Menanamkan Kebiasaan Memanfaatkan Waktu Belajar Pada Menumbuhkan Kedisiplinan Terhadap Waktu Belajar Pada

22 Tabel 1 Pengelolaan waktu belajar di rumah No Waktu Kegiatan 1. 07.00 Pergi sekolah 2. 07.30 – 12.30 Belajar di sekolah 3. 12.30 – 15.00 Istirahat 4. 15.00 – 17.00 Belajar sore 5. 17.00 – 19.00 Membantu orang tua 6. 19.30 – 21.00 Belajar malam 7. 21.00 – 04.30 Tidur 8. 04.30 – 06.00 Belajar pagi Sumber: Jost dalam Tarmizi 2009 Belajar dengan teratur merupakan pedoman mutlak yang tidak bisa diabaikan oleh siswa yang sedang belajar. Belajar dengan teratur berarti pula mengikuti setiap penjelasan yang dan beberapa dianjurkan oleh guru mata pelajaran. Selain adanya keteraturan dalam belajar juga diharapkan adanya kedisiplinan dalam menjalankan kegiatan yang biasa sesuai dengan jadwal yang sudah dibuat. Belajar dengan teratur merupakan pedoman mutlak yang tidak bisa diabaikan oleh siswa yang sedang belajar. Belajar dengan teratur berarti pula mengikuti setiap penjelasan yang dan beberapa dianjurkan oleh guru mata pelajaran. Menurut Semiawan dalam Tarmizi 2008, orang tua dapat memberikan dukungan dalam kegiatan belajar anaknya dengan cara: 1 menanamkan kebiasaan belajar siswa, 2 menumbuhkan kedisiplinan dalam belajar pada siswa, 3 menyediakan segala fasilitas belajar, 4 membantu dan membimbing siswa dalam menemukan kesulitan belajar.

C. Menanamkan Kebiasaan Memanfaatkan Waktu Belajar Pada

Siswa 23 Semiawan dalam Tarmizi 2008 berpendapat, “Dalam proses pendidikan setiap orang tua wajib mengembangkan potensi anak didiknya, dan banyak tergantung dari suasana bagaimana tugas tersebut diwujudkan.” Untuk itulah orang tua harus menanamkan kebiasaan belajar anak sedini mungkin agar anak menjadi terbiasa belajar mandiri. Menurut Djaali dalam Tarmizi 2000 “Kebiasaan belajar dapat diartikan sebagai cara atau teknik yang menetap pada diri siswa pada waktu menerima pelajaran, membaca buku, mengerjakan tugas, dan pengaturan waktu untuk menyelesaikan kegiatan.” Kebiasaan belajar yang baik harus ditumbuhkan sejak dini pada diri siswa. Hal ini harus dimulai dari lingkungan rumah, sebab lingkungan rumah merupakan yang pertama dan utama yang dominan berpengaruh terhadap kebiasaan belajar anak. Banyak orang yang belajar dengan susah payah, tetapi tidak mendapatkan hasil, hanya kegagalan yang ditemui. Penyebabnya karena belajar tidak teratur, tidak disiplin, dan kurang bersemangat, tidak tahu bagaimana cara berkonsentrasi dalam belajar, mengabaikan masalah pengaturan waktu dalam belajar, istirahat yang tidak cukup, dan kurang tidur. Dalam belajar terdapat hal-hal yang harus ditanamkan oleh orang tua kepada siswa.

D. Menumbuhkan Kedisiplinan Terhadap Waktu Belajar Pada

Siswa Menurut pendapat Winkel dalam Tarmizi 2008 “Kedisiplinan adalah suatu peraturan yang sedikit, tetapi jelas atau tegas di mana isi dan rumusan peraturan dipikirkan secara mantap dan matang, dibina dan dikembangkan secara lebih 24 nyata agar yang diinginkan itu dapat terwujud dengan baik, sesuai dengan yang diharapkan”. Menumbuhkan kedisiplinan merupakan bagian dari tugas orang tua di rumah. Menciptakan kedisiplinan ini harus dimulai dari dalam diri kita sendiri, barulah dapat mendisiplinkan orang lain sehingga hal tersebut sesuai dengan pendapat Darmodihardjo dalam Tarmizi 1999 yang mengatakan bahwa ”seorang tidak akan efektif menanamkan kedisiplinan apabila dia sendiri tidak mengetahui apa yang menjadi keinginan orang lain”. Menerapkan disiplin yang konsisten merupakan kunci utama untuk mengatasi sebagian besar masalah yang dihadapi para orang tua dalam mendidik anak-anak. Proses pendisiplinan memungkinkan orang tua untuk mempertahankan kewenangan yang efektif di rumah, sehingga hubungan yang serasi antara orang tua dan anak-anak dapat terwujud. Orang tua yang disiplin, yaitu mereka yang bisa bersikap tegas, layak dipercaya dan dapat berkomunikasi dengan jelas, pasti mampu menciptakan suatu sistem dan menjadi suri teladan bagi anak-anak mereka. Orang tua seperti ini akan mampu mendorong anak-anak untuk menjadi anak-anak yang disiplin juga. Dalam hal ini Clemes dalam Tarmizi 2001 mengemukakan alasan utama mengapa anak-anak yang bermasalah tidak mau berubah adalah karena kedua orang tua mereka tidak bersedia mengubah cara mereka dalam mengatasi setiap masalah. Dalam belajar disiplin sangat diperlukan. Disiplin dapat melahirkan semangat menghargai waktu, bukan menyia-nyiakan waktu berlalu dalam 25 kehampaan. Budaya jam karet adalah musuh besar bagi mereka yang mengagumkan disiplin dalam belajar. Mereka benci menunda-nunda waktu belajar. Setiap jam bahkan setiap detik sangat berarti bagi mereka yang menuntut ilmu di mana dan kapan pun juga. Orang-orang yang berhasil dalam belajar dan berkarya disebabkan mereka selalu menempatkan disiplin di atas semua tindakan dan perbuatan. Semua jadwal belajar yang telah disusun mereka taati dengan ikhlas. Mereka melaksanakannya dengan penuh semangat dan rela mengorbankan apa saja demi perjuangan menegakkan disiplin pribadi dalam Tarmizi 2008.

E. Geografi