6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kecerdasan Emosional
1. Pengertian Kecerdasan Emosional
Puka dalam “Seni Menghadapi Emosi Secara Dewasa” Vox, 2000:48 mendefinisikan emosi sebagai suatu keadaan tegang pada
organisme sebagai reaksi yang kuat terhadap pemicu yang mempengaruhi fisik individu seperti terlihat dalam tingkah laku lahiriah. Sementara itu
arti leksikalis emosi adalah reaksi psikologis perasaan yang muncul pada waktu tertentu karena dipengaruhi oleh sesuatu.
Dalam kamus Bahasa Inggris Oxford Harmoko, http:www.binuscareer.comArticle.aspx?id=hLO3fqu87k6312FWL86q
Sqg3D3D, emosi didefinisikan sebagai keadaan atau pergolakan pikiran, biologis dan psikologis serta serangkaian untuk bertindak.
Sementara Goleman dalam Harmoko, http:www.binuscareer.com Article.aspx?id=hLO3fqu87k6312FWL86qSqg3D3D, emosi dibagi
menjadi: a.
Amarah seperti mengamuk, bengis, benci, jengkel, kesal hati. b.
Kesedihan, seperti pedih, sedih, depresi berat. c.
Rasa takut, seperti cemas, takut, gugup, khawatir, waspada. d.
Cinta, seperti penerimaan, persahabatan, kepercayaan, rasa dekat. e.
Terkejut, takjub terpana. f.
Jengkel. g.
Malu, rasa bersalah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Menurut Goleman dalam Nugraheny, 2003:14, kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk mengatur diri kita sendiri dan
hubungan kita dengan orang lain secara efektif yang terdiri dari empat kemampuan mendasar:
a. Kesadaran diri, kemampuan untuk membaca dan memahami
emosi-emosi diri sendiri serta mengenal pengaruhnya. b.
Kontrol diri, kemampuan untuk menjaga agar emosi dan kata hati yang mengganggu tetap terkontrol.
c. Empati, kemampuan merasakan emosi orang lain.
d. Kemampuan sosial, sebagai pendorong atau motivasi.
Kecerdasan emosional menurut Cooper 1998:XV dalam Harmoko http:www.binuscareer.comArticle.aspx?id=hLO3fqu87k631
2FWL86qSqg3D3D adalah kemampuan merasakan, memahami, dan secara efektif menerapkan daya dan kepekaan emosi sebagai sumber
energi, informasi, koneksi, dan pengaruh yang manusiawi. Sedangkan John Mayer, psikolog dari University of New Hampshire dalam Harmoko
http:www.binuscareer.comArticle.aspx?id=hLO3fqu87k6312FWL86 qSqg3D3D mendefinisikan kecerdasan emosional yaitu kemampuan
untuk memahami emosi orang lain dan cara mengendalikan emosi sendiri. Goleman mengungkapkan perbedaan antara kecerdasan emosional
dengan kecerdasan intelektual IQ. Kecerdasan intelektual merupakan kemampuan kognitif murni atau kemampuan dasar. Sedangkan kecerdasan
emosional kemampuan mengenali perasaan diri sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri, mengelola emosi. Kecerdasan
emosional dapat dipelajari, dilatih, dan bisa dikembangkan http:www.bpk-penabur-bdg.com. Tetapi perlu diingat bahwa semuanya
8
itu merupakan proses yang memerlukan waktu, ketekunan, semangat tinggi dan keberanian untuk mencoba. Kecerdasan emosional merupakan
jembatan antara apa yang kita ketahui, dengan apa yang kita lakukan. Dengan semakin tinggi kecerdasan emosional, kita akan semakin terampil
melakukan apapun yang kita ketahui benar. Unsur-unsur yang berkaitan dengan kecerdasan emosional menurut
Goleman 1999:274 meliputi: a.
Keyakinan Perasaan kendali dan penguasaan seseorang terhadap tubuh,
perilaku, dan dunia. b.
Rasa Ingin Tahu Perasaan bahwa menyelidiki segala sesuatu itu bersifat positif dan
menimbulkan kesenangan.
c. Niat
Hasrat dan kemampuan untuk berhasil dan untuk bertindak berdasarkan niat itu dengan tekun, ini berkaitan dengan perasaan
terampil, perasaan efektif.
d. Kendali Diri
Kemampuan untuk menyesuaikan dan mengendalikan tindakan dengan pola yang sesuai dengan usia, suatu rasa, kendali batiniah.
e. Keterkaitan
Kemampuan untuk melibatkan diri dengan orang lain berdasarkan pada perasaan saling memahami.
f. Kecakapan Berkomunikasi
Keyakinan dan kemampuan verbal untuk bertukar gagasan, perasaan, dan konsep dengan orang lain.
g. Kooperatif
Kemampuan menyeimbangkan kebutuhan sendiri dengan kebutuhan orang lain.
2. Dimensi Kecerdasan Emosional