Sangat Setuju SS, Setuju S, Tidak Setuju TS, dan Sangat Tidak Setuju STS
G. Validitas
Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas butir soal dari hasil uji coba dengan rumus korelasi
product moment Pearson dengan
mengkorelasikan antara skor yang didapat siswa pada suatu butir soal dengan skor total yang didapat. Rumus validitas yang digunakan peneliti yaitu:
= ∙ ∑ ∙ − ∑ ∙ ∑
∙ ∑ − ∑ ∙ ∙ ∑
− ∑ Keterangan:
= Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y = Banyaknya peserta tes
= Nilai hasil uji coba = Nilai rata-rata harian
Interpretasi terhadap nilai koefisien korelasi digunakan kriteria Nurgana
Asep Abdul, 2013: 180 berikut ini: 0,80
≤ 1,00 : sangat tinggi
0,60 ≤ 0,80
: tinggi 0,40
≤ 0,60 : cukup
0,20 ≤ 0,40
: rendah ≤ 0,20
: sangat rendah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
H. Reliabilitas
Menurut Asep Abdul 2013: 180, reliabilitas soal merupakan ukuran yang menyatakan tingkat keajegan atau kekonsistenan suatu soal tes. Untuk
mengukur tingkat kekonsistenan soal ini digunakan perhitungan Alpha Cronbach. Rumus yang digunakan dinyatakan dengan:
= − 1
1 − Keterangan:
= banyaknya butir soal = jumlah varians skor tiap item
= varians skor total Rumus untuk mencari varians adalah:
= ∑
− ∑
Interpretasi nilai mengacu pada pendapat Guilford Asep Abdul, 2013:
181 berikut ini: 0,90
≤ 1,00 : sangat tinggi
0,70 ≤ 0,90
: tinggi 0,40
≤ 0,70 : sedang
0,20 ≤ 0,40
: rendah ≤ 0,20
: sangat rendah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
I. Teknik Analisis Data
1. Analisis Data Tes Hasil Belajar Siswa Hasil belajar siswa yang didapat akan dianalisis sebagai data penelitian.
Berikut ini beberapa analisis hasil belajar siswa yang digunakan peneliti. Nilai tes hasil belajar siswa didapatkan dengan perbandingan antara
jumlah skor yang diperoleh siswa dengan jumlah skor maksimum
Selanjutnya, nilai hasil belajar siswa dikonversikan ke dalam data kualitatif untuk menentukan kriteria hasil belajar dari setiap siswa. Berikut ini
adalah kriteria hasil belajar menurut Suharsimi:
Tabel 3.1 Kriteria hasil belajar siswa
Interval Nilai Hasil Belajar KriteriaHasil Belajar
– 39 Sangat Kurang
40 – 55
Kurang 56
– 65 Cukup
66 – 79
Baik 80
– 100 Sangat Baik
Dimodifikasi dari Suharsimi 2009: 245 Dari tabel tersebut nilai hasil belajar siswa yang berupa data kuanitatif
diubah menjadi bentuk data kualitatif agar dapat diambil kesimpulan dari data yang disajikan secara kualitatif.
ℎ =
ℎ ℎ
ℎ × 100
Selain menganalisis dengan kriteria hasil belajar siswa. Data hasil belajar tersebut akan dianalisis dengan Uji Rata-rata Uji Z. Menurut Sudjana
1989:228 perumusan yang umum untuk uji pihak kanan mengenai rata-rata sampel berdasarkan hipotesis awal dan hipotesis alternatif adalah sebagai
berikut: : =
: artinya metode pembelajaran kooperatif tidak lebih baik dari
pembelajaran konvensional artinya metode pembelajaran kooperatif lebih baik dari pembelajaran
konvensional Taraf signifikan α = 5 dengan
= 1,64 =
− √
= rata-rata skor hasil belajar pada pembelajaran koopeeratif TGT = rata-rata skor hasil belajar pada pembelajaran konvensional
=Simpangan Baku = Jumlah Responden
akan ditolak jika Z hitung ≥ Z tabel, penolakan mengakibatkan
diterima. Perlu diketahui bahwa menurut Walpole 1993:299 meskipun kita
menuliskan hipotesis nol-nya dengan tanda sama dengan, namun itu harus PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dipahami mencakup semua nilai yang tidak dicakup oleh hipotesis alternatifnya. Akibatnya, menerima
tidak boleh diimplikasikan bahwa tepat sama dengan
, namun harus diartikan bahwa kita tidak punya bukti yang cukup untuk mendukung
.
