Aspek Belajar Perilaku Belajar Mahasiswa 1. Pengertian Belajar

11 Sedangkan menurut Lester dan Alice dalam Roestiva, 1982: 149, belajar ialah perubahan individu dalam kebiasaan, pengetahuan dan sikap. Dalam definisi ini dikatakan bahwa seseorang belajar kalau ada perubahan dari tidak tahu menjadi tahu, dalam menguasai ilmu pengetahuan. Belajar disini merupakan suatu proses dimana dosen atau guru terutama melihat apa yang terjadi selama mahasiswa atau murit menjalani pengalaman edukatif untuk mencapai suatu tujuan. Menurut teori Gagne dalam Roestivan, 1982:156, belajar memuat dua definisi, antara lain: a. Belajar ialah suatu proses untuk memperoleh modifikasi dalam pengetahuan, ketrampilan, kebiasaan, dan tingkah laku. b. Belajar adalah pengetahuan atau keterampilan yang diperoleh dari instruksi. Mahasiswa yang mengalami proses belajar supaya berhasil sesuai dengan tujuan yang harus dicapainya, perlu memperhatikan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajarnya itu. Adapun faktor-faktor belajar itu dapat digolongkan sebagai berikut Roestivan, 1982:159: a. Faktor internal ialah faktor yang timbul dari dalam anak itu sendiri. Seperti kesehatan, rasa aman, kemampuan, minat, dan sebagainya. Faktor ini berwujut juga sebagai kebutuhan dari anak itu. b. Faktor eksternal ialah faktor yang datang dari luar diri si anak. Seperti kebersihan rumah, udara yang panas, lingkungan dan sebagainya.

2. Aspek Belajar

Menurut Suwarjono http:suwarjono.comuploadperilaku- belajar-di-perguruan-tinggi.pdf, kuliah merupakan bentuk interaksi antara dosen, mahasiswa, dan pengetahuan atau keterampilan. Pemahaman dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12 persepsi mengenai hubungan ketiga faktor tersebut sangat menentukan keberhasilan proses belajar. Kuliah merupakan kegiatan yang membedakan pendidikan formal dan non formal. Pemahaman akan hal ini akan mempengaruhi sikap dan semangat mahasiswa dalam menjalani proses belajar. Hal-hal yang harus dipahami dalam belajar, yaitu Suwarjono, http:suwarjono.comuploadperilaku-belajar-di-perguruan- tinggi.pdf: a. Makna Kuliah Kuliah adalah bentuk unit kegiatan belajar mengajar di perguruan tinggi, kuliah merupakan bentuk interaksi antara dosen, mahasiswa, dan ilmu pengetahuan. Kuliah diartikan sebagai forum konfermasi mahasiswa terhadap pengetahuan. b. Pengalaman Belajar atau Nilai Nilai yang diperoleh peserta didik mempunyai fungsi ganda, sebagai ukuran keberhasilan mahasiswa dalam mempelajari mata kuliah dan sebagai alat evaluasi keberhasilan mata kuliah itu sendiri. Dalam hal-hal tertentu, nilai yang diperoleh mahasiswa memang merupakan indikator kesuksesan mahasiswa dalam menempuh kuliah tetapi mungkin bukan merupakan ukuran keberhasilan pencapaian tujuan atau sasaran pengajaran mata kuliah dalam mengubah pengetahuan, perilaku atau kepribadian mahasiswa termasuk penalaranya. Biasanya mahasiswa belajar untuk mencari nilai bukan untuk mencari ilmu. Persepsi mahasiswa yang keliru mengenai hal ini akan menyebabkan mahasiswa merasa frustasi dalam menjalankan proses belajar. c. Konsepsi Tentang Dosen Dalam proses belajar mengajar yang efektif dosen semestinya harus dipandang sebagai manajer kelas dan merupakan nara sumber proses belajar mengajar. Dosen menetapkan sumber pengetahuan apa saja yang harus dipelajari secara mandiri oleh mahasiswa dalam bentuk silabus, mahasiswa menjalani proses belajar tersebut dan dosen mengendalikan proses belajar mahasiswa. Pada kenyataan mahasiswa menganggap bahwa dosen merupakan sumber pengetahuan yang utama. Mahasiswa malas membaca artikel, hasil penelitian, dan buku-buku yang terkait dalam program belajar yang harus dipelajari. d. Kemandirian Dalam Belajar Kemandirian harus dimulai sejak pertama kali mahasiswa memasuki perguruan tinggi. Mahasiswa harus mempunyai 13 keyakinan bahwa sumber utama pengetahuan adalah buku, artikel, dan hasil penelitian. Gejala yang dirasakan proses belajar yang sekarang belum bisa dipandang sebagai proses belajar yang mandiri. Hal ini ditunjukkan oleh adanya kecenderungan mahasiswa untuk mengoptimalkan dirinya dengan menerima apa saja yang diajarkan. Akibatnya ada ketidak mampuan mahasiswa dalam mengungkapkan gagasanya dan ketidak mampuan mahasiswa menemukan satu gagasan dan masalah untuk bahan penulisan skripsi atau penulisan lainya. e. Konsep Memiliki Buku Buku merupakan sumber pengetahuan sehingga buku tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar. Kurangnya mahasiswa untuk membeli buku karena mahasiswa menganggap dosen merupakan sumber pengetahuan yang utama. Maka dari itu ketika mahasiswa mendapat tugas sering mengeluh mengalami kesulitan. Hal ini disebabkan karena mereka kurang membaca buku dan artikel sehingga tugas-tugas kuliah dianggap suatu beban yang berat. f. Kemampuan Berbahasa Penguasaan bahasa yang memadahi baik struktur maupun kosakata sangat membatu seseorang untuk mengekpresikan gagasan dan perasaan atau mendiskripsikan masalah secara cermat. Kurangnya kemampuan dalam berbahasa Indonesia secara ilmiah akan mengakibatkan mahasiswa sering mengeluh bahwa mereka sukar untuk memahami suatu buku meskipun buku tersebut ditulis dalam bahasa Indonesia sehingga sering terjadi kesalahan persepsi.

