penata muda, golongan ruang IIIa sampai dengan Penata Muda Tingkat I, golongan ruang IIId.
c. Jenjang Pelaksana, adalah jenjang jabatan fungsional keterampilan
yang tugas dan fungsi utamanya sebagai pelaksana dan mensyaratkan pengetahuan dan pengalaman teknis operasional penunjang beberapa
cabang ilmu pengetahuan tertentu dengan kepangkatan mulai dari Pengatur Muda Tingkat I, golongan ruang IIb sampai dengan pengatur
tingkat I, golongan ruang IId. d.
Jenjang Pelaksana Pemula, adalah jenjang jabatan fungsional keterampilan yang tugas dan fungsi utamanya sebagai pembantu
pelaksana dan mensyaratkan pengetahuan teknis operasional penunjang yang didasari cabang ilmu pengetahuan tertentu dengan
kepangkatan mulai dari pengatur muda, golongan ruang IIa.
G. Kerangka Berfikir dan Hipotesis
1. Perbedaan Persepsi Guru Terhadap Sertifikasi Guru ditinjau dari Lama
Mengajar. Persepsi merupakan proses pengenalan terhadap sesuatu yang ada
dan terjadi di sekitarnya, dan persepsi itu sering dipengaruhi oleh kemampuan dan kematangan serta pengalaman seseorang. Guru dalam
menghadapi uji sertifikasi harus memenuhi salah satu komponen kualifikasi yakni pengalaman mengajar. Dengan pengalaman mengajar,
seorang guru diharapkan memenuhi standar profesional yang menjadi
syarat mutlak uji sertifikasi. Pengalaman mengajar yang dimaksud adalah masa kerja guru dalam melaksanaan tugas sebagai pendidik pada satuan
pendidikan tertentu. Dengan pengalaman mengajar yang tinggi, guru diharapkan mampu
menjadi tenaga pendidik yang kompeten di bidangnya sehingga mampu mewujudkan pendidikan yang berkualitas yang ditunjang dengan
pemberian sertifikasi yang akan meningkatkan martabat guru. Dengan pengalaman mengajar yang tinggi dirasa akan lebih mudah memenuhi
persyaratan dibandingkan guru yang baru saja bekerja. Dengan demikian diduga kuat ada perbedaan persepsi guru terhadap sertifkasi guru dalam
jabatan ditinjau dari lama mengajar. Dugaan tersebut di atas semakin dikuatkan dengan besarnya bobot penilaian portofolio pada aspek masa
kerja. Bagi guru yang sudah bekerja selama lebih dari 25 tahun akan mendapatkan skor 160, sedangan guru yang memiliki masa kerja di bawah
itu akan mendapat nilai yang lebih rendah. Oleh karena itu, sejalan dengan kerangka berpikir tersebut diduga
kuat ada perbedaan persepsi antara guru yang memiliki pengalaman mengajar yang lebih banyak dengan guru lainnya yang memiliki
pengalaman mengajar lebih sedikit ditinjau dari lama mengajarnya. Oleh sebab itu, guru yang sudah lama bekerja akan mempunyai persepsi yang
berbeda dengan guru yang baru saja bekerja.
Berdasarkan uraian di atas dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H1 = Ada perbedaan persepsi guru terhadap sertifikasi ditinjau dari lama
mengajar. 2.
Perbedaan Persepsi Guru Terhadap Sertifikasi Guru ditinjau dari Tingkat Pendidikan.
Tingkat pendidikan adalah jenjang pendidikan formal yang ditempuh oleh guru.
Menurut Aloysius Loyola Widyatmoko 2008:28 dalam skripsinya yang berjudul Persepsi guru terhadap program sertifikasi bagi guru dalam
jabatan ditinjau dari tingkat pendidikan, masa kerja, beban mengajar dan status guru, persepsi guru terhadap sertifikasi guru dalam jabatan
merupakan proses kognitif yang dialami oleh setiap guru didalam memahami setiap informasi tentang pemberian sertifikat pendidik melalu
uji kompetensi dalam bentuk penilaian portofolio. Persepsi guru akan berbeda pada latar belakang guru yang berbeda. Adanya perbedaan tingkat
pendidikan masing-masing guru akan menimbulkan pandangan yang berbeda terhadap program sertifikasi guru dalam jabatan tersebut karena
guru dengan latar belakang pendidikan yang berbeda akan memiliki pemahaman yang berbeda terhadap kompetensinya sebagai agen
pembelajaran. Semakin ia memahami kompetensi tersebut maka semakin besar kesempatan untuk lulus uji sertifikasi.
Dalam Permendiknas No 10 tahun 2009, dinyatakan bahwa sertifikasi guru dalam jabatan dapat diikuti oleh guru yang telah memiliki
kualifikasi akademik sarjana S-1 atau diploma empat D-IV dan belum memiliki kualifikasi akademik sarjana S-1 atau diploma empat D-IV
apabila sudah mencapai usia 50 tahun dan mempunyai pengalaman kerja 20 tahun sebagai guru dan mempunyai golongan IVa, atau yang
memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan golongan IVa. Jadi, sudah pasti guru yang belum memiliki kualifikasi akademik sarjana S-1
atau diploma empat D-IV dan belum mencapai usia 50 tahun dan juga belum mempunyai pengalaman kerja 20 tahun sebagai guru dan belum
mempunyai golongan IVa, atau yang memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan golongan IVa tidak dapat mengikuti uji sertifikasi ini.
Oleh karena itu, sejalan dengan kerangka berpikir tersebut dapat diduga terdapat perbedaan persepsi antara guru yang satu dengan guru
lainnya ditinjau dari tingkat pendidikannya. Berdasarkan uraian di atas dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
H2 = Ada perbedaan persepsi guru terhadap sertifikasi ditinjau dari tingkat pendidikan.
3. Perbedaan Persepsi Guru Terhadap Sertifikasi Guru ditinjau dari Golongan
Jabatan. Menurut H. Eko Guswanto 2009:33 dalam skripsi yang berjudul
Persepsi Guru Terhadap Uji Sertifikasi, Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan, Status Guru, dan Golongan Ruang, golongan ruang guru erat kaitannya
dengan tingkat pendidikan guru. Sebab golongan ruang yang dipegang seorang guru itu dibedakan berdasarkan tingkat pendidikannya. Semakin
tinggi tingkat pendidikannya, semakin tinggi golongan ruangnya dan semakin tinggi gaji yang diterimanya sehingga kesejahteraannya dapat
terjamin. Faktanya setiap guru mempunyai golongan jabatan yang berbeda-beda sebab tingkat pendidikannya juga berbeda.
Pada umumnya guru-guru yang bekerja di Sekolah Menengah Atas paling rendah bergolongan IIIa yaitu penata muda sampai pada tingkat
golongan tertinggi yaitu IVe atau pembina utama. Dari adanya perbedaan golongan itu maka dimungkinkan juga adanya perbedaan persepsi guru
terhadap sertifikasi. Oleh karena itu, sejalan dengan kerangka berpikir tersebut dapat
diduga terdapat perbedaan persepsi antara guru yang satu dengan guru lainnya ditinjau dari golongan jabatan.
Berdasarkan uraian di atas dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H3 = Ada perbedaan persepsi guru terhadap sertifikasi ditinjau dari
golongan jabatan.
29
BAB III METODE PENELITIAN