Analisis Data Uji Hipotesis

44 demikian dari hasil penelitian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa stres kuliah mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma adalah sangat tinggi. Hal ini didukung dengan perhitungan mean = 18,63, median = 18, modus = 17 yang termasuk kategori sangat tinggi.

B. Analisis Data

1. Pengujian Prasyarat Analisis a. Pengujian Normalitas Pengujian normalitas ini menggunakan teknik One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test . Hasil pengujian normalitas untuk variabel kecerdasan emosional, perilaku belajar mahasiswa dengan stres kuliah menunjukkan bahwa nilai-nilai asymp sigasymtotic siginificance dua sisi pada masing-masing variabel adalah di atas 0,05. Berikut ini disajikan tabel ringkasan hasil pengujian normalitas. Tabel 4.4 Hasil Pengujian Normalitas Variabel Asymp. Sig α Kesimpulan Kecerdasan Emosional 0,414 0,05 Normal Perilaku Belajar Mahasiswa 0,164 0,05 Normal Stres Kuliah 0,122 0,05 Normal b. Pengujian Linieritas Pengujian linearitas dilakukan dengan menggunakan statistik uji F pada tingkat signifikansi 5. Hasil pengujian hubungan atau korelasi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45 variabel kecerdasan emosional dengan stres kuliah didapat nilai F hitung sebesar 0,778 pada df pembilang 40 dan df penyebut 140. Nilai F hitung sebesar 0,778 F tabel sebesar 1,4809 oleh sebab itu hubungan kedua variabel adalah linier. Hasil pengujian hubungan atau korelasi variabel perilaku belajar mahasiswa dengan stres kuliah didapat nilai F hitung sebesar 1,194 pada df pembilang 42 dan df penyebut 138. Nilai F hitung sebesar 1,194 F tabel sebesar 1,4731 oleh sebab itu hubungan kedua variabel adalah linier.

