7.75 8.00 8.00 8.25 L 72 Nikmatul Khomsah 7.60 6.80 8.50 6.50 7.00 8.50 L 73 Noza Lia Eka Pratiwi 8.00 8.40 7.75 7.50 8.75 8.50 L 74 Nur Mustafidah 7.20 8.20 8.50 6.50 7.75 8.75 L 75 Nurul Julianawati 7.00 8.00 8.00 7.50 8.50 8.75 L 76 Rahmat Darmawan 7.20 8.60 8.50 7.25 8.25 8.50 L 77 Riezal Aditha Kurnia 7.20 7.20 8.25 6.75 7.50 8.00 L 78 Robiatal Adawiyah 7.80 8.40 9.00 7.00 7.50 9.00 L 79 Siska Dewi Vitayanti 6.20 8.40 8.00 7.25 7.25 8.25 L


(5)

NO NAMA PESERTA B. Ind. B. Ing Mtk Ekon Sos Geo Ket. 80 Sofi’ati 7.80 8.20 7.50 6.75 8.00 7.75 L 81 Teguh Amirudin 6.80 7.80 7.75 7.00 8.75 8.50 L 82 Tri Wijanarko Wibowo 8.00 9.00 8.50 7.25 7.25 8.50 L 83 Wahyu Wulansari 7.20 8.00 7.50 7.25 8.25 9.00 L 84 Yusnan Yulianto Wijaya 8.00 8.60 7.25 7.00 7.25 8.75 L 85 Zul Faniarti 7.40 8.20 8.00 7.00 8.50 9.00 L 86 Achmad Ryansyah 7.60 9.00 8.00 7.25 7.00 9.00 L 87 Agus Supriyanto 6.20 8.00 8.25 7.25 8.25 8.25 L 88 Ahmad Aan 7.80 7.80 7.75 7.50 6.75 8.50 L 89 Ahmad Yakub Sukro 7.00 8.00 5.50 7.25 8.25 8.75 L 90 Anton Dwi Saputra 7.80 7.80 9.25 7.25 7.25 8.50 L 91 Bagus Setyawan 8.20 7.80 7.50 7.75 8.50 7.25 L 92 Cyendy Wibowo 7.20 8.40 8.50 7.25 7.00 8.50 L 93 Devi Afianingrum 7.60 8.40 7.75 7.75 8.00 9.00 L 94 Dhani Aprilianto 7.80 7.40 8.25 7.00 7.25 8.50 L 95 Elisa Ade Tyasari 7.00 8.40 7.50 7.50 8.75 9.25 L 96 Erwan Muhammad F. 8.00 8.00 8.75 7.25 7.75 8.50 L 97 Farid Ma’ruf 7.60 8.00 7.75 7.75 7.75 8.75 L 98 Fathul Umam 5.60 8.00 8.75 6.75 7.00 8.00 L 99 Gamal Abdoel Nazer 7.80 8.60 8.75 7.00 8.00 7.75 L 100 Haniatul Mustagfiroh 7.40 7.60 7.50 7.50 6.25 6.25 L 101 Hendro Purnomo 7.60 8.60 9.00 7.00 7.75 8.75 L 102 Irfan Alamsyah 6.20 8.40 9.50 7.50 8.25 8.00 L 103 Jami’an 7.60 8.60 9.25 7.75 7.00 8.25 L 104 Khaulin Kamilaini 8.00 9.00 8.00 7.75 7.75 9.00 L 105 Lia Silvia Erfiana 8.40 8.00 9.00 7.75 7.75 8.75 L 106 Lilik Kurnia Rahman 8.00 8.40 9.25 7.75 7.25 8.75 L 107 Mesya Dian Rahma Siwi 7.40 7.80 9.50 7.75 8.25 8.75 L 108 Muhamad Syaiful Huda 7.20 8.60 9.50 7.25 8.25 8.25 L 109 Muhammad Ali Mulfaiz 7.60 8.00 8.25 5.00 7.75 7.25 L 110 Muhammd Afifuddin Z. 8.60 9.20 8.75 7.50 7.50 7.50 L 111 Nisfu Alim Kusuma 7.00 8.20 9.75 8.50 8.25 8.75 L 112 Norwan Hidayat 5.20 7.60 8.75 7.25 7.75 8.75 L 113 Nur Achmad Saifuddin 6.20 8.80 8.00 8.25 7.75 8.50 L 114 Nurcholis Majid 5.80 8.60 8.75 6.75 6.75 6.75 L 115 Nurul Laili Yafiudin 7.40 8.60 7.50 8.00 7.50 8.00 L 116 Rajiv Zulkarnain 7.80 9.00 8.00 7.25 6.75 7.25 L 117 Ravita Ilmaya Sari 7.80 7.60 6.75 8.00 7.00 7.25 L 118 Rudy Santoso 7.60 8.80 8.50 7.00 6.25 7.50 L 119 Siska Norfita 8.20 8.00 7.00 7.00 8.25 8.50 L 120 Tities Perwitha Sari 6.20 6.20 8.75 7.25 7.50 7.75 L 121 Tryagus Arief Rachman 7.20 8.00 9.00 6.75 7.75 6.00 L 122 Wamillian Jenni Tri S 7.40 7.80 8.25 6.75 8.00 7.00 L


(6)

NO NAMA PESERTA B. Ind. B. Ing Mtk Ekon Sos Geo Ket. 123 Yuliana 8.40 8.00 7.25 7.25 8.25 8.25 L Keterangan:

L = Lulus TL = Tidak Lulus