18
2 Bila kita dalam keadaan terdesak dan buru-buru, kemudian terhambat untuk melakukan sesuatu, misalkan jalanan macet
kita juga dapat merasakan frustasi. 3 Bila kita sangat memerlukan sesuatu, misalkan lapar dan
membutuhkan makanan dan sesuatu itu tidak dapat diperoleh, kita juga mengalami frustasi.
2. Indikator Stres
Stres dapat menampilkan diri melalui berbagai gejala http:www.pulih.or.id?lang=page=selfid=113, seperti:
a. Yang paling umum adalah meningkatnya kegelisahan, ketegangan,
kecemasan. b.
Seseorang mengalami sakit kepala, atau sakit fisik lain. c.
Ketegangan otot, gangguan tidur, meningkatnya tekanan darah dan detak jantung.
d. Perubahan perilaku: individu menjadi tidak sabar, lebih cepat
marah, perubahan pola makan kehilangan selera atau bahkan terus menerus makan.
e. Kelelahan, kondisi fisik menurun.
f. Merasa frustasi, tak berdaya, menjadi depresi.
g. Masalah atau gangguan hubungan sosial dengan teman atau orang
lain: curiga, cepat tersinggung, sering berbeda pendapat atau berselisih paham dan lain sebagainya.
3. Pengelolaan dan Penanggulangan Stres
Pengelolaan dan penanggulangan terhadap stres setiap orang berbeda-beda. Namun tujuan pengelolaan dan penanggulangan stres
memiliki maksud yang sama yaitu menghilangkan perasaan tidak enak yang dirasakan sebagai akibat stres. Hartono 2007:18 mengatakan bahwa
usaha pengelolaan dan penanggulangan stres menurut sifatnya dibagi tiga, yaitu :
a. Psikologis, melalui pendidikan kepribadian untuk mengubah
pengertian persepsi dan pandangan hidup; latihan relaksasi; serta psikoterapi.
b. Obat medis, melalui pemberian obat anti cemas.
c. Lingkungan, melalui penciptaan lingkungan hidup yang damai.
19
Secara psikologis manusia berespon terhadap stres sesuai dengan persepsi dan proses pembelajaran yang telah diterimanya
http:www.pulih.or.id?lang=page=selfid=113. a.
Menghindari pengembangan mekanisme pertahanan diri yang kaku. Mekanisme ini berkembang saat seseorang menghayati
perasaan cemas dan tidak aman, sekaligus memunculkan perasaan bersalah.
b. Menarik diri atau menghindar bila masalah sudah tidak dapat
ditanggulangi. Dilakukan hanya dalam kasus-kasus tertentu saja, dan diterapkan secara sementara.
c. Melatih asertifitas. Individu dikatakan bersikap asertif bila mampu
berhubungan sosial dengan orang lain jujur, menyatakan sikap dan pandangan secara tegas dan terbuka, tetapi juga menghormati
orang yang dihadapinya.
d. Kompromi, negosiasi, dan subtitusi.
e. Mengubah gaya hidup.
Menurut Hartono 2007:13 stres sebenarnya reaksi alamiah yang berguna, karena stres merupakan impuls kemampuan seseorang untuk
mengatasi kesulitan atau problem kehidupan. a.
Subtitusi Pengganti Apabila sesuatu yang seseorang inginkan tidak dapat di capai atau
dilaksanakan, orang tersebut dapat mencari pengganti atau alternatif lain yang seseorang tersebut mampu. Tindakan seperti ini
merupakan metode menghilangkan stres secara sehat. Seseorang mau dan mampu melihat banyak bidang lain yang masih dapat
ditekuninya dalam hidup.
b. Kegiatan Jasmani
Untuk menghilangkan stres dalam pikiran, atau melepaskan rasa frustasi dan emosi penyebab stres. Maka carilah kegiatan ringan
untuk melepas rasa frustasi dan emosi tersebut. Kegiatan yang dapat kita hadapi misalnya berkebun, mencuci mobil atau motor
dan sebagainya. Memang kesulitan tersebut harus dihadapi, namun akal budi yang sehat akan tumbuh dalam otak yang sudah bebas
dari rasa frustasi dan emosi.
c. Manajemen Waktu dan Tugas
Seseorang sering kali menghadapi banyak urusan pekerjaan atau persoalan yang akan menimbulkan stres. Apabila hal itu dirasa
sebagai beban yang berat, maka akan menyebabkan ketegangan yang bertambah. Pekerjaan-pekerjaan atau persoalan yang timbul
20
mungkin harus kita hadapi. Maka dari itu kita harus menyelesaikan salah satu tugas pekerjaan lebih dulu, konsentrasi jangan terpecah.
Setelah itu coba selesaikan pekerjaan yang lain.
d. Carilah Kompromi, Cobalah Mengalah
Setiap orang pasti memiliki sifat egois. Dalam setiap pekerjaan atau persoalan dalam kehidupan sehari-hari, pemaksaan kehendak
dan pendapat diri sendiri akan menimbulkan persoalan atau percekcokan. Oleh karena itu cobalah kompromi, cobalah
mengalah untuk kebaikan, dan jangan memperpanjang perbedaan sehingga suasana tegang akan lenyap dan stres anda akan
berkurang.
e. Jangan Suka Mengkritik Orang Lain
Janganlah suka membicarakan hal buruk gosip mengenai orang lain. Karena setiap orang mempunyai jalan pikir yang berbeda, kita
menganggap pendapat kita benar tetapi tidak bagi orang lain. Maka dari itu jagalah perkataan atau ucapan kita agar tidak menyinggung
perasaan orang lain. Hal demikian akan menghindarkan terjadinya adu mulut dan stres yang tidak diharapkan.
f. Rileks
Jika kita dihadapkan pada permasalahan yang membuat tertekan dan menimbulkan stres, maka cobalah tinggalkan permasalahan itu
sejenak. Pergilah berjalan-jalan, berkebun, olahraga ringan dan kegiatan lainya. Setelah emosi stabil dan pikiran kita tenang, jalan
pemecahannya dapat ditemukan.
4. Stres Kuliah