3. Perilaku Belajar

Dokumen yang terkait

Hubungan tingkat kunjungan perpustakaan dan minat baca dengan prestasi belajar : studi kasus mahasiswa pendidikan akuntansi dan pendidikan ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 3 98

PENGARUH PERILAKU BELAJAR, KECERDASAN EMOSIONAL, DAN KECERDASAN SPRITUAL TERHADAP STRES KULIAH MAHASISWA AKUNTANSI (Studi Kasus: Mahasiswa Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur).

2 3 123

PENGARUH PERILAKU BELAJAR DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP STRES KULIAH MAHASISWA AKUNTANSI (Studi kasus pada mahasiswa akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur).

0 8 110

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, KECERDASAN SPIRITUAL DAN PERILAKU BELAJAR TERHADAP STRES KULIAH MAHASISWA AKUNTANSI (Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi Universitas PembangunanNasional “VETERAN” JawaTimur).

0 1 125

PENGARUH PERILAKU BELAJAR DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP STRES KULIAH MAHASISWA AKUNTANSI (Studi Kasus: Mahasiswa Akuntansi Universitas Kristen Petra Surabaya).

0 0 162

MANAJEMEN WAKTU MAHASISWA TERHADAP KURIK

0 1 17

PENGARUH PERILAKU BELAJAR DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP STRES KULIAH MAHASISWA AKUNTANSI (Studi Kasus: Mahasiswa Akuntansi Universitas Kristen Petra Surabaya)

0 0 24

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, KECERDASAN SPIRITUAL DAN PERILAKU BELAJAR TERHADAP STRES KULIAH MAHASISWA AKUNTANSI (Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi Universitas PembangunanNasional “VETERAN” JawaTimur)

0 0 27

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN PERILAKU BELAJAR MAHASISWA DENGAN STRES KULIAH

0 0 131

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN PERILAKU BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA

0 1 144