2. Analisis Data Angket Minat Belajar Siswa Dalam penelitian ini, untuk mengukur minat belajar siswa terhadap
matematika yaitu dengan menggunakan angket. Angket ini berisikan 30 pernyataan dengan 15 pernyataan positif dan 15 pernyataan negatif. Setiap
pernyataan terdapat 4 pilihan jawaban, yaitu sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Dalam pemberian skor, terdapat perbedaan antara
pernyataan positif dengan pernyataan negatif. Untuk pernyataan positif, sangat setuju mempunyai skor 4, setuju mempunyai skor 3, tidak setuju mempunyai
skor 2, dan sangat tidak setuju mempunyai skor 1. Sedangkan untuk pernyataan negatif, berkebalikan dengan pernyataan positif, yaitu sangat setuju mempunyai
skor 1, setuju mempunyai skor 2, tidak setuju mempunyai skor 3, dan sangat tidak setuju mempunyai skor 4. Sehingga dengan 30 pernyataan tersebut, skor
terendah yang mungkin terjadi adalah 30 dan skor tertinggi adalah 120.
Tabel 3.2 Penilaian Angket Minat Belajar Siswa
Pernyataan Skor
SS S
TS STS
Positif 4
3 2
1 Negatif
1 2
3 4
Nilai dari angket minat belajar siswa terhadap matematika didapatkan dengan perbandingan antara jumlah skor yang diperoleh siswa dengan jumlah
skor maksimum 150.
Selanjutnya,nilai dari angket minat belajar siswa terhadap matematika dikonversikan ke dalam data kualitatif untuk menentukan kriteria minat belajar
dari setiap siswa. Berikut ini adalah kriteria minat belajar menurut Suharsimi:
Tabel 3.3 Kriteria Minat Belajar Siswa
Interval Nilai Minat Belajar KriteriaMinat Belajar
– 39 Sangat Kurang
40 – 55
Kurang 56
– 65 Cukup
66 – 79
Baik 80
– 100 Sangat Baik
Dimodifikasi dari Suharsimi 2009: 245
Selain menganalisis dengan kriteria hasil belajar siswa. Data angket kuisioner minat belajar tersebut akan dianalisis dengan Uji Rata-rata Uji Z.
= ℎ
ℎ 150
× 100 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Menurut Sudjana 1989:228 perumusan yang umum untuk uji pihak kanan mengenai rata-rata sampel berdasarkan hipotesis awal dan hipotesis alternatif
adalah sebagai berikut: : =
: artinya minat belajar siswa pada pembelajaran kooperatif tidak lebih
baik dari minat belajar siswa pada pembelajaran konvensional artinya minat belajar siswa pada pembelajaran kooperatif lebih baik
dari minat belajar siswa pada pembelajaran konvensional Taraf signifikan α = 5 dengan
= 1,64 =
− √
= rata-rata skor angket kuisioner minat belajar pada pembelajaran koopeeratif TGT
= rata-rata skor angket kuisioner minat belajar pada pembelajaran konvensional
=Simpangan Baku = Jumlah Responden
akan ditolak jika Z hitung ≥ Z tabel, penolakan mengakibatkan
diterima. Perlu diketahui bahwa menurut Walpole 1993:299 meskipun kita
menuliskan hipotesis nol-nya dengan tanda sama dengan, namun itu harus PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dipahami mencakup semua nilai yang tidak dicakup oleh hipotesis alternatifnya. Akibatnya, menerima
tidak boleh diimplikasikan bahwa tepat sama dengan
, namun harus diartikan bahwa kita tidak punya bukti yang cukup untuk mendukung
.
3. Indikator Keberhasilan Keberhasilan penelitian ini dapat dilihat melalui indikatornya yang ditinjau
dari hasil belajar siswa dan minat belajar siswa. Penelitian ini akan berhasil jika pada BAB IV menunjukan bahwa hasil analisis uji Z hasil belajar siswa dan uji
Z rata-rata skor angket kuisioner minat belajar menghasilkan penolakan terhadap hipotesis pertama sehingga dapat diambil hipotesis alternatifnya.
J. Prosedur Pelaksanaan Penelitian