C. Uji Hipotesis

1. Hubungan Kecerdasan Emosional dengan Stres Kuliah a. Perumusan Hipotesis Ho 1 : Tidak ada hubungan yang negatif kecerdasan emosional dengan stres kuliah. Ha 1 : Ada hubungan negatif kecerdasan emosional dengan stres kuliah. b. Pengujian Hipotesis Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa koefisien korelasi variabel kecerdasan emosional dengan variabel stres kuliah menunjukkan nilai 0,084 lampiran halaman 91. Nilai koefisien korelasi tersebut berarti bahwa hubungan variabel kecerdasan emosional dengan variabel stres kuliah adalah positif dan dikategorikan sangat lemah. 46 Hasil pengujian signifikan hubungan variabel kecerdasan emosional dengan variabel stres kuliah menunjukkan nilai t hitung sebesar 0,258 nilai t tabel sebesar 1,6534 lampiran halaman 107. Dengan demikian disimpulkan bahwa hubungan variabel kecerdasan emosional dengan variabel stres kuliah adalah tidak signifikan atau dengan kata lain tidak ada hubungan negatif variabel kecerdasan emosional dengan stres kuliah. 2. Hubungan Perilaku Belajar Mahasiswa dengan Stres Kuliah a. Perumusan Hipotesis Ho 2 : Tidak ada hubungan yang negatif perilaku belajar dengan stres kuliah. Ha 2 : Ada hubungan negatif perilaku belajar dengan stres kuliah. b. Pengujian Hipotesis Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa koefisien korelasi variabel perilaku belajar mahasiswa dengan variabel stres kuliah menunjukkan nilai 0,175 lampiran halaman 92. Nilai koefisien korelasi tersebut berarti bahwa hubungan variabel perilaku belajar mahasiswa dengan variabel stres kuliah adalah positif dan dikategorikan sangat lemah. Hasil pengujian signifikan hubungan variabel perilaku belajar mahasiswa dengan variabel stres kuliah menunjukkan nilai t hitung sebesar 0,018 nilai t tabel sebesar 1,6534 lampiran halaman 107. Dengan demikian disimpulkan bahwa hubungan variabel perilaku 47 belajar mahasiswa dengan variabel stres kuliah adalah tidak signifikan atau dengan kata lain tidak ada hubungan negatif variabel perilaku belajar mahasiswa dengan stres kuliah. 3. Hubungan Kecerdasan Emosional dan Perilaku Belajar Mahasiswa dengan Stres Kuliah a. Perumusan Hipotesis Ho 3 : Tidak ada hubungan yang negatif kecerdasan emosional dan perilaku belajar dengan stres kuliah. Ha 3 : Ada hubungan yang negatif kecerdasan emosional dan perilaku belajar dengan stres kuliah. b. Pengujian Hipotesis Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa koefisien korelasi variabel kecerdasan emosional dan perilaku belajar mahasiswa dengan variabel stres kuliah menunjukkan nilai 0,176 lampiran halaman 92. Nilai koefisien korelasi tersebut berarti bahwa hubungan variabel kecerdasan emosional dan perilaku belajar mahasiswa dengan variabel stres kuliah adalah positif dan dikategorikan sangat lemah. Hasil pengujian signifikan hubungan variabel kecerdasan emosional dan perilaku belajar mahasiswa dengan variabel stres kuliah menunjukkan nilai F hitung sebesar 0,061 nilai t tabel sebesar 1,6534 lampiran halaman 107. Dengan demikian disimpulkan bahwa hubungan variabel kecerdasan emosional dan perilaku belajar mahasiswa dengan variabel stres kuliah adalah tidak signifikan atau 48 dengan kata lain tidak ada hubungan negatif variabel kecerdasan emosional dan perilaku belajar mahasiswa dengan variabel stres kuliah. Sumbangan Efektif dan Relatif: Besarnya sumbangan efektif dari variabel kecerdasan emosional sebesar 0,17, sedangkan besarnya sumbangan relatif adalah 5,39. Sementara sumbangan efektif dari variabel perilaku belajar mahasiswa sebesar 2,9, sedangkan besarnya sumbangan relatif adalah 94,61. Berdasarkan hasil perhitungan sumbangan efektif dapat diketahui bahwa variabel kecerdasan emosional dan variabel perilaku belajar mahasiswa sangat rendah dalam mempengaruhi variabel stres kuliah. Dengan kata lain faktor-faktor di luar variabel kecerdasan emosional dan variabel perilaku belajar mahasiswa lebih dominan dalam menentukan tinggi atau rendahnya stres kuliah. Sementara ditinjau dari sumbangan relatif tampak bahwa variabel perilaku belajar mahasiswa dibandingkan dengan kecerdasan emosional. Hasil perhitungan sumbangan efektif dan sumbangan relatif dirangkum dalam tabel sebagai berikut: Tabel 4.5 Sumbangan Relatif dan Efektif Kecerdasan Emosional Perilaku Belajar Mahasiswa Jumlah Sumbangan relatif 5.39 94.61 100 Sumbangan efektif 0.17 2.9 3.07 49

D. Pembahasan

Dokumen yang terkait

Hubungan tingkat kunjungan perpustakaan dan minat baca dengan prestasi belajar : studi kasus mahasiswa pendidikan akuntansi dan pendidikan ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 3 98

PENGARUH PERILAKU BELAJAR, KECERDASAN EMOSIONAL, DAN KECERDASAN SPRITUAL TERHADAP STRES KULIAH MAHASISWA AKUNTANSI (Studi Kasus: Mahasiswa Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur).

2 3 123

PENGARUH PERILAKU BELAJAR DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP STRES KULIAH MAHASISWA AKUNTANSI (Studi kasus pada mahasiswa akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur).

0 8 110

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, KECERDASAN SPIRITUAL DAN PERILAKU BELAJAR TERHADAP STRES KULIAH MAHASISWA AKUNTANSI (Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi Universitas PembangunanNasional “VETERAN” JawaTimur).

0 1 125

PENGARUH PERILAKU BELAJAR DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP STRES KULIAH MAHASISWA AKUNTANSI (Studi Kasus: Mahasiswa Akuntansi Universitas Kristen Petra Surabaya).

0 0 162

MANAJEMEN WAKTU MAHASISWA TERHADAP KURIK

0 1 17

PENGARUH PERILAKU BELAJAR DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP STRES KULIAH MAHASISWA AKUNTANSI (Studi Kasus: Mahasiswa Akuntansi Universitas Kristen Petra Surabaya)

0 0 24

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, KECERDASAN SPIRITUAL DAN PERILAKU BELAJAR TERHADAP STRES KULIAH MAHASISWA AKUNTANSI (Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi Universitas PembangunanNasional “VETERAN” JawaTimur)

0 0 27

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN PERILAKU BELAJAR MAHASISWA DENGAN STRES KULIAH

0 0 131

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN PERILAKU BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA

0 